Saturday, 23 November 2024, 20:36
rokokmati

gaulislam edisi 821/tahun ke-16 (29 Dzulhijjah 1444 H/ 17 Juli 2023)

Judulnya sengaja ditulis begini saja. Sebab, udah banyak juga sih ditulis di setiap kemasan rokok dan juga di baliho-baliho iklan produk rokok. Bagi yang bisa membaca dan tahu maknanya alias paham arti dari tulisan tersebut dan akalnya masih sehat niscaya akan menjauhi rokok. Nggak akan dekat-dekat apalagi menghisapnya. Namun, bagi yang tidak bisa membaca, atau yang nggak ngerti maknanya, atau yang nggak mau tahu akibatnya, ya tetap aja jadi anggota majelis suro alias majelis suka rokok atau ashabul udud atau ahli hisap. Nggak bahaya tah? Aduh, masih perlu diperjelas dari kalimat yang tertera di kemasan rokok tersebut yang sekarang dijadikan judul buletin gaulislam pekan ini?

Memang aneh aja sih, udah dikasih tahu bahayanya tetapi malah didekati. Udah jelas tertulis bahwa rokok itu bisa membunuh, tetap aja dibeli, dibakar, lalu dihisap. Bakar duit terus saban hari. Bagi yang udah kecanduan bisa lebih dari sebungkus setiap hari. Jika konsisten setiap hari per bungkus habis, dan misalnya harga per bungkus Rp 15 ribu, maka udah jelas tuh duit yang ‘dibakar’  buat rokok dalam sebulan Rp 450 ribu. Setahun udah Rp 5,4 juta. Banyak bener. Kalo bisa nabung segitu per tahun alhamdulillah tuh bisa berkurban domba setiap tahun, atau bisa dibelanjakan untuk keperluan mendesak lainnya yang bikin sehat. Kalo ngerokok sih, udahlah buang duit, juga nyari penyakit.

Tapi kalo disuruh ngitung gini suka ada aja alasannya: “duit gue, terserah gue dong mau dipake buat apa, termasuk buat ngerokok”. Hmm.. iya sih. Tapi bisa nggak sih kalo ngerokoknya itu nggak di tempat umum? Nggak di depan anak kecil, terus asepnya langsung isep sendiri jangan dihembuskan keluar? Jadi, jangan nyari penyakit buat diri sendiri dan jangan bikin penyakit bagi orang lain.

Udah jelas bahayanya

Sekadar kamu tahu aja, bahwa dalam sebatang rokok itu banyak zat berbahaya. Dari literatur yang saya baca, dijembrengin tuh bahayanya. Sebatang rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan. Berikut adalah beberapa zat yang umumnya terdapat dalam rokok.

Pertama, nikotin. Kamu tahu apa itu nikotin? Ya, nikotin adalah zat yang menyebabkan ketergantungan dalam rokok. Nikotin dapat meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah, dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Waspadalah!

Kedua, tar. Kamu perlu tahu bahwa tar adalah campuran zat lengket dan berminyak yang terbentuk saat bahan bakar tembakau terbakar. Tar mengandung berbagai senyawa kimia beracun, termasuk karsinogen (zat penyebab kanker) seperti benzopirena, rumus kimianya C20H12. Hehehe… jadi inget waktu belajar di sekolah kejuruan kimia lebih dari 30 tahun lalu.

Ketiga, karbon monoksida. Aduh, ini bahaya banget. Kamu tahu bahwa karbon monoksida (CO) adalah gas beracun? Gas itu dihasilkan dari pembakaran tembakau. CO mengikat diri pada hemoglobin dalam darah, mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen, dan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ tubuh.

Perlu diperjelas bahwa hemoglobin adalah protein yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Ketika CO mengikat pada hemoglobin, ia membentuk karboksihemoglobin, yang mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Nah, dampak dari peningkatan karboksihemoglobin dalam darah termasuk pengurangan pasokan oksigen. Jadi,  karboksihemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen dengan efisiensi yang sama seperti hemoglobin normal. Akibatnya, jumlah oksigen yang tersedia untuk jaringan tubuh berkurang, yang dapat menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) pada organ dan jaringan penting. Hipoksia dapat mempengaruhi fungsi organ dan menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, sesak napas, pusing, dan gangguan kognitif.

Selain itu, adanya karboksihemoglobi akan meningkatan beban kerja jantung. Mengapa? Karena pasokan oksigen terbatas, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang mengandung karboksihemoglobin ke seluruh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah, memperburuk kondisi hipertensi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Bahaya lainnya dari adanya karboksihemoglobin berdampak pada sistem saraf. Karbon monoksida juga dapat memengaruhi sistem saraf. Pemaparan jangka panjang terhadap CO dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti gangguan kognitif, gangguan memori, dan gangguan motorik. Aduh, nggak ada manfaatnya, sih. Jelas bangat mudharatnya alias bahayanya.

Nah, zat berikutnya (yang keempat) yang terkandung dalam sebatang rokok, adalah amonia. Apa itu? Amonia adalah zat kimia yang digunakan dalam proses manufaktur rokok. Amonia membantu meningkatkan efek nikotin pada otak, sehingga meningkatkan ketergantungan.

Kelima, sianida hidrogen. I i i ni parah nih… Sianida hidrogen adalah zat beracun yang ditemukan dalam rokok. Zat ini dapat mengganggu fungsi sel tubuh dan sistem saraf.

Keenam, logam berat. So, rokok mengandung beberapa logam berat berbahaya seperti timbal, kadmium, dan raksa. Logam-logam ini dapat mengakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan organ, kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf, dan risiko kanker. Hati-hati pak sopir, pelan-pelan. Eh, kok malah nulis ini?

Zat ketujuh, formaldehida. Apa itu? Formaldehida adalah zat kimia beracun yang digunakan dalam pembalut tembakau. Zat ini diketahui sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Kalo masih menyepelekan, kamu ikut nyumbang kekayaan pengusaha rokok.

Kedelapan, benzena. Bahaya. Sebab, benzena adalah zat kimia beracun yang ditemukan dalam asap rokok. Zat ini dikaitkan dengan risiko kanker, terutama leukemia.

Nah, yang mestinya bikin ngeri dan merinding bulu idung kamu (eh, bulu kuduk), selain zat-zat ini, terdapat ribuan senyawa kimia lainnya dalam asap rokok yang dapat merusak kesehatan. Ingat ya bahwa merokok secara teratur dan paparan jangka panjang terhadap zat-zat berbahaya ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan gangguan pernapasan lainnya. Pantas saja jika perusahaan rokok udah ngasih warning: “Merokok Membunuhmu”. Anehnya, malah tetap jualan (ini pasti karena cuan). Nah, yang lebih aneh bin nggak masuk akal adalah yang mengonsumsi rokok. Sudahlah bakar duit, juga nyari penyakit.

Susah dinasihati

Sobat gaulislam, ada yang bilang bahwa 2 jenis orang yang susah dinasihati adalah, yang sedang kasmaran dan yang kecanduan rokok. Bener sih, kalo dipikir-pikir. Udah jelas bahayanya mengumbar syahwat bukan pada tempatnya. Kasmaran wajar aja, tetapi melampiaskannya di jalan yang haram itu merugikan, dosa pula. Nah, yang merokok juga sama. Udah jelas bahayanya, eh malah tetap menghisapnya. Dinasihatin malah galakan dia dengan menunjukkan sikap nggak peduli dan membenci. Apa yang begitu masih bisa dikatakan waras?

Ngerinya nanti kalo datang dajjal beneran. Udah jelas tertulis di jidatnya dengan tulisan “kafir”, tetap aja banyak yang ngikutin dajjal. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Tidaklah diutus seorang nabi, melainkan dia mengingatkan kaumnya tentang si buta sebelah, sang pendusta. Ketahuilah Dajjal itu buta sebelah dan Tuhan kalian tidak buta sebelah. Di antara dua matanya tertulis: Kafir” (HR Bukhari, no. 7131)

Hadits dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Dajjal  itu terhapus (sebelah) matanya. Di antara kedua matanya tertulis ‘Kafir’. ” Kemudian beliau mengejakan kepada kami kata-kata ‘Kafir’ (Ka Fa Ra) itu. (Dan beliau katakan): “Tulisan ‘Kafir’ itu dapat dibaca oleh setiap muslim.” (HR Muslim)

Jadi, jangan sampe nanti kayak orang-orang yang mengikuti dajjal, sudah jelas tertulis “kafir” di dahi dajjal, eh malah bejibun ngikutin dia. Aneh, kan? Bersyukur bagi seorang muslim bahwa di akhir zaman itu, mereka yang ketemu dengan dajjal, orang yang beriman nggak akan terpesona dengan dajjal. Makanya, mereka akan melawan, bukan mengikuti.

Nah, kalo sekarang saja masih pada merokok, walau sudah tertulis di kemasan rokok tersebut dengan tulisan: Merokok Membunuhmu, eh tetap aja banyak yang nggak peduli. Kalo menurut saya pribadi sih, mereka bukan tidak bisa membaca, tetapi lebih nggak mau tahu alias nggak peduli bin bodo amat. Sudah jelas bahayanya, dan tertulis yang artinya membawa kepada kematian, tetapi masih nggak bikin takut. Kasihan, sih. Dan, apa yang dicari?

Dari Abu Sa’id Sa’d bin Malik bin Sinan al-Khudri radhyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR Ibnu Majah dan ad-Daruquthni)

Merokok itu udah jelas berbahaya. Kan ditulis: Merokok Membunuhmu. Kalo tetap merokok ya artinya menuju bahaya, dalam hal ini kematian. Bunuh diri dosa nggak? Dosa. Dosa besar, malah. Jadi, jika udah jelas ditulis bahwa merokok membunuhmu tetapi masih juga dihisap, artinya sama dengan berusaha untuk bunuh diri. Padahal bunuh diri itu dosa besar. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat.” (HR Bukhari no. 6105, Muslim no. 110)

 Ayo, putuskan untuk berhenti merokok sekarang juga. Kalo kamu bisa bertahan nggak merokok siang hari selama shaum di bulan Ramdhan, maka niatkan juga untuk benar-benar berhenti merokok. Walau berat, tetapi harus dipaksakan untuk berhenti merokok. Berdoa minta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dimudahkan dalam menjalani prosesnya. Kalo merasa ketagihan, alihkan dengan berolah raga atau aktivitas fisik lainnya. Jangan biasakan merokok dengan alasan untuk ngilangin stres. Aduh, itu namanya memanjakan hawa nafsumu. Hindari lingkungan dan teman yang biasa merokok. Niatkan dan kuatkan dalam diri untuk memulai gaya hidup sehat, bebas rokok.

Yuk, semoga dimudahkan. Jangan mau bertahan dalam keburukan apalagi kemaksiatan. Beberapa ulama memberi fatwa bahwa hukum merokok itu haram dengan dalil hadits yang larangan ada bahaya dan nggak boleh membahayakan orang lain. Apalagi sudah terbukti banyak zat berbahaya dalam setiap batang rokok. Jadi, segera sadar diri, lalu belajar, dan berpikir agar kita sehat, orang lain sehat. Kita selamat, orang lain selamat. Siap, ya! [O. Solihin | IG @osolihin]