edisi 009/tahun I (24 Desember 2007)
Kalo kamu termasuk penggemar berita terkini, dan bukan gosip terkini apalagi sinetron terkini, pasti denger dan ngeh dong dengan hajatan KTT Bumi di Bali kemarin (3-14 Desember 2007). Ada 9.575 peserta dari 185 negara datang untuk ngebahas penyelamatan bumi dari kerusakan, khususnya mencegah meluasnya pemanasan global. Idih emangnya ada pengaruhnya buat kita-kita yang remaja dan imut-imut?
Ada lagi. Menurut laporan para ahli, bumi kita ini udah mengalami kerusakan yang parah. Di antaranya es di kutub udah banyak yang mencair. Akibatnya permukaan air laut jadi meninggi. Nah, kalo ini terus menerus terjadi bukan nggak mungkin akan banyak pulau yang hilang terendam air dan begitu pula kawasan tepi laut pun kerendam.
Selain itu, pemanasan global juga bikin kekacauan iklim. Coba aja kalo kamu iseng-iseng meneliti, sering kan terjadi musim panas yang berkepanjangan, curah hujan yang kelewat deras, gelombang laut yang tinggi, sampe naiknya permukaan air laut. Contohnya nih, di Jakarta udah beberapa kali kebanjiran akibat naiknya air laut ke daratan. Malah baru-baru ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta sampai lumpuh akibat jalan menuju bandara direndam air hujan. Banyak penerbangan yang tertunda akibatnya.
Kekacauan iklim juga terasa banget ama para petani dan nelayan. Petani susah menebak musim bercocok tanam yang pas. Para nelayan juga jadi ngeri melaut karena gelombang air laut terus-terusan meninggi. Nah, buat kita-kita, efek pemanasan global juga terasa dengan makin gerahnya suhu di sekitar kita. Contohnya nih di kota Bogor tempat redaksi gaulislam mangkal, udah nggak sesejuk 10-20 tahun silam. Bogor juga sekarang udah ikut-ikutan panas, man!
Akibat ulah manusia
Nggak mungkin ada asap kalo nggak ada api. Begitu pula pemanasan global atau yang keren dengan sebutan global warming pasti ada sebabnya. Menurut catatan Wikipedia, pemanasan global disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Seperti kamu tahu, tumbuh-tumbuhan kan punya kemampuan menyerap CO2 dan mengubahnya menjadi O2. Nah, karena konsentrasi gas CO2 kelewat banyak, akhirnya tumbuh-tumbuhan keok. Kagak sanggup lagi menerimanya. Keadaan ini makin diperparah dengan aktivitas penggundulan hutan. Jadi, semakin berkuranglah kemampuan alam untuk menyerap gas CO2. Menurut Walhi kerusakan hutan di Indonesia adalah 7,2 hektar permenitnya. Ancur banget.
Kenaikan suhu global dari tahun 1860-2000
Padahal akibat penggundulan hutan udah ketauan jelas. Kalau musim hujan menyebabkan longsor dan memudahkan terjadinya banjir. Contoh paling gampang ialah banjir di Jakarta itu disebabkan area serapan air di daerah Bogor-Puncak-Cianjur udah berubah fungsi jadi lahan perumahan, pertokoan atau industri. So, begitu air hujan turun ia nggak bisa lagi diserap tanah dan tanaman, tapi langsung meluncur ke sungai dan terjadilah banjir.Di Jakarta konon ada sekitar 300 danau alam, tapi kini hanya tersisa belasan saja akibat dirusak manusia untuk dijadikan lahan pemukiman, dsb. Padahal danau itu kan berfungsi untuk menampung air hujan sekaligus menjadi persediaan air. Alasannya sih pembangunan dan pengembangan wilayah.
Udah begitu kawasan pantai yang semula area hutan bakau (mangrove) dihancurkan untuk dibuat kawasan pemukiman. Yup, beberapa komplek elit dan mall megah berdiri di tepi laut setelah menghancurkan hutan bakau di sana. Padahal hutan bakau itu bermanfaat untuk mencegah terjadi abrasi pantai oleh air laut. Selain juga bermanfaat untuk menahan naiknya air pasang ke permukaan. Gara-gara dihancurkan, akhirnya ibu kota jadi sering kebanjiran, baik oleh naiknya air laut ataupun air hujan. Kalo gitu salah siapa dong?
Guyz, rusaknya alam juga menyebabkan kerusakan rantai makanan. Dengan hutan yang kian gundul banyak hewan yang kehilangan tempat tinggal juga makanan mereka. Sebagian dari hewan-hewan itu hampir punah. Harimau Jawa dan Sumatera misalnya, udah kalah bersaing dengan orang Jawa dan orang Sumatera. Seremnya lagi seringkali terjadi serangan oleh hewan semisal gajah dan harimau kepada kawasan pemukiman warga. Hal itu disebabkan hewan-hewan liar itu kehabisan makanan, atau marah karena habitatnya dirusak oleh manusia. Maka benarlah Allah Swt. yang menyebutkan bahwa kerusakan alam ini karena perbuatan manusia sendiri, lho! FirmanNya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS ar-Ruum [30]: 41)
Ajakan Islam
Sobat muda, Allah Swt. sudah menciptakan bumi ini dengan indah dan pastinya bermanfaat untuk manusia. Firman Allah Ta’ala:“Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” (QS ‘Abasa [80]: 25-32)
Islam mengajak manusia untuk menjaga lingkungan, mulai dari kebersihan diri sampai larangan mengacak-acak apalagi ngerusaknya. Tentang kebersihan lingkungan Nabi saw. bersabda: “Janganlah seseorang kencing di air yang diam, yang tidak mengalir, lalu ia mandi di dalamnya.” (HR Bukhari)
Sayang, banyak orang Islam yang nggak ngerti soal ini. Sering kan kita lihat orang buang hajat di tempat-tempat umum – pinggir jalan, di bawah pohon rindang tempat orang berteduh, dsb. — padahal Nabi udah mengancam pelakunya. Sabda beliau:“Awaslah kamu dari dua tempat-tempat kutukan orang.” Ditanyakan oleh orang-orang, “Apakah dua tempat yang dikutuk itu?” Jawab Nabi saw. “Orang yang buang hajat di jalan atau di tempat berteduh mereka.” (HR Muslim)
Wah, kalo kamu udah kebelet pengen pipis atau BAB mending cari MCK aja deh yang terdekat, atau air mengalir seperti kali/sungai. Jangan malah ‘ditumpahkan’ seenaknya di sembarang tempat. Kalo nggak ada ya tahan aja sampai tiba di rumah (tahan nggak ya?)
Jangan coba-coba juga menyiksa dan membunuh hewan. Nabi saw. bersabda bahwa ada seorang Nabi yang ditegur Allah Swt. karena membakar sarang semut yang sudah menyengatnya. Kepadanya, Allah menurunkan wahyu, “Sesungguhnya hanya seekor semut yang menyengatmu, dan engkau bakar salah satu umat yang bertasbih kepada Tuhan?”
Nabi saw. juga bercerita bahwa ada orang yang masuk neraka karena menyiksa hewan, sabda beliau: “Seorang perempuan telah disiksa karena kucing yang telah dikurungnya sampai mati, maka ia masuk ke dalam neraka, karena ketika ia mengurung tidak diberinya makan dan tidak dilepaskan untuk mencari makan sendiri dari binatang-binatang bumi yang menjadi makanannya.” (HR Bukhari, Muslim)
Ibnu Umar ra. berjalan dan bertemu dengan pemuda-pemuda Quraisy yang sedang meletakkan burung sebagai sasaran latihan memanah, dan tiap kali lemparan itu tidak tepat, maka anak panah kembali ke bagian tubuh burung itu. Ketika mereka melihat Ibnu Umar mereka lari berpencar. Ibnu Umar bertanya, “Siapa yang berbuat ini? Allah melaknat siapa yang berbuat ini. Rasulullah saw. telah melaknat siapa yang mempergunakan binatang bernyawa untuk dijadikan sasaran.” (HR Bukhari, Muslim)
Allah Swt. dan Nabi saw. juga melarang manusia merusak hutan dan tanaman-tanaman. Bahkan dalam peperangan sekalipun pantang bagi umat Islam merusaknya. Nabi saw. mengatakan bahwa kalau ada orang fasik yang mati maka sesama manusia, alam, tumbuh-tumbuhan dan hewan merasa tenang. Ketenangan mereka karena tidak ada lagi yang merusaknya, baik karena merusak alam ataupun karena kemaksiatan pelakunya. Rasulullah saw. bersabda:“Apabila seorang meninggal dunia, maka dia telah tenang (istirahat) dari kesusahan dunia. Dan bisa seorang jahat mati maka dia menyenangkan seluruh manusia, seluruh negeri dan binatang dari kejahatannya.” (HR Muslim)
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk menanam pohon dengan ganjaran pahala sedekah dari Allah Swt. Sabda Nabi saw.:“Barangsiapa di antara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat.” (HR Muslim)
Tuh, hebat banget, menanam pohon dapet pahala, meskipun tanamannya itu kemudian dicuri oleh orang lain atau ada yang merusaknya. Tetep aja, ada pahala bagi yang menanam tanaman tersebut.
Ulah Barat juga
Sobat muda, ada yang ganjil neh dalam KTT Bumi kemarin. Keliatan banget negara-negara maju paling getol menekan negara-negara berkembang. Amerika Serikat misalnya, ini negara berkoar-koar terus soal pentingnya pencegahan global warming, tapi mereka sendiri nggak pernah mau ikut terlibat dalam setiap perjanjian. Mereka ogah menandatangani Protokol Kyoto di tahun 1997. Pada KTT Bumi di Bali kemarin, mereka juga hanya berjanji en berjanji tapi nggak keliatan mau serius terlibat menangani efek pemanasan global. Padahal, negara Paman Sam itu adalah negara dengan penduduk terboros menggunakan BBM, sekitar 6 kali lipat penduduk di negara manapun. Belum lagi pemakaian pendingin ruangan dan parfum yang melepaskan gas berbahaya pada lingkungan. Dampaknya jelas, AS menjadi penyumbang terbesar efek pemanasan global. Eh, lucunya, mereka menolak kesepakatan pengurangan emisi gas buang sebesar 25-40%. Wah itu sih namanya bermuka dua. Pengen enaknya, tapi nggak mau ngaca pada diri sendiri. Tapi begitulah Amerika emang sok jagoan, suka menekan negara lain, tapi mereka sendiri nggak mau disalahkan.
Kita jadi curiga, jangan-jangan KTT Bumi dan Protokol Kyoto hanya alat untuk terus menekan kaum muslimin. Orang-orang Barat seenaknya merusak alam, terus kita yang disuruh menanggung solusinya. Soal hutan, soal hewan langka, soal air, soal emisi gas buang, kita melulu yang disalahkan. Padahal kerusakan lingkungan itu akibat dieksploitasi oleh para kapitalis/pengusaha yang bekerja sama dengan para penguasa yang bejat. Dan banyak pengusaha-pengusaha itu sebenarnya berasal dari negara-negara maju.
Makanya, penyelesaian kerusakan lingkungan nggak cukup hanya dengan perjanjian-perjanjian internasional. Tapi kudu ada kekuatan dari kaum muslimin. Hanya dengan Islam dan syariatnya, berbagai macam masalah kehidupan bisa diselesaikan, termasuk soal lingkungan. Caranya umat Islam kudu dibuat melek dulu tentang agamanya, biar sadar kalo agama Islam itu menawarkan gaya hidup yang sehat dan indah. Terus tegakkan deh syariat Islam di muka bumi, barulah umat manusia merasakan rahmatnya.
So, jangan sampe kita sendiri yang nggak kenal Islam atau malah memusuhi Islam, jangan pula ajaran Islam cuma dipahami sebagai ibadah ritual melulu. Beuuh.. sampe ada kodok berbulu pun masalah tak akan pernah usai. Percaya deh, ama Allah dan RasulNya. Yuk, jadikan Islam sebagai jalan hidup kita, untuk keselamatan di dunia dan di akhirat.Gimana? Yes! [iwan januar]
yuppsss… jangan mau nerima gitu aja kompensasi dari negara-negara maju yang notabene menghasilkan sangat banyak menghasilkan emisi gas buang…
bro n sit… berbagai kerusakan yang ada di bumi ini : climate change, global warming, de el ell … emang pada dasarnya disebabkan oleh tangan-tangannya manusia itu sendiri… yang pada prakteknya di bumi ini jauh dari mengamalkan hukum-hukum ALLAH swt… padahal Islam itu menawarkan gaya hidup yang sehat dan indah [sebagaimana telah penulis paparkan di atas]…
Memang hanya Islam yang mampu menyelamatkan dunia.Allahu Akbar!
mulai dari hal kecil dan mulai sekarang juga buat menyelamatkan dunia…bro n sis…
forget it lah masalah sapa yang salah sapa yang bener antara negara maju dan negara berkembang, won’t solve the problem…toh ga selalu negara berkembang jadi korban…jadi pelaku juga ga kalah sering…
mulai benahi dulu kebiasaan kita, jangan buang sampah sembarangan, hemat BBM, hemat listrik, hemat air, bawa tas plastik sendiri tiap kali berbelanja, dll…dll…
miris kan tiap taun liat bencana banjir gara2 sungainya penuh sampah, sesek kan idup di kota besar yang udaranya dipenuhi asep CO2, dongkol kan liat orang ngerokok di non-smoking area
We cant change the world unless we change ourselves ^__^
AS dkk. tu cman negara yg bs pamer n carmuk doank! omonganya g bs d percaya (munafik)! sgala kbijakannya egois! mereka memusuhi pemimpin negara yg menentang kebijakan AS (pres. iran) yg merugikan rkyt iran! pemimpin negara kita hrs bljr byk dg pres. iran! coz walau d bnci AS tp d cntai rakyatnya!
yuk mari kita selamatkan bumi tercinta ini..
kalo bumi kita udah ruksak
kita mau tinggal dimana…!
ingat…
no water
no forest
no future..
wahyoe,
anda telah melantur jauh dr topik!
gini, mengapa di negara spt amerika yg liberal (agama bukan yg utama) namun kok lingkungannya sgt apik, nyaman dan bersih? berbeda dgn kita di sini yg mayoritas mengutamakan agama sbg pedoman hidup namun nyatanya kacau balau! banjir akibat sampah yg kian parah, kemiskinan di mana2, kotornya lingkungan, kejahatan yg merajalela.
padahal islam mengajarkan kebersihan (contoh saat akan sholat hrs mnecuci /berbersih dahulu), namun applikasi bersih2an itu hanya pada saat ibadah, di mana saat keluar mesjid, akan sirna dan luntur oleh ego masing2.
salam.