Saturday, 23 November 2024, 20:17

Assalaamu’alaikum wr wb

Catatan ar:tikel ini cukup panjang, ada lebih dari 21.000 karakter with spaces, jadi bagi teman-teman yang tidak ingin berlama-lamba membaca, silakan save posting ini, atau unduh saja file PDF-nya [download di sini]

Salam,

O. Solihin

=====

‘Penyerangan’ FPI Vs ‘Provokasi’ AKKBB

Tanggal 1 Juni 2008 di kawasan Monas (Monumen Nasional) Jakarta telah menjadi saksi aksi yang disebut-sebut oleh media massa sebagai kekerasan massa. ‘Penyerbuan’ FPI (Front Pembela Islam) atas kelompok AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) bukan tanpa sebab. Menyimak berita di berbagai media massa baik di televisi, internet, dan koran ternyata aksi ini menurut saya boleh dibilang ‘wajar’ meski disesalkan berbagai kalangan Islam.

Bentuk provokasi yang dilakukan oleh AKKBB cukup radikal karena menyebut “mereka yang menginginkan pembubaran Ahmadiyah adalah yang akan mengganti NKRI dan Pancasila.” Setidaknya, ungkapan ini pernah saya dapatkan dari Komando Laskar Umat Islam, Munarman, SH, melalui acara di sebuah stasiun televisi (kalo nggak salah RCTI dan TV-One). Setelah mencari-cari di internet pun, ternyata memang ada petisi dari AKKBB yang diiklankan di media massa yang ditanda-tangani oleh beberapa tokoh. Yang, jika mencermati nama-namanya, para penandatangan yang diklaim mendukung AKKBB adalah orang-orang yang tentu saja sepemahaman dan sepemikiran dengan visi dan misi AKKBB.

So, sangat wajar mereka ada di sana karena selama ini pun nama-nama itu umumnya berada di garis ‘pembela’ sekularisme, pluralisme, dan tentu saja menginginkan liberalisme. Meski sebenarnya tidak liberal juga. Karena mereka masih merasa harus ‘menyerang’ orang yang berbeda pendapat dengannya. Atau.. setidaknya nama-nama ini meskipun tidak terang-terangan menyatakan pembelaan terhadap sekularisme, tapi terlihat dari cara pandang dan perasaannya (minimal mendukung petisi tsb.). Sebab, sudah sangat pasti bahwa apa yang dilakukan seseorang adalah sesuai dengan pemahamannya. Sederhana sekali bukan menilainya? Seharusnya semua orang tahu dalam menentukan penilainnya. Sebab, parameternya sangat mudah. Sehingga bisa dengan sangat gampang membagi kubu: mana yang salah dan mana yang benar menurut Islam. Oya, kebenaran itu tidak relatif. Tapi bisa dijangkau dengan akal. Logikanya begini: Saya bisa mengatakan dengan pasti ketika ditanya seseorang tentang jenis kelamin saya. Saya bisa menjangkau kebenaran itu. Bayangkan jika kebenaran relatif, mungkin ketika ditanya apa jenis kelamin, malah bingung: Masa’ nanti bilang, “kadang laki kadang perempuan”. Halah, ciloko!

Oke, ini opini saya, pendapat saya dalam masalah ini. Ada beberapa poin yang perlu dijelaskan berkaitan ‘Insiden Monas’ ini menurut pengetahuan dan analisis saya:

  1. Kebenaran dengan kesalahan, kebaikan dan keburukan, hitam dan putih akan selalu berlawanan. Mungkin sebagian orang lebih memilih diksi “berpasangan”. Tapi menurut saya, kebenaran pasti akan berhadapan dan selalu bertentangan dan menentang kesalahan. Begitupun sebaliknya. Itu sudah sunnatullah. Saya berani mengatakan bahwa mereka yang di AKKBB adalah salah. Sebabnya apa? Cara pandang. Saya gunakan standar Islam, karena sudah pasti kebenarannya. Sebabnya pula kebenaran hanya ada satu, tidak mungkin dua atau tiga. Dan kebenaran itu hanya ada pada Islam. Bukan yang lain. Kebenaran yang dimaksud dalam hal ini adalah akidah dan ideologi. Seluruh kaum muslimin wajib mengimani Allah Swt. sebagai penciptanya, dan Rasulullah Muhammad saw. sebagai utusan Allah Swt. Apa saja yang ditetapkan oleh Allah Swt. dan RasulNya, wajib ditaati dan tak boleh sama sekali ada pilihan lain. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS al-Ahzab [33]: 36). Menjadi sekular dan liberal dalam pemikiran maupun perbuatan yang menyebabkan dirinya terjerumus dalam cara pandang bukan Islam, bisa dipastikan sudah tersesat. Sekularisme jelas memisahkan antara agama dan kehidupan. Agama dan Tuhan hanya ada ketika seseorang berada di masjid atau tempat ibadah lain. Tapi Tuhan akan disingkirkan dalam aturan kehidupan. Maka, meski memiliki nama islami dan (suka) shalat, tapi ketika berpendapat dan berbuat malah menikam Islam, menohok Islam, dan menyerang Islam, ia sudah bisa dikatakan sekular; dan ini salah menurut Islam. Jelaslah, mereka yang menginginkan kebebasan bergama dan berkeyakinan adalah para pengusung propaganda liberalisme, padahal yang sedang diperjuangkannya, yakni pembelaannya terhadap Ahmadiyah adalah kesalahan. Sebab, Ahmadiyah dalam Islam sudah dianggap sebagai aliran sesat. Membela kesesatan tentu perbuatan yang salah menurut Islam. Lagipula, itu masalah internal kaum muslimin, mengapa turut campur? Wong, Gus Dur saja pernah marah kepada Muhaimin Iskandar, bahkan merasa harus menindak tegas karena kubu Muhaimin membawa-bawa atribut PKB. Lha, sekarang apa bedanya dengan Ahmadiyah? Untuk logika yang sama, Gus Dur sewajibanya juga melarang Ahmadiyah. Benar nggak sih? Kalo Ahmadiyah tidak membawa-bawa nama Islam, seperti agama lainnya, kaum muslimin tidak akan mengurus mereka dan mengingatkan mereka. Dibiarkan saja, yakni perlakuannya sama seperti kepada kaum Nasrani dan Yahudi dan pemeluk agama lain. Bahkan FPI yang menurut sebagian orang dianggap ?beringas’ pun, saya tidak (belum) mendengar mereka merusak tempat ibadah agama lain. Jadi, menurut saya, yang terjadi kemarin itu adalah kebenaran vs kesalahan. Kaum muslimin yang benar-benar ingin selamat keislamannya harus menunjukkan dukungan dan sikapnya atas kebenaran Islam. Jangan meragukan apalagi tidak mempercayai Islam. Itu sebabnya, yang wajib dibela adalah kebenaran Islam. Bukan yang lain: bukan golongan atau seseorang. Tapi sekali lagi, yang wajib dibela dan diperjuangkan adalah kebenaran Islam.
  2. Penyebutan kekerasan atau bukan kekerasan itu relatif. Tergantung sudut pandang. Benar. Menurut saya memang demikian. Artinya, tidak semua kekerasan itu salah, juga tidak semua kedamaian itu benar. Harus dilihat masalahnya terlebih dahulu. Apakah dalam peperangan kekerasan dianggap salah? Tidak selalu. Menurut Amerika, aksi mereka yang menyerang Afghanistan, itu benar. Karena merasa harus menumpas Al-Qaida yang menurutnya bersembunyi di sana setelah menuduh gerakan tersebut menghancurkan WTC pada tragedi 9/11. Tapi anehnya, begitu milisi Taliban atau rakyat Afghanistan melakukan perlawanan, dinilai oleh media mereka melakukan serangan dan kekerasan. Begitu pun ketika Israel menyerang rakyat Palestina dan menjajah negaranya, opini dunia umumnya yang terdengar nyaring tidaklah mengecam Israel, tapi menganggap aksi mereka sebagai upaya mempertahankan diri. Sebaliknya, ketika Hamas dan rakyat Palestina menyerang Israel, media massa menyebutkannya sebagai upaya pemberontakan dan penyerangan, tentu dengan kekerasan. Padahal, menurut rakyat Palestina, itulah bentuk perjuangan mereka melawan Israel. Sama halnya ketika rakyat Indonesia bangkit mengangkat senjata melawan penjajah Belanda, penjajah Belanda menyebut rakyat Indonesia yang berjuang melawan penjajahannya sebagai kaum ekstrimis alias pemberontak. Padahal, rakyat Indonesia yang melakukan perlawanan, dan tentu saja dengan kekerasan karena menggunakan senjata menyebutnya sebagai bagian dari perjuangan melawan penjajah. Jadi dengan demikian, kekerasan dan bukan kekerasan itu relatif. Tergantung sudut pandang. Maka, sebagai seorang muslim, sudut pandang yang wajib dijadikan ukuran hanyalah ajaran Islam. Bukan yang lain. Maka, untuk “Insiden Monas” itu, saya sendiri menilai itu ‘kekerasan’ yang sangat ‘wajar’. Why? Seperti kata pepatah: “tak ada asap jika tak ada api”. Artinya, suatu perbuatan pasti ada pemicunya. Akibat pasti didahului dengan sebab. ‘penyerangan’ yang dilakukan massa FPI (karena setidaknya dari atribut yang dikenakan menunjukkan demikian) terhadap massa AKKBB karena berawal dari provokasi yang dilakukan massa AKKBB. Jadi, sangat wajar jika terjadi demikian.
  3. Dalam ajaran Islam, dikenal tiga tahapan dalam melaksanakan nahyi munkar” (mencegah kemungkaran). Dakwah itu memang harus dilakukan demikian. Bukan hanya menyeru kebaikan. Tapi sekaligus mencegah kemunkaran. Risiko menyeru kebaikan seperti yang dilakukan banyak ulama “ngepop” saat ini tak terlalu besar. Bahkan sebaliknya mendapat sambutan hangat. Namun, jangan sampai kita lupa bahwa nahyi munkar juga wajib dilakukan. Soal risiko, memang lebih berat ketimbang amar ma’ruf. Dakwah akan kehilangan kemuliaannya manakala nahyi munkarnya dihilangkan. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa melihat kemunkaran, hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ?hendaknya ia ubah dengan lisannya. Jika ia tidak mampu mengubah dengan lisannya, maka ubahlah dengan hati; dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim). Mengubah dengan “tangannya” bisa bermakna ia melakukannya secara fisik mencegah kemunkaran tsb., atau bisa juga sebagai penguasa dengan kebijakannya dan keputusannya. Memang benar, bahwa mengubah kemungkaran bisa dengan hati. Tapi itu selemah-lemahnya iman. Jika mampu melakukannya dengan “tangannya”, kenapa tidak? Apalagi negara juga kedodoran dalam masalah hukum. Seringkali hukum bisa dibeli oleh mereka yang punya jabatan dan uang banyak. Sudah menjadi rahasia umum jika perjudian yang dilarang itu, baik oleh negara-yang katanya negara hukum seperti yang disebutkan Presiden SBY saat wawancara dengan para wartawan kemarin-maupun oleh agama, tetap saja aktivitas haram itu berlangsung asal ada setoran dari pemilik usaha kepada para bodyguard yang seringkali adalah para oknum dari aparat keamanan. Maka, sangat wajar dilakukan oleh massa, atau siapa pun ia, untuk mengambil tindakan “anarkis” merusak tempat perjudian dan tempat maksiat lainnya setelah aparat keamanan (termasuk pemerintah) yang diajak untuk menutup tempat tersebut tak mengamini seruannya.
  4. Sepertinya ada upaya terselubung untuk membekukan FPI atau gerakan sejenis. Saya merasa ada tangan-tangan intelijen yang bermain dalam kasus ini. Teknik “pancing-jaring” yang pernah dilakukan oleh intelijen di masa Orba kembali diperlihatkan. Para intelijen pasti sudah studi dan mendalami berbagai karakter gerakan. Setidaknya ini saya dapatkan dari sebuah makalah presentasi yang ?lolos’ ke tangan saya tentang aktivitas intelijen. Apalagi gerakan seperti FPI kelihatannya sangat mudah untuk ?disusupi” dan “dipanas-panasi”. Maaf, saya tidak menuduh kaderisasi dan rekruitmen anggota di FPI sangat longgar. Tidak, saya hanya melihat bahwa sangat mungkin intelijen main di sana. Sebab, dengan karakter gerakan ?sevulgar’ FPI, bisa menjadi alasan intelijen untuk memainkan perannya. Bukan tak mungkin massa yang berseberangan dengan FPI dalam visi dan misi, yakni AKKBB, sudah ?diinstruksikan’ untuk memancing aksi dari kawan-kawan FPI. Meskipun siapa tahu yang ?disuruh’ berkoar-koar malah tidak sadar sedang mengundang aksi. Maka, terjadilah insiden itu. Apalagi polisi yang berjaga sedikit jumlahnya. Ini sekadar analisis saja, sebab dalam memahami sebuah fakta harus menyeluruh dan menyertakan berbagai asumsi. Ini kemungkinan yang saya curigai. Jadi, mohon maaf jika analisis saya ini benar. Pesan atas komentar ini dari saya adalah: waspadalah terhadap segala upaya penyusupan para intelijen atau orang-orang yang membenci perjuangan kebenaran Islam ini. Rapikan shaf perjuangan kita. Barisan harus diperbaiki lagi dan percaya saja dengan pertolongan Allah. Jika pun FPI harus dibekukan, saya justru sangat yakin bahwa akidah dan ideologi yang tertanam di dada kaum muslimin yang ikhlas berjuang tak akan pernah berhenti berkobar dan kembali melakukan perjuangan. Saya sangat yakin akan hal itu. Penjara dan pembubaran bukanlah solusi mendasar yang dilakukan pemerintah, bahkan pembunuhan pun bukan solusi untuk menghentikan perjuangan tersebut, karena sebagaimana Khalid bin Walid ketika melancarkan psywar kepada Jenderal Rustum dari Romawi: “Aku akan kirimkan pasukan yang mencintai kematian, sebagaimana pasukan kalian yang mencintai hidup”. Semoga seluruh kaum muslimin yang berjuang tetap istiqamah dalam membela kebenaran Islam. Jangan takut apalagi merasa rendah diri. Tunjukkan kemuliaan kita. Meski sebagian kalangan mengatakan bahwa citra Islam akan buruk setelah aksi ini, tapi menurut saya, hal itu tergantung siapa yang mengatakannya. Saya pun yakin, saat ini umat Islam bisa melihat fakta. Karena berita tidaklah hanya disetir dari satu tangan saja. Sekarang cukup banyak informasi yang menjadi pilihan untuk diambil dan diyakini kebenarannya.
  5. “Insiden Monas” ini jangan membuat kaum muslimin terpecah kekuatannya. Satukan langkah untuk membela Islam dan menghancurkan kekufuran. Jika di Cirebon dan Yogyakarta kantor FPI dirusak massa, dan menurut berita ada dari kalangan santri yang melakukan aksi perusakan itu, sebaiknya tidak terjadi lagi. Kaum muslimin harus membela kebenaran Islam, bukan membela seseorang atau kelompok. Apalagi seseorang tersebut, meskipun dianggap tokoh Islam tapi kelakuannya sama sekali tidak mencerminkan seorang muslim karena malah mensyiarkan kekufuran (sekularisme, pluralisme, demokrasi, liberalisme dan sejenisnya). Padahal, kepribadian Islam seseorang itu hanya bisa dinilai dari pemikiran dan perasaannya yang sesuai dengan Islam. Cinta dan benci atas dasar ukuran ajaran Islam, berani dan takut atas ketetapan yang diwajibkan Islam. Maka, ?menghajar’ sesama kaum muslimin yang berjuang untuk Islam, sama saja dengan menghalangi dakwah Islam. Yang wajib dilawan adalah kekufuran. Mereka yang menyebarkan faham liberalisme, sekularisme, pluralisme adalah ‘perpanjangan tangan’ dari musuh-musuh Islam. Alamatkanlah rasa marah dan benci kepada mereka, bukan kepada kaum muslimin yang berjuang membela kebenaran Islam. Memang, perjuangan secara fisik bukanlah tujuan utama, mungkin saja itu tujuan akhir. Setelah sebelumnya kita dialog, kita sebarkan pemahaman Islam baik secara lisan maupun tulisan. Jika mereka tidak sadar, bisa kita biarkan saja tak usah dipedulikan. Tapi, bagi teman-teman yang menginginkan cara secara fisik untuk ‘melumat’ mereka, silakan jika itu yang dianggap lebih baik. Saya tidak menganjurkan kekerasan, tapi kadang sikap “bebal” dan melawan Islam, harus dibungkam dengan tindakan fisik. Sekali-kali mungkin perlu. Karena yang terpenting kemuliaan Islam harus tetap terjaga dan selalu kita jaga. Hal itu sama seperti kita mengajarkan kebaikan kepada anak kita, tapi ternyata anak kita tidak mau melaksanakan shalat dan melawan kita, padahal ia sudah mulai memasuki usia baligh, maka memukul kaki anak kita demi menunjukkan ketegasan pelaksanaan hukum bukanlah kekerasan. Tapi bagian dari tanda cinta. Jika teman-teman FPI melakukan itu kepada para aktivis dan pendukung AKKBB, seharusnya disikapi dengan lapang dada sebagai bentuk peduli dan cinta. Sebab, jika tidak peduli dan tidak cinta, buat apa mengingatkan, buat apa memberi pelajaran. Justru inilah yang diajarakan dalam Islam, bahwa agama bukanlah semata masalah individu, tapi tanggung jawab masyarakat dan negara. Jadi harus saling mengingatkan jika ada yang keliru. Berbeda dengan demokrasi yang menganggap agama adalah urusan individu. Namun perlu dikritisi juga, jika memang demokrasi sepakat bahwa agama adalah urusan individu, maka pemeluknya TIDAK BOLEH mengajak orang lain untuk masuk ke dalam agama atau keyakinannya. Mungkinkah? Sangat tidak mungkin. Jika sudah mengajak orang lain, maka wilayahnya bukan lagi individu, tapi masyarakat dan negara-dan itu aturannya lain lagi. Maka, kaum muslimin keras terhadap Ahmadiyah karena ajaran ini sudah sesat. Harus diingatkan diselesaikan persoalannya. Maka, ketika AKKBB membela Ahmadiyah, wajar dong jika mengundang marah kaum muslimin, khususnya teman-teman dari FPI. Betul tidak?
  6. Ada rekayasa global dalam “insiden” kecil yang dibesar-besarkan ini. Kaum muslimin harus percaya bahwa asing, khususnya Amerika tengah melancarkan aksinya untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Dulu, untuk mengesankan bahwa Indonesia ?sarang’ teroris, direkayasalah dengan maraknya pemboman sambil menuduh nama-nama yang ?bernuansa’ Islam sebagai pelakunya. Noordin M Top sampai sekarang katanya masih diuber meski sudah mulai dilupakan. Saya berkeyakinan sangat kuat, ya paling nggak 90 persen lah bahwa ia adalah intelijen CIA. Ini dugaan kuat saya saja. Kalo meleset dikit harap dimaklumi karena saya bukan yang menyuruh dia atau dirinya. Hehehe… Sebab, anehnya tuh Si “M Top” ini nggak pernah bisa ketangkep, gitu lho. Yang ditangkep adalah orang-orang lain macam Imam Samudra, Amrozi dkk. (yang besar kemungkinan mereka adalah korban atau dikorbankan begitu saja-sesuai skenario teknik “pancing jaring”). Ini yang pinter M Top atau intelijennya yang payah? Atau sebenarnya para intelijen atas ?titah’ dari intelijen asing sedang membuat film ala Hollywood dengan bintang film Noordin M Top untuk nyebarin opini sesat tentang Islam? Allahu’alam. Dalam “Insiden Monas”, saya sendiri menganalisis dan menduga kuat ada tekanan dari asing untuk melucuti kekuatan Islam, dan mengamankan para pejuang liberalisme, sekularisme, pluralisme, kapitalisme dan demokrasi. Ahmadiyah itu sudah jelas sesat, mengapa masih ada pihak-pihak yang membelanya? Kembali ke poin 1, bahwa kebenaran pasti akan berhadapan dengan kesalahan.
  7. Kaum muslimin wajib menyatukan visi dan misi perjuangan, yakni mengkampanyekan, mendakwahkan, dan memperjuangkan institusi Islam, yakni Khilafah Islamiyah. Secara ringkas, Imam Taqiyyuddin an-Nabhani mendefinisikan Daulah Khilafah Islamiyah sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia (Imam Taqiyyuddin an-Nabhani, Nizhamul Hukmi fil Islam, hlm. 17). Islam adalah agama sempurna yang tidak hanya mengatur aspek ibadah ritual, namun juga mengatur aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti aspek politik, ekonomi, pendidikan, militer, dan budaya. Karenanya wajar bila Islam mewajibkan eksistensi negara untuk merealisasikan semua aturan tersebut, sebab tanpa negara mustahil segala aturan bernegara dan bermasyarakat itu dapat terwujud (Imam al-Mawardi, al-Ahk?m as-Sulth?niyyah, hlm. 5; Abu Ya’la, al-Ahk?m as-Sulth?niyyah, hlm. 19.)

Dengan demikian, masalah Ahmadiyah, masalah JIL, AKKBB, atau gerakan penyeru kekufuran lainnya insya Allah akan mudah ditangani oleh Daulah Khilafah Islamiyyah. Demokrasi? Hmm… lihat saja sekarang, demokrasi tak akan mampu membereskan masalah ini, bahkan makin menyuburkan problem baru bagi kaum muslimin. Mulai sekarang, campakkan kesetiaan dan kepercayaan kepada hukum selain Islam, karena dengan cara begitu “ikatan” kita dengan sistem ini akan putus dan musnah sehingga kita terbebas dari belenggu kekufuran. Maka, segera putuskan kepercayaan kepada kapitalisme, sekularisme, demokrasi dan sejenisnya. Lalu, ikatkan pikiran dan perasaan kita hanya kepada aturan Islam. Bukan yang lain. Kaum muslimin harus segera sadar jika hidup ingin berubah. Mari siapkan tenaga, pikiran, dan waktu kita untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Indonesia tak akan bisa berdiri kokoh hanya dengan menerapkan syariat Islam, tapi tanpa diwujudkan dalam bentuk pemerintahan di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Sebab, perjuangan dakwah kita haruslah: liistinafil hayatil islamiyyah, bi iqomatil khilafa [melanjutkan kehidupan Islam, dengan mendirikan Khilafah]. Jadi, seluruh gerakan Islam sewajibnya mengobarkan seruan penegakkan Khilafah Islamiyah ini, jika ingin lepas dari penderitaan yang tak kunjung berakhir di bawah naungan demokrasi. Harus dilakukan inqilabiyyah (revolusi) bukan islahiyah (perbaikan). Maka, segera ganti sistem kapitalisme-demokrasi dengan Islam sebagai ideologi negara yang diterapkan aturannya di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah.

Ini saja, sekadar komentar dan analisis sederhana dari saya yang menilai bahwa Islam harus diperjuangkan. Kaum muslimin harus mencintai Islam dengan sepenuh hati. Tinggalkan hawa nafsu kita yang tetap ingin membela demokrasi, sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Membela kekufuran hanya mendapat kecaman dari Allah Swt.

Firman Allah Swt. (yang artinya): “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS al-Maaidah [5]: 50)

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS Thahaa [20]: 124)

Sementara mereka yang membela Islam, akan mendapatkan pujian tertinggi dari Allah Swt. Allah azza wa jalla berfirman (yang artinya): “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri (kaum muslimin)?” (QS Fushshilat [41]: 33)

Belajar dari kasus “Insiden Monas” ini, jika suatu saat masih bisa dicari jalan dialog dan argumentasi ilmiah dalam melawan kekufuran tersebut, mari kita sama-sama lakukan. Tapi, jangan kaget jika para pejuang kekufuran lebih menginginkan cara-cara yang mengundang “anarkisme”, bukan tak mungkin jika kaum muslimin akan membuat kejadian serupa terulang di kemudian hari. Bukan tak mungkin. Saya tidak mendukung dan menganjurkan kekerasan, tapi kadang “arogansi” dari para pembela kekufuran perlu juga sekali-kali diberi ‘kejutan’.

Salam perjuangan dan kemenangan ideologi Islam,

O. Solihin

36 thoughts on “‘Penyerangan’ FPI Vs ‘Provokasi’ AKKBB

  1. Assalammu’alaykum wrwb,

    Saya mendapat info juga soal FPI ketika menolak majalah porno di Indonesia. Katanya setelah disuap uang FPI akhirnya bungkam. Saya memang belum kenal dekat pentolan FPI hanya sangat disayangkan kok kena provokasi begitu muda? Bukankah perang terbesar kita adalah menahan amarah? Juga menghakimi sso dengan tangan di zaman Rasullah harus ada bukti-bukti kuat. Bahkan untuk maju ke medna perang pun Rasullah harus menunggu perintah Allah SWT dan musyawarah dulu.

    Wallhua’lam bisawab.

  2. @: Hartati… apakah Anda punya bukti kuat ttg “suap” itu?

    Tolong paparkan di sini supaya yang lain tahu dan kita akan klarifikasi ke FPI, apakah Anda siap menjadi saksi jika kita klarifikasi ke FPI? Tolong dijawab.

    Saya setuju dengan FPI, umat Islam harus punya sikap terhadap orang2 yang maksiat. Harus tegas. Rasulullah SAW saja memerintahkan kita nahi mungkarr.

    Subhanallah, tulisan ini sangat bagus, harus disebarkan kepada seluruh kaum muslimin. Untuk GI, semangat terus gelorakan Islam!!!

  3. saya melihat saudara2 dari FPI sangat berani. kaum muslimin butuh orang2 yang berani seperti itu. agar kemaksiatan tidak mendapat tempat, setelah mengharapkan negara tak becus mengurus rakyat.

  4. ‘?Penyerangan? FPI Vs ?Provokasi? AKKBB’

    dah tau di provokasi koq malah nyerang?? ya begitulah klo gak bisa mengendalikan emosi. dikit2 mentung. jadi yang anarkis siapa? ya FPI lah. jelas. Kaum muslimin harus segera sadar jika hidup ingin berubah. Mari siapkan tenaga, pikiran, dan waktu kita untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah dengan cerdas, gunakan otak. jangan dikit2 anarkis, zaman sudah berubah.

  5. FPI allahu akbar….allahuakbar…
    maju terus.. pantang mundur….
    ganyang gerakan ATHEISME…’n SEKULERISME….
    menanggapi komentar saudari @Hartati Nurwijaya
    mari kita klarifikasi pernyataan anda di atas, mana ada suap?????
    apakah anda melihat dengan mata anda sendiri ataukah bagaimana?
    kalau jawabannya “kata orang, kata koran” dlll….
    maka seharusnya bagi seorang muslim adalah:
    Allah berfirman dalam hal ini:
    “apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan suatu berita maka hendaklah kalian bertabayyun/cek ‘n recek”
    syukron.
    wallahu a’lam bish showwab
    bagaiman dengan IKHWAH yang laen????..
    rasul bersabda:
    “barang siapa yang tidak menggubris perkara orang Islam maka dia tidak termasuk dalam golongan mereka (orang islam)”
    Wassalamu’alaikum

  6. ass.
    menjadi kewajiban bagi kita sebagai muslimin untuk tidak saling tuduh menuduh ataupun provokasi.
    provokasi, hasut-menghasut dan su-udzzon bukan merupakan cermin ataupun akhlaq muslim sejati.
    wallahu a’lam bish showwab
    wassalamu’alaikum

  7. Assalammualikum Wr…Wb….
    Menurut saya yang harus bertanggung jawab disini sebenarnya adalah PEMERINTAH, karena pemerintah tidak tegas untuk membubarkan Ahmadiyah , sedangkan jelas Ahmadiyah itu menistakan agama islam dengan mengakui adanya nabi terakhir setelah nabi Muhammad…Maka itu FPI bertindak, apalagi AKKBB disini justru membawa masalah baru karna mendukung Ahmadiyah dengan alasan Kebhinekaann…dsb…Selain itu sepertinya juga ada skenario asing dibalik ini…karena Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak maka Asing/Barat takut kalau Indonesia akan menjadi besar….Nah jadi kalo disimpulkan, kembali ke masalah awal…BUBARKAN AHMADIYAH…..Tetapi tetap FPI harus bertanggung jawab atas perbuatannya…Dan AKKBB jangan mencoba untuk memprovokasi masalah ini sehingga menjadi besar….

  8. Setuju banget mas, lihat insiden Monas dengan lebih objektif.

    cuma, kenapa harus bawa? amerika ? Kesan ilmiahnya jadi sedikit ngeblur

    Saya cuma khawatir, pembaca jadi terbawa pemikiran, bahwa Amerika itu hebat banget, hal kaya begitu aja bisa dia urusin

    Intelijen sih mungkin, tapi amerika.. ????

  9. ahmadiyah kafir…..
    AKKBB brengsek
    Demokrasi omong kosong
    Pluralisme absurd
    Hidup FPI.
    Hidup Munarman.
    Hidup Hizbut Tahrir Indonesia…
    HIDUP ISLAM

  10. FPI itu benar, karena sekuat-kuat iman adalah merubah dengan tangan, saya bukan anggota FPI tapi yakin FPI itu berjuang fii sabilillah. dan yang penyerangan itu pasti sudah dipertimbangkan atas dasar syariat islam dengan teliti, tidak mungkin asal serang

  11. Analisis yang bagus. aku setuju mas dengan pemaparannya.
    FPI adalah target antara, yang akan dihabisi adalah islam.

    Harus dilawan dan tunjukkan kemuliaan kita!

    Aku se-7 gaya FPI menghabisi orang2 liberal. aku dukung FPI untuk mengubur Gus Dur dan kroni2nya!!!

  12. hati-hati nonton berita TV, karena yang punya stasiun TVnya belum tentu orang Islam, jadi yang benar-benar memberantas kesesatan justru dibuat terlihat salah dan brutal, karena yang banyak ditayangkan bukannya akar permasalahan tapi malah gambar adegan pemukulannya, FPI jelas sedang dipojokan dengan sengaja secara kompak oleh musuh-musuh Islam
    Seorang muslim harus bisa buka mata jangan ketipu omongan reporter TV yang sekedar alat perubah opini public.
    Saya sangat setuju pemaparan mas Solihin di web ini

  13. sudah seharusnya FPI melakukan tindakan tersebut, karena sudah jelas-jelas nyata AKKBB berusaha untuk melecehkan ISLAM, seharusnya umat Islam harus bisa menilai lebih objektif tentang masalah ini.

    semestinya bukan FPI yang dibubarkan, Ahmadiyah, Islam Liberal, dan Aliran-aliran sesat lain yang mestinya dibubarkan karena aliran2 semacam itulah yang sudah jelas2 nyata merusak bangsa.

    saya sama sekali bukan anggota FPI akan tetapi saya setuju dengan apa yang dilakukan oleh FPI.

    sepertinya cara kekerasan memang lebih pantas untuk menghabisi orang-orang seperti GUSDUR dan ANTEK2 NYA.

    Allahu Akbar…
    hidup FPI….
    hancurkan Sekulerisme, Liberal, Pluralisme…

  14. Semakin terbukti dakwah menuju kemuliaan Islam akan dipenuhi banyak rintangan, intimidasi fitnah dan adu domba
    tetap berjuang wahai para pejuang syariah Islam
    Allahu Akbar

  15. Gua paling suka ni FPI gua setuju banget tu AKKB tu bangsa komunis mau nyatukan semua agama, gua setuju banget ama FPI bubarkan AKKBB hidup Islam Hidup FPI, karena zaman sekarang ini perlu tindakan bukan omongan belaka, hidup FPI, hidup Habib Rizieq Shihab, hancurkan sekularisme, hancurkan musuh Islam,hancurkan kezaliman, Allahu Akbar !!!!

  16. Semakin nyata konspirasi media untuk menghancurkan Islam,tidak ada media yang membela Islam, YAKINLAH — mereka hendak memadamkan CAHAYA ALLAH tetapi ALLAH PENYEMPURNA CAHAYANYA walaupun ORANG-ORANG MUSYRIK tidak menyukai. Selamat berjuang Saudaraku…ALLAHUAKBAR; LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH.

  17. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berjihad di jalan-Nya dalam BARISAN yang teratur.

    Kebaikan yang terorganisir akan mengalahkan kejahatan yang terorganisir.

  18. assalamulaikum wr.wb
    mungkin saya memang tidak mengetahui banyak tentang Islam, atu tentang segala peraturannya. saya hanya seorang murid SMA yang ingin berpendapat..
    pluralisme, sekulerisme memang harus dihancurkan. tapi cara yang terbaik bukan denga kekerasan.. bukan dengan fisik.. tapi dengan sebuah pemikiran karena ideologi. dan masih banyak pluralisme, sekulerisme yang menyerang pemikiran kita..bahkan kita sering tak sadar..
    thx..
    Wassalam

  19. Bubarkan GARDA BANGSAT !!!, Tujuan FPI demo ke Monas untuk menolak kenaikan BBM, tapi diprovokasi oleh AKKBB, yang bawa senjata api itu saya yakin anggota intelijen. Soalnya yang duntungkan jika terjadi kerusuhan adalah pemerintah, krn isu soal BBM akan berubah jadi isu FPI dan isu pembubaran Ahmadiyah jadi isu pembubaran FPI. Ini adalah konspirasi Peemerintah dengan kelompok Islam Liberal yang membela Ahmadiyah.
    Maju terus para JUNDULLAH !!!

  20. hiduuuuuuuuuuuuup FPI, anda adalah kebanggaan kami, kami ada dibelakang anda…………………………………….. Hancurkan antek-antek Yahudi di bumi Indonesia

    Allahuakbar………………………….Semoga Allah melindungi kita semua dalamm menghajar kaum mumpuni itu ( biasa dapat amplop dr sono ..)

  21. Asalamualaikum,,,,,Saya bukan anggota FPI
    saya ingin mengomentari sedikit,,,perbedaan antara FPI & ansor,banser,garda bangsa,pkb pasca bentrok,,,!
    FPI : Memperjuang kan PENODAANISLAMyg dilakukan ahmadiah,,,!!!

    ansor,banser,gardabangsa,pkb : MEMPERJUANGKAN ikon,,,itu tuh yg mendukung si PENODAAN AGAMA & (PLURALISME yg kebablasan) males saya nyebutin namanya ga da paedah buat mulut saya,,,! ?

  22. saya adalah salah seorang muslim yang pernah dizalimi orang NU,
    tahun 1989 kejadian ini berlangsung, tepatnya di desa sukoharjo, plemahan kediri. Kala itu saya (asal Sumut) pdkt dengan seorang gadis setempat (belum ada kata tresno) 17.00 Wib mengantarkan cewek tersebut naik sepeda motor bersama tiga pemuda kampung setempat ke rumah pakde cewek tersebut dan saya tinggalkan disitu. Selanjutnya saya keliling-keliling kota Pare (maklum luar Jawa). Dinihari saya kembali ke rumah paklek teman saya (laki-laki) untuk bermalam, namun sebelum masuk desa sukoharjo saya dihadang oleh puluhan orang kampung yang membawa pedang, batu, golok dll. Selain pedang ditengkuk saya tinju dan tendangan serta pukulan kayu menghantam tubuh saya tanpa tanya. Keesokan harinya saya sendiri diarak ke balai desa untuk mempertanggung jawabkan masalah yang saya tidak tahu. Hadir perangkat Desa menyidang saya dan menghardik saya membuat pernyataan untuk segera mengawini gadis yang belum saya kenal jauh.
    Di sisi lain, saya selaku orang Luar Jawa melihat Bandar Taruhan setiap Pemilihan Lurah di desa tersebut dan sekitarnya adalah orang NU sendiri….piye ikih ghoos door! picek koe

  23. Assalamualaikum..wr.wb
    Wahai saudaraku ingat Ukhuwah Islamiyah adalah lebih penting dibanding perdebatan menentukan siapa yang benar. Hamba yang masih punya iman di hatinya tentu masih dapat membedakan mana yang benar, lebih baik sebelum kita menegakkan khilafah kita tegakkan syariat islam dalam diri dan keluarga kita, setiap gerakan islam harus melakukan konsolidasi sehingga internal gerakan islam akan solid. Jika ada salah satunya yang dilecehkan harus kita bela & Perjuangkan. Tentunya ada orang-orang yang bertepuk tangan diatas kekacauan yang terjadi…Semoga Allah menyatukan hati kita dalam Perjuangan Menggapai Ridho Allah.
    Maha Suci Allah…

  24. FPI ITU KERAS, KARENA SUBTANSI UTAMANYA sebenarnya BUKAN SOAL AHMADIAH TETAPI CUMA MASALAH KESEMPATAN KERJA YG TERBATAS, shg anggauta FPI sebagian BESAR adalah kelompok pengangguran, serta mereka yg mengalami masalah kemiskinan . Akibatnya kecemburuan sosial yg diaduk dg aqidah Islam secara salah , anti sosial dan anti masyarakat mapan. Mereka dimanfaatkan oleh orang2 tertentu dg kepentingan tertentu. COBA MEREKA DAPAT KESEMPATAN KERJA TETAP, pasti tidak sempat melakukan hal2 radikal spt itu. Dari mana dana mereka. Tau sendiri deh 🙂

    Pakailah strategi Allah swt, FPI ok saja, tapi angan pakai kekerasan, karena kekerasan pada dasarnya kelemahan karena pasti ada kekuatan lain yg terlalu hebat ,jangan sampai kalah, karena akan dinistakan mereka sekalipun anda tidak takut mati sahid, kalau mati musuh tambah senang. Kasihan wanita dan anak2 akan dijadikan budak kafir. Lawanlah dengan kesantunan, ketegasan yg lembut, Allah Maha Pengasih. Gunakan sifat kasih Allah. Mereka akan segan!

    Dunia ini diciptakan Allah swt berbangsa bangsa, ber-suku2, ber-puak2 dan berbagai keyakinan agama dan kepercayaan. Kenapa demikian? Itu adalah ujian Allah thd kita, apakah kita bijak menghadapi perbedaan tsb ? Bagaimana kalau kita terlahir dari keluarga bukan muslim apakah kita ikut muslim ? PASTI SULIT SEKALI mengubah keyakina orang lain yg diyakini sejak lahir atau kanak2. Akan sia2. Bagaimana kalau lahir dlm keluarga muslim apakah kita ikut agama lain? Pasti umumnya tidak!! Hendaknya kita sebagai muslim tau hal itu. Islam tidak mengajarkan kekerasan secara tidak bermartabat dalam kondisi yg bukan perang. HIDUP ISLAM yg damai, agama damai.Wass

  25. gue kagum ma perjuangan FPI..semoga ALLAH SWT akan membalas semua perjuangan jihad kalian..biarkan orang2 berbicara apapun tentang kalian…ALLAH maha tahu…dan juga buat media2 tolong berikan rasa keadilan kalian dalam peliputan berita… jgn hanya umat islam aja yg disudutkan..tp apakah kalian pernah menayangkan tragedi maluku,tragedi poso…..dimana umat islam saat itu di tindas,masjid dibakar,dan banyak anak2 menjadi yatim krn tragedi itu…tolonglah berikan keadilan dalam pemberitaan kalian..

  26. Smua ni sumbernya satu orang,pembaca pasti uda tau sp dia?tlong jangan terlalu ta’asuf(Fanatik)brlebihan,jngan lhat nasabnya,klo memang menyimpang ya jngan diikuti,coba lhat history Musa As-Samiri.
    Satu lgi ini ada orng d balik layar ingin merusak Islam,siapa lg klo bukan Yahudi Amerika.

  27. Ass,wr,wb
    Tulisannya bagus sangat rasional dan mendukung bagi pergerakan dan kemajuan serta persatuan umat Islam di Indonesia….

    Buat rekan-rekan di FPI supaya tetap sabar dan tawakal atas kejadian monas dan lebih mawas diri …

    Ini hanya sekedar usulan untuk FPI, bagaimana untuk setiap anggota baik yang baru maupun yang lama tidak hanya dibekali tentang ISLAM (mengaji, sholat, fiqh, tauhid, ibadah lainnya, dsb) tetapi juga diberikan pelatihan tentang pengembangan diri (Character Building), ESQ Way 165, NLP (Neuro Linguistic Programme), dsb yang sejenis dengan tujuan agar setiap anggota FPI memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan positif serta bertindak dan bersikap yang Islami terhadap provokasi pihak yang bertentangan dengan islam.

    Nah buat rekan-rekan muslimin dan muslimat yang memiliki kemampuan dan akses dalam memberikan pelatihan tersebut diatas dapat kiranya membantu saudara-saudara kita di FPI … (Insya Allah ada yang bersedia yahhh) …

    Sehingga ke depannya Insya Allah FPI akan lebih Elegan dan Santun dalam menyikapi “PERMASALAHAN” yang tidak dapat diselesaikan secepatnya oleh “PEMERINTAH”… tentunya masalah yang berhubungan dengan KEAGUNGAN & KEBESARAN AGAMA ISLAM

    ALLAHU AKBAR …..

    Wass wr wb

  28. FPI lagi…hehehe
    saya sih maklum kalau FPI terlibat konflik di monas lalu, lha wong udah nyimpen kesel kelamaan,dipancing dikiit (relative ya),ya kebakar emosinya. Mudah-mudahan marahnya karena Allah SWT, itu aja. Semua pasti ada Hikmahnya. Maju terus FPI !! Orang indonesia sudah kesulitan cari orang2 yang berani berkata benar untuk yang benar, dan berkata salah untuk yang salah. Mudah-mudahan konspirasi media di Indonesia mendapat keadilan dari Yang Maha Adil !!

Comments are closed.