Main-main dengan jin sudah terjadi sejak jaman baheula. Para tukang sihir Fir’aun di era Nabi Musa sudah bisa men-simsalabim tali jadi ular berdansa Bollywood. Sedangkan orang-orang Jawa kuno bisa memanggil jin untuk berakrobat menerbangkan keris, sehingga ada yang bernama keris terbang ragageni.? Ada juga jin bermata duitan alias tuyul, berkepala licin plontos, hobbi nilep duit tetangga. Yang paling beken adalah jin mbah dukun yang bisa bikin hati Lela jadi ehm.. ehm.., karena jinnya memang playboy. Cukup satu semburan, bbuahh…!
Saking masyhurnya, jaelangkung mungkin setara selebritis di kalangan jin. Untuk ukuran di Indonesia, jaelangkung lebih kesohor ketimbang artis pengusung asereje. Dialah jin yang melek huruf, karena bisa nulis nama-nama orang yang meninggal. Katanya sih, arwah yang meninggal dapat menyusup ke badan jaelangkung. Sehingga dia bisa bercerita berbagai peristiwa yang dialaminya, termasuk agenda kegiatan selama di villa kamboja alias kuburan. Waduh, yang ini 100% serem. Konon, jaelangkung juga sudah mulai melek angka, bisa ngitung ala sempoa. Sehingga dia jadi figuritas bagi para pejudi togel, untuk dapat angka jitu. Entahlah, apakah nanti jaelangkung juga bisa melek kimia sehingga bisa merakit bom micro- nuclear. Nah, kalau sudah begitu mungkin George W Bush akan memasukkan jaelangkung sebagai jaringan teroris. Tapi sepertinya tidak ding, masa Bush memerangi jaelangkung, mereka khan bersaudara.
Hantu adalah sosok mistik lainnya yang cukup kondang. Setiap ada orang yang meninggal pasti nama hantu akan mencuat. Begitu maghrib tiba, bulu kuduk bergetar, perasaan jadi kecut, dan jantung dag did dug der. Terbayang dalam ilusi, arwah si mayat bergentayangan menyeramkan. Begitu ada kodok meloncat, tali jantung terasa copot, bahkan pipis melesat tak terkendali. Anehnya, hantu ternyata punya adat. Hantu Indonesia digambarkan berjalan dengan kaki melayang tidak menginjak bumi. Sedangkan hantu Cina meloncat-loncat dengan tangan kaku lurus ke depan, dan tidak lupa selalu pakai topi. Di India, hantunya suka berwujud asap, sedangkan di daerah Afrika hantunya hobbi berguling-guling telanjang di atas pasir. Khusus Jepang, hantu wanita digambarkan berbusana ala Oshin, dan hantu pria berpakaian khas kancot Sumo.
Sebenarnya, alam jin memang ada. Allah SWT menceritakannya dalam Al Quran secara pasti, bahkan surat ke-72 dalam Al Quran diberi nama Al Jin. Hanya saja, kata Tuan Sufi, jin itu ada yang Muslim dan ada juga yang kafir. Nah, yang kafir (syaithan) itu hobbinya mengobok-obok aqidah. Misalnya, dengan menjelma menjadi hantu, syaithan itu bisa menyesatkan pemahaman terhadap aqidah Islam. Yaitu dengan cara membangun keyakinan, seakan-akan ruh (sirrul hayah) orang yang meninggal itu dapat bergentayangan. Sehingga ruhnya bisa mengganggu dan membalas dendam terhadap orang-orang yang berlaku jahat kepadanya. Padahal ruh orang yang meninggal itu kembali kepada Allah SWT di alam barzakh. Dan akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan segala amalnya. Sementara jin kafir yang berkerumun di sekitar dukun dan paranormal akan semakin menenggelamkan manusia dalam kesesatan. Selamanya, syaithan menabuh gendang permusuhan bagi setiap Muslim. [Sadik]
[diambil dari Majalah PERMATA edisi Oktober 2003]