Gold Fret mantan Pendeta : “Eli, Eli, lama sabakhtani?” mengantarnya kepada Hidayah Islam
AYAH saya seorang pastor atau pendeta dalam agama Kristen Katolik. Beliau mengajarkan Alkitab (Injil) pada saya sejak saya masih kecil dengan harapan agar saya menjadi penerus cita-citanya di kemudian hari. Saya belajar Alkitab pasal demi pasal dan ayat demi ayat dengan seksama. Berkat bimbingannya, saya betul-betul memahami kandungan dan tafsiran Alkitab. Sejak saya berumur empat belas tahun, saya diberi kepercayaan berceramah di gereja pada setiap hari Minggu dan hari-hari keagamaan Kristen lainnya. Setelah saya banyak membaca Alkitab, banyak saya dapatkan kejanggalan-kejanggalan di dalamnya. Dalam Alkitab, antara pasal satu dan pasal lainnya banyak terjadi pertentangan, dan banyak ajaran gereja yang bertentangan dengan isi Alkitab.
Misalnya, Yohanes pasal 10 ayat 30, menerangkan bahwa Allah dan Yesus (Isa) bersatu, yaitu, “Aku dan Bapa adalah satu.” Sedangkan, pada Matius pasal 27 ayat 46 menjelaskan bahwa Yesus dan Allah berpisah, yaitu, “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani?” ‘Artinya, “Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”
Dalam ajaran gereja, seorang bayi yang lahir akan membawa dosa warisan dari Nabi Adam dan 1bu Hawa. Juga, bayi yang mati sebelum dibaptis tidak akan masuk surga. Ajaran ini bertentangan dengan Alkitab Yehezkiel pasal 18 ayat 20 dan Matius pasal 19 ayat 14 menerangkan bahwa manusia hanya menanggung dosanya sendiri, tidak menanggung dosa orang lain. Bayi yang meninggal sebelum dibaptis akan masuk surga, karena anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang yang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan orang yang fasik akan menanggung akibat kefasikannya.
Sementara, pada Matius 19 ayat 14 Yesus berkata, “Biarlah anak-anak itu, jangan menghalang-halangi mereka datang padaku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang mempunyai Kerajaan Surga.”
Dengan semua itu saya merasa bimbang. Injil mana yang harus saya ikuti, sedangkan semuanya kitab suci? Dan apakah ajaran gereja yang harus saya ikuti, sedangkan ajarannya bertentangan dengan Alkitab ?
Saya ragu dengan keautentikan Alkitab, karena kalau Injil yang ada sekarang ini asli, tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan. Saya juga ragu dengan kebenaran ajaran gereja karena kalau ajaran gereja itu benar, tidak mungkin bertentangan dengan kitab sucinya.
Karena mendapatkan kejanggalan dalam Alkitab dan pertentangan ajaran gereja dengan kitab sucinya, saya menjadi enggan membaca Injil dan buku buku agama (Kristen), karena saya yakin tidak akan mendapat kebenaran dalam Kristen.
Mendengar Bacaan Al-Qur’an
Pada suatu hari saya berjalan di dekat masjid. Tiba-tiba saya gemetar dan tidak bisa berjalan disebabkan mendengar suara dari dalam masjid. Setelah saya pulang ke rumah, saya bertanya pada teman-teman tentang suara yang saya dengar itu. Tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang tahu tentang suara itu.
Setelah keesokan harinya saya bertanya pada teman sekolah yang beragama Islam, dia menjelaskanbahwa “suara” yang saya dengar di dalam masjid adalah suara orang membaca A1-Qur’an. Kemudian saya bertanya, “Apa sih, Al-Qur’an itu?” Dia menjawab, “Al-Quran itu kitab suci umat Islam.” Kemudian saya meminta Al-Qur’an padanya. Tetapi dia tidak memberikan dengan alasan saya tidak punya wudhu.
Setelah saya pulang dari sekolah, saya langsung mencari orang yang beragama Islam untuk meminjam A1-Qur’an. Akhirnya saya berjumpa dengan orang Islam yang bernama Abdullah. Ia keturunan Arab. Lalu saya pinjam Al-Qur’an padanya dan saya jelaskan padanya bahwa saya beragama Katolik dan ingin mempelajari Al-Qur’an. Dengan senang hati ia meminjamkan saya terjemahan Al-Qur’an dan riwayat hidup Nabi Muhammad saw..
Saya baca Al-Qur’an ayat demi ayat dan surat demi surat. Saya pahami kalimat demi kalimat dengan seksama. Akhirnya saya berkesimpulan, hanya Al-Qur’anlah satu-satunya kitab suci yang asli dan hanya Islamlah satu-satunya agama yang benar.
Al-Qur’an membahas persoalan ketuhanan dengan tuntas, bahasanya mudah dipaharni, dan argumentasinya rasional. Di samping itu, Al-Qur’an juga membahas tentang Nabi Isa (Yesus) sejak sebelum dikandung, dalamn kandungan, waktu dilahirkan, masa kanak-kanak dan remaja, mukjizatnya, dan kedudukannya sebagai Rasul Allah, bukan anak Allah.
Sejak mendapatkan kebenaran Islam, saya mempunyai keinginan yang kuat untuk memeluk agama Islam. Singkat cerita, kemudian saya datang menjumpai Abdullah dan saga jelaskan keinginan saga padanya.
la menyambut hasrat saya itu dengan hati ikhlas, dan ia membimbing saya membaca dua kalimat syahadat. Setelah menjadi seorang muslim, nama saya diganti menjadi Dzulfikri. Kemudian saya belajar pada Abdullah tentang hal-hal yang diwajibkan dan yang dilarang dalam Islam.
Setelah itu saya mondok di sebuah pesantren. Di situ saya belajar agama selama satu tahun. Kemudian saya pindah ke kota Malang, Jawa Timur. Di kota ini saya terus menuntut ilmu agama sambil kuliah.
Oleh A. Wadud N./Albaz – dari Buku “Saya memilih Islam” Penyusun Abdul Baqir Zein, Penerbit Gema Insani Press, oleh Mualaf Online Center.
Subhanallah……………..
Mmg Allah itu maha besar. s’org pendeta pun bs msk Islam.
Allahuakbar
Pengalaman bathin pak Gold Fret sangat menarik karena pada akhirnya menemukan ketenangan yang dicari. Silakan teruskan dan perdalam iman anda. Saya mempunyai adik yang menjadi muslim – padahal orang tua Katolik. Kalau itu memang pilihan hidupnya – silakan saja. Waktu puasa ibu saya bangun dan menyiapkan makanan untuk sahur adik saya. Bagus, biarpun ibu saya seorang aktivis di gereja. Saya juga punya saudara sepupu (keponakan ayah saya) yang haji dan hajjah, tetapi dari adik dan kakaknya (3 orang) yang menjadi Katolik. Bagus selama itu mengikuti suara hati. Setiap Lebaran keponakan ayah saya entah yang Islam ataupun yang Katolik selalu mengirim Kartu Lebaran karena intinya meminta maaf lahir & batin. Semuanya bagus. Saya terkesan oleh sikap mereka dan saya belajar dari mereka. Kalau bulan puasa saya ke rumah saudara yang haji, istrinya tetap menyiapkan makan siang untuk saya. Sahur dan buka saya selalu diajak dan saya ikut. Kakak atau adik dari sepupu saya yang haji dan hajjah sering mengirim makana untuk buka dan sering ikut buka bersama. Bagus. Saya belajar Transpersonal dari seorang pengajar yang beragama Islam, tetapi contoh yang diberikan dari berasal dari ajaran Islam, Hindu, Budha dan Katolik. Yang penting vibrasi yang kita kirimkan sifatnya positif, entah agamya apa tetapi suasananya damai seperti yang saya alami di keluarga saya dan sepupu saya. Saya mengantar rekan yang baru datang si suatu kota di Sumatera mencari mesjidnya – kebetulan dia LDII. Walaupun saya kurang sependapat kalau (katanya) LDII mengatakan orang lain itu kafir, termasuk orang Islam lainnya, tetapi saya tetap berusaha menilai dia positif, atau mengirimkan sinyal positif. Dia juga mahluk Tuhan kok. Hidup itu indah, jadi mari kita cari tindakan yang saling mendukung keimanan masing-masing, bukan mempertentangkan apalagi melarang. Auranya jadi negatif. Pak Gold Fret, kalau anda masih mempertentangkan Injil dan Al-Quran, anda tidak akan mendapatkan kedamaian. Kalaupun mendapatkannya, maka sifatnya semu (seperti ibu-ibu pembentuk kelompok pendukung poligami yang perlu diperiksa psycholog daripada terus-terusan menipu diri dengan mengatakan nahwa dengan mendukung poligami maka makin dekat ke Tuhan). Pak Gold Fret, pelajari saja Al-Quran dan pancarkan vibrasi positif. Sebagai catatan, ayah anda pasti bukan seorang pastor (Katolik) karena pastor tidak menikah. Ayah anda mungkin seorang pendeta dari Kristen Protestan yang memang boleh menikah.
Subhanallah…
“AYAH saya seorang pastor atau pendeta dalam agama Kristen Katolik.”
pastor sebutan untuk pemimpin di agama dan katolik tidak boleh menikah
pendeta sebutan untuk pemimpin di agama kristen boleh menikah
sebenarnya anda dulu beragama kristen atau katolik??
sepertinya ada kejanggalan yang anda ceritakan di atas, anda sendiri tidak bisa membedakan mengenai hal tsb. enatah bohong ato memang asli cerita yang anda buat ini..
Subhanallah…
Tiada keraguan dalam islam, karena islam dapat tenangkan hati…
Mantap postingannya…
Terima kasih mau berbagi… hehehee….