Friday, 22 November 2024, 06:36

gaulislam edisi 170/tahun ke-4 (19 Shafar 1432 H/ 24 Januari 2011)

Pagi itu di sebuah SD deket rumah. Dalam perjalanan ke kantor, gue menemukan percakapan menarik antara Indra kecil dengan ibunya. “Porno itu apa sih Ma?” demikian tanya si Indra ke ibunya. Sambil megangin Blackberry kakaknya untuk main game, sepertinya tanpa sengaja doi lihat tulisan porno di dalam bebe kakanya. Bisa ditebak dong reaksi si ibu seperti apa?

Obrolan ini terjadi beberapa waktu sebelum negara kita dihujani media dengan perseteruan antara pemerintah versus RIM (Research in Motion). RIM adalah perusahaan dari Kanada yang jualan Blackberry. Cara RIM jualan cukup menarik karena jualan hape yang sebenernya nggak bisa dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah bahkan oleh pemiliknya sendiri. Kalo dilihat dari satu sisi mungkin merugikan pihak pengguna, namun dilain sisi, bebe memberikan akses informasi tanpa batas ke pada para pemiliknya, plus seabreg fitur lainnya, menjadikan bebe genggaman terfavorit saat ini.

Cerita lain, di masjid deket rumah. Waktu gue ngobrol sebentar setelah sholat berjamaah dengan salah satu tetangga gue, sebut saja tetangga saya Mr. Joni, doi juga mengeluhkan mengenai dampak dari teknologi di hape yang kian hari makin cerdas kayak anak sekolahan aja. Doi mengeluhkan dengan teknologi cerdas yang menyerang keluarganya, yang bikin anak-anaknya keasyikan dengan bebe, laptopnya, atau game psp yang sedang dimainkannya. Seringkali anak-anaknya kesal dan merasa sangat terganggu ketika dimintai tolong oleh orang tuanya.

Gue baca Republika (edisi 18/12/2010), di situ diberitakan mengenai data survey terbaru Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Ponorogo secara acak selama enam bulan mengenai jumlah remaja putri di Ponorogo, yang pernah melakukan hubungan pranikah atau seks bebas ternyata mencapai kisaran 80 persen. Ciloko!

Belum lagi berita mengenai berbagai penyimpangan perilaku seksual di masyarakat. Oh no! Dalam satu diskusi nonformal disela acara pertemuan IT internasional yang pernah gue ikutin, gue kenalan sama orang Jepang. Doi nanyain mengenai Indonesia itu gimana sih? Ya gue jawab aja standar. Kalo bangsa kita bangsa yang santun dan berbudi luhur tinggi. Eh, kemudian dia nyeletuk, “Kalo emang gitu, kenapa ya log access ke situs pornografi dari IP address Indonesia selalu aja nongkrong dalam jajaran 5 besar, terutama untuk situs di jepang?” Ciloko! Gara-gara si Miyabi neh, mau bangga malah jadi tengsin gue!

Pencegah dan penyembuh

Bro en Sis, teknologi hanya salah satu bagian saja, ada sisi lain yang lebih mengkhawatirkan yaitu pornografi. Islam sebagai sebuah ideologi memandang manusia baik itu laki-laki dan perempuan mempunyai kewajiban untuk mentaati aturan Allah Swt. Dalam hal ini hubungan interaksi antara perempuan dan laki-laki. Islam menawarkan dua hal, yaitu perangkat pencegah dan piranti penyembuhan.

Instrumen pencegah agar terhindar dari pergaulan bebas dalam Islam paling tidak ada enam. Pertama, perintah untuk menahan pandangan dan menutup aurat (QS an-Nuur 24]: 30-31) dan (QS al-Ahzab [33]: 59). Bagi kaum hawa dilarang untuk menampakkan perhiasannya dan kecantikannya di hadapan laki-laki asing atau bertabarruj. Perlu diingat bahwa menjaga pandangan dan menutup aurat merupakan satu paket yang harus dikerjakan bersama oleh cowok dan cewek.

Kedua, Islam melarang khalwat (berdua-duaan) antara laki-laki dan wanita kecuali disertai mahramnya. Sabda Rasulullah saw. : “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali kali dia berduaan dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya adalah syaitan” (HR Ahmad)

Ketiga, Islam melarang wanita dan pria bercampur baur (ikhtilath) karena Islam menjaga dan menjadikan jamaah kaum wanita terpisah dari jamaah kaum laki-laki yang bukan mahram. Shaf sholat kaum wanita pun terpisah dari shaf sholat kaum laki-laki. Kecuali nih, pada tempat yang tidak memungkinkan untuk memisahkan keduanya, seperti aktivitas ibadah haji atau jual-beli di pasar.

Keempat, larangan mendekati zina, Allah Swt berfirman (yang artinya): “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS al Isra [17]: 32)

Kelima, Islam melarang seorang wanita melakukan suatu perjalanan selama sehari semalam, kecuali bila disertai mahramnya. Sabda Rasulullah saw. (yang artinya): “Tiada dihalalkan bagi seorang wanita yang percaya kepada Allah dan hari kemudian bepergian perjalanan sehari semalam kecuali bersama mahramnya” (HR Bukhari dan Muslim)

Keenam, anjuran untuk menikah. Firman Allah Swt.(yang artinya): “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS an-Nuur [24]: 32)

Adapun untuk penyembuh/kuratif, Islam menyediakan sanksi yang tegas demi tegaknya kebenaran dan terselematkannya umat. Keselamatan di dunia dan di akhirat, sebagai jawabir (penebus dosa) dan zawajir (pencegah manusia yang lain melakukan perbuatan yang sama). Salah satunya hukuman bagi pelaku zina (kalo masih lajang dicambuk seratus kali cambukan dan bagi yang pernah menikah akan dirajam sampai mati).

Realita di sekitar kita

Solusi Islam sebenernya sudah komplit untuk menjaga umatnya dari bahaya pergaulan bebas yang dapat berujung pada aktivitas perzinaan. Walaupun begitu, masih sering banget tuh gue lihatin realita di sekitar kita yang entah kenapa masih mengabaikan aturan Islam. Dari pengamatan gue terhadap email, pertanyaan dan SMS yang sering masuk ke redaksi gaulislam, ternyata pertanyaan seputar interaksi cowok ama cewek, selalu menduduki peringkat tertinggi. Ok deh untuk sekedar mengingatkan berikut adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:

Pertama, pulang berdua. Sudah menjadi fitrah seorang cowok untuk bertanggung jawab dan menjadi pemimpin terhadap kaum wanita, dan sifat ini sudah muncul sejak dini. Sering kali beres sekolah, les, ekskul, dll,  karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil or sepeda motor ikhwan.

Kedua, berhadapan secara langsung dalam jarak sangat dekat. Interaksi cowok sama cewek di sekolah emang sangat beragam, namun bila mereka berdiskusi dengan posisi berhadap-hadapan dalam jarak dekat, suasana menjadi sangatlah ‘cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. So, jagalah diri dengan membuat jarak dengan lawan jenismu.

Ketiga, nggak menundukkan/menahan pandangan (ghadul bashar). Seperti kata pepatah “Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. So jangan pernah mengikuti bujuk rayu temen yang mengatakan, “Ah, tidak perlu ghadul bashar, yang penting kan jaga hati!” Tapi manusia tidak bisa dan tidak mempunyai kontrol terhadap hatinya. Yang bisa kita lakukan untuk ‘menjaga hati’ kita adalah mengendalikan input hati tersebut, yang salah satunya adalah pandangan.

Keempat, duduk atau jalan berduaan. Duduk berdua di halaman sekolah untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, lingkungan sekolah nggak akan peduli, temen dan guru kita nggak mau ambil pusing, dengan apa yang sedang didiskusikan. Bagi mereka apa yang terlihat lebih jauh lebih menarik, dari sinilah pintu fitnah terbuka. Kalo kamu pengen menghindari fitnah semacam ini, sebenernya mudah kok, jangan pernah berduaan!

Kelima, menelopon padahal tidak urgen. Sudah jamak kalo kita sebagai manusia seneng ngobrol. Namanya juga mahluk sosial. Namun pastikan kalo kita ngobrol, ngobrolin hal yang berguna, misal: ngomongin soal aplikasi anti matter yang barusan ini ditemukan sama peneliti di MIT atau ngobrolin untuk koordinasi untuk dakwah di sekolah. Tetapi tetap kudu jaga hati jaga kualitas orbolan.

Keenam, SMS nggak penting. Ini paling sering gue dapetin. Hampir tiap hari mesti gue dapet junk sms. Sayang jempolnya dong, dipake buat hal yang nggak bermanfaat.

Ketujuh, berbicara yang diniatkan merayu atau memancing birahi. Hindari intonasi dan gaya bahasa seperti ini terutama bila berbicara dengan lawan jenis.

Kedelapan, curhat. Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan fitnah. Jadi, curhat dilakukan dengan sejenis saja. Toh pada dasarnya cewek adalah beda dengan cowok. Mereka adalah dua spesies yang berlainan. Kalo mau curhat dan nyambung dengan alami, nggak dibuat-buat atau dipaksain nyambung, mestinya ya curhat dengan sesama spesiesnya lah.

Kesembilan, chatting yang nggak penting. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di YM atau facebook melalui fasilitas chat. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana, jadi batesin diri secukupnya aja.

Kesepuluh, bercanda berlebihan. Sering gue lihat cewek-cowok bercanda berlebihan. Sebaiknya becanda dibatasi dan jangan dengan lawan jenisnya, dan tetap menjaga batas-batas kesopanan.

Semoga sedikit tips di atas dapet secara praktis ngebantu kamu semua untuk menjaga diri dari bahaya pergulan bebas. So, tentu saja apabila aturan Islam ini diterapkan secara menyeluruh (kaffah) tentu dalam bingkai negara (khilafah) insya Allah pergaulan bebas maupun penyimpangan perilaku seks yang merebak dapat dibendung Pastilah aturan yang dibuatNya adalah yang terbaik untuk manusia. Ok? [aribowo: aribowo@gaulislam.com]

2 thoughts on “Awas! Jangan Gaul Bebas!

Comments are closed.