Thursday, 21 November 2024, 19:25

gaulislam edisi 609/tahun ke-12 (21 Syawal 1440 H/ 24 Juni 2019)

Assalaamualaikum sobat gaulislam. Gimana nih yang udah lulus dari masa-masa SMA/SMK? Udah siap menghadapi dunia yang keras dan kejam? Hehehe… nggak juga sih ya. Nah, ngomongin tentang lulus nih, kamu udah ada rencana ke depan setelah ini? Mau lanjut kuliah di mana atau berencana nyari kerja? Atau malah nggak ada rencana apapun? Aduh jangan sampai ya nggak punya rencana ke depan, kasihan waktu yang kita miliki terbuang percuma.

Apalagi kamu yang berasal dari sekolah favorit. Sayang banget kalo nggak punya rencana masa depan. Padahal untuk masuk sekolah favorit kan butuh perjuangan. Eh, tapi sekarang udah diberlakukan sistem zonasi, ya. Jadi siswa yang dekat dengan sekolah negeri di suatu wilayah, dialah yang paling berhak bersekolah di situ. Nggak lagi dilihat nilai akademik. Konon kabarnya untuk pemerataan pendidikan. Tapi, apa benar begitu? Lain kali kita bahas deh, insya Allah. Sekarang kita fokus dulu dengan tema edisi ini.

Ya, kadang-kadang galau juga sih ya kalau ditanya soal masa depan. Kita cuma bisa bayangin ke depan kayak apa, mau gimana, dalam bentuk khayalan. Mungkin karena dari kecil udah tinggal di Jakarta habis lulus SMA mau kuliah di Jakarta, terus kerja di Jakarta, nikah di Jakarta, punya rumah di Jakarta, sampe punya cucu di Jakarta. Duh, monoton banget ya? Kesannya tuh kurang greget begitu, hahaha. Ada juga yang berencana nyari sekolah ke luar provinsi, bahkan negara dan benua. Atau mungkin udah menetapkan mau melamar kerja di beberapa tempat. Itu semua pilihan kita.

Pasti ada dong beberapa dari kamu yang udah menentukan juga mau ke mana, apakah lanjut kuliah atau kerja, dua jempol buat kalian! Karena sudah memutuskan sesuatu yang mungkin agak berat untuk beberapa teman kamu lainnya, termasuk aku. Iya, aku, sejujurnya aku sendiri juga masih galau, udah daftar di 2 universitas (dan masih nunggu pengumuman) tapi kadang tergiur ingin nyoba kerja, siapa tahu bisa dapat penghasilan sendiri, kan? Tapi sayangnya galaunya telat karena udah lewat sebulan semenjak lulus, beberapa universitas udah menutup pendaftaran dan banyak yang ngirim cv kerja, aku masih ragu mau melanjutkan ke mana, jadi sedih deh. Halah, melow!

Kadang juga agak kecewa melihat beberapa teman yang sudah masuk di universitas pilihannya atau diterima di tempat kerja pilihannya, rasanya tuh nggak adil. Eits, jangan sampai ngerasa seperti itu ya, karena semua adalah takdir Allah Ta’ala. Oke, kembali ke topik kita. Kalau galau boleh aja sih selama galaunya ke Allah ya dan jangan lama-lama.

Ingat ya Bro en Sis, semakin lama kamu galau maka kamu nggak akan pernah sadar kalau waktu sudah berlalu begitu cepat. Teman-teman yang lain udah seneng-seneng nunjukkin hasil pengumuman dari universitas di media sosial, udah mulai kerja di beberapa tempat eh kita sendiri masih duduk depan rumah menatap matahari terbenam dengan indahnya, eaaaaa.

Akhirnya bukan itu ya, tapi menyesal karena belum bisa memutuskan apapun. Endingnya jadi tahanan rumah, disuruh bantu beres-beres, masak, jagain adek atau saudara yang masih kecil.

Life is a matter of choice

Jadi gini sobat gaulislam, memilih kuliah atau kerja itu merupakan salah satu dari sekian pilihan kita di dunia yang pasti akan kita hadapi, mungkin yang selama ini dari TK sampai SMP dipilihin orangtuanya, di saat inilah kita harus bisa menentukan pilihan, udah besar loh malu dong kalau masih merengek-rengek minta tolong ke orangtua. Di titik inilah kita akan menentukan jalan kita selanjutnya, itu sebabnya kamu harus menentukannya sejak SMP.

Kenapa dari SMP? Karena SMA akan menjadi batu loncatan untuk pergi ke tahap selanjutnya. Buat rancangannya, tempel besar-besar di kamar, di langit-langit kamar, depan pintu kamar, samping kaca, pokoknya tempat yang sering kamu lihat. Karena dengan begitu kamu akan selalu ingat dan berusaha untuk mewujudkannya. Nah memilih SMA adalah salah satu usaha, Bro en Sis.

Kalau kamu berencana mau langsung kerja, nggak mau kuliah, berarti kamu sebaliknya melanjutkan ke SMK dan mengambil jurusan yang diminati dan ingin tekuni kemudian tentukan juga mau kerja di mana. Tapi kalau berencana mau lanjut kuliah, bisa pilih SMA dan jangan lupa rencanakan juga mau kuliah di mana, ya. Tapi ada juga yang masih galau, rencananya sih pilih SMA terus pengen lanjut kuliah tapi nggak ada uang buat kuliah dan kalau langsung kerja, nggak punya keahlian khusus. Tambah galau deh, tepuk jidat depan belakang (eh, emang ada?)

Kalau ada kasus di atas, yang perlu kamu lakukan adalah konsultasi, iya konsultasi. Karena bukan berarti kamu nggak punya keahlian, lebih tepatnya kamu belum menyadari bakat terpendam yang kamu miliki. Itu sebabnya saat-saat muncul masalah seperti itu, lebih baik dikonsultasikan, curhat kepada orang-orang terdekat yang sudah makan asam garam kehidupan lebih banyak. Why? Karena kalau kamu mikirin sendiri, dipendam sendiri, ih, serius deh, bakalan ruwet mikirnya.

Itu buat yang milih SMA ya, kalau yang SMK misalkan memilih untuk ‘menunda’ kuliahnya, masih bisa langsung kerja dengan keahlian yang kita miliki dan pelajari. Jadi tidak terlalu masalah mau lanjut kuliah atau langsung kerja. Jadi buat kamu yang masih SMP, pandai-pandai memilih ya, dan jangan lupa konsultasi supaya lebih mudah untuk menentukan pilihan kalian. Eh, jangan cuma merencanakan buat sekolah aja ya, tapi tujuan hidup juga. Penting tuh, catet ya!

Terus gimana dong yang udah lulus SMA/SMK? Kayak aku gitu (hehehe…). Buat yang masih galau-galauan, ayo kita merenung (bukan melamun ya) dan mengulang kembali rumusan tujuan hidup kita. Tapi jangan ditambah-tambah dengan khayalan yang nggak karuan ya, harus disesuaikan sama realita yang sedang dihadapi saat ini. Pengen kuliah, tapi orangtua tidak ada modal, keahlian juga nggak punya karena lulus SMA bukan SMK? Ada dua pilihan, pertama beasiswa. Nah, ini merupakan salah satu kesempatan untuk kamu yang cukup menggiurkan, asalkan kamu selalu sigap buat nyari dan mendapatkannya.

Tentu saja beasiswa itu tidak semua bisa mendapatkannya, karena hanya orang-orang yang terpilih dan niat  saja yang bisa mendapatkannya. Karena banyak loh yang juga menginginkan beasiswa itu. Itu sebabnya, kamu harus selalu aktif cari koneksi, jangan lupa pantau terus ya website-website perguruan tinggi incaranmu.

Pilihan yang kedua, kerja. Boleh kerja apa saja tapi yang pasti harus halal ya, sobat, jangan asal main kerja, ya. Jangan malas, serius deh! Kalau kamu malas, kamu akan stuck di tempat. Jangan hanya niat tapi kuatkan juga ya, tekadnya (baca: komitmennya). Dan, untuk lulusan SMK yang bisa kuliah, jangan lupa dimanfaatkan. Jangan disia-siakan begitu saja. Kalau belum bisa masuk kuliah, kerja saja dulu. Atau kalau sudah siap, bisa kok kuliah sambil kerja sampingan. Atau bagi yang tidak ingin lanjut kuliah, silahkan saja fokus kerja, boleh boleh aja kok. Ini biasanya berlaku untuk yang cowok ya, kalau yang cewek mubah.

Cewek kuliah atau kerja, mubah?

Yups, hukumnya mubah Sis, apalagi kalau orangtua masih ada. Lebih baik kalau lebih banyak berada di rumah. Tapi bukan berarti nggak boleh kuliah ya, karena hukumnya mubah boleh-boleh saja. Asalkan dimanfaatkan. Kalaupun harus kerja, pilih pekrjaan yang tidak terlalu menyita banyak waktu, contoh mengirim paket antar provinsi pake sepeda, eh contohnya kebangetan, ya? Hehehe…

Karena sebagai perempuan, memang lebih baik berada di rumah, jadi kalau memungkinkan cari pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah. Lebih baik lagi kalau punya keahlian khusus seperti menjahit, menulis, desain grafis, memasak dan lainnya. Kerja di rumah dengan tenang, uang tetap mengalir (hoho…), ups jangan salah niat ya! Niatkan semua karena Allah. Oke?

So, kamu mau milih kerja atau kuliah harus sesuai kemampuan masing-masing ya, jangan maksain diri dan berakhir drop di tengah jalan. Semua orang itu nggak sama, jadi fokus saja sama prinsip sobat Bro en Sis. Kalau mau kerja, terus jaga identitas diri sebagai muslim ya, jangan asal kerja dan dapat uang. Kalau pekerjaan itu bertentangan dengan ajaran Islam, kamu harus siap-siap mempertanggung jawabkannya di akhirat kelak. Ngeri. Itu artinya, carilah pekerjaan yang halal. Misal ini, jadi desainer grafis atau fotografer. Tapi pilih yang islami. Jangan sampai main ambil aja dengan alasan cari duit, padahal disuruh desain gambar yang bernuansa pornografi atau motret model tanpa busana. Nggak banget, deh!

Dan, akan lebih bagus dan baik lagi kalau bisa menyempatkan diri untuk ikut ngaji dan dakwah, malah kalau bisa aktif terus dan mengajak teman yang lain. Kalau memilih kuliah, tetap jaga diri sebagai muslim juga dong, tunjukkan identitas kamu dengan ikut aktif di kuliah atau ikut kelompok ngaji di tempat kuliah, bukan sekadar nyari ilmu dunia dan dapat ijazah dan kawan-kawan, ya.

So, yang pasti, apapun pilihan kamu, jangan lupa identitas sebagai muslim ya, karena percuma dong kita capek-capek kerja atau kuliah tanpa menjaga iman, bakalan rugi di akhirat, serius deh. Ingat baik-baik, camkan itu! Setelah beriman, yang wajib dilakukan adalah istiqomah dalam keimanan. Itu sebabnya, jangan sampe jauh dari Islam gara-gara kerja dan kuliah, ya!

Dari Abu ‘Amr, dan ada yang mengatakan dari Abu ‘Amrah Sufyân bin ‘Abdillâh ats-Tsaqafi Radhiyallahu anhu, yang berkata: “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’ Beliau menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah Azza wa Jalla,’ kemudian istiqâmahlah.’” (HR Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, dan an-Nasâ-i)

Oya, jangan malas dong. Sebab, orang yang malas, apalagi nggak jujur bakalan susah buat dipercaya orang dan akan sengsara sendiri, kayak ngejar deadline dan udah ditagih (hahaha…). Fighting sobat Bro en Sis! Tentukan tujuanmu sekarang, yeah! [Zulfa Aulia Rosyadiah | IG @rifalnazar]