Friday, 22 November 2024, 00:00

gaulislam edisi 411/tahun ke-8 (23 Dzulqa’dah 1436 H/ 7 September 2015)

 

Kamu pengguna Android atau iOS? Pasti udah ngeh dong dengan aplikasi Dubsmash yang lagi ngetren sekarang ini? Ssstt, jangan bilang nggak tahu ya! (maksa nih ceritanya). Yap, aplikasi ini memang lagi marak, Bro en Sis! Bagaikan satu virus, aplikasi Dubsmash secara tiba-tiba menjadi kegilaan dan trending di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Aplikasi yang diluncurkan November 2014 kemaren itu sekarang udah jadi kegilaan para netizen. Eh, memangnya apa sih aplikasi Dubsmash itu? Duh, dari tadi ngomongin tapi belum paham juga. Capek deh!

Sobat gaulislam, menurut Wikipedia, Dubsmash adalah aplikasi penggubah video yang tersedia di sistem operasi iOS dan Android. Berguna untuk membuat video hasil pengalihan suara (dubbing) dari suara-suara yang udah dimasukin lalu mengunggahnya ke beberapa sosial media. Versi lainnya menyebut aplikasi Dubsmash untuk membuat lipsync video dengan menirukan suara orang tertentu, kata-kata lucu atau nyanyi layaknya penyanyi terkenal. Bahkan sampe ada yang bilang, mau seperti Mariah Carey, Taylor Swift atau Minion? Aplikasi ini bisa membuatnya jadi nyata. Oya, ada fitur Soundboard di aplikasinya. So, bisa unggah rekaman suara apa aja dan orang lain bisa mengikutinya. Mau suara-suara aneh, lucu, sampe kutipan sinetron dan film. Nah, hasil videonya bisa diunggah ke Whatsapp, Facebook dan Instagram.

Dikutip dari situs XPRESI edisi Jumat, 10/Juli/2015 disebutkan bahwa aplikasi Dubsmash itu awalnya adalah proyek gagal. What? Dubsmash yang banyak dipake saat ini adalah versi ketiga yang dirilis oleh pengembangnya, yaitu trio Jonas Druppel, Roland Grenke dan Daniel Taschik yang berasal dari Jerman. Awalnya mereka nggak bermaksud membuat aplikasi video lip sync, melainkan aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk membuat video musik sendiri bernama Starlize. Tapi ternyata Starlize terlalu rumit bagi pengguna awam dan akhirnya gagal karena kurang diminati di platform iOS. Lalu Grenke dan kedua temannya menyederhanakan Starlize dan lahirlah Dubsmash yang ternyata banyak diminati. Seminggu setelah resmi dirilis pada 19 November 2014, Dubsmash langsung jadi aplikasi iOS nomor satu di Jerman dan berbuntut pada negara-negara lain. Setelah sukses di iOS, Dubsmash dibuat versi Android dan sekarang udah nembus 50 juta kali download.

Well, kayaknya buatnya gampang deh (kayak udah pernah nyoba aja. Padahal mah boro-boro, hehe) Pantes aja banyak yang suka. Para seleb aja nggak mau kalah. Kalo dari Indonesia ada Ranty Maria, Ochi Rosdiana dan Ria Yunita, adiknya pemain Ketika Cinta Bertasbih yakni Oki Setiana Dewi. Di negeri Upin Ipin juga ada yaitu Siti Nurhaliza, Nora Danish dll. Bahkan dari luar negeri seperti Hugh Jackman, Khloe Kardashian, Kylie Jenner, Chrissy Teigen, Mitchell dan Ashley Benson juga terpengaruh tren Dubsmash ini.

 

Gokil sih tapi…

Bener banget kalo Dubsmash banyak yang minat sampe wanita berkerudung pun nggak ketinggalan. Ya… kayak Ria Yunita tadi yang sekarang lagi heboh diberitakan di berbagai media. Dalam video Dubsmash yang diunggahnya di Instagram, terlihat gayanya yang gokil dan lucu-lucuan. Memamerkan ekspresi lucu dengan memegang dot bayi milik Maryam, anak dari Oki dan Rio. Dengan mulut yang dibuka lebar dan lubang hidung yang diambil dari jarak yang cukup dekat. Bahkan dalam video lain terlihat aksi kocak Ria yang menyanyikan lagu “Buka titik josh” lengkap dengan meniru joget ala Caesar. Video itu mendapat 38,643 like dan 1025 komentar dari para follower-nya yang nggak kuat nahan tawa. Waduh!

Sobat gaulislam, mungkin kamu merasa bahwa apa yang dilakukan Ria Yunita atau mereka yang unggah video Dubsmash lain adalah hal yang asik dan gokil apalagi kalo banyak yang nge-like. Ujung-ujungnya bakal eksis. Ada yang beralasan itu bisa membuat orang lain tertawa dan senang. Tertawa sih tertawa, tapi coba dipikir ulang. Mengekspos diri dengan tampilan gokil dan aneh di media sosial? Semua orang di dunia bisa lihat, Sis! Mungkin kamu berharap orang bakal seneng. Iya sih seneng, sampe ngakak. Tapi itu sama aja ngetawain kamu. Suer deh! Memangnya seneng kalo diketawain?

Seorang muslimah yang kayak gitu sama aja udah merendahkan diri sendiri. Waduh, kok bisa? Ya iyalah. Gini deh, pantes nggak sih seorang wanita apalagi yang berkerudung membuat video gokil-gokilan kayak gitu? Hampir semua pria di dunia bisa lihat loh! Wih, asik dong! Apanya yang asik? Seorang muslimah itu kan harusnya bisa menjaga harga diri dan kehormatannya. Dia nggak suka memandang dan dipandang lawan jenis. Malah bakal risih kalo ada pria yang kayak gitu apalagi kalo diliatin dari atas sampe bawah. Dia justru bakal menjadikan malu sebagai mahkotanya. Wanita itu memang kodratnya pemalu dibanding pria. Lah, kalo buat video gokil kayak tadi apa nggak malu tuh? Kalo nggak ngerasa, berarti ada yang salah dari diri kamu. Gawat!

Wanita berkerudung yang gokil-gokilan di video Dubsmash juga dianggap merendahkan martabat wanita muslimah secara umum loh. Masa’ sih? So pasti. Lah, dia kan pake kerudung. Sementara wanita muslimah itu umumnya pake kerudung. Agamanya Islam. Wanita muslimah lain bakal tercoreng padahal mereka nggak buat video kayak gitu. Udah berkerudung harusnya memperbaiki ahlak dan perilaku. Eh, ini malah sebaliknya. Boleh sih lucu-lucuan tapi ada batasnya. Nggak berlebihan dan nggak juga diunggah ke sosial media apalagi berharap jadi eksis, di-like, dikomen dan kita merasa senang dapat apresiasi. Perangkap riya’ namanya. Kidu hati-hati!

 

Nggak usah ikutan

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Udah jelas kan membuat video Dubsmash itu nggak baik buat kita? Tapi itu kan bisa menghilangkan kejenuhan. Tertawa kan nggak dilarang. Wah, masih ngelak ternyata. Tertawa menikmati video konyol dan gokil orang lain dibilang menghilangkan kejenuhan? Memang bener tertawa itu nggak dilarang. Kalo ada hal yang lucu orang biasanya tertawa. Tapi ya nggak baik juga kalo berlebihan. Apalagi kalo ngetawain orang lain. Walaupun misalnya yang membuat video ternyata ridho ditertawakan. (Kok mau ya?). Kejenuhan yang kamu rasakan juga nggak selamanya hilang. Masalah yang kamu alami belum tentu bakal hilang gitu aja.

‘Aku nggak ngarepin orang lain nge-like atau komen. Cuma iseng aja buat video Dubsmash.’ Mungkin kamu berpikir begitu. Ada juga yang sekadar ikut tren biar nggak dianggap kudet. Tetap dong diperhatikan isi videonya. Harus bisa ngebedain mana tren yang baik dan buruk. Jangan asal ikut tren. Tren yang nggak baik bisa membawa kamu jadi nggak baik juga. Yang namanya tren suatu saat bakal hilang. Zaman sekarang banyak loh muncul berbagai tren khususnya di kalangan remaja. Sayangnya nggak sedikit remaja muslim yang ikutan dan terjerumus di dalamnya. Sekarang mungkin Dubsmash lagi ngetren. Seiring berjalannya waktu bisa aja tren Dubsmash bakal ditinggalkan.

Kata sebagian orang, Aplikasi Dubsmash itu bisa nambah daya kreativitas. Video yang dihasilkan unik dan menarik. Meski sekadar nyanyi dan meniru suara-suara aneh atau potongan kalimat dari film atau sinetron (malah ada juga yang rekaman suara Mamah Dedeh, segala. Tapi kesannya jadi melecehkan). Eh, bener nggak sih? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kre·a·tif /kréatif/ a 1 memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; 2 bersifat (mengandung) daya cipta. Dubsmash bisa jadi hasil daya cipta dari trio pria berkebangsaan Jerman itu. Tapi apa bener bisa dikatakan kreatif kalo ujung-ujungnya malah merendahkan diri sendiri dan martabat para wanita muslimah? Terus gimana sih yang dikatakan kreatif? Apa batasannya?

 

Kreatif dalam Islam

Sobat gaulislam, Islam sangat menghargai orang yang kreatif dan bermanfaat bagi yang lain. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa dapat memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.” (HR Muslim 8/61)

Kreatif juga ada aturannya. Dalam Islam, kreativitas nggak boleh keluar dari rambu-rambu akidah dan syariat. Islam mengajarkan kehormatan, sopan santun dan kesucian diri. Seorang muslim boleh menuangkan daya kreativitasnya asal nggak ‘ngotorin’ atau merusak ajaran Islam yang sempurna banget. Kreativitas yang bertentangan dengan akidah Islam nggak bisa ditolerir. Kreativitas seorang muslim harus diarahkan untuk menambah keimanan baik melalui ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah, berdoa, membaca dan mentadabburi al-Quran.

Kalo kamu mau jadi kreatif nggak perlu deh melecehkan atau menyelisihi akidah, syariat dan ahlak Islam. Nggak perlu membuat sensasi murahan atau kontroversi rendahan. Remaja dan pemuda muslim harus mengarahkan kreativitasnya dalam hal yang mendatangkan pahala dan keridhaan Allah. Misalnya ikut organisasi keislaman dan aktif berdakwah. Ikut kepanitiaan atau kegiatan lain. Kemudian menyalurkan ide-ide untuk kegiatan itu. Insya Allah akan membuat kita maju dan berkembang. Kamu bisa jadi pendakwah kreatif, misalnya berdakwah lewat sosial media. Kamu yang tertarik dengan bidang film bisa juga tuh buat film kreatif yang islami. Banyak kan sekarang film pendek seperti Cinta Subuh yang di dalamnya ngasih gambaran soal keharaman pacaran dalam Islam. Mau menulis atau membuat sebuah aplikasi pun boleh aja. Inget, asal sesuai dengan ajaran Islam. So, sekarang kamu udah tahu. Masih banyak kan hal lain yang bisa dilakukan dan tentunya bermanfaat? Sip, jadilah remaja muslim yang kreatif tanpa bablas. [Muhaira | Twitter: @az_muhaira]