Friday, 22 November 2024, 08:47

Kehidupan di Ibukota memang lengkap. Sarana pendidikan, olahraga, sampai hiburan, lengkap tersaji. Jika Moammar Emka, menulis dalam Jakarta Under Cover tentang kehidupan malam Jakarta beserta komunitas penghuninya yang menjijikkan, maka akulah salah satu anggota komunitas itu.

Awal dari petualanganku di dunia gelap ibukota berawal saat aku meninggalkan kalimantan dan pindah ke Jakarta di pertengahan tahun 1995. Ayahku yang seorang pejabat teras pemerintah daerah kala itu mendukung niatku yang ingin menikmati pendidikan lebih layak di Jakarta. Biaya hidup dan pendidikanku, tempat tingal yang mewah, Mercy A-Class, semuanya dipenuhi oleh ayahku dengan harapan kelak aku akan menjadi putra daerah yang sukses.

Setelah tiba di Jawa, aku sengaja tidak mengikuti UMPTN untuk menghindari masuk Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan untuk menikmati glamornya kehidupan remaja ibukota sepenuhnya, telah mendorongku untuk masuk ke sebuah universitas swasta ternama di Jakarta. Dan benar saja, dengan dukungan tampang dan harta yang lumayan, dalam waktu singkat aku bisa menikmati kehidupan glamor Jakarta. Wanita cantik dan seksi, tinggal aku pilih. Klub-klub malam, diskotik, pub, caf?-caf? elegan di Jakarta menjadi rumah singgahku menghabiskan malam. Jika di Jakarta ada 1000 tempat mesum yang elegan dan bukan ecek-ecek, maka aku tahu 999 nya.

Dunia gelapku

Setelah lama berpetualang di dunia gelap, aku dan teman-teman tertantang untuk menikmati sisi lain dunia itu yang katanya bukan hanya nikmat, tapi juga membawa keuntungan yang lumayan. Pilihanku tidak lain adalah menjadi gigolo. Mungkin orang menganggap aktifitas yang aku lakukan itu untuk mengeruk materi. Benar juga, sih. Karena untuk praktek short time saja, aku membandrol diri minimal Rp. 250 ribu untuk sekali kencan. Tapi itu bukan alasan utamaku mengingat kucuran dana dari orangtuaku sudah sangat lebih dari cukup. Yaa, have fun dan cari pengalaman saja, pikirku saat itu.

Setiap malam, aku habiskan untuk melayani para tante girang. Bahkan, sempat salah seorang pelangganku rela menelpon di saat aku sedang kuliah hanya demi memuaskan nafsu bejatnya. Dari mereka pula aku mendengarkan berbagai macam kisah pilu yang mereka alami. Menikah di usia muda akibat salah pergaulan, menikah hanya karena godaan harta, bahkan ada juga yang sempat digagahi oleh ayah kandungnya sendiri. Di satu kesempatan, aku sempat melayani nafsu bejat seorang tante dan anak perempuannya dalam satu sesi kencan, na’udzu billahi min dz?lik.

Azab itu datang

Hampir satu tahun aku terlibat di dunia gigolo, aku sudah bisa membeli sebuah mobil, rumah mewah, dan banyak lagi. Namun itu semua harus dibayar mahal. Satu hari, aku mendapati tubuhku kejang-kejang, flu berat, dan badan ini seolah tak bernyawa lagi. Aku lemas, dan terkulai di atas tempat tidur.

Hampir dua bulan aku di atas tempat tidur, tidak ada kemajuan yang aku dapati. Atas saran seorang pembantuku, akhirnya aku dibawa ke rumah sakit. Pukulan terburuk dalam kehidupanku akhirnya datang. Aku mengidap HIV! Aku tak percaya!, Alat kontrasepsi yang selalu aku kenakan, dan sangat aku percaya dapat menahan serangan virus itu ternyata palsu. Muncul dalam benakku, aku ingin mengakhiri hidup ini.

Bayangan orangtua di kampung sana, masa depan yang aku impi-impikan, semuanya sirna sudah. Suatu malam, aku sempat ingin mengakhiri hidup dengan menyayat nadi pergelanganku. Tapi pembantuku keburu mengetahuinya. “Istighfar. Istighfarlah, baru kena penyakit begitu saja sudah ingin bunuh diri. Tenang Mas, tenang. Allah yang mengatur hidup-mati seseorang”, begitu katanya.

Sempat satu kali aku bersusah payah datang ke kampus. Namun, Semua teman dekat yang sangat aku percaya pergi menjauh dariku. Mereka mengejekku, “sampah, sampah, dan racun kehidupan”. Aku menangis, tak ada lagi orang yang mau mendekatiku. Aku mencari orang pintar yang mungkin dapat menyembuhkan penyakitku ini. Entahlah, sudah berapa banyak dukun yang aku temui. Tapi tetap saja, tidak ada kemajuan. Meskipun aku terus mencari solusi, tapi aku tetap tersudut. Aku pikir, tak lama lagi aku akan mati.

Hidayah yang datang dua kali

Berkat anjuran pembantuku, Pak Jamil, aku mulai mencoba memaksakan diri untuk sholat. Padahal, Al Fatihah saja aku sudah lupa. Pak Jamil mulai membimbingku, sedikit demi sedikit akhirnya aku bisa sholat. Bahkan akhirnya aku bisa menangisi diri ini yang sudah sangat jauh dari jalan-Nya.

Namun, aku mengenal Islam hanya baru sebatas ritual saja. Pandanganku terhadap dunia mistik, dukun, paranormal, dan kyai-kyai ‘pintar’ tetap tidak bisa hilang. Aku masih mencari seorang ahli yang bisa menyembuhkanku. Tapi tetap saja aku belum puas.

Di sebuah masjid di kawasan Depok, aku sempat membaca sebuah pamflet acara yang diadakan masjid tersebut. “ah.., kesempatan baik siapa tahu ustadz yang menjadi pembicara nanti bisa membantu”, begitu pikirku.

Akupun menghadirinya. Acara demi acara aku ikuti, tapi nggak ada yang nyangkut di kepalaku. Tiada Islam tanpa syari’at, Islam solusi kehidupan, “ah, apa pula itu? Kejauhan dan nggak nyambung dengan kebutuhanku..” Tapi demi mencari solusi bagi penyakitku, aku terus mengikuti acara itu sampai selesai. Dan alhamdulillah, di akhir acara aku berani juga mendekati dan menceritakan maksudku. Ustadz itu bisa mengerti, namun karena saatnya tidak tepat, aku tidak bisa bicara banyak. Kami pun akhirnya membuat janji untuk bertemu di suatu tempat dan meneruskan obrolan yang belum selesai.

Dari hasil obrolanku dengan ustadz tersebut, memang tidak ada solusi yang real bagi penyakitku. Tapi ada satu yang berbeda, dan itu mendasar dan selalu memancingku untuk terus berdiskusi dengannya. “Janganlah kamu dekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk..” ayat al-Qur’an itu selalu aku ingat dengan baik. Zina memang perbuatan yang kejam dan jalan yang buruk. Aku telah membuktikannya.

Dan kini, aku sudah tidak memikirkan lagi sisa umur yang aku miliki. Keinginanku untuk menikah pun telah aku kubur dalam-dalam. Yang aku pikirkan kini adalah bagaimana sisa usia yang aku miliki, dapat aku manfaatkan sebaik-baiknya.? Terus mengkaji Islam dan berbaris dalam barisan pemuda yang terus berupaya agar Islam kembali menjadi ideologi dunia dan menyatukan negeri Islam dalam naungan Khilafah Islam serta terus menyebarkan Islam dengan dakwah dan jihad. Semoga Allah mengampuni dosa-dosaku yang telah lalu. [seperti yang diceritakan Ekky kepada Munir]

[pernah dimuat pad rubrik “kisahku”, Majalah PERMATA, edisi Desember 2003]

26 thoughts on “Aku Pemuas Nafsu Tante Girang

  1. Alhamdulillah….
    Don’t sad my brother…
    Setiap hidup ada hikmah…
    Kini ISLAM lah yang kita pilih…
    Ku juga anak KALIMANTAN…
    Aku juga pernah sangat mengenal hitamnya “dunia malam”…
    Dan sangat mengenal HIV/AIDS…
    Sebab itu spesifikasiku…
    Dan kamu bukanlah satu – satunya…
    Bergembiralah…
    Berbahagialah…
    Karena engkau telah meraih KEHORMATANMU kembali dalam HIDAYAH…
    Dalam ISLAM…

  2. saya memperkenalkan diriku, nama ku SALOMO
    usia ku 34 thn,
    saya kuliah Paskah Sarjana.
    Saya berpendidikan FILSAFAT

    maafkan saya jika saya menyinggung hati anda
    saya mau bertanya. . .

    SEANDAINYA DETIK INI KITA SAMA_SAMA MATI, YAKIN KAH ANDA AKAN MASUK SORGA ??

    SEANDAINYA SAYA DAN ANDA MENINGGAL DUNIA DAN ANDA BERDIRI DI PINTU SURGA, ALLAH BERTANYA MENGAPA KAMU SAYA IZINKAN MASUKI SORGA ??

    Apakah karena berbuat baik, atau sudah bertobat dan memiliki agama saat sekarang ini.

    atau kamu berusaha bertobat ??

  3. assalamu’alaikum Wr wb
    sungguh suatu pengalaman yang menakjubkan, anda punya alur hidup yang tak terduga, anak pejabat, pergaulan bebas, perlimpah materi dan akhirnya dekat dengan allah, tapi anda harus yakin bahwa allah memberikan cobaan kepada umatnya tak melebihi kemampuan hambanya. yakinlah itu
    wss wr wb

  4. Alhamdulillah.
    Semoga Allah mengampuni dosa engkau saudaraku..
    Mudah2 Allah memberikan kado terindahnya bagi engkau cahaya yang timbul ditengah segumpal noda yang pekat.. Amin ya rabbal ‘alamin

  5. Bnr2 cerita yang sungguh dramatis N sangat menyayat hati!! Mmang dosa suatu perzinahan adalah berupa amal ibadah yang tdk akan diterima selama 40tahun lamanya, tp jika u slalu berdoa sehabis shlt serta menjalankan shlt tahajud+shlt taubat insya Allah dosa u akan cepat terampuni. Amien……

  6. semoga apa yang anda lakukan tidak hanya sekedar karena takut dengan penyakit yang anda alami,,tetapi anda benar2 adar akan apa yang seharusnya manusia lakukan didunia ini sesuai apa yaang ada di dalam Alqur’an,,,,

    saya hanya ngasih solusi,,,,kalo bisa harta yang engkau dapatkan dari perbuatanmu itu kamu bakar,,,,,dan kamu musti hiasi hidupmu tiap hari dengan berzdikir dan bantulah orang2 yang benar2 miskin,,,,

    jangan hanya mau bertobat karena telah mendapat adzab,,,

    tapi mencobalah berubah total dengan hati yang putih yang tersimpan dalam diri anda

  7. alhamdulilah adakalanya mungkin dalam hidup ini kita dibiarkan dalam kelalaian yg sesaat dan pastilah allah yg maha kuasa selalu menyayangi kita dan ketika allah menghendaki maka hidayahnya akan menyapa kita…… dikisah ini membuatku ingat akan kisahku lalu yg kini allah telah memberi hidayahnya… terhadapku… amin…..sekian dan wasalam…

  8. insya 4W ada jalan yang terbaik buat antum,,
    dan Allah telah menunjukannya,,
    semoga kita termasuk hambanya yang bertobat..
    amien…
    wallahualam bishowab,,

  9. alhamdulilah akhi mendapat hidayah dengan mencari hidayah,memang begitulah seharusnya seorang muslim dalam upaya memperbaiki diri,dan kembali kejalan yang benar,karena hidayah itu tak hanya datang sendiri tapi juga harus dicari

  10. Bersyukurlah kepada Tuhan yang begitu baik dan mengasihi umatNYA yang ingin kembali ke jalan yang benar.Semerah apapun dosa kita akan mendapat ampunanNYA jika kita sadar dan mau bertobat.Jika kita bertobat disaat masih hidup,adalah suatu Anugerah,karena kalau sudah tiada takkan ada gunanya lagi.

  11. tobat boleh, tapi hukumannya harus di rajam dulu baru tobat itu diterima,…berdasarkan ayat yang termaktub dlm al-qur’an.
    rajam adl hukuman dipendam dlm tanah sampai sebatas leher, kmdn kepala yang masih terlihat harus dilempar batu oleh orang-orang yang hadir sampai mati. biasanya hukuman ini dilakukan setelah sholat jum’at.

  12. tobat boleh, tapi hukumannya harus di rajam dulu baru tobat itu diterima,…berdasarkan ayat yang termaktub dlm al-qur’an.
    hmm rajam itu di dalam hadis lho. kalo di Quran adanya di dera coba liat an-nur. 1-2.

  13. Rajam bagi yg sudah menikah, klo yg belum menikah hukumannya cambuk. Kedua hukum syariat ini Insya Allah akan menghapuskan dosa zina sipelaku yg di hukum dgn cara ini. Masalahnya kedua hukuman tersebut hanya boleh dilakukan oleh negara pada warganya. Selagi institusi negara belum ada yg menganut kedua hukuman tsb (negara Islam) maka sipelaku harus taubatan nasuha, bersabar hidup di jalan Islam, menjalankan perintah syariat dan menjauhi yg dilarangnya. BERSABARLAH SAUDARAKU…SEMOGA ALLAH MEMBERIKAN KEKUATAN UNTUK TETAP ISTIQOMAH DI JALAN-NYA. SEMOGA ENGKAU SENANTIASA DIBAROKAHI

  14. seandainya mati sama” saya dan semuanya belum tentu masuk surga karena masuk surga tdk segampang kita ibadah dan sodaqah coba d nilaikan dengan dosa selama ini apakah impas??
    * saya akan menjawab karena seijinmu ya ALLAH
    bener g yaah??

  15. Assalamualikum…
    saya minta pendapat, dahulu saya mengalami hubungan denga “Tante Girang”, sekarang saya sudah insyaf, namun “tante” itu terus mencari2 saya, bahkan mengancam saya untuk menghancurkan hidup saya dan reputasi saya di tempat kerja saya dan keluarga saya.
    Mohon pencerahan…
    Terima kasih
    Wassalam….
    _Heru_

  16. buat saudara Heru, Allah mensyari’atkan hijrah, bagi hambaNYA yang merasa tidak aman dalam menjalankan perintahNYA. Sebaiknya anda pindah rumah dan pindah kerja,yang tidakterjangkau oleh setan tersebut. Semoga Allah subhanahu wa ta’alaa melindungianda dan keluarga.Aamiin

Comments are closed.