gaulislam edisi 447/tahun ke-9 (9 Sya’ban 1437 H/ 16 Mei 2016)
Awalnya dari sekadar mendengar, bahwa merokok itu enak. Kemudian melihat, kok kayaknya benar-benar enak. Akhirnya nggak tahan untuk nyobain. Setelah nyobain, eh, ternyata berhentinya susah setengah mati. Itulah salah satu alasan klasik yang paling banyak ditemui dari para remaja yang sudah kadung terjerumus menjadi perokok. Iya nggak? Ayo, ngaku! (hehehe.. jadi kayak interogasi, ya?)
Sobat gaulislam, sayangnya, menurut survei dari LSM Lentera Anak Indonesia, jumlah remaja yang menjadi perokok, bukannya makin menurun, malah semakin meningkat. Survei yang dilakukan di tahun 2014 saja menunjukkan, bahwa 45% remaja berusia 13-19 adalah perokok. Itu baru secara nasional, lho. Secara global, berdasarkan data dari Global Youth Tobacco Survey, ternyata Indonesia itu adalah negara di mana perokok remajanya adalah yang terbesar di Asia. Benar-benar bikin geregetan pengen nyubit pake gegep!
Padahal, di bungkus rokok kan sudah ditulis dengan jelas tuh, bahwa merokok itu berbahaya. Nggak percaya, coba lihat sendiri di bungkusnya, tapi jangan dicobain isinya. Di sana ada yang tertulis begini: “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Ditulis pakai huruf kapital semua.
Semenjak tahun 2014, peringatan di bungkus rokok diharuskan memakai beberapa pilihan gambar ilustrasi mengerikan. Seperti, ada orang sedang merokok, di sampingnya ada dua gambar tengkorak, di bawahnya tertulis: “MEROKOK MEMBUNUHMU”. Semuanya menyiratkan pesan bahwa, jika kamu berani merokok, itu artinya kamu sudah siap mati bersama rokok. Hi.. serem!
Namun demikian, dari hari ke hari, rokok semakin laris manis. Terbukti dengan jumlah para perokok, termasuk dari kalangan remaja, yang semakin lama semakin meningkat. Apakah ini membuktikan bahwa akal dan logika remaja negeri ini sudah sedemikian tumpulnya? Kalah telak oleh godaan merokok. Tak peduli bahkan jika harus mati bersama rokok sekali pun.
Bahaya rokok
Sobat gaulislam, bentuk rokok yang mungil ternyata cukup mampu menyembunyikan sifat aslinya sebagai perusak tubuh dan pembunuh manusia. Kamu tidak akan menyangka bahwa sebenarnya di dalam rokok yang mungil itu terkandung sekitar 4000 jenis bahan kimia berbahaya. Ratusan di antaranya adalah zat beracun. Puluhan di antaranya bersifat kanker.
Bahan-bahan berbahaya itu di antaranya: karbon monoksida, yang biasanya ditemukan pada asap kendaraan bermotor. Benzene, yakni sejenis zat yang ditambahkan dalam bahan bakar minyak. Arsenic, digunakan dalam campuran pestisida. Toluene, zat yang ditemukan dalam pengencer cat. Formaldehyde, zat yang digunakan untuk mengawetkan mayat. Hydrogen cyanide, digunakan untuk membuat senjata kimia. Cadmium, zat yang digunakan untuk membuat baterai. Dan masih banyak lagi zat berbahaya lainnya. Akan sangat panjang jika 4000 zat berbahaya itu disebutkan dalam buletin kesayangan kamu ini.
Yang jelas, jika kamu merokok, itu sama saja dengan menimbun racun di dalam tubuhmu sendiri. Risiko terkena penyakit jantung akan meningkat dua hingga empat kali lebih tinggi. Risiko ini terjadi akibat adanya zat bernama nikotin di dalam rokok. Zat yang memberi efek kecanduan ini akan mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah, hingga membuat darah membeku. Kondisi seperti inilah yang dapat memicu serangan jantung.
Itu yang akan terjadi pada jantung kamu. Bagaimana dengan otak? Merokok ternyata dapat meningkatkan risiko aneurisma otak, membengkaknya pembuluh darah karena lemah pada dinding-dindingnya. Dinding pembuluih darah yang lemah ini sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.
Sedangkan risiko bagi mulut dan tenggorokan kamu, yang paling serius adalah risiko terkena kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara. Jika hal itu belum terjadi, minimal mulut kamu akan bau dan gigi kamu akan bernoda. Kerusakan gusi dan indera perasa juga dapat terjadi. Ngeri!
Organ lainnya yang akan terganggu adalah paru-parumu. Bahan-bahan kimia di dalam rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru dan dapat menimbulkan kanker. Penyakit menakutkan lain yang mengancam antara lain bronchitis, pneumonia, dan emfisema.
Bronchitis merupakan infeksi pada saluran utama udara dalam paru-paru. Pneumonia, dikenal juga sebagai paru-paru basah, terjadi akibat infeksi yang membuat bengkak kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan. Kantong-kantong ini nggak hanya bengkak, tapi juga menghasilkan cairan. Sedangkan emfisema adalah sebuah kondisi di mana kantung-kantung udara di dalam paru-paru, setahap demi setahap mengalami kehancuran. Jika sudah hancur, apa yang diharapkan dari sebuah organ berupa paru-paru? Penderita akan kesulitan bernapas, hingga akhirnya meninggal dunia.
Itu yang terjadi pada paru-paru. Sekarang bagaimana dengan lambung? Penelitian mengungkap bahwa merokok juga bisa mengakibatkan kanker lambung. Atau setidaknya, jika kamu merokok, zat-zat berbahaya di dalamnya dapat melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan kamu. Akibatnya, katup di bagian bawah kerongkonganmu akan longgar. Menyebabkan asam lambung merangsek naik ke atas. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit asam lambung.
Merokok ternyata juga bisa mempengaruhi tulang kita, lho. Peredaran racun rokok di tubuh kamu bisa menghentikan kerja sel-sel konstruksi, sehingga tulang-tulangmu menjadi rapuh. Para ilmuwan menyebut ini sebagai penyakit osteoporosis. Selain itu, zat racun yang ada di dalam rokok juga bisa mempengaruhi keseimbangan hormon estrogen, yakni hormon yang salah satu fungsinya bertugas menjaga agar tulang tetap kuat.
Kalau kamu lihat, kulit para perokok akan nampak lebih tua daripada biasanya. Ini tidak aneh, mengingat zat racun pada rokok ternyata juga bisa mengganggu asupan oksigen yang dibutuhkan kulit. Maka bermunculanlah kerutan-kerutan di beberapa bagian tubuh yang seharusnya belum waktunya muncul.
Merokok juga terbukti bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan kamu. Jika kamu pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, yakni sebuah kondisi dimana penis (maaf) tidak bisa tegak. Merokok juga pada pria juga bisa menurunkan produksi sperma, dan yang lebih mengerikan lagi, kanker testis. Sedangkan jika kamu wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan, juga meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Nasib perokok pasif
Sobat gaulislam, mungkin kamu akan menemui orang yang ngotot, bilang bahwa dia merokok pakai uang sendiri, terus yang sakit ya dia sendiri, nggak ada hubungannya dengan orang lain. Kenapa orang lain yang ribut?
Itu jelas pemikiran keliru, Bro en Sis. Bagaimana nggak ada hubungannya dengan orang lain jika merokoknya di tempat umum: di warung, bus kota, terminal, angkot, dan lain semacamnya. Bagaimana nggak jadi persoalan ketika ditegur, bukannya matikan roko, malah marah dan ngamuk? Masih ngotot bilang bahwa ngerokok pakai uang sendiri, nggak ada hubungannya dengan orang lain.
Ketahuilah, bahwa asap rokok yang dihembuskan perokok ke udara itu nggak akan langsung hilang. Ia masih akan bertahan di udara sekitar dua hingga tiga jam lamanya. Asap itu masih ada, meskipun tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan. Dalam rentang waktu itu, jika ada orang lain yang nggak sengaja menghirupnya, maka jatuhlah orang tersebut dalam kategori perokok pasif. Dia nggak merokok, nggak tahu menahu, tapi tiba-tiba ia juga terkena dampak buruk keegoisan perokok aktif.
Menurut penelitian, asap rokok yang tersebar di udara ternyata mengandung lebih dari 7000 bahan kimia di dalamya. Jauh lebih banyak dari sebelum rokok itu disulut. Ratusan di antaranya berbahaya, sedangkan lima puluh bahan yang ada dapat menyebabkan kanker.
Perokok pasif dewasa, mereka berisiko terkena kanker sebayak 25 persen. Merokok secara pasif juga dapat mengakibatkan penggumpalan darah, serta lemahnya dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh darah juga akan mengalami penyempitan. Semua hal ini mengakibatkan para perokok pasif rentan terkena serangan jantung dan stroke.
Sedangkan bagi ibu hamil, menjadi perokok pasif juga tak kalah berbahayanya. Ibu hamil yang terpapar asap rokok bisa mengalami komlikasi seperti keguguran, lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.
Jangan sakiti diri
Sobat gaulislam, setelah membaca penjelasan panjang lebar terkait bahaya rokok di atas, akankah kamu masih ingin nyobain merokok? Atau bagi kamu yang masih merokok, apakah nggak ada keinginan untuk berhenti? Kalau akalmu masih sehat, tentunya kamu akan memilih menjauh sejauh mungkin dari rokok.
Bayangkan berapa banyak uang yang dikeluarkan hanya untuk membeli rokok, yang ujung-ujungnya, hasilnya malah merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Lebih baik uangnya ditabung untuk masa depan, atau biar lebih bermanfaat disedekahkan untuk membantu meringankan beban hidup sesama muslim.
Hal itu jauh lebih baik daripada menghamburkannya untuk menyakiti diri sendiri, menenggelamkan diri dalam kebinasaan. Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS al-Baqarah [2]: 195)
Tuh Bro en Sis, Allah Ta’ala telah melarang kita menjerumuskan diri sendiri dalam kebinasaan. Itu artinya, Allah Ta’ala juga melarang kamu merokok yang memang terkategori membahayakan. Karena telah terbukti secara ilmiah, bahwa merokok dapat menyakiti dirimu juga orang lain, bahkan bisa menggiring manusia ke dalam kematian.
Pertanyaannya sekarang, apakah kamu masih mau mati bersama rokok? Sekali lagi, remaja yang cerdas pastilah menjawab; no way! [Farid Ab | Twitter @badiraf]