Friday, 22 November 2024, 01:48

gaulislam edisi 542/tahun ke-11 (24 Jumadil Akhir 1439 H/ 12 Maret 2018)

 

Bro en Sis sekalian yang In Syaa Allah selalu dalam kasih sayang Allah, kita ketemu lagi di halaman kesayangan kalian ini. Ngomong-ngomong, siapa yang tahu kalo tanggal 8 Maret kemarin diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional? Yup, sebenarnya nggak penting banget sih tahu atau nggak. Tapi karena pada hari Minggu lalu (4/3/2018) dalam rangka menyambut peringatan tersebut di Bandung ada yang bawa poster yang isinya semacam pilihan jawaban dari sebuauh soal. Tulisan di poster tersebut begini: “Penyebab Pelecehan Seksual: Rok Mini; Pulang Malam; Pelaku Otak Mesum” (dan yang dicontreng adalah: Pelaku Otak Mesum). Itu artinya cewek yang pulang malam dan pake rok mini dibela, padahal mereka terkategori cewek murahan atau cewek gampangan. Jadi yang disalahin, cowok. Ih, kok gitu, sih? Padahal, bisa kedua belah pihak salah, kan? Nah, ini ada hubungannya dengan pembahasan kita sekarang.

Ya, kali ini gaulislam akan memaparkan pembahasan menarik yang In Syaa Allah penting banget untuk diketahui oleh Bro en Sis, sobat muslim yang keren bingitz. Sudah siap untuk menyelami kajian tulisan ini? Lanjut!

No way? Apaan tuh, akhwat gampangan? Ada, ya? Na`udzubillahimindzalik. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu. Lah? Emang apa, sih? Kok kayaknya ngeri banget, deh. Hihihi.. nggak seheboh itu, sih. Cuma penulisnya aja yang tiba-tiba lebay akutnya kambuh. Hadeuuh… tepok jidat!

Gini nih Bro en Sis, mungkin sudah pernah mendengar istilah cewek gampangan. Atau yang lebih ekstrimnya itu adalah cewek murahan. Buat yang belum tahu, dijelasin dulu, deh.

Jadi, istilah cewek gampangan itu ditujukan kepada perempuan-perempuan yang gampangan. Gampangan gimana? Ya, misalnya itu gampang diajak main-main nggak jelas, gampang diajak pacaran, gampang digoda-goda, dan lain sebagainya. Intinya, cewek yang mudah tergoda rayuan cowok gitu, lah. Nah, cewek-cewek yang modelnya kayak gitu, kan, biasanya dianggap gampangan oleh cowok. Bener nggak sih, Bro en Sis?

Kemudian pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan akhwat yang memiliki sifat atau ciri-cirinya cewek gampangan? Gimana, tuh? Secara ya, Akhwat, kan, identik dengan gambaran cewek yang tampilannya islami. Jadi seharusnya dia menampakkan penjagaan dirinya. Salah satunya ciri-cirinya adalah dengan khimar atau kerudungnya. Tapi ternyata, sekarang ada juga loh, akhwat yang bisa juga digampangin sama cowok-cowok. Bisa jadi sama cowok bandel, atau bisa juga cowok-cowok yang selevel rohis, tapi masih juga gampangan melakukan maksiat. Waduh.. terus gimana, dong?

Bisa juga gini, Bro en Sis. Akhwat yang bisa disebut gampangan juga berarti akhwat ini tidak menuntut banyak syarat yang harus dipenuhi oleh cowok-cowok yang ingin membuat hubungan dengannya. Maksudnya “apa aja deh”, walau itu untuk hal maksiat. Ya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahasa nggak bagusnya itu, ya, cewek murahan. Hmm.. kedengarannya bener-bener nggak bagus, kan? Cewek murahan. Kemudian akhwat gampangan. Kan lebih parah. Ckckck..

Eits, tapi jangan salah ambil kesimpulan loh, Bro en Sis. Bukan berarti cewek murahan itu lebih bagus daripada akhwat gampangan. Dua-duanya sama-sama nggak bagus juga. Why? Ya, yang paling bagus adalah akhwat yang menjaga kehormatannya. Akhwat yang mahal harganya. Beneran!

 

Wajib punya harga diri

Bro en Sis yang kece-kece, khususnya yang muslimah, nih. Tapi yang Bro juga nggak boleh ketinggalan, loh. Apa, nih? Iya! Kita itu harus banget, punya yang namanya harga diri. Gambarannya gini, harga diri itu termasuk sesuatu yang wajib kita bawa kemana-mana. Barengannya sama iman dan ilmu. Harga diri juga bisa diibaratkan sebagai pelindung kita. Penjelasan lebih lanjut? Yuk!

Mungkin Bro en Sis sudah mengetahui, bahwa di dalam Islam, ada yang namanya aturan hidup. Segala sesuatu yang berkaitan dengan berlangsungnya hidup kita di alam kehidupan ini, pasti ada pedoman dan aturannya dari Islam. Termasuk dalam penjagaan diri. Lebih khususnya lagi menyangkut hubungan antara laki-laki dan perempuan. Nah, Islam itu sungguh luar biasa bagus dalam pengaturannya. Islam sangat memuliakan perempuan. Nggak percaya? Nih, buktinya.

Di dalam pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan, tujuan pengaturannya adalah untuk menjaga Izzah, Iffah, dan Amniyah. Yaitu, kehormatan, kesucian, dan keamanan. Tuh, kan!

Balik lagi nih, Bro en Sis. Kita itu harus, pake banget, punya harga diri yang tinggi. Jangan sampai salah pengertian dengan sombong, ya. Karena emang beda artinya, sih. Maksudnya itu, punya harga diri yang tinggi di sini adalah tidak bersikap gampangan dan murahan. Jangan mudah tergoda untuk melakukan maksiat, Sis. Khususnya nih, yang berurusan dengan cowok. Pacaran, misalnya. Ini nih, contoh yang paling pas. Padahal nih, Bro en Sis, cowok yang keren itu nggak akan ngajak pacaran. Nah, cewek yang nggak mau diajak pacaran, beuh… itu lebih keren lagi. Bener, nggak? So pasti!

Sebenarnya nih, Bro en Sis, mungkin kalian sudah menyadari, bahwa ternyata, bukan cuma cewek aja yang bisa dikategorikan gampangan. Tapi cowok juga ada. Hmm.. yang gimana, tuh? Itu, loh. Yang suka tebar pesona, cari perhatian ke cewek-cewek, dan ciri-ciri gampangan lainnya. Pembahasannya mirip, sih. Cuma, kali ini gaulislam secara khusus membahas tentang sisi akhwatnya. Ya, begitu lah…

 

Pikirkan masa depanmu!

Mungkin Bro en Sis ada yang kepikiran kayak gini, “Gimana, dong? Cowoknya keren, sih. Kan sayang kalau nggak diambil.”

Atau mungkin gini, “Gengsi, dong, sama temen-temen yang lain. Masa’ aku doang yang masih jomblo. Ngenes amat.”

Kira-kira ada nggak, ya, yang kepikiran kayak gitu? Sini deh, lanjutin bacaannya.

Bro en Sis sekalian yang semoga selalu berbahagia. Ingat kan, kalau kesenangan dunia hakikat sebenarnya adalah sementara? Dunia ini ibaratnya cuma tempat persinggahan kita menuju tempat yang kekal nanti, yaitu akhirat. Di tempat persinggahan ini, kita harus menyiapkan apa-apa yang akan membawa kita kepada akhir yang baik, yaitu Surga.

Bro en Sis, sekali lagi khususnya untuk para Sis, nih. Kita sebagai remaja muslimah harus mau untuk berpikir jauh ke depan. Bener banget. Untuk masa depan kita. Mungkin godaan-godaan untuk maksiat itu memang terlihat menyenangkan. Tapi kita harus sadar bahwa kesenangan itu sesungguhnya hanya kenikmatan sesaat. Tidak semua yang terlihat oleh kita itulah kebenaran dan kesenangannya. Mengapa? Karena di balik kesenangan itu, ada masa depan suram yang siap menjemput kita kalo mendekati (apalagi doyan) maksiat.

Itu sebabnya, kita jangan mudah tergoda kenikmatan yang sesaat itu, yang pada akhirnya akan merugikan masa depan kita sendiri. Termasuk juga masa depan akhirat, loh. Nanti bakal jadi judul suram, deh. Ruginya dobel, loh. Masa depan suram di dunia, dan kelam juga di akhirat. Kan nggak enak banget, ya. Karena tergoda melakukan pacaran, eh, rugi dunia-akhirat. Hii.. Jangan sampai, deh.

Oh iya, Bro en Sis. Hampir aja kelupaan. Ada loh, lawan tingkatan dari cewek gampangan atau murahan. Yang lawan tingkatannya ini perbedaan derajatnya jauh banget. Apa, tuh? Yaitu Muslimah yang Sholihah. Yup! Bener banget. Muslimah shalihah adalah tingkat kemuliaan seorang perempuan. Ada loh, haditsnya.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR Muslim)

Nah gitu, Bro en Sis. Jangan jadi cewek yang gampangan dan murahan. Tapi jadilah sebaik-baik perhiasan dunia, yaitu muslimah sholihah. Artinya adalah muslimah yang baik. Baik dalam ibadahnya, cara hidupnya, keilmuannya, dan tentu saja yang menjaga kehormatan dirinya. Siapa coba yang nggak mau?

 

Supaya nggak terciduk godaan syaitan

Sobat gaulislam, kita-kita ini harus ngapain? Jelas dong, pastinya kita nggak mau rugi dunia-akhirat. Nggak keren banget, deh. Iya lah. Remaja muslim yang kece kan pastinya ingin mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat. Aamiin sama-sama, yuk! Aamiin…

Jadi apa nih, yang harus kita lakukan? Emang nggak mudah ya, untuk selalu berada dalam kondisi keimanan yang tinggi. Bener. Sebab tentu saja kita tidak hidup di dunia ini sendirian. Ada banyak syaitan yang menunggu-nunggu (termasuk yang aktif menggoda) lemahnya keimanan kita. Misalnya aja, nih. Kita memang sudah bertekad untuk menjadikan diri kita baik. Tapi, tanpa kita inginkan, pasti ada saja gangguannya. Yah, mau bagaimana lagi? Iblis dahulu sudah bertekad ingin menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka. Nah, maka kitalah yang harus menguatkan benteng keimanan kita. Iya kan, Bro en Sis? Iya, dong.

Nggak usah pake bingung, Bro en Sis. Banyak kok, cara-cara supaya kita bisa menjauh dari kemaksiatan. Yah, supaya Bro en Sis, khususnya buat sobat muslimah nih, nggak bengong-bengong atau bingung-bingung nanggepin godaan-godaan maksiat. Ada kiat-kiat nih, buat membentengi diri. Mau tahu? Let’s go!

Kiat pertama adalah bergaul dengan orang-orang yang beriman. Jangan salah, loh, Bro en Sis. Cara ini adalah cara yang lumayan manjur untuk menjaga diri kita. Kenapa? Karena dengan adanya teman-teman yang satu visi dan tujuan dengan kita, maka kita akan bisa saling menjaga. Apalagi ada haditsnya, nih.

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Jadi, memiliki teman yang baik agamanya, bisa menjadi satu cara untuk membentengi diri dari maksiat. Kalau sobat Sis ingin menjadi muslimah sholihah, maka bertemanlah dengan teman-teman yang memiliki kriteria muslihat sholihah. In Syaa Allah bakalan ketularan sholihah juga. Aamiin..

Kiat selanjutnya nih, Bro en Sis, adalah selalu dekat dengan ilmu dan mencintainya. Iya! Ikutin aja terus kajian-kajian keislaman. Nah, di sana juga akan ada teman-teman yang sama-sama ingin menjaga dirinya. Dan juga, Allah Ta’alaa pastinya akan menurunkan kebaikan bagi orang yang selalu dekat dengan Ilmu.

Ada haditsnya nih, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR Bukhari)

Intinya, Bro en Sis, syaitan tidak akan mampu menggoda kita jika kita selalu memperbarui keimanan kita. Bagaimana? Tentu saja dengan me-refresh keislaman kita. Ngaji. Kita akan berada dalam komunitas orang-orang yang baik. Dan tentu saja untuk meningkatkan kualitas iman kita. Setuju, kan? Setuju, dong!

Balik lagi ke pembahasan awal, nih, Bro en Sis. Jadi cewek murahan? Jadi akhwat gampangan? Nggak, lah! Mending jadi muslimah shalihah. Bener banget, dong. Muslimah shalihah yang kemuliaannya itu digambarkan sebagai sebaik-baik perhiasan dunia.

So, yang penting kita harus tetap menjadikan diri kita selalu mencintai Islam. Menjaga akidah kita selalu, dan juga selalu taat pada syari’at. Dengan begitu, kita akan mampu menjadi muslimah yang tidak ternilai harganya. Siap untuk menjadi lebih baik? Pastinya! [Fathimah NJL | IG @fathimahnjl]