Friday, 22 November 2024, 07:17

gaulislam edisi 348/tahun ke-7 (25 Sya’ban 1435 H/ 23 Juni 2014)

 

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Alhamdulillah, kita jumpa lagi ya. Edisi ke-348 ini bertepatan dengan tanggal 25 Sya’ban 1435 hijriah atau tanggal 23 Juni 2014. Hmm.. itu artinya, menuju bulan Ramadhan tinggal 4 atau 5 hari lagi (karena dalam hitungan bulan hijriah, jumlah harinya kadang 29 tapi nggak pernah lebih dari 30, tergantung informasi terlihatnya hilal awal bulan). So, karena Ramadhan adalah bulan mulia dan penuh barokah, maka kita kudu nyiapin diri bukan saja dalam menyambutnya, tetapi juga mengisinya. Tentu saja mengisi bulan Ramadhan dengan ibadah dan amal shalih yang sudah dijelaskan tuntunannya. Kabar gembiranya, di Bulan Ramadhan, amal ibadah kita diganjar dengan pahala berlipat ganda. Siapa yang nggak tergiur? Rasa-rasanya semua orang senang jika diberikan bonus berlipat ganda jumlahnya. Betul?

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bahwa di bulan Ramadhan Allah Ta’ala melipatgandakan pahala dari ibadah dan amal shalih yang kita kerjakan. Kamu pasti bakal nyesel bila Ramadhan tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Padahal jelas-jelas di bulan ini ‘obral’ pahala begitu banyaknya. Seperti sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits qudsiy: “Demi dzat yang jiwaku berada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Dia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah bagiKu. Dan Aku sendirilah yang akan memberikan pahalanya. Dan kebajikan (pada bulan Ramadhan) diberi pahala dengan sepuluh kali lipat kebajikan yang semisalnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Tuh, bau mulut orang yang berpuasa harum lho bagi Allah Ta’ala. Tentu saja puasanya juga kudu benar. Niatnya karena mengharap ridho Allah Ta’ala. Namun bukan berarti kamu nggak jaga kesehatan mulut selama bulan Ramadhan dengan alasan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah (dengan anggapan makin bau makin harum di sisi Allah). Nggak gitu juga kali. Gosok gigi sehabis sahur tetap kudu kamu lakukan. Mau tidur gosok gigi juga. Jangan sampe kamu nutupin rasa malas menjaga kesehatan gigi dengan alasan bau mulut orang berpuasa itu harum bagi Allah Ta’ala.

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Hari-hari kita di awal Ramadhan juga sepertinya bakalan tambah rame dan semarak. Namun sayangnya, bukan karena momen Ramadhan ini disambut meriah banget. Tetapi karena ada ajang Piala Dunia di Brasil yang gaungnya semarak di televisi dan Pilpres di negeri kita. Waduh, paling nggak bakalan rame hingga pertengahan bulan Ramadhan nih. Ya, Pilpres aja 9 Juli 2014, final Piala Dunia di 13 Juli 2014. So, jadinya khawatir, semangat bangun malam bukan karena ingin shalat malam atau tadarus al-Quran, tapi karena hendak nonton sepak bola. Khawatir juga datang ke masjid-masjid dan berbagai majlis taklim, bukan karena ingin syiar Islam, tetapi malah kampanye pilpres. Nggak banget dah!

Berkah Ramadhan

Allah Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertak­wa,” (QS al-Baqarah [2]: 183)

Ini firman Allah dalam al-Quran. Shaum Ramadhan ini wajib lho bagi kaum muslimin yang sudah baligh, berakal, dan mampu. Artinya kalo kamu pengen nggak diwajibkan puasa, kudu jadi anak kecil atau jadi orang gila. Abisnya kesel juga sih, banyak remaja nggak puasa di bulan Ramadhan. Padahal itu remaja cowok. Emang pada halangan apaan? Meskipun remaja cewek lagi ada halangan alias lagi haidh, tetap aja nggak dibenarkan cacapluk alias makan di tempat terbuka saat siang hari di bulan Ramadhan. Itu sudah tahap mengganggu ibadah Ramadhan bagi kaum muslimin yang lain.

Sobat gaulislam, puasa itu lumayan berat, sehingga memerlukan kekuatan fisik. Itu sebabnya, bagi yang sedang sakit, sedang dalam perjalanan jauh untuk tujuan syar’i, wanita yang sedang hamil dan menyusui, orang yang sudah tua renta, bagi mereka semua memang ada rukhsah alias keringanan, yakni tidak melaksanakan puasa Ramadhan, tetapi wajib meng-qadha di bulan lain jika pada bulan tersebut fisiknya sudah kuat kembali. Tetapi jika sakitnya menahun dan menurut dokter secara medis tak mungkin diharapkan kesembuhannya, maka dia tidak wajib puasa dan tidak meng-qhadanya, tetapi wajib bayar fidyah.

Shaum Ramadhan juga menjadi jalan agar orang-orang beriman yang melaksanakannya kian tambah takwanya. Iya dong. Maka niatnya harus tetap dijaga, yakni demi meraih ridho Allah Ta’ala. Kalo kita melaksanakan shaum Ramadhan, selain mentaati perintah Allah dalam ibadah shaum tersebut, juga kita akan terikat dengan aturan Allah untuk aktivitas ibadah dan amal shalih lainnya di bulan Ramadhan. Sehingga, biasanya di bulan Ramadhan ini banyak kaum muslimin yang semangat ibadah dan amal shalihnya meningkat pesat karena berburu pahala dan berkah Ramadhan. Subhanallah!

Kerennya lagi nih, penggoda kita, yakni setan, dibelenggu selama Ramadhan. Udah gitu, pintu surga dibuka, dan pintu neraka ditutup. Abu Hurayrah mengatakan, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu” (HR Bukhari Muslim)

Mungkin di antara kamu ada yang protes karena melihat faktanya di bulan Ramadhan banyak yang nggak puasa, banyak pula yang maksiat (pacaran, mencuri, narkoba, berzina, korupsi dan sejenisnya). Hmm.. memang sih itu ada juga yang demikian. Namun, pengertian dibelenggunya setan itu makna dzahir alias bukan kiasan. Setannya secara fisik memang dibelenggu. Maka dengan demikian, kemaksiatan yang ada di bulan Ramadhan itu jauh lebih sedikit dibanding di bulan biasa. Jadi ada pengurangan. Kamu bisa saksikan sendiri kan berkah Ramadhan seperti dalam hadis di atas, acara televisi banyak yang lumayan bagus, majlis taklim penuh padat, masjid semarak dengan orang-orang yang tarawih dan tadarus al-Quran dan di hari-hari terakhir Ramadhan banyak yang i’tikaf, ini menunjukkan bahwa setan memang dibelenggu sehingga berkurang orang yang berbuat maksiat. Nah, kalo pun ada yang tetap maksiat di bulan Ramadhan, maka jawabannya bahwa kemaksiatan tak selalu karena godaan setan, tetapi juga karena jiwa yang buruk (akibat kebanyakan tergoda setan di bulan sebelumnya), kebiasaan yang jelek dan juga godaan setan dari golongan manusia. Nah, yang terakhir itu kayaknya yang paling banyak menggoda agar manusia berbuat maksiat. Waspadalah!

Bro en Sih rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Jangan lupa dalam berburu berkah Ramadhan, kita juga kudu menggiatkan lagi membaca al-Quran di setiap kesempatan. Bila perlu ditentukan target, misalnya sebulan kudu khatam. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Shaum dan Quran itu memintakan syafaat seseorang hamba di hari Kiamat nanti. Shaum berkata: Wahai Rabbku,aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Dan berkata pula al-Quran: Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat.” (HR Ahmad, hadits hasan)

Di bulan Ramadhan juga ada malam yang mulia, yakni malam qadar. Jika kita mendapatkannya dalam keadaan sedang beribadah, maka kita laksana ibadah selama 1000 bulan, Luar biasa. Subhanallah! Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS al-Qadr [97]: 1-5)

Abu Hurayrah ra berkata, bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:“Siapa saja yang bangun pada malam Qadr karena dorongan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang lalu.” (HR Bukhari, Muslim)

Nah, selain berburu berkah Ramadhan dalam hal ibadah dan amal shalih, kita juga bisa memanfaatkan Ramadhan yang penuh barokah ini untuk bertaubat. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا

“Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS al-Furqân [25]: 71)

Sobat gaulislam, memang sih kalo mau bertaubat nggak kudu nunggu bulan Ramadhan datang, Detik ini juga kalo kamu berbuat maksiat segera bertaubat. Hanya saja memang ada momen tertentu seperti bulan Ramadhan ini yang jika kesempatan untuk bertaubat itu memang datangnya di bulan Ramadhan. Setelah Ramadhan berlalu, tentu jangan berbuat maksiat lagi.

 

Sebenar-benarnya puasa

Bro en Sis, kita kudu benar-benar menjaga shaum kita agar sesuai dengan tuntunan Islam. Jangan sampe kita shaum tetapi maksiat jalan terus. Itu sih STMJ alias Shaum Terus, Maksiat Jalan. Rugi dah! Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersaba: Puasa adalah perisai (dari api neraka). Jika seseorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan bertengkar. Jika dimaki-maki orang lain, katakanlah: ‘Saya sedang berpuasa’ (HR Bukhari)

Diriwayatkan pula dari Abu Hurayrah radhiallahu ‘anhu.: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan dusta dan berbuat buruk pada bulan Ramadhan, Allah tidak butuh kepada usahanya meninggalkan makan dan minum.” (HR Bukhari)

Begitulah Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Semoga pemaparan di buletin kesayangan kamu dalam menyambut Ramadhan ini bisa memberikan inspirasi dan tambahan ilmu agar shaum kita barokah dan ibadah serta amal shalih lainnya juga diganjar pahala berlipat ganda. Maka, niatkan semata untuk meraih ridho Allah dan caranya juga benar sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Selamat menyambut Ramadhan dan semoga kita bisa melaksanakan ibadah shaum dengan penuh barokah. Aamiin. [solihin | Twitter @osolihin]