Sebutir pasir masuk ke dalam tubuh kerang yang masih belia. Kerang nan belia itu mengerang, merasakan sakit yang luar biasa. Rintihan dan linangan air mata kerang tak mampu menghentikan rasa sakit itu. Butiran pasir bagaikan sembilu yang menusuk dan melukai tubuh kerang, terasa perih, pedih dan ngilu tiada terperi. Dia berteriak; “Bunda.. sakit… Bunda… sakit… aku tak tahan Bunda….”
Sang ibu kerang pun hanya bisa berucap, ”Sabar anakku…sabar…, kuatkan hatimu…kita tidak dikarunia oleh Yang Maha Kuasa untuk menolak rasa sakit itu…”
Sang kerang muda hampir putus asa menghadapi rasa sakit yang luar biasa itu. Namun dengan penuh kesabaran ia menahan rasa sakit itu. Air mata, teriakan dan rengekan kerang belia tak jua mengeluarkan pasir dari tubuh sang kerang.
Waktu terus berlalu, dan lama kelamaan sang kerang sudah tak merasakan sakit karena butiran pasir itu. Dan Subhanallah, butiran pasir itu telah berubah bentuk menjadi sebutir mutiara nan indah. Dengan segala jerih payah dan kesabaran yang luar biasa kerang itu telah mampu mengubah sebutir pasir menjadi mutiara. Begitulah proses terjadinya mutiara di belantara lautan.
Kesabaran seekor kerang menghadapai rasa sakit itu telah menghasilkan sebutir mutiara yang nilainya ribuan kali dibandingkan dengan kerang yang dijual di bawah tenda bertuliskan; “Sedia Kerang Rebus”. Bila mutiara dijual mahal dan dikenakan oleh orang-orang yang berstatus sosial tinggi maka kerang biasa yang tidak dimasuki butiran pasir di jual dengan harga murah di pinggir-pinggir jalan.
Bila sobat muda ingin menjadi mutiara dimasa yang akan datang, seyognyanya harus sabar dan terbiasa menghadapi berbagai cobaan. Bagi Sobatmuda yang enggan menerima cobaan dan menerima rasa sakit maka dimasa yang akan datang kamu akan menjadi seperti kerang rebus yang nilainya sungguh sangat murah. Coba simak perjalanan hidup orang-orang besar dan sukses dunia. Dari zaman Nabi Adam sampai abad mileneum pasti anda akan menemukan sejarah kehidupannnya yang penuh dengan cobaan dan rasa sakit sebagaimana sebutir pasir yang masuk ke tubuh kerang.
Rasa sakit, perih, sakit hati, kekecewaan dan kesedihan bukanlah sesuatu yang kita cari. Jalan terbaik yang harus kita pilih bila suatu saat hal itu menimpa kita adalah seperti halnya sikap sang kerang belia, hadapi kenyataan dan tahan rasa sakit itu penuh dengan kesabaran. Pilihan ada pada diri kita, apakah kita ingin menjadi sebutir mutiara yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah atau hanya sekadar menjadi kerang rebus yang dijual dengan harga enam ribuan per porsinya. Bila kita bercermin saat ini, sebutan apa yang pantas buat kita; kerang rebus atau mutiara? [ Oleh: Jamil az-Zaini – Master Trainer ]