Sunday, 24 November 2024, 22:41

Oleh: Hari Mukti

Pengalaman ibadah haji bagi seorang muslim sangat mengesankan. Pengalaman ibadah yang sulit untuk dilupakan, apalagi jika dilakukan dengan keikhlasan yang sangat dalam sehingga mendapat predikat haji mabrur. Biasanya akan membekas dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan ibadah ke tanah suci itu. Barangkali yang tadinya menampilkan wajah yang asem melulu kepada setiap orang yang bertemu dengannya, akan berubah menjadi hormat dan menghargai. Semakin getol ibadahnya, semakin kuat takwanya, dan bisa jadi kian meningkat rasa ikhlasnya.

Namun, ada juga orang yang setelah ibadah haji, tapi kehidupan beragamanya hampir sama dengan sebelum melaksanakan ibadah tersebut. Bahkan adakalanya makin rusak. Tentunya ini sangat memprihatinkan. Sebab, biasanya penilaian ibadah ini sangat mungkin dilakukan juga oleh manusia. Artinya, orang yang melaksanakan ibadah haji mudah dilihat pelaksanaannya oleh orang lain, kecuali niatnya. Itu sebabnya, biasanya orang akan dengan mudah menilai dan membandingkan perilaku sebelum berhaji dengan setelahnya.

Sobat remaja, di kalangan selebritis, ibadah haji juga kerap dilaksanakan. Dari satu sisi, alhamdulillah, ini merupakan prestasi tersendiri. Tapi di sisi lain, bagi sebagian kalangan selebritis ibadah haji sekadar menjadi tren ibadah. Gampang saja menilai dari luar, apakah ibadahnya sudah benar atau belum adalah dari perilaku mereka.

Jika sebelum ibadah haji ia gemar mengumbar aurat, kemudian ditutup rapat-rapat setelah melaksanakan ibadah haji, insya Allah itu menjadi ibadah yang berkah baginya. Namun, jika tetap getol dalam perilaku yang melanggar norma-norma agama, itu artinya bisa dibilang ibadahnya sia-sia saja. Maaf, banyak teman saya sesama selebriti dahulu juga begitu. Sekarang, setelah saya meninggalkan sama sekali dunia glamour itu, ‘tradisi’ kurang baik di kalangan selebriti masih berlanjut.

Ada selebriti wanita yang diwawancara sebuah program infotainment tentang rencananya melaksanakan ibadah haji (termasuk umroh). Publikasi di media massa itu memberikan point lebih bagi selebritis tersebut. Paling tidak, ia akan dilihat oleh penggemarnya. Namun sayangnya, begitu selesai melaksanan ibadah haji, tidak ada bekasnya dari pelaksanaan ibadah tersebut. Setidaknya jika dinilai dari perubahan perilaku. Jangankan berkerudung dan berjilbab, malah aksi buka auratnya tetap dilakukan.

Ketika ditanya kenapa masih belum berubah? Dalam sebuah wawancaranya di program infotainment ia mengatakan dengan sangat enteng: “Perubahan itu berproses. Dan saya belum bisa langsung berubah total”. Ini jawaban standar dari banyak kalangan selebritis yang masih bersikap mendua dalam mengamalkan ajaran Islam. Beginilah kehidupan di alam sekularisme.

Semoga kalangan selebritis tidak lagi menjadikan ibadah haji sekadar tren saja. Semoga niatnya bukan untuk menutupi kebobrokannya selama ini. Saya khawatir sikap mereka akan dicontoh oleh banyak penggemarnya. Mungkin sekarang saatnya para selebritis menyadari kekeliruannya selama ini. Wallahu’alam[]

[pernah dimuat di Majalah PERMATA, edisi Februari 2004]