Aakar dari segala akar konflik antara pemeluk Islam dan Kristen di negeri Islam seperti Indonesia ini, yakni adanya aktivitas Kristenisasi yang terjadi sejak zaman penjajahan Belanda. Tulisan ini mencoba untuk mengungkap tentang hakikat dari gerakan Kristenisasi di negeri Islam, motivasinya, peranan negara dalam mengatur agama, serta sikap yang seharusnya diambil oleh kaum muslimin dalam menghadapi kristenisasi ataupun gerakan agama dan ideologi selain Islam.
Kristenisasi Warisan Penjajah
Dr. Musthafa Khalidy dan Dr Umar Farukh dalam bukunya Imperialis dan Misionaris melanda dunia Islam menyebutkan bahwa motif dari misionaris di dunia Islam tercampur antara misi agama dan missi politik, bahkan kebanyakan missi mereka adalah politik. Argumentasi beliau adalah bahwa di negeri asal para mssionaris itu, bangsa-bangsa Barat kebanyakan sudah atheis dan tak ada perhatian terhadap gereja.
Juga, Khalidy mengutip pernyataan misionaris G. Simon: apabila persatuan Islam mulai menampakkan sosoknya untuk menghadapi imperialisme Eropa, maka para missionaris harus segera beraksi menyodorkan sosok Eropa, sehingga persatuan Islam pun menjadi luntur kembali. Karena itu para missionaris harus memasuykkan pola pemikiran Kristen ke dalam perdsatuan Islam, sehingga dapat mengguncang kaum muslim. Negara Turki (pusat Khilafah Islamiyah) sungguh sangat berbahaya bagi Eropa sebab rakyatnya memeluk agama Islam, bahkan mereka memiliki kekuatan tersendiri untuk menghadapi ambisi dan kerakusan orang-orang Eropa.
L. Brown mengatakan, “Seandainya orang muslim bersatu padu dalam satu pemerintahan niscaya hal ini sangat berbahaya bagi seluruh dunia. Sebaliknya hal itu akan mendatangkan kenikmatan tak terhingga bagi kaum muslimin. Tapi selagi mereka terus sikut-sikutan, maka mereka juga tetap terombang-ambing tidak mempunyai pedoman yang jelas dan tidak mempunyai pengaruh yang jelas dan tidak pengaruh yang berarti bagi dunia luar”. (lihat Khalidy, idem).
Shabir Ahmed dan Abid Karim dalam buku Akar Nasionalisme di Dunia Islam menyebut, ketika para missionaris memdapatkan kesempatan untuk mendirikan pusat-pusat kegiatan di negara Islam (Daulah Khilafah Islamiyyah Utsmaniyyah), mereka mencari kesempatan untuk melakukan agitasi terhadap warga negara. Pada tahun 1841 misalnya, terjadi keributan di pegunungan Libanon antara penduduk penganut Kristen Maronit dan kaum Druze. Perselisihan antara kaum Maronit dan Druze itu diprovokasi oleh penjajah Inggris (yang bersekongkol dengan kaum Druze) dan Perancis (yang bersekongkol dengan kaum Maronit) sehingga pada tahun 1845 terjadi keributan lagi hingga meluas ke gereja dan biara. Terjadi pencurian, perampokan, pembunuhan, dan perampokan. Karena provokasi pendeta Mronit, pada tahun 1857 terjadi revolusi bersenjata dimana para petani Kristen melawan tuan tanah Druze. Perancis dan Inggris di belakangnya. Akibatnya kerusuhan dan keributan merata di seluruh Libanon. Orang-orang Druze pun membantai orang-orang Kristen tanpa pandang bulu, baik pendeta maupun orang biasa.
Dalam keributan itu sepuluh ribu orang Kristen terbunuh, lainnya diungsikan. Kerusuhan akhirnya meluas ke seluruh Syam. Di Damaskus disebarkan propaganda kebencian sehingga orang-orang Islam menyerang daerah orang Kristen pada tahun 1860. Keributan tersebut memaksa negara Khilafah Islamiyyah mengakhiri kerusuhan dengan intervensi militer. Sekalipun negara berhasil menenangkan keadaan, negara penjajah Inggris dan Perancis memanfaatkan kerusuhan yang mereka dalangi sendiri di wilayah Siria dan Libanon itu untuk melakukan intervensi ke wilayah daulah Islamiyah Utsmaniyah dengan invasi militer. Pada tahun 1860 Perancis mengirim devisi militer ke Beirut dengan dalih memadamkan revolusi. Setelah itu para penjajah memaksa Khilafah Utsmaniyyah utnuk memecah wilayah Syam menjadi dua propinsi yakni Libanon dan Siria dimana Libanon kekuasaan dipegang oleh orang Kristen dan sejak itulah Libanon menjadi penghubung antara negara asing imperialis dengan negeri-negeri Islam.
Dari sini kita memahami betul bahwa kegiatan missionaris tidak lepas dari aktivitas imperialis negara-negara Barat yang rakus untuk menguasai dunia Idslam, memecah belahnya, dan mencegah terjadinya persatuan kembali negeri-negeri Islam.
Negara wajib melindungi aqidah umat!
Perkara terpenting dalam Islam bagi umat Islam adalah perkara aqidah. Tanpa aqidah Islamiyyah, sifat umat akan lenyap. Oleh karena itu, aqidah Islam menjadi asas dalam pembentukan kepribadian individu, pembentukan masyarakat, dan berdirinya negara. Baik individu, masyarakat, maupun negera wajib dan bertanggung jawab menjaga aqidah Islamiyyah agar tetap dijadikan sebagai asas.
Individu yang murtad harus diberi peringatan bahayanya murtad dan harus diminta bertobat. Jika dia tidak mau bertobat dan tidak mengubah tindakan murtadnya, maka negara wajib menahannya selama tiga hari untuk merenungkan kembali sikap dan tindakannya itu. Dia akan diingatkan dengan firman Allah SWT:
“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya“.(QS. Al Baqarah 217).
Jika setelah tiga hari tidak juga kembali kepada aqidah Islam, maka orang murtad dijatuhi hukuman mati berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw.:
“Siapa yang mengganti agama (Islam)-nya, maka bunuhlah dia“. (HR. Muslim dan Ashabus Sunan).
Dalam perspektif Islam, seorang penguasa disyaratkan seorang muslim yang beraqidah Islam (QS. An Nisa 141). Dan penguasa Islam yang zhalim yang telah dinasihati dan diberi peringatan tidak boleh diperangi selama tidak menampakkan kekufuran secara terang-terangan.. Diriwayatkan sebuah hadits dari Ubadah bin As Shamit tentang bai’at: “…Dan kami juga tidak akan merebut kekuasaan dari yang berhak kecuali (Rasulullah mengatakan), â€?jika kalian melihat kekufuran yang nyata yang kalian mempunyai bukti yang kuat tentangnya dari sisi Allah’”.
Oleh karena itu, negara sebagai sebuah sistem yang melaksanakan dan menerapkan mabda Islam harus melindungi aqidah umat dan tetap menjaga kebersihan aqidah umat, melindunginya dari noda-noda syirik dan kekufuran.
Penguasa muslim, sekalipun tidak menjalankan pemerintahan dengan sistem Islam, tetap wajib baginya melindungi aqidah umat dari noda-noda pemikiran non Islam, baik syirik, aqidah kufur, atau ideologi-ideologi kufur semacam kapitalisme, sosialisme, komunisme, dan faham-faham kufur lainnya.
Oleh karena itu, jika KWI (Republika, idem) menilai bahwa RUU penyiaran agama adalah mengkotak-kotakkan umat beragama tidaklah bisa diterima. Juga argumentasinya bahwa orang beragama atau pindah agama sebagai hak asasi tidaklah bisa diterima manusia. Justru adanya aktivitas Kristenisasi, baik dengan baju pendidikan, pelayanan kesehatan, atau bantuan kemanusiaan, pada hakikatnya itulah yang membuat umat terkotak-kotak sebagaimana yang pernah terjadi di Libanon yang diuraikan di atas. Dan tindakan murtad tidak bisa dibenarkan dalam Islam sekalipun atas nama HAM.
Sikap Kaum Muslimin
Kaum muslimin hendaknya berpegang teguh kepada Islam baik aqidah maupun syariah Islamiyah, apapun keadaan dan kesulitan yang mereka hadapi. Islam menghendaki kaum muslimin memegang aqidah Islam itu selama hayat dikandung badan. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, ” (QS. Ali Imran 102-103).
Kaum muslimin, khususnya para ulama, ustadz, muballigh, pimpinan partai dan ormas Islam, hendaknya bersama-sama menghadapi masalah Kristenisasi ini dengan visi yang sama dan dengan kepala dingin. Yakni hendaknya mereka membina umat dengan ide-ide Islam yang jernih, baik dalam maslah aqidah maupun syari’at. Selain itu, perlu adanya kesafahaman bahwa kaum muslimin di manapu adalah sesama saudara, sehingga hendaknya diwujudkan suasana ukhuwuh Islamiyyah yang nyata dan sesuai dengan aturan Allah SWT. Misalnya, janganlah kaum muslimin, khususnya mereka yang kaya, membiarkan saudara-saudara kita yang sedang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, baik sandang, pangan, maupun papan.
Kaum muslimin, khusunya para pemimpin partai dan gerakan Islam hendaknya mendesak kepada penguasa muslim untuk melarang Kristenisasi maupun propaganda ide-ide kufur di negeri-negeri Islam yang mereka pimpin sebab penguasalah yang menjadi hgarapan umat untuk melindungi mereka dari berbagai serangan pihak kuffar. Nabi Muhammad saw. bersabda:
“Imam adalah laksana perisai, diperangi orang dibelakangnya dan ia dijadikan pelindung“.
Juga hendaknya penguasa menerapkan seluruh hukum Islam untuk memelihara urusan raklyat. Dengan tanggungjawab penguasa menyelenggarakan pendidikan dan pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat secara gratis, insyaallah rakyat yang miskin tak akan menjadi sasaran empuk Kristenisasi yang biasanya menggunakan pendidikan dan kesehatan sebagai sarana propaganda. Selain itu, memang sudah menjadi tanggungjawabnya untuk mengurus seluruh urusan umat dengan Islam. Raslulullah saw. bersabda.
“Imam yang disertai jabatan memimpin umat manusia adalah laksana penggembala, dia bertanggung jawab akan kemaslahatan rakyatnya“.
Khatimah
Jelas Kristenisasi telah dimanfaatkan oleh para penjajah imperialis untuk menguasai negeri-negeri Islam dan mempertahankan hegemoni mereka di negeri-negeri tersebut dengan menanamkan faham nesionalisme dan pluralisme.
Salah satu hakikat dari penjajahan yang besimbiosisi dengan kegiatan Kristenisasi adalah memerangi (baik dengan militer, poitik, ekonomi, pemikiran maupun kebudayaan) kaum muslimin sehingga bahaya Kristenisasi yang harus difahami oleh kaum muslimin adalah keluarnya kaum muslimin dari agama mereka. Allah SWT mengingatkan kaum muslimin terhadap langkah-langkah mereka dalam firman-Nya:
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya“(QS. Al Baqarah 217).
Oleh karena itu, kaum muslimin harus memiliki pemahaman yang jernih tentang mabda (aqidah dan peraturan) Islam. Umat bersama penguasa harus tetap menjaga agar mabda Islam terealisir dalam seluruh aspek kehidupan. Dan umat tak boleh membiarkan ide-ide selain Islam berkembang di kalangan kaum muslimin sehingga suasana keislaman dan keimanan kaum muslimin senantiasa terjaga. Dan dalam masyarakat Islam hanyalah ide-ide Islam yang boleh berkembang di masyarakat. Allah SWT berfirman
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS. Al Fath 28).
jangan ngawur..
gak boleh seenaknya nuduh2 kristenisasi..
jgn brpikir negatif dulu..
jgn menilai orang lain atau agama lain kalau tidak bisa menilai agama sendiri.
lihat agama kita!
pecah belah..
ada yg benar dan ada yg sesat..
smua agama emang begitu..
ada yg benar dan ada yg sesat..
tp jgn seenaknya nuduh” agama lain bgtu
apa kita mau kalau agama kita juga dituduh begitu?
agama itu tidak akan mendatangkan keselamatan!
kalau kamu adalah islam, sedangkan selalu berbuat jahat, apa gunanya ikut islam?? brarti itu hanya untuk di KTP saja..
agama kristen atau islam itu hanya sekedar “AGAMA”..
tidak bisa menentukan apakah kita akan masuk surga atau tidak..
ada yg bilang klo membunuh orang maka akan menambah amal kita dan menyenangkan Allah..
tapi malah sebaliknya..
itu salah.. tidak boleh saling membunuh..
kalian tahu knapa islam dan kristen selalu ada konflik??
percaya atau tidak kalau itu sudah dari jaman dahulu?
mulainya dari abraham..
karena ia membuang hagar dan anaknya ismael..
itu karena hagar adalah budak yang sangat mengecewakan hati nyonya nya, Sara..
makanya sara jadi sakit hati dan membuang mreka..
jangan sembarang menuduh berbagi indomie atau yang hal lain yg baik yg dilakukan org kristen tuh untuk mengkristenisasi orang lain..
ingat UUD 45 yg berisi masyarakat indonesia memiliki hak untuk memilih agamanya masing2 dan beribadah sesuai agamanya masing2..
mengapa sekarang islam selalu mengancam kristen???
contohnya: penutupan gereja secara paksa.. apakah itu menyenangkan TUHAN??? tentu tidak!
aparat polisi seharusnya memberi perlindungan untuk WNI yg sedang diancam,, ttp knp sebaliknya?? ia membantu agar islam untuk menindas kristen..
seharusnya kita tidak boleh kejam terhadap org lain..
itu akan merusak citra agama..
jika hal ini telah didengar masyrkt luar negeri termasuk amerika,,
bgmN nte tanggapan AMERIKA???
mreka akan ikut menindaklanjuti tindakan kekerasan islam..
apa gunanya nanti kalau kita sudah di dunia akherat nanti???
semua yg ada di dunia adalah sia2 belaka..
seharusnya kita tidak mengumpulkan harta di dunia,, tpi mngumpulkan harta di surga dengan cara melakukan hal2 yg baik dengan sesama kita (semua orang)
coba kita lihat..
apakah kita pernah dengar berita bahwa agama kristen berusaha mengebom masjid, merusak masjid, dan mengganggu waktu islam sedang beribadah??? tentu kalian pasti tidak pernah mendengarnya..
karena mereka adalah orang sabar. tidak mau semena-mena terhadap agama lain..
mereka itu menghormati agama lain..
lalu,mengapa islam sebegitu jahatnya dengan orang2 kristen??
msXsaid
coba kita lihat..
apakah kita pernah dengar berita bahwa agama kristen berusaha mengebom masjid, merusak masjid, dan mengganggu waktu islam sedang beribadah??? tentu kalian pasti tidak pernah mendengarnya..
karena mereka adalah orang sabar. tidak mau semena-mena terhadap agama lain..
mereka itu menghormati agama lain..
lalu,mengapa islam sebegitu jahatnya dengan orang2 kristen??
reply: dah denger FAKTA tentang konflik ambon, poso?
—-bagaimana orang islam yang lagi ibadah dibunuhi
—-perang salib?
msXsaid
jangan sembarang menuduh berbagi indomie atau yang hal lain yg baik yg dilakukan org kristen tuh untuk mengkristenisasi orang lain..
reply
taken from—http://ninafkoe.multiply.com/journal/item/129
Pertanyaan
Assalamuálaikum Wr. Wb.
Saat ini saya tengah menempuh studi di Belanda. Dan apa yang ustadz katakan bahwa umat nasrani di Eropa sudah meninggalkan agamanya memang benar.
Saya ke Belanda menjelang natal dan tahun baru 2008. Dan benar bahwa agama dan natalan hanya simbol belaka. Ketika natal tiba, orang-orang Belanda bukannya pergi beribadah ke gereja, tapi mereka malah lebih memilih pergi ke cafe untuk berhura-hura. Gereja kosong sementara cafe penuh tumpah ruah.
Dan pergantian tahun baru adalah saat bagi semua orang untuk bisa berpesta semalam suntuk. Ironis sekali. Mereka sangat jauh dari nilai-nilai ke-Nasrani-an mereka (sebut saja seperti itu).
Tapi saya ingin bertanya sekaligus ingin menghilangkan keheranan saya ustadz, kenapa Kristen dan missionaris Eropa (yang saya tahu sebagian dari Belanda) lebih memilih menyebarkan agama bahkan kalau bisa memurtadkan muslim Indonesia dibanding memperbaiki ummatnya yang amburadul?
Soalnya saya kaget selama di sini, natalan dan pergantian tahun baru yang justru seharusnya merupakan bagian dari ritual keagamaan, mereka justru menjadikan ajang pesta dan seks bebas secara terang-terangan (saya melihat melalui siaran televisi). Gak ada nilai keagamaannya sama sekali.
Someone
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Penyebab utama para misionaris tidak menawarkan ajaran agama mereka kepada bangsa mereka sendiri, karena ajaran itu sudah pernah dicobakan. Dan hasilnya nihil alias nol besar.
Alih-alih menjadi solusi, ajaran Kristen di Eropa malah meninggalkan jejak hitam. Penindasan raja dan gereja kepada ilmuwan dan rakyat, masih kuat melekat di alam bawah sadar masyarakat di sana.
Kelam sekali memang, Anda bisa bayangkan bagaimana gereja diberi kekuasaan oleh raja untuk menghukum mati para ilmuwan. Bukankah Galileo Galilei, Copernicus dan banyak ilmuwan lainnya harus dihukum mati, karena dianggap bertentangan dengan doktrin gereja?
Lagian, apa yang mereka ajarkan tentang agama Kristen, sebenarnya sudah tidak asli lagi. Yang mereka ajarkan justru pemikiran manusia, filsafat dan ajaran sekian ribu sekte yang saling berbeda. Dan orang Eropa sudah bosan dengan semua itu.
Maka kalau di Eropa hari ini mash ada misionaris, penginjil atau pendeta, mereka pun sudah tidak lagi punya harapan bagaimana ajarannya laku di negerinya sendiri.
Maka apa yang Anda saksikan tentang sudahditinggalkannya agama Kristen di Eropa, adalah hal yang benar. Bahkan sebenarnya bukan sekarang ini saja, sudah sejak lama mereka acuh tak acuh dengan agama mereka sendiri. Mereka pernah mengalami masa yang paling menjengkelkan dari kekuatan gereja di Eropa.
Di Eropa, KristenTinggal Simbol
Kalau pun sekarang ini kita masih melihat simbol-simbol agama Kristen di sana, seperti natalan, kayu salib, Sinterklas dan seterusnya, sebenarnya hanya merupakan barang kuno yang sudah tidak lagi diperhitungkan orang.
Makanya, malam natal tidak diisi oleh mreka dengan misa atau kebaktian, tetapi joged semalam suntuk, mabok dan berzina.
Pemurtadan di Indonesia
Kalau di Indonesia kita masih menyaksikan aksi-aksi pemurtadan yang dilakukan oleh para Romo, Pastur, Pendeta dan para penginjil lainnya, sebenarnya tidak bisa langsung dibilang bahwa hal itu dilakukan oleh Belanda atau Eropa.
Coba saja perhatikan, yang melakukan kristenisasi di Indonesia sekarang ini justru orang-orang Indonesia sendiri.Kalau pun ada bule-nya, hanya beberapa saja. Para bule itu di negeri asalnya mungkin malah tidak populer. Setidak populer ajaran yang dibawanya.
Bayangkan, ajaran yang sudah tidak ‘laku’ di Eropa, ternyata masih laku untuk didagangkan di sini. Ini yang agak mengherankan dari karakteristik bangsa ini
Sampai ada seorang kawan yang bilang, bahwa hal itu hanya latah dari bangsa kita. Misalnya, bangsa kita initerbiasa mengimpor apa saja dari luar negeri, termasuk barang bekas, limbah, atau juga sampah. Betapa agama Kristen di Eropa sudah ditinggalkan, ternyata bangsa kita lagi asyik-asyiknya melakukan kemurtadan massal.
Entah benar atau tidak anggapan seperti itu. Tapi yang jelas memang di Eropa agama Kristen sudah sejak lama ditinggalkan.
Dan yang perlu digaris-bawahi, rupanya negara yang mengalami proses pemurtadan besar-besaran di dunia ini hanya bisa dihitung dengan jari. Dan yang paling parah kondisinya memang Indonesia
Agaknya, para misionaris itu tahu persis bahwa iman bangsa kita masih terlalu mudah untuk luntur. Pokoknya, apapun ajaran, asalkan disebarkan dengan gigih tanpa mengenal lelah, pasti banyak pengikutnya.
Coba Anda bayangkan, jumlah aliran sesat di negeri kita ini mencapai 250 buah, hanya dalam kurun waktu 1980 s/d 2006 tahun. Kita tidak bisa habis pikir, sudah ketahuan sesat, kok masih ada saja yang ikut. Pengikutnya banyak militan pula.
Padahal bukan hanya ulama yang menyebutnya sesat, bahkan tukang ojek yang lagi mangkal di perempatan jalan sekalipun tahu bahwa kelompok itu memang menyempal dari aqidah Islam.
Mungkin di antara penyebabnya karena bangsa kita ini sangat dangkal akidahnya, akibat lemahnya proses pembinaan agama. Kita harus sadari bahwa pendidikan Agama Islam di sekolah dan bangku kuliah seringkali hanya sekedar formalitas, tidak pernah digarap dengan serius, semua dikerjakan dengan setengah hati.
Syarat iman takwa yang selalu disebut-sebut sebagai syarat seorang pejabat, lebih sering berupa pemakian kostum dan hadir dalam peringatan hari besar agama. Sementara korupsi, penindasan, sogok, dan praktek permalingan uang negara tetap jalan terus.
Faktor lainnya yang menyebabkan para misionaris dunia serius ingin mengkristenkan Indonesia adalah karena negeri ini punya jumlah bahan baku dalam jumlah yang cukup besar. Bayangkan, ada 200 juta manusia beragama Islam tinggal di satu negara, dengan iman rapuh, jumlah ulama sedikit, pemerintah acuh tak acuh, dan sebagian besar hidup didera kemiskinan yang abadi.
Wah, ini memang lahan paling subur yang selalu dicari-cari para misionaris. Harga iman di dada setaradengan sekotak mie instan. Murah sekali.
Cukup bikin sekolah Kristen yang banyak, maka akan ada antrian panjang putera puteri bangsa ini yang ingin duduk belajar di dalamnya. Masak sekolah Kristen berisi 90% murid yang beragama Islam? Mau diapakan murid-murid itu kalau bukan mau dimurtadkan?
Lalu ke mana para guru muslim? Ke mana para konglomerat muslim? Mengapa mereka tidak melindungi anak-anak dari bersekolah yang dibiayai gereja? Mengapa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa HARAM menyekolahkan anak di sekolah milik Kristen, atau yang berafiliasi ke agama lain?
Kami dan Anda sepakat untuk heran.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
duh,kasihan deh bapak ini. Baca dong. gaul dong,biar ngeh pak. Kalo bapak ini jadi orang islam, kasihan sekali deh bapak. karena dah jadi korban masih ngerasa aman-aman aja. Padahal, orang kristen itu dah membuat konspirasi untuk membuat bapak jadi kayak gini. Kalo memang nggak ngerasa ya udahlah, nggak ada gunanya bicara dengan orang mati. Kalo bapak mengakses informasi terkini, semua bukti-bukti di atas bukan tuduhan, tetapi kenyataan.
mS X said> yg mulai perang slaib duluan siapa? yg melakukan inkuisisi thd kaum yahudi dan Islam di spanyol era isabella dan ferdinand siapa?
to msXsaid:
– yang bakar masjid (+jamaahnya) di Tobelo – Malmahera itu siapa? umat setan, bukan kristen ya???
– yang pemudanya suka sambil mabuk, ngerusakin masjid di Manado itu siapa, pengikut agama setan juga?
– yang tentaranya bantai penduduk muslim di mindanao itu.. tentara agama setan juga??
tolong pake otak kalau ngomong ya????