Sunday, 24 November 2024, 11:56

gaulislam edisi 708/tahun ke-14 (5 Syawal 1442 H/ 17 Mei 2021)

Semoga udah pada tahu ya, kalo ditanya al-Quds ada di mana? Ya, betul. Al-Quds yang berarti tanah-wilayah yang suci, dan sering disebut Baitul Maqdis atau Baitul Muqaddas atau Palestina. Sudah lebih dari 50 tahun dijajah oleh Zionis Israel.

Akhir tahun 1990-an atau awal tahun 2000-an (berarti sekira 20 atau 21 tahun lalu), saya juga masih remaja saat itu, ada nasyid penyemangat yang bagus banget. Salah satunya yang sesuai dengan tulisan ini adalah nasyid berjudul “Al Ardhu Lana, Wal Qusdu Lana”. Mau tahu liriknya? Ini nih!

Al-Ardhu Lana Wal Qudsu Lana

Wallahu Biquwwatihi Ma’ana

Wa Jumu’ul Kufri Qad Ijtama’at

Kay Tahzimana Lan Tahzimana

Lan Tahzimana

Wal Aqsa Yantaziru Solahan

Fallahallaha Asyawisana

Hadzal Qur’anu Yu’allimuna

Wa Bidarbil Haqqi Yubassiruna

La Izzata Illa Bijihadin

Qudsiyyin Nahwati Yadfa’una

Ya Muslimu Kabbir Mu’taliqon

Waltahmil Fizzahfil Kafana

Amasajidana Wa Ma’adzinana Wa Mafawizana Wa Mada’inana

La Dam’an La Huznan Wa Asan Sihi Wa Da’nahul Hazana

Ka Hamasuth Thauratu Syamikhatun Kat Toudi Tuqadzdzi Thauratana

Ya Jundal Islami Sallimtum

Antum Ahfadu Muhammadina

Lau Anna Asyawisa Hittinin

Syahidu Af’ala Hijarotina

Lartajala Solahu Wa A’lanaha

Labbaiki Hamasa Warithatana

Ngerti isi lagunya? Baik, kalo belum, kira-kira terjemahannya seperti ini:

Bumi milik kita, Al-Quds milik kita

Dan Allah dengan kekuatan-Nya bersama kami

Dan berkumpullah musuh kuffar

Demi memusnahkan kita

Tidak sekali-kali dapat memusnahkan kita.

Dan Aqsa menunggu-nunggu seorang Salahuddin

Maka Allahlah pemimpin kami

Qur’an ini mengajar kami

Dan dengan jalan kebenaran memandu kami

Tiada kemuliaan kecuali dengan berjihad,

Suci dan mulia yang mendorong semangat kita.

Apakah masjid kita, menara azan kita, kampung kita dan bandar kita,

Tiada air mata, tanpa sedih kecewa, tanpa putus asa. Sloganku biarkanlah ia berduka,

Maka sesungguhnya semangat mujahid menggunung, bagaikan bukit menyemarakkan penentangan kami.

Wahai tentera Islam, sejahteralah kamu

Kamu cucu Muhammad kita

Sekiranya pahlawan di Hittin

melihat kesan dari anak-anak batu kami

Akan menggeletarlah sendi-sendi pemimpin Salahuddin

Dan akan mengisytiharkan kami menyahut seruanmu

Hamas pewaris kami.

Ini baru sebuah lagu atau nasyid. Bisa bikin semangat, sih. Namun, sebenarnya ada yang membuat kita sebagai muslim lebih semangat. Apa? Al-Quran dan hadits nabi tentang al-Quds atau Baitul Maqdis atau tanah syam ini.

Al-Quds adalah bagian dari Syam, wilayah yang terletak di timur Laut Mediterania, barat Sungai Eufrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus. Wilayah dimana para Nabi dan Rasul diturunkan, menjadi tempat tinggal dan tujuan utama perjalanan mereka.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS al-Isra [17]: 1)

Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu berkata: ketika kami berada di antara Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari, beliau bersabda: “Beruntunglah negeri Syam. Beruntunglah negeri Syam” Aku berkata; ada apa dengan negeri Syam (wahai nabi)? Bersabda: “para malaikat mengepakkan sayapnya untuk negeri Syam” (HR at-Tirmidzi)

Saat ini, Palestina kembali membara. Bisa jadi sebenarnya setiap hari juga ada perlawanan. Sebab, siapa yang sudi negerinya dijajah? Siapa yang bahagia negerinya tak berdaulat? Hidup terjajah itu tak enak. Serba dibatasi, serba dilarang, banyak aturan yang tidak adil. Begitulah penjajah. Maka, wajar kalo rakyat yang negerinya terjajah ya akan melawan. Sekuat kemampuan. Dulu, di negeri kita juga begitu. Ketika belum merdeka, tidak sebebas negeri yang merdeka. Apa pun dibatasi, ada aturan yang dibuat sesuai kehendak penjajah. Bahkan mereka bisa memilih siapa yang boleh dan siapa yang tidak. Siapa yang dikasihani, siapa yang kudu dikepruk. Bahkan bisa jadi melakukan “adu domba” antar pribumi yang negerinya dijajah. Kok bisa? Ya, supaya penjajah tetap bercokol di negeri kita. Hmm.. licik juga, ya? Begitulah.

Maka, kini di Palestina juga sama. Bahkan di zaman serba canggih ini, khususnya dalam teknologi informasi dan komunikasi, jarak nyaris tak jadi persoalan. Kita bisa mengetahui banyak perkembangan saudara kita melalui media massa dan juga media sosial. Lengkap. Ada yang gigih berjuang, tak sedikit pula yang menjadi pengkhianat. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Udah biasa sih, entar juga ketahuan siapa yang kafir, munafik, dan siapa saja yang mukmin sejati.

Masih nyinyir? Mikir!

  Sobat gaulislam, ternyata pejuang dan pengkhianat akan selalu ada dari masa ke masa, dalam berbagai peristiwa. Iya, di saat saudara kita di Palestina berjuang melawan penjajah Israel, eh, ada aja di negeri kita orang yang justru membela Yahudi membela Israel. Namun, nggak terlalu heran juga sih, sebab kalo dilihat ya mereka yang begitu adalah mereka yang sehari-harinya juga membenci Islam dan kaum muslimin di negeri ini. Jadi, sudah jelas bahwa siapa mendukung siapa itu tergantung pemahamannya. Orang kafir dan munafik pastinya bersatu untuk melawan kaum muslimin.

Nah, ada beberapa nyinyiran mereka terkait konflik Israel vs Palestina. Kita coba sertakan apa ocehan mereka dan akan saya balas langsung pernyataan mereka.

Pertama, konon kabarnya bahwa IDF alias Israel Defense Forces yang didirikan oleh David Ben-Gurion pada 26 Mei 1948 lalu, personilnya tak semua Yahudi, tetapi ada juga yang beragama Islam. Malah dilengkapi juga informasi (yang belum tentu bisa diverifikasi) bahwa IDF punya aturan tersendiri, salah satunya, tak boleh menembak warga sipil.

Saya jawab pernyataan orang nyinyir ini. Soal informasi tersebut, tidak ada yang bisa memastikan apakah benar atau tidak. Apalagi informasi tersebut datangnya dari orang kafir. Sulit dipercaya. Jika pun pernyataan itu benar, sejarah udah menunjukkan kaum Londo Ireng di tubuh penjajah Belanda (KNIL, Marsose), yang lebih kejam perilakunya ke warga daripada orang Belanda sendiri. So, kalo sekarang banyak terungkap para Yahudi pesek,  ngakunya NKRI harga mati tapi faktanya, pencinta Israel. Omong kosong dah!

Kedua, ada tuh yang nyinyirin pejuang Palestina sembari tentunya muji-muji dan memaklumi Israel. Dan, orang-orang yang nyinyir itu tinggal bersama di negeri kita. Mereka bilang, pihak Palestina merekrut anak-anak sebagai tentara pelempar bom molotov. Diisukan pula bahwa ada pengakuan katanya nggak semua warga Palestina setuju dengan tindakan Hamas.

Oke, kita jawab dah. Gratis kagak pake bayar. Begini, sebaiknya yang bikin pernyataan ini mikir dan sering-seringlah piknik. Lihat kenyataan jangan lihat siapa yang bayar. Palestina itu negeri yang dijajah oleh Israel dan penjajahnya berbuat sesuka mereka. Dalam kondisi perang seperti ini, bukan saatnya memperdebatkan strategi perang. Bahkan bisa jadi, anak-anak Palestina lebih siap berjihad ketimbang kita atau adik-adik kita di sini. Suasana beda, Bro en Sis. Nggak bisa disamain. Itu sebabnya, anak-anak Palestina sudah terbiasa menghadapi kondisi ini dan siap berjihad. Emang nggak boleh?

Lalu, soal ada warga Palestina yang nggak suka tindakan Hamas, yang bikin pernyataan ini sebenarnya sedang ngomongin dia dan gerombolannya yang kini nggak suka dengan Hamas dan Palestina. Artinya, sudah jelas lah yang nggak suka perjuangan Islam adalah musuh Islam. Kayak zaman dulu, aksi Si Pitung (7 pendekar muslim) yang ditakuti penjajah Belanda, opini masyarakat terhadap Pitung kan terbelah dua (akibat propaganda penjajah dalam menebar informasi hoax dan fitnah): pro dan kontra. Setelah diselidiki, yang pro adalah masyarakat yang islami, rajin ke masjid dan taat menjalankan perintah Allah. Sementara yang kontra Pitung adalah penjajah, antek-anteknya, dan juga masyarakat yang jauh dari masjid, gaya hidupnya dekat dengan maksiat. Jadi, sudah jelas kan, siapa membela siapa.

Ketiga, ada yang nyinyirin pendukung Palestina dengan mengatakan bahwa Israel pun juga pernah menggusur pemukiman Yahudi di Gaza untuk ditinggali oleh warga Palestina.

Oke, ane jawab, ya. Kalo pun bener itu berita, di mana dan kapan, serta kejadiannya seperti apa? Sebab, secara fakta, yang sudah jelas-jelas terjadi adalah mereka lebih sering menggusur warga Palestina. Lagian, siapa sih sebenarnya yang punya tanah? Israel itu penjajah. Merampas tanah warga Palestina. Enak aja ngatur-ngatur siapa yang boleh dan tidak boleh tinggal di wilayah tersebut. Coba deh mikir. Ada orang jahat merampas tanah dan rumah kamu. Lalu kamu diminta ngikut aturan dia. Kira-kira pantes nggak? Itulah mental penjajah. Nah, yang bikin pernyataan model begini jelas bagian dari para begundalnya Israel.

 Keempat, nyiyiran pembela Israel berikutnya adalah bilang bahwa Israel pun juga turut melakukan pembangunan di wilayah Palestina.

Hahaha.. kamu yang bikin pernyataan ini dungunya habis dimakan sendiri. Gini deh, waktu zaman penjajahan Belanda dan Jepang di negeri kita ini, mereka para penjajah itu juga membangun beberapa sarana bangunan di beberapa wilayah negeri kita. Lantas, dengan begitu, jadi kudu memaklumi bahkan muji-muji penjajah? Aduh, ditaro di dengkul tuh otaknya, jadi nggak bisa mikir bener.

Kelima, ini ada lagi yang ngoceh nggak jelas. Mereka yang membela Israel bilang bahwa rakyat Palestina kondisinya nggak memprihatinkan. Malah katanya di Palestina ada banyak restoran mewah.

Saya jawab, ya. Duh, ngerti nggak sih kondisi negeri yang terjajah dan kelakuan penjajah? Memang kalo ada restoran mewah kehidupan jadi makmur? Hei, di negeri kita pada zaman penjajahan dulu, ada juga kalangan elit pribumi yang justru mendapat fasilitas eksklusif dari penjajah. Biasanya untuk mempertahankan negeri jajahan dengan cara mengenyangkan perut kalangan elit pribumi. Rakyat jelatanya sih, ya miskin-miskin. Sama seperti sekarang. Ayolah, jangan nyinyir dan benci sama agamamu sendiri. Ngapain bela-belain Zionis Israel laknat? Tuh, daripada nyinyir, mending mikir!

Masih banyak sebenarnya nyinyiran kaum Yahudi pesek di negeri ini yang bela-belain Zionis Israel dan membenci kaum muslimin Palestina. Termasuk mereka membenci juga kita-kita yang mendukung perjuangan rakyat Palestina. So, sudah jelas kan siapa mendukung siapa, siapa membela siapa. Memang akan selalu ada pejuang dan pengkhianat. Namun, ingat lho, bahwa pengkhianat itu akan merugi di dunia dan juga di akhirat. Waspadalah!

Kemenangan Islam pasti datang

Sobat gaulislam, salah seorang ustaz saya menyampaikan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa di masa kedatangan al-Mahdi, maka musuh yang dihadapi adalah penguasa Arab Saudi, lalu penguasa Iran (Persia), sebagaimana hadist shahih berikut (yang artinya): “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim no. 5161)

Beliau (ustaz saya ini) menjelaskan bahwa dalam hadist tersebut Syiah adalah musuh al-Mahdi setelah membereskan urusan dalam negeri Saudi, bahkan sebelum memerangi Dajjal, al-Mahdi memerangi musuh dalam selimut yakni Iran.

Kapan bertempur dengan Yahudi di akhir zaman? Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘anhu sebuah hadits panjang tentang khutbah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana matahari… (di dalamnya beliau menyebutkan Dajjal, beliau bersabda, yang artinya):

“Sesungguhnya Dajjal akan mengepung kaum muslimin di Baitul Maqdis, lalu terjadi satu gempa yang sangat dahsyat, akhirnya Allah membinasakannya beserta bala tentaranya, sampai-sampai pangkal dinding, (Hasan al-Asyyab–dia adalah Abu ‘Ali al-Hasan bin Musa al-Asyyab al-Baghdadi ats-Tsiqah) berkata, ‘Akar pepohonan’) akan berkata, ‘Wahai mukmin! -atau wahai muslim, ini seorang Yahudi- atau seorang kafir -kemarilah, bunuh dia!’ Beliau berkata, “Hal itu tidak akan pernah terjadi hingga kalian melihat berbagai perkara semakin gawat dalam diri kalian dan kalian saling bertanya-tanya, “Apakah Nabi kalian pernah menyebutkan kepada kalian tentangnya?” (Musnad Imam Ahmad (V/16, Muntakhab Kanzul ‘Ummal)

Bro en Sis rahimakumullah, yuk kita persiapkan diri agar suatu saat ketika perang akhir zaman ini kita hadapi, kita tak akan lari. Semoga Allah Ta’ala memudahkan persiapan kita. Semoga pula, Allah Ta’ala menolong para pejuang Palestina yang saat ini tengah berhadapan dengan Zionis Israel.

Semoga Allah Ta’ala menyatukan hati kita dalam gelora semangat perjuangan membela Islam dan kaum muslimin. Semoga Allah Ta’ala juga menggentarkan hati musuh-musuh Islam, baik di negeri ini, maupun di negeri muslim lainnya dimana kaum muslimin minoritas dan terjajah. Semoga tetap menggelorakan semangat untuk membebaskan Al-Quds dari cengkeraman Zionis Israel. Sebab, al-Quds milik kami, kaum muslimin di seluruh dunia, sepanjang masa! [O. Solihin | IG @osolihin]