Friday, 22 November 2024, 01:27

Ada kegiatan rutin tambahan di majlis Tuan Sufi. Biasanya di majlis itu para remaja aktivis Islam itu berkumpul rutin untuk membahas beberapa kajian keislaman sebagai bekal mereka untuk berdakwah membangun kesadaran umat. Tapi hari-hari terakhir ini mereka menambah kegiatan rutinnya setiap ba’da shalat Isya’.  Yaitu mencermati berita tentang aksi kebiadaban pasukan teroris pimpinan AS (ptp AS) di negeri 1001 malam, Iraq. Mereka sengaja memilih saluran tv yang merelai liputan khusus dari Al Jazirah dan membuang jauh-jauh saluran tv yang merelai CNN , NBC, dan Fox. Alasannya jelas, karena CNN, NBC, dan Fox merupakan media teroris yang mendukung penuh aksi memalukan ptp AS. Misalnya, media-media tersebut hanya menayangkan kehebatan semu ptp AS dengan perlengkapan mesin pembunuhnya seperti helikopter Apache, pesawat siluman F-117 Nighthawk, tank Abrams sampai rudal Tomahawk. Sementara Al Jazirah menayangkan kenyataan di lapangan, mulai dari rontoknya helikopter Apache yang ditembak oleh petani Irak dengan senapan AK, korban sipil bayi, anak-anak, sampai ibu-ibu hamil yang insyaallah wafat sebagai syuhada.

Mereka menyaksikan siaran Al Jazirah dengan jantung berdetak kencang sambil tidak henti-hentinya menyebut nama Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Agung. Sementara di rumah-rumah lain di samping majlis Tuan Sufi itu para remaja konyol justru menikmati tv siaran langsung pertarungan bola di Liga Champions dengan hati berdebar sambil menyebut-nyebut Ruud van Nistelrooy bintang Manchester United asal Belanda. Sedang di rumah lainnya para remaja playboy sedang menyaksikan acara goyang dangdut Inul di tv dengan kepala panas dan hati dag dig dug. Tangan para aktivis Islam itu bergetar dan kerongkongannya terasa tersumbat ketika Al Jazirah menayangkan peluncuran rudal Tomahawk dari kapal induk USS Bunker Hill yang berpusat di Teluk Persia wilayah perbatasan Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Iran. Tomahawk lainnya dimuntahkan dari kapal induk USS Cowpens yang bertengger di Laut Merah wilayah perbatasan Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Rudal-rudal keji itu kemudian membantai warga Muslim di Najaf, Nashiriyah, Umm Qashr, dan Bashrah. Penguasa negeri-negeri Islam di Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Yordania telah mengijinkan wilayahnya di Teluk Persia dan Laut Merah sebagai basis bagi ptp AS untuk meluncurkan rudalnya ke wilayah Muslim di Iraq. Kini sudah sangat telanjang ditampakkan bahwa penguasa-penguasa di negeri Muslim itu tidak lebih dari boneka atau bahkan jongos AS.

Tuan Sufi menuding George W Bush, Tony Blair, dan John Howard sebagai mbahnya teroris, sedangkan Donald Rumsfeld dan Colin Powell sebagai buapaknya teroris. Mulut mereka dipenuhi oleh ludah kebohongan ketika menuding gerakan-gerakan Islam sebagai teroris. Padahal tujuan utamanya adalah untuk menghabisi semua usaha perjuangan meninggikan kalimat Allah melalui penegakan syari’at Islam dalam semua sisi kehidupan, ekonomi, politik, perundang-undangan, sampai sistem penataan negara. Invasi ptp ke AS disamping dimotivasi oleh faktor ekonomi berupa perampokan terhadap ladang-ladang minyak Iraq juga untuk memperkuat hegemoni mereka di negeri-negeri Islam. Mereka telah berhasil mencengkramkan kuku hegemoninya di negeri Islam Kuwait, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dsb. Para penguasanya telah dicocok hidungnya sehingga terhina menjadi robot tanpa memiliki ‘izzah atau kemulian.  Mana mungkin mulia bernaung dibawah ketiak kafir teroris George W Bush? Mereka terhina di depan manusia apalagi di hadapan Allah, dzat penguasa langit dan bumi.

Hegemoni mereka ditujukan untuk memadamkan kebangkitan Islam yang makin tumbuh kuat di berbagai sudut bumi. Yakni kebangkitan umat Muslim yang berjuang tanpa batas untuk menghadirkan kembali sistem (syari’at) Islam dalam kehidupan ekonomi, politik, hukum, dan penataan negara. Mereka melihat bahwa sistem Islam merupakan ancaman serius terhadap sistem kapitalisme sekuler yang mereka jajakan. Senjata beratpun akhirnya mereka lesatkan untuk membumihanguskan negeri-negeri Islam. Mereka telah mengagendakan negeri Islam mana lagi yang akan dihancurkan pasca invasi ke Iraq. Benar kata Tuan Sufi, bahwa genderang perang dari kaum kuffar terhadap kaum Muslim telah ditabuh dan tidak ada sikap lain bagi kita kecuali harus menyambutnya. [Sadik]

[diambil dari Majalah PERMATA, edisi Mei 2003]