Friday, 22 November 2024, 18:27

logo-gi-8.jpgEdisi 016/tahun I (4 Shafar 1429 H/11 Februari 2008)

If there were no words…no way to speak

I would still hear you

If there were no tears

No way to feel inside, I’d still feel for you

And even if the sun refused to shine

Even if romance ran out of rhyme

You would still have my heart until the end of time

You’re all I need, my love, my Valentine

Pernah mendengar lantunan lagu dari lirik di atas? Yup, itu adalah penggalan lagu wajib bulan Februari yang berjudul Valentine. Dengan suara merdu Martina McBride diiringi lantunan piano ciamik dari Jim Brickman, lengkap sudah nuansa syahdu yang dihadirkannya. Apalagi kalo kamu lagi poling in lop (falling in love), huaaa….suasana Februari yang mellow jadi semakin biru…. (eh, pink kali yee..).

Kehebohan Valentine’s Day (VD) sebagai sebuah perayaan hampir-hampir menjadi menu wajib dan menggantikan hari besar lainnya. Coba bandingkan peringatan Isra’ Mi’raj, dan Maulid Nabi dengan Valentine’s Day. Jauh banget dah. Peringatan hari besar Islam identik dengan ceramah, dihadiri oleh sosok berjenggot dan perempuan berjilbab, dan dirayakan secara sederhana. Itu semua bagi sebagian orang dianggap sebagai simbol kuno.

Sebaliknya dengan perayaan VD yang identik dengan pesta sambil membawa pasangan lawan jenis masing-masing, baju rapi jali bagi yang cowok dan gaun malam yang setengah telanjang bagi si cewek, dan perayaan secara mewah. Inilah simbol yang katanya modern yang banyak diikuti remaja.

Anak SD, SMP, SMA, hingga kuliah bahkan yang sudah kerja pun merasa bahwa merayakan hari Valentine adalah wajib. Didorong oleh media baik elektronik semacam TV dan cetak semisal surat kabar, majalah dan tabloid, momen Valentine’s Day ini sengaja di blow-up oleh pihak-pihak tertentu. Seakan-akan ada rasa malu dan ketinggalan jaman bila sampai tidak ikut merayakan hari yang katanya penanda kasih sayang itu.

Valentine, bukan budaya kita

Sudah banyak tulisan yang membahas tentang hal ini. Kalo kamu rajin browsing internet dan banyak baca artikel di sana, akan terlihat bahwa Valentine bukanlah milik kita. Sedikit mengulas bahwa ada beberapa versi yang menyebutkan darimana asal muasal perayaan VD ini. Ada versi yang mengatakan bahwa hari Valentine adalah perayaan untuk mengenang pendeta Valentino yang mati karena membela keyakinannya. Ada juga yang bilang pendeta ini mati karena membela cinta dua jenis anak manusia padahal gereja telah melarangnya. Bahkan ada versi yang mengatakan bahwa pada tanggal14 Februari ini adalah musim kawin sejenis burung tertentu. (lengkapnya silakan lihat di Microsoft Student with Encarta Premium 2008)

Dari sekilas penjelasan di atas, kamu-kamu jadi ngeh kan bahwa sesungguhnya budaya hari Valentine dan merayakannya bukan berasal dari Islam.

?Kan boleh, cuma sekadar ikut merayakan saja. Bukankah ini hari kasih sayang sedunia yang universal?’ Mungkin sebagian dari kamu berdalih begitu.

Oke, tapi bagi kaum muslimin, kita udah diwanti-wanti sama Allah Swt. melalui firmanNya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS al-Israa [17]: 36)

Nah, inilah uniknya Islam. Tidak ada yang namanya sekadar ikut, cuma ngikut atau ikut-ikutan saja. Sebelum melakukan suatu perbuatan, sebagai muslim, kita harus paham apa dan bagaimana Islam menyikapinya. Ini mendidik kamu, para remaja muslim, agar tidak menjadi generasi pembebek. Generasi yang bisanya cuma ikut-ikutan tanpa tahu ilmunya. Islam mengajak kamu untuk cerdas dalam menyikapi sesuatu.

Tidak ada kata “cuma” dalam kehidupan seorang muslim. Itu karena tiap perbuatan meskipun itu sebesar debu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Begitu juga dengan perayaan Valentine. Banyak orang berdalih untuk membenarkan dirinya sendiri ketika ia turut larut dalam perayaan ini. Atau, meskipun ia tidak turut merayakan, tapi ia juga tidak melarang. Walah, ragu-ragu maksudnya? Begitulah, di satu sisi orang seperti ini takut dicap fanatik, tapi di sisi lain ia juga takut dianggap ketinggalan jaman. Jadilah, antara bilang iya dan tidak dalam penyikapannya.

Valentine, sarana perusak generasi

Rasulullah saw. Bersabda: Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi? (HR. Bukhari Muslim)

Bukan karena Rasulullah pinter meramal ketika apa yang dikatakan beliau ternyata benar adanya. Tapi karena beliau khawatir terhadap kebodohan umat yang semakin meluas. Kebodohan inilah yang menjadi penyebab kaum muslim yang seharusnya sebagai umat terbaik, malah menjadi umat pengekor. Dan ternyata, semua itu menjadi kenyataan ketika kita melihat kelakuan remaja-remaja sekarang yang bisanya cuma mengikut budaya Barat.

Emang sih, nggak semua yang berasal dari Barat itu buruk. Tapi dalam hal perayaan hari Valentine ini jelas-jelas buruk dan merusak generasi muda. How? Pertama, mulai dari asal muasalnya aja udah jelas-jelas nggak benar menurut pandangan Islam untuk ikut merayakan. Kedua, yang namanya merayakan Valentine, umumnya sama pasangan alias kekasih atau pacar. Ketiga, kalo udah mulai urusan pacar-pacaran begini, mau dibawa kemana hubungan dua anak manusia berlainan jenis kelamin ini? Gaul bebas? Sangat mungkin!

See, nggak kekurangan cara musuh Islam untuk merusak kaum muslimin termasuk generasi mudanya. Seiring dengan semakin bebasnya teknologi informasi berupa alat telekomunikasi, budaya merayakan Valentine ini dengan mudah masuk ke kamar-kamar kita. Bisa lewat surat kabar, majalah remaja, radio, TV, internet, HP, dll.

Bo’ong besar kalo ada yang bilang bahwa Valentine adalah hari kasih sayang. Kalo memang seperti itu, kenapa juga yang dijadikan sasaran adalah anak-anak muda? Kenapa bukan ibu-bapak kita, kakek-nenek kita? Soalnya jauh lebih strategis merusak generasi yang bakal menjadi penerus peradaban alias pemuda. Kalo pemudanya rusak, ho ho ho, mudah banget merusak sendi lainnya. Betul itu.

Valentine, wajah buruk budaya Barat

Valentine’s Day diyakini sebagai hari kasih sayang. Ah, masa’ iya sih? Jangan mudah kamu dibodohi oleh slogan semacam ini. Why? Karena kalo beneran mereka yang suka menjajakan Valentine itu memang merayakan kasih sayang, tanya buktinya. Angka perceraian tinggi, anak-anak menjadi rusak karena brokenhome, prostitusi merajalela bahkan disahkan oleh negara, aborsi juga legal, para orang tua ditelantarkan di panti jompo dll. Inikah kasih sayang yang bisa dicontohkan oleh mereka?

Lalu sekarang coba tengok ke arah Timur. Irak hancur lebur, muslimahnya jadi korban perkosaan para tentara Barat, anak-anak kecil dan orangtua serta warga sipil dibantai tanpa ampun, negerinya dijajah dan porak-poranda. Belum lagi Afghanistan, Bosnia, Chechnya, bahkan Indonesia. Semuanya dijajah. Bila tidak secara fisik, pastilah secara ekonomi dengan hutang yang diwariskan pada anak cucu kita. Secara budaya, salah satunya adalah memaksakan perayaan Valentine ini ke generasi muda kita. Waspadalah! Waspadalah!

Pheww….ternyata jauh banget ya kenyataan dengan syahdunya lirik lagu di atas? Jaka sembung bawa kebo, nggak nyambung bo’.

Masa’ iya sih, setelah tahu hakikat asli wajah buruk di balik Valentine, kamu masih suka-cita menyambutnya? Nyadar euy!

Valentine itu hanya sebuah momen bagi para kapitalis yang mata duitan untuk menangguk untung sebanyak-banyaknya. Coklat, boneka, dan bunga jadi laris manis. Begitu juga dengan kartu sok romantis padahal aslinya cuma pingin mendapat kecup manis dari sang gebetan. Walah, naudzubillah banget.

Campakkan Valentine!

Yo’i, saatnya kita mencampakkan budaya yang jelas-jelas nggak memberi manfaat apa pun pada kita, kaum muslimin. Kalo hanya dengan alasan kasih sayang, Islam adalah sumber dan muara kasih sayang itu sendiri. Mulai dari haramnya aborsi karena setiap anak punya hak hidup, naluri sayang seorang ibu juga dijaga agar tidak dirusak oleh paham atas nama kebebasan. Begitu juga dengan penghargaaan seorang anak yang tinggi untuk menghormati ibu dan bapaknya. Nggak ada konsep penitipan panti jompo dalam Islam. Toh, betapa pun tuanya orangtua kita, merekalah yang dulu pernah melahirkan dan membesarkan kita dengan kasih sayang. Tul kan?

Hubungan laki-laki dan perempuan bila ingin berkasih-sayang, ada sarananya. Pernikahan. Di sinilah satu sama lain diajari untuk mengenal kasih-sayang sejati yang diikuti tanggung jawab. Bukan hanya bisa memberi bunga, coklat dan boneka tanpa berani berkomitmen dan maunya sekadar pacaran mulu. Tapi Islam mengajarkan cowok untuk jadi laki-laki sejati, begitu dengan para cewek. Jangan mau digombali hanya dengan rayuan tak bermutu.

Bukan hanya dengan sesama manusia, kasih sayang dianjurkan oleh Islam untuk diberikan juga pada makhluk lainnya semisal hewan, tumbuhan dan lingkungan. Hewan boleh disembelih sewajarnya untuk kebutuhan umat manusia. Tidak boleh menyiksa apalagi menyakitinya. Jangan malah kebalik. Banyak orang kafir itu yang tidak mau menyakiti binatang, tapi malah hobi membantai umat manusia terutama kaum muslimin.

Tumbuhan juga harus diperlakukan dengan seharusnya. Tidak boleh ada eksploitasi hutan demi memuaskan nafsu para kapitalis yang haus duit.

Mereka yang suka gembar-gembor Valentine’s Day dan kasih sayang, malah mereka juga yang enggan untuk melindungi dan menyayangi bumi. Contohnya Amerika tuh yang menolak peduli terhadap efek global warming atau pemanasan global. Ozon yang semakin menipis karena efek rumah kaca, toh itu juga banyak berasal dari negaranya yang penuh dengan gedung bertingkat dan pemakaian freon secara berlebihan.

Kalau sudah begini, kamu masih percaya dengan Valentine’s Day adalah hari kasih sayang? Universal pula? Naif banget kalo iya. Moga aja dengan artikel sederhana ini kamu tersadar akan bualan nggak bermutu tentang makna kasih sayang. Cukup Islam saja sebagai tolok ukur dalam seluruh perbuatan kita. Insya Allah pasti selamat dunia-akhirat. Dijamin!

So, mari kita campakkan Valentine dan ambil Islam saja sebagai the way of life yang penuh kasih sayang. Yuk, kaji Islam biar cerdas dan takwa, [ria: riafariana@yahoo.com]

25 thoughts on “Valentine’s Day Itu Bualan!

  1. yupz, kasih sayang itu luas….dan tak hanya di bulan Februari… kAsih sayang hakiki adalah ukhuwah islamiyah…
    Valentin’s Day itu budaya kufur! haram merayakannya! jangan terjebak!

  2. Apa sih standart budaya kufur?? Apa yang g ada di jaman muhamad kufur semua??

    Hari ibu yang 22 des juga g dirayakan di jaman muhamad? apa merayakan itu haram?? Apa merayakan hari ibu berarti kita hormat pada ibu cuma 22 des aja?
    Apa merayakan kemerdekaan indonesia 17 agustus juga haram (kan g ada juga di jaman nabi?). Apa merayakan 17 agustus berarti kita merdeka cuma 17 agustus aja??

    Menghormati ibu dan merdeka bisa sepanjang tahun tapi kita cuma memilih 1 hari untuk memperingatinya (kaya’ walau kita bertambah umur setiap hari bahkan setiap detik, kita memilih 1 hari sepanjang tahun untuk memperingatinya)

    Valentine day 14 feb bukan berarti kasih sayang cuma 14 feb tapi cuma memilih 1 hari dalam 1 tahun untuk memeringatinya.. Ini sama sekali bukan hari raya agama (gereja g mengadakan kebaktian khusus pada hari itu).
    Apa karena hari yang dipilih berkaitan dengan tokoh non muslim, valentine menjadi haram?? Kalo misalnya kihajar dewantara non muslim, apakah merayakan 2 mei hari pendidikan jadi haram?? Terus misalnya kalo keturunan kihajar dewantara sekarang pada malas sekolah apakah salah kalo kita merayakan hari pendidikan di hari lahir Kihajar Dewantara

    Hari diperingatinya ato perilaku orang2 ditempat budaya itu dicetuskan g merubah esensi kasih sayang yang merupakan nilai untuk semua manusia

    Btw tradisi memberi coklat/bunga kan cuma kebiasaan aja.. Dengan cara lain merayakan Valentine kan juga boleh.. Kasih sayang universal lagi.. kalo cuma masalah co-ce mah sempit bgt…

    Intinya bukan wajib merayakan valentine, tapi menyalahkan orang yang mo merayakan valentine di 14 feb (yg emang kesepakatan yang mendunia) juga ngawur kalo g ada dasarnya yang kuat…
    Kalo lo mau boleh aja lo merayakan hari kasih sayang 20 maret ato 3 mei ato hari laen… terus misalnya namanya diganti jadi blababla day.. G ada masalah kan… Kasih sayangnya tetap sama

  3. boleh jg postingannya, but coba kita lihat dulu arti valentine’s day bagi sebagian orang. Seorang penjual bunga, coklat, boneka…..mungkin dengan hadirnya tgl 14 February mereka jd lbh banyak pemasukan….Sy setuju kalo Valentine’s haram, namun toh kita tetap tidak bisa menghentikan atau menjudge orang utk merayakannya…..maka dari itu solusi sangat dibutuhkan disini bukan hanya sekedar opini……bs sharing solusinya dong

  4. para remaja harus jeli memandang suatu masalah
    jangan sampai kita terjerumus dalam sebuah kesalahan yang besar
    aturan yang diberikan sama Tuhan sudah pasti yang terbaik
    mari kita senantiasa mengkajinya
    insya Allah jalan kita senatiasa tertuntun kejalan kebaikan
    Allahu akbar,,,,,,,,,,,,,,,,

  5. Assalamu’alaikum,

    Postingan yang sangat bagus, meskipun bro galih menyatakan udah banyak postingan yg serupa. TAPI INILAH NAMANYA DAKWAH. Yang pernah tau ucap Alhamdulillah, yang belum tau WAJIB BACA.

    Ane sangat setuju untuk mencampakkan jauh-jauh budaya merayakan valentine itu. Meskipun ada aja celah2 untuk berdalih ini-itu, yang katanya semakin sayanglah…menambah pemasukan penjual lah….
    (kalo miras udah kita yakini haram, apa orang yg meminumnya tak dilarang~ jadi kalo kita tau valentine haram, apa orang yg punya semangat zina tetap kita bina???Sekalian aja kita bilang, yang jualan KONDOM tambah pemasukan…..Naudzubillah)

    Ayolah bro, taqwa aja sama Alloh SWT, jauhi diri dan hati dari budaya-budaya kafir seperti itu.Jangan ada dalih-dalih..Insya Alloh keselamatan didapati…Amin

  6. memang banyak dari kalangan remaja muslim yang menggandrungi ini hari. Karena dengan ritual ini mereka anggap diri mereka memiliki cinta. Padahal ritual ini adalah ritual kafir, maka siapa saja yang merayakan ritual ini, berarti dia termasuknya. Sebagaimana sabda Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wassalam.

  7. Betul! Tul.. Tul..
    kalo mau tahu solusi,lihatlah petinggi pemerintahan di Bukit Tinggi yg secara resmi melarang perayaan Valentine Day’s di daerah itu(ini hasil rapat jg lho!)
    bahkan di siagakan aparat ut merazia remaja2 yg terbukti berbuat mesum!(kurang lebih begitu,coz sy jg dengar di radio )

    yg kontra pasti ada.Tp..
    Allahu Akbar! semoga beliau2 tetap Istiqomah dan menjadi teladan bg pemimpin2 lain, yang mencegah kemungkaran dgn kekuasaannya.

  8. TRISULA [Tiga Seruan FS PILAR]

    Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
    Menykapi derasnya budaya barat yang telah banyak merusak nilai-nilai Islam khususnya Valentine’s Day dan dalam rangka saling mengingatkan dalam kebaikan maka dengan ini FS PILAR [Forum Silaturrahmi Pelajar Islam Makassar] menyerukan :

    1. Menolak dengan tegas perayaan Valentine’Day yang secara nyata merupakan budaya kufur dan haram untuk di ikuti.
    2. kepada seluruh umat pada umumnya dan Pelajar Islam pada khususnya untuk tidak mengikuti ataupun berpartisispasi dalam setiap kegiatan dengan bentuk apapun yang mengarah kepada atau bertujuan untuk perayaan Valentine’Day.
    3. Semua kalangan khususnya Pelajar untuk melakukan proses penyadaran akan bahaya budaya-budaya kufur yang menghancurkan akidah dan identitas kita sebagi seorang muslim.
    Semoga Allah senantiasa menunjuki jalan yang benar kepada kita semua, yaitu jalan orang-orang beriman dan orang-orang shaleh.

    Wassalamu alaikumWr.Wb
    Makassar, 13 Februari 2008

    Dewan Pengurus Forum Silaturrahim Pelajar Islam Makassar
    [FS PILAR]

    dto dto

    Agus Suharto Risfandi
    Ketua Sekretaris

    CP: 085242719234

  9. org2 udh byk yg th tapi knp mereka masih aja ngerayain??kenapa mereka masih ngeramein??

    jwbnya….

    karena mereka gak mo th yg sebenere..
    karena mereka gak mo terima kenyataan..

    mereka mikir,kalo V-day ilang.. mereka g bkal bisa belai2 rambut pacar mereka lagi.mereka g bisa cium pacar mereka lagi…

  10. ngerayain Val’s day tu gak boleh dalam islam. sudah ada dalilnya bahwa siapa saja yang ikut suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum itu. jadi, kalo orang islam ikut-ikutan budaya kaya gitu, yang notabene budaya orang kafir, berarti dya udah termasuk dalam golongan orang kafir.
    memenag awalnya saya juga ikut-ikutan ngerayai. pas tepat tanggal 14 feb, aku rajin sms temen2 met Val’s-day-an. tapi seiring bertambahnya umur dan sekarang aku dah jadi MHS, aku jadi sadar bahwa itu tidak boleh.
    lagu yang itu tu memang enak di dengernya and melankolis bgt. tapi bukankah lebih menyejukkan hati bacaan Al-Quran n sholawat drpd lagu kaya gituan. so, guys! stop selebrating Val’s day tu mulai sekarang! never do that again from now on and for the next k? lagian apakah harus Val’s day kalo mo sayang-sayangan?

  11. hati2 loh sobat……hal-hal kecil kaya gitu loh, yang dicari para kafir-kafir di belakang kita, mereka akan senang bila kita ikut-ikutan….muadah2-mudahan enggak ya…eh bagus baget kata hey, bukan valentine tapi FUCKLENTINE…….

  12. islam emang sempurna, tapi apa yang dilarang oleh islam, banyak diikuti dam dilakukan oleh sebagian besar umat islam itu sendiri. mari……… kita selamatkan islam dari orang orang MUNAFIK.

  13. pengertian haram apa sih emangnya? koq bisa menghakimi seperti itu?tuk hey n anjar…kl sempurna ga pake tulisan FUCKLENTINE segala kale…kurang anjar kamu ya…akhukhakhukhakhakh
    munafiklah selagi bisa…..

  14. utk nay_chan,
    gw cb mengutip perkataan ibu irena handono. minggu lalu beliau ngmg gini wkt ngejelasin soal pemboikotan produk2 zionis (krn bnyk jg org yg khawatir klo produk2 itu ga dibeli, gmn nasib tenaga kerja yg kerja di perusahaan produk2 itu). jd krg lbh sprt ini kata2 ibu irena :
    “Air yg tumpah dari gelas, tdk hilang airnya,hanya berpindah tempatnya dr dlm gelas ke tempat air tsb tumpah.Tumpahan air tsb juga punya kemungkinan mencari tempat yg baru atau bertransformasi menjadi uap.Maksudnya : ALLAH memberi rizki u/ manusia tdk hanya disatu tempat saja.Jd kalau kita (diibaratkan air tsb) keluar/dikeluarkan dr pekerjaan kita (?gelas? tempat ?air? bernaung ),tdk berarti kiamat/hilang rizki,namun kita memiliki banyak WAKTU dan bisa memikirkan ( AKAL ) u/ mencari / mencoba tempat baru yg lebih baik atau bertransformasi menjadi wirausaha misalnya…Karena rizki & modal manusia yg paling berharga a/ WAKTU & AKAL PIKIRAN dan tempat bergantung manusia a/ hanya ALLAH bukan tempat bekerja.Contohnya sdh banyak,misalnya : di TV sekarang banyak bermunculan enterpreneur sukses karena sebelumnya kehilangan pekerjaan, dll….”
    Mungkin itu dulu ya..mdh2an membantu..:)

  15. Asalamu’alaikum,

    Jangan berpandangan picik gitu donk. Kalau berpadangan picik gitu, Islam jadi sangat tidak simpatik. Valentine day, Mother Day, Father Day, itu hari perayaan universal, bukan milik siapa-siapa, bukan milik Islam, bukan milik Kristen, bukan milik Yahudi, tapi milik semua orang. Kalau dilihat dari asal muasalnya, bukankan semua perayaan seperti Idul Fitri itu dari Arab, bukan dari Indonesia. Apa sih yang dari Indonesia? Kita khan memang rajin meng-impor budaya asing. Kalau dirunut, Valentine Day juga bukan budaya Kristen atau Yahudi karena tidak ada di Alkitab. Itu hanya untuk mengingatkan kita saling menyanyangi sesama umat manusia. Kalau saling menyanyangi antar manusia, kan dunia ini jadi damai. Apa sih artinya agama kalau hanya untuk menebar kebencian, permusuhan, dan peperangan. Agama adalah penebar Cinta Kasih, Islam adalah penebar Cinta Kasih, apa itu valentine day atau bukan.

    Mas, jangan menyebar kebencian di dunia yang sudah penuh dengan masalah.

    Wasalaimu’alaikum.

  16. @ Muslim Universal:
    wa’alaikumsalam…

    Jangan berpandangan sempit dan picik dong… jika memang ngaku muslim. Orang Islam yang benar hanya akan membedakan antara yang bukan berasal dari Islam dan dari Islam saja. VD itu bukan berasal dari Islam dan salah, jadi tidak diambil. Tapi jika bukan berasal dari Islam tapi masih dibolehkan menurut aturan Islam, tidak apa2 diambil. Sprti misalnya bentuk rumah Jawa, model pakaian lurik dsb.

    Idul Fitri memang bukan berasal dari Arab. Karena idul Fitri berasal dari ajaran Islam. Islam itu universal, semua orang yang sudah menjadi muslim, berarti saudara dan harus terikat dengan ajaran Islam. Semoga anda (muslim universal) tidak lagi menyebar kebencian kepada islam itu sendiri. Bagaimana Allah SWT mau peduli sama anda jika anda malah menghalang-halangi orang muslim untuk taat ajaran Islam? Saya yakin, orang Islam yang benar tidak akan berpikiran spt anda..

Comments are closed.