by : anto arRijal
Geliat kebangkitan Islam sudah mulai terasa. Di berbagai lini kehidupan, aktivitas yang bernafaskan Islam kini amat mudah ditemukan. Salah satunya adalah perkembangan musik Islami yang saat ini lebih kita kenal dengan istilah nasyid. Jenis musik yang sedang digandrungi oleh para remaja muslim, tidak hanya di seantero Asia Tenggara tapi mulai merambah juga ke manca negara ini, berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik dari segi kuantitas munsyid (orang yang bernasyid) yang terus bermunculan, maupun dari segi kualitas performance tim nasyid yang semakin menunjukkan profesionalitasnya dalam bermusik. Tentu saja kehadiran begitu banyak tim nasyid ini tidak lain sebagai salah satu sarana mensyiarkan Islam lewat syair. Lalu, apa sebetulnya yang dimaksud dengan nasyid? Dan bagaimana tips-tips untuk membuat sebuah tim nasyid yang solid? Kita akan langsung berbincang dengan para personil salah satu grup nasyid berprestasi dari Kota Hujan Bogor. Ini dia grup nasyid arRijal …
?
(arRijal langsung menyambut dengan satu bait nasyid ciptaannya, yang berjudul “Assalaamu’alaykum”…)
?
Bisa diperkenalkan terlebih dahulu apa dan siapa arRijal itu?
arRijal adalah nama sebuah grup nasyid yang kami ambil dari bahasa arab yang berarti laki-laki. Dalam sebuah ayat Al-Quran juga ada, disebutkan “arrijaalu qowwamuuna ‘ala an-nisaa..”, laki-laki itu adalah pemimpin para wanita. Tapi sebetulnya arRijal adalah singkatan dari Anak Remaja Rajin Ibadah, Insya Allah, Jago Aransemen Lagu. Kalau sama Kang Oleh Solihin, yang penulis buku remaja itu, nama kita sering ditambahin dengan kata Simatupang. Bukan nama marga, lho. Karena kita semua ‘USA’, bukan United States of America, tapi Urang Sunda Asli. Jadi deh kita sering dikenal dengan sebutan arRijal Simatupang alias arRijal Siap Manggung Tunggu Panggilan. Hehehe…
Dari pertama kali dibentuk personilnya sudah beberapa kali ganti. Untuk formasi terakhir arRijal diperkuat oleh 8 orang personil, yaitu : Ahmad Subadri (Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor) di posisi Vocal Utama, Abdul Malik (Mahasiswa Universitas Indonesia) di posisi Vocal II, Anto Apriyanto (Mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bogor & Universitas Ibn Khaldun Bogor) di posisi Bass, Muhammad Sanusi di posisi Vocal III, Ahmad Haeroni (Mahasiswa Akademi Kimia Analis Bogor) di posisi Vocal IV, kemudian Muhammad Zacky (Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta), Niko Nurmansyah (Karyawan PT. Cipta Usaha Bersama Bogor), dan R. Irsan Nurgozali (Mahasiswa Institut Pertanian Bogor), di posisi Backing Vocal.
Dalam bernasyid kami memilih jenis musik nasyid acapella, yaitu bernyanyi dengan iringan suara alat musik mulut.
Apa sih yang dimaksud dengan nasyid?
Istilah nasyid menurut masyarakat Indonesia adalah kata ganti dari kata qasidah sebagaimana yang dipahami di daerah Sumatera dan Kalimantan. Bahkan di daerah-daerah lain ada yang menyebutnya Tagoni, Samrahan dan sebagainya. Namun jika ditinjau dari bahasa Arab nasyid berasal dari kata nasyada yang berarti membangkitkan, memberikan semangat, meneriakkan dan lain-lain.
Jadi, nasyid bisa dikatakan sebagai salah satu seni Islam dalam bidang seni suara yang merupakan nyanyian yang mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya.
Kami menyebut nasyid sebagai musik alternatif. Ditengah terjangan hingar bingar musik-musik yang bisa membuat kita jauh dari nilai-nilai Islam, kami berharap kehadiran nasyid bisa menjadi oase di tengah kering dan tandusnya padang pasir, menyadarkan umat manusia untuk kembali ke jalan yang benar.
Tujuannya jelas untuk membangkitkan ghirah (semangat) umat manusia untuk lebih mendekatkan diri dan mencintai Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW, dan ajaran Islam secara kaaffah (totalitas) serta universal.
Bagaimana sejarah singkat nasyid sampai ada dan berkembang sampai sekarang, termasuk ke Indonesia?
Sesungguhnya istilah nasyid telah muncul dalam kebudayaan Islam sejak abad 3 Hijriyah atau 9 Masehi. Dan terus berkembang dari masa ke masa. Menurut sejarah, nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Syair thola’al badru ‘alaina, yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami, yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah, marawis, atau tim nasyid, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.
Nasyid masuk ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya ajaran Islam yang dibawa oleh para pendakwah Islam utusan Khilafah Utsmani saat itu.
Di Indonesia, nasyid mulai berkembang pada dekade awal tahun 1970-an dengan bermunculannya grup-grup Qasidah Gambus yang kemudian disusul oleh Qasidah Rebana, Qasidah Pop, Qasidah Dangdut, Nasyid Acapella dan Non-Acapella, sampai Marawis. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas, tidak hanya tema syahid dan jihad saja. Kemudian terus berkembang hingga sekarang.
Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap nasyid?
Nasyid merupakan salah satu cabang ilmu handasat al-Aswat (seni suara). Para ulama menjelaskan bahwa hukumnya mubah (boleh). Bukan sunnah, apalagi wajib. Namun harus diingat, dalam sebuah kaidah Ushul Fiqh disebutkan : “al-ashlu fil af’al at-taqoyyadu bil hukmil syar’i.” Hukum asal suatu perbuatan harus terikat pada hukum syara’. Maka merujuk kaidah tersebut jelas bahwa ketika bernasyid kita harus senantiasa berpedoman pada hukum syara’. Dari mulai materi lirik lagu, cara menyanyikan lagu, tempat bernasyid, kostum, hingga niat bernasyid, semua harus sesuai dengan hukum syara’. Kemudian, memang ada perbedaan pendapat di kalangan Ulama mengenai penggunaan alat-alat musik seperti gitar, tetapi sekali lagi harus kita pahami masalah nasyid ini hanya masalah furu’ (cabang), bukan masalah ushul (utama). Yang terpenting adalah sejauh mana peran atau fungsi nasyid itu sendiri mensyiarkan Islam. Maka buat kami, arRijal, lebih enjoy untuk bernasyid dengan mulut alias acapella, untuk menghindari perbedaan pendapat tersebut.
Sebetulnya nasyid juga telah menjadi media untuk melestarikan da’wah secara hikmah. Hal ini selaras dengan maksud Firman Allah dalam Surah an-Nahl ayat 125 :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Hikmah boleh ditafsirkan dengan perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang haq dengan yang bathil atau kata-kata yang lembut, tidak dilakukan secara paksaan dan tidak terkecuali menggunakan kata-kata berseni dan lagu yang mendamaikan jiwa, yang memberi kesan mendalam kepada jiwa manusia. Malah, bantahan dan kritikan sekali pun boleh disampaikan dalam bentuk seni. Hal ini amat selaras dengan kehidupan masyarakat Melayu yang turut menghasilkan syair dan pantun dengan tujuan kritikan tajam.
(Jeda dialog, diisi dengan satu penampilan’live’ nasyid dari arRijal.)
?
Kembali ke arRijal, bagaimana ceritanya sampai bisa terbentuk grup nasyid arRijal ini?
Sebelum terjun ke dunia ?pernasyidan’, masing-masing dari kita hampir mempunyai latar belakang yang sama, yaitu personil band. Jadi, jiwa seni musik itu seolah telah mengalir dalam tubuh kita (cie..). Kebetulan Ahmad Subadri memang mantan vokalis band. Anto mantan drummer dan gitaris, satu band dengan Ahmad Subadri. Abdul Malik adalah mantan penyanyi yang sering menjadi juara dalam setiap festival. Sanusi juga mantan gitaris. Ini terjadi saat kami dulu masih duduk di bangku SMP. Ceritanya, itu waktu kami masih jahiliyah. Ketika di SMA, karena intens sering bersentuhan dengan para aktivis Rohis (kerohanian Islam), akhirnya kami tersadarkan bahwa menjadi musisi band itu lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Jadilah, kami berhenti dari aktivitas nge-band, bukan ngaben, lho. Setelah itu kami mulai aktif di kegiatan Rohis yang berlanjut hingga sekarang. Sebagai alternatif penyaluran hobby dalam bermusik maka akhirnya waktu itu Anto, Ahmad, Zacky, Irsan, ditambah Usman, Iman, dan Erik (sudah keluar, red) sepakat untuk membentuk grup nasyid dengan nama “arRijal”. Terinspirasi dari Raihan, Snada, dan Gradasi. Itu terjadi sekitar akhir tahun 2001. Tahun berikutnya bergabunglah Abdul Malik dan Sanusi.
Dari situ akhirnya arRijal mulai intens berlatih dan alhamdulillah beberapa kali menjuarai event festival nasyid baik tingkat kota, kota dan kabupaten, maupun se wilayah JaDeBoTaBek (Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi). Dalam perjalanannya, kami mengalami beberapa kali ?bongkar pasang’ personil. Selain Usman, Erik, Iman, masih ada Abdurrahman Hakim, Ahmad Iskandar, dan Ardiansyah, yang pernah memperkuat arRijal, namun akhirnya memilih ?hengkang’ dari arRijal.
Tahun 2006, alhamdulillah, arRijal mendapatkan dua personil baru, yaitu Ahmad Haeroni dan Niko. Sehingga tidak terasa dalam rentang waktu 6 tahun ini arRijal masih bisa bertahan dengan formasi personil lengkap 8 orang.
Kemudian yang tidak bisa kami lupakan adalah peran orang-orang terdekat kami yang mendorong arRijal agar tetap eksis, yaitu KH. Drs. Tatang Mukhtar, guru kami di Pondok Pesantren Miftahul Falah Bogor, KH. Muhammad Khoir Harry Moekti atau yang sering kami panggil Abi, mantan artis dan vokalis grup band “Adegan” yang kini menjadi da’i paling energik. Beliaulah yang selalu membimbing kami dalam melatih nada dan meluruskan niat bernasyid. Juga kakak-kakak kami Kang Krisyanto, mantan vokalis band rock “Jamrud”, dan Kang Ricky Teddy “Jamrud”, yang banyak memberi support dan inspirasi berharga bagi kami.
Sekarang kami sedang mempersiapkan materi serta aransemen lagu untuk album perdana kami yang Insya Allah akan diisi duet juga dengan Kang Krisyanto Jamrud, Kang Ricky Teddy Jamrud, serta Ust. Harry Moekti. Do’akan saja mudah-mudahan akhir tahun 2008 bisa kelar. Insya Allah, amin.
Prestasi apa saja yang pernah diraih? Juga barangkali suka dukanya?
arRijal pernah menjadi Juara I Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Kota Bogor, tahun 2002. Juara I Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Bogor Raya, di tahun yang sama. Juara II Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Kota Bogor, tahun 2003, dan Juara II Lomba Nasyid se-Jadebotabek, tahun 2004.
Selain itu kami seringkali diundang dalam berbagai event keIslaman, seperti seminar, tabligh akbar, wisuda, pernikahan, dan lain-lain. Puncak prestasi kami adalah ketika kami diminta menjadi pengisi acara pada Konferensi Khilafah Internasional yang dihadiri 100.000 lebih massa dari dalam maupun luar negeri di Jakarta Agustus 2007 kemarin yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
Suka duka yang dialami banyak sekali. Walaupun memang lebih banyak dukanya. Tapi kami tetap enjoy, karena bagi kami nasyid adalah hobby. Bukan aktivitas utama, karena aktivitas utama kami adalah sebagai pengemban da’wah Islam Ideologis. Jangan sampai nasyid dikomersilkan sebagai sumber ma’isyah (nafkah). Na’udzu billahi min dzalik.
?
Mengapa arRijal memilih acapella sebagai cara untuk menyanyikan nasyid?
Acapella itu kan menyanyikan lagu dengan iringan suara musik yang berasal dari mulut. Bagi kami, inilah cara yang paling mudah dan murah untuk bermusik nasyid. Tidak perlu repot-repot membeli, menyewa, atau meminjam alat musik ketika akan bernasyid. Tinggal tentukan nada dasar lagu, membagi variasi backing suara, sudah bisa bernasyid dimana pun dan kapan pun. Tapi memang membutuhkan banyak personil yang bisa menirukan suara alat musik yang berbeda setiap orangnya. Agar terkesan hidup dan bervariatif. Minimal dengan 4 orang personil, sudah bisa bernasyid acapella.
Selain itu cara ini kami tempuh untuk membidik pasar remaja yang suka jenis musik unik dan kreatif. Karena mudah untuk memainkannya, kami berharap mudah-mudahan para remaja bisa mulai mencintai seni nasyid Islami yang dilanjutkan kemudian dengan mencintai ajaran Islam serta tidak lupa mengamalkannya. Prinsip yang kami pegang adalah sebagaimana sabda Rasul SAW : “yassiru walaa tu’assiru, wa basysyiru walaa tunaffiru.” Permudah, jangan dipersulit. Gembirakan, jangan ditakut-takuti.
Intinya, kami ingin kesan nasyid acapella di mata remaja adalah gaul, funky, tapi tetap syar’i.
Sulit tidak untuk bikin grup nasyid? Bagaimana caranya?
Bikin grup nasyid itu mudah sebetulnya. Ini merupakan hasil pengalaman kami membangun arRijal selama 6 tahun. Caranya : 1) Cari teman-teman yang punya bakat musik, diutamakan yang bisa nyanyi, jangan yang tidak bisa nyanyi, bingung nanti mau apa dia ikutan masuk di grup nasyid kalau bukan untuk nyanyi, atau minimal mengerti bagaimana caranya bernasyid. 2) Setelah terkumpul minimal 4 orang, lalu tentukanlah visi misi bernasyid itu untuk apa, serta jangan lupa untuk senantiasa meluruskan niat agar tidak melenceng dari tujuan aslinya yaitu berdakwah via musik. Hal ini yang paling penting, karena tidak sedikit grup nasyid yang akhirnya terpaksa harus bubar, salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya ikatan kebersamaan yang kuat. 3) Tentukan pembagian peran masing-masing personil, siapa yang layak jadi vokalis utama, suara bariton, bass, tenor, dan yang akan menjadi backing vocal. 4) Setelah masing-masing personil mempunyai tugas atau peran yang berbeda, maka mulailah untuk berlatih membawakan lagu-lagu nasyid sambil sering-sering untuk mendengarkan secara seksama variasi lagu-lagu dari grup nasyid yang ada. Berlatih nasyid tidak harus selalu dengan pelatih, seperti kami yang terbiasa berlatih mandiri alias otodidak. 5) Bila ada kesempatan untuk tampil di muka umum, maka jangan disia-siakan. Gunakan kesempatan tersebut untuk mengukur sampai dimana kemampuan atau kualitas grup nasyid kita. Atau bisa juga untuk sering mengikuti perlombaan (festival) nasyid untuk mencari pengalaman, ikut mensyiarkan seni Islam, sekaligus belajar dari grup nasyid yang lain. 6) Jangan takut untuk membuat karya sendiri dalam artian harus kreatif. Buatlah sebanyak mungkin lagu-lagu nasyid Ideologis dalam berbagai variasi musik, kemudian kalau memungkinkan bisa direkam, lalu disebarkan ke khalayak tapi jangan sekali-kali meniatkannya untuk kepentingan bisnis. Semuanya harus karena niatan da’wah ilallah. 7) Untuk memantapkan gerak perjuangan syiar Islam, jangan sampai dilupakan juga oleh grup nasyid untuk selalu membina kepribadian Islam melalui pembinaan rutin serta kajian- kajian keIslaman. Sekali lagi harus dipahami, bahwa nasyid bukanlah satu-satunya cara dalam berdakwah. Nasyid hanyalah salah satu seni dalam Islam yang berfungsi sebagai penyemangat perjuangan. Itu barangkali sedikit tips untuk membentuk grup nasyid yang solid.
Bisa menyanyikan satu bait nasyid yang akan dinyanyikan di album perdananya nanti?
Untuk di album perdana kami yang Insya Allah akan kami rilis akhir tahun 2008 featuring Kang Krisyanto Jamrud, Kang Ricky Teddy Jamrud, serta Ust. Harry Moekti, kami mempunyai sebuah lagu yang diciptakan oleh guru kami, Ust. Ir. Umar Abdullah, yang berisi kritik sosial dengan judul “Andai Saja Beriman”.
Andai saja penduduk suatu negeri
Beriman kepada Allah
Andai saja penduduk suatu negeri
Terapkan perintah larangan-Nya
?????
????? Allah kan membuka barokah dari langit
????? Allah kan membuka barokah dari bumi
????? Allah kan memberi semua yang terbaik
????? Pasti kan menjadi umat yang terbaik
?
Tetapi jika penduduk negeri
Ragukan kuasa Allah
Tetapi jika penduduk negeri
Campakkan perintah larangan-Nya
?
????? Allah kan mencabut barokah dari langit
????? Allah kan mencabut barokah dari bumi
????? Pasti kan menjadi umat yang terhina
????? Pasti kan menjadi sebuah keadaan
?
* Ada pengadilan, tak ada keadilan
Ada kekayaan, tak bisa merasakan
Ada penguasa, bukan pemelihara
Melimpah sumber daya, rakyat tetap sengsara
?
????? Sudah saatnya kita katakan
????? Apakah hukum jahiliyah yang kalian cari
????? Hukum siapa yang lebih baik dari hukum Allah…
Terima kasih…
?
Terakhir, pesan apa yang ingin disampaikan untuk para remaja muslim?
Pesan dari kami, tim nasyid arRijal, cintailah Allah SWT, Rasul SAW, dan Islam di atas segala-galanya. Mulailah untuk mengenal, mengkaji, serta jangan lupa untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan mencintai seni Islam, dalam hal ini nasyid, adalah langkah awal untuk mencintai ajaran Islam yang agung dan mulia. Boleh gaul, funky, tapi harus tetap syar’i.
Wallahu a’lamu bi ash-showaab. [ ]
——————————————————————————————————-
Biodata Grup Nasyid arRijal :
Nama ????????????????????????? š arRijal
Singkatan dari?????????????? š Anak Remaja Rajin Ibadah, Insya Allah, Jago Aransemen Lagu
Tahun Berdiri??????????????? š akhir tahun 2001
Jenis Musik????????????????? š Nasyid Acapella
Nama Personil????????????? š 1.?? Abdul Malik, Vocal II, Mahasiswa Universitas Indonesia
2.????? Ahmad Haeroni, Vocal IV, Mahasiswa Akademi Kimia Analis – Bogor
3.????? Ahmad Subadri, Lead Vocal, Mahasiswa Universitas Pakuan – Bogor
4.????? Anto Apriyanto, Bass, Mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bogor & Universitas Ibn Khaldun – Bogor
5.????? Muhammad Sanusi, Vocal III, Staf Pengajar SMPN 10 Bogor
6.????? Muhammad Zacky, Backing Vocal, Mahasiswa Universitas Bina Nusantara – Jakarta
7.????? Niko Nurmansyah, Backing Vocal, Karyawan PT. Cipta Usaha Bersama – Bogor
8.????? Raden Irsan Nurghozali, Backing Vocal, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Prestasi??????????????????????? š 1.?? Juara I Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Kota Bogor, tahun 2002.
2.????? Juara I Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Bogor Raya, tahun 2002.
3.????? Juara II Lomba Nasyid Tingkat SMA se-Kota Bogor, tahun 2003.
4.????? Juara II Lomba Nasyid se-Jadebotabek, tahun 2004.
5.????? Seringkali diundang dalam berbagai event keIslaman, seperti seminar, tabligh akbar, wisuda, pernikahan, dan lain-lain. Puncak prestasi adalah ketika diminta menjadi pengisi acara pada Konferensi Khilafah Internasional yang dihadiri 100.000 lebih massa dari dalam maupun luar negeri di Jakarta Agustus 2007 kemarin yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
Aktivitas?????????????????????? š Sedang mempersiapkan materi lagu & aransemen lagu untuk album perdana yang Insya Allah akan dirilis akhir tahun 2008 featruring Kang Krisyanto Jamrud, Kang Ricky Teddy Jamrud, & Ust. Hari Mukti.
Motto?????????????????????????? š yassiru walaa tu’assiru, wa basysyiru walaa tunaffiru.
?????????????????????????????????????? Permudah, jangan dipersulit. Gembirakan, jangan ditakut-takuti. (al-hadits)
Boleh Gaul, Funky, tapi tetap Syar’i.
Base Camp????????????????? š Pondok Pesantren Ideologis “Miftahul Falah”,
Jl. Layung Sari I No. 15 RT 02/XVII Kel. Empang Bondongan – Bogor Selatan 161312, Jawa Barat, Indonesia.
Tlp / HP?????????????????????? š (0251) 9125115 / 08561402341 / 08561150856
e-mail?????????????????????????? š arrijal_simatupang@yahoo.com
Catatan:
Wawancara ini bisa didengarkan pula di Voice of Islam edisi Januari di seluruh radio di Indonesia yang menjadi jaringan Media Islam Net.
ooOoo
Assalamalaikum”…..
kepada semua persnil arijal sukses yach….
and q mo tanya gie mn sich supaya bisa buat team Nasyid yg baik…??
and kpada semua anggota arrjal kapan buat sanlat d PPIB lagi klo sanlat bukan berarti harus bulan puasa (ramadhan) kan……
trimakasih…..
wassalamualaikum”……
Ass
Masukan buat pengasuh VOI
Selama ini selalu “berteriak” anti budaya barat dari ujung kaki sampe ujung rambut.
Tapi bagaimana dengan backsound musik yang dipake di acara VOI?
Ada instrument BOND, Desert Rose-nya STING…..
Kok masih “doyan” juga sama musik-musik Barat…???
No hurt feeling…
It just a comment…
Wss
ASS
wow>….! ar-rijal keren!!!!!!!!!!!!
this is prove that we still have strong islam base. btw, bole minta tips yang lengkap ga? karena, aq pengen bikin grup juga neeh! do’ain sukses yah! MAJU TERUS AR-RIJAL!!!!!!!!!!!!!
Assalamu alaikum wr wb
Berdakwah lewat lirik lagu…….boleh juga asal tetap syar’i
Selamat dan sukses buat Ar Rijal..semoga langkah kalian di permudah dalam menyampaikan syiar Islam sehingga masyarakat lebih mudah menerima Islam dan mereka yakin bahwa memang sudah sepantasnyalah Islam segera berjaya di muka bumi ini…
Allahu Akbar…
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Wuih akhirnya Ar rijal bikin album juga, dah lama ditungguin eh baru mo kluar baru2 ini. Tapi katanya dulu pada ga mau bikin album takut jd komersil kok sekarang jadi mau, klo boleh tau kenapa ya? Truz kok a ichang jarang keliatan, kirain dah ngundurin diri!
Pokoknya buat Ar Rijal SEmangat aja dech n moga sukses dakwahnya,
Chayo …….!
Jazakumullah.
wassalamu’alaikum…………………
Guys, I’m proud of u, can’t say anything but Subhanallah walhamdulillah, Allahu Akbar, u guys dream come true,
miss u a lot guys,
where my pray for the faboulous eight
Allahu Akbar Ar-rijal
succes guys
Subhanalloh!
Semangat yah… Kemuliaan Islam pasti datang kok. Jangan lupa tetep syar’i. Fight!
assalamualikum wr wb.bang, punya biodata/curikulum vitae ustad tatang muchtar p gak? q mo jadi mc pd pengajian dengan ustad tatang muctar. boar q bisa kenal kenal beliau lebih dalam sebelum ketemu langsung. tolong ya kakak2 q yang baik
Alooooooo ^-^
GruP Nasyid Yang LaguNya MErdu,
SerIng Loh Aku DenGar kalian di Acara-acara puasa Getu…
Suaranya Merdu, Personilnya lucu2…
Tapi Yang Pasti semua MeReKa AdALaH PeMuda Yang Sholih..
MaJu TeRus Yach….:)
Hafal belasan lagu atau nasyid ?Islami? tapi jauh dari ilmu Al-Quran dan Hadits adalah sekelumit ironi yang menimpa generasi muda Islam kita. Sebuah potret yang juga melukiskan betapa music telah merambahi banyak kalangan. Dari yang awam hingga yang disebut terpelajar, dari yang sekuler hingga mereka yang menyandang predikat aktifis pergerakan Islam]
Sebuha fenomena yang tentu saja menggelisahkan, meski apa yang disebutkan diatas belumlah apa-apa untuk menggambarkan betapa music telah menjadi candu yang menjauhkan umat dari agamanya.
Berkawannya music dengan kemaksiatan lain jelas sulit dipungkiri. Triping, mabuk-mabukan, judi, seks bebas,dunia gemerlap malam, hingga anarkisme dan barbarisme yang kerap muncul saat pentas digelar, baik kelas kampong yang Cuma menyuguhkan dangdut murahan ataupun konser besar yang melibatkan ribuan massa, adalah fakta yang tak terbantahkan yang kian memperkuat anggapan minus tentang music. Ini belum termasuk syair-syair lagu yang umumnya bertema percintaan, lirik-lirik cabul, hingga yang berisi pemujan terhadap setan serta mengampanyekan anti Tuhan. Music pun, selain menjadikan manusia terlena, juga menumbuhkan sikap cengeng, munafik, berjiwa memberontak, atau minimalnya membangkitkan kenangan jahiliah.
Saking mendarah daging, sulit memang menemukan lingkungan yang tak tercemari music. Karena kita mempunyai tetangga, saudara, atau mungkin orang tua yang masih demikian gandrung dengan music. Mau tidak mau, sadar tidak sadar, telinga kita terus dipaksa mengonsumsi music.
Sebagai bangunan dari nilai-nilai kebajikan, Islam melalui Al-Quran dan As-Sunnah telah mengajarkan seluruh bentuk kebaikan dan mencegah umatnya dari segala bentuk keburukan. Ukuran baik dan buruk tentunya berasal dari Allah subhanahu wa Ta?ala dan Rasul-Nya shalallahu ?alaihi wa sallam. Bukan lahir dari selera atau kemauan individu manusia. Jika logika manusia diperturutkan niscaya kebaikan atau keburukan itu menjadi sangat subyektif.
Begitupun music. Ketika ayat dan hadits menjelaskan akan larangannya, sebagai hamba yang beriman semestinya kita menundukkan ego kita sebagai manusia. Tidak pula mengambil ?jalan tengah? dengan menciptakan apa yang disebut music ?Islami? yang diistilahkan dengan nasyid. Lebih-lebih jika dirunut, acapela yang menjadi akar nasyid merupakan gaya music Afro-Amerika. Begitupun jenis nasyid lain yang terinspirasi dari seni Gregorian. Keduanya, acapela dan Gregorian, merupakan gaya bermusik yang hidup dalam tradisi gereja.
Lebih parah, biar tampak bernafaskan Islam, tak sedikit syair dari nasyid, kasidah, atau lagu-lagu ?religi? itu yang menggunakan bahasa Arab tanpa tahu maknanya atau justru isinya bertentangan dengan ajaran Islam, seperti shalawat bid?ah yang justru kental dengan kesyirikan.
Pandangan yang juga ekstrem dating dari penganut sekuler atau liberalisasi Islam. Menurut mereka, music adalah bagian dari berkesenian, sebuah wilayah yang mestinya lepas dari kerangka halal haram. Fiqih, oleh kalangan yang sepaham dengan mereka, dianggap tak mampu memahami seni. Bagi mereka, hukum dalam seni Cuma dua, indah atau buruk.
Semua pemahaman ini jelas menyelisihi dalili-dalil yang telah jelas melarang music. Jadi tak sesederhana orang melihat music sebagai ?obat? melepas penat dan membunuh jenuh di sela-sela rutinitas harian. Musik, seharusnya dipadang sebagai, media yang menjadikan umat lalai dari agamanya serta muara dari kehidupan ini. Membuat abai terhadap Allah, satu-satunya Dzat kita memohon kemudahan dalam menjalankan roda hidup ini.
Akankah kita gegabah melabrak syariat demi suatu ?seni? yang disakralkan sebagai sebuah ?nilai?, sehingga demi semata kreativitas atau kebebasan berekspresi, syariat justru dipinggirkan? Tidaklah pula menjadi ironi manakala kita mendakwahkan Islam melalui nasyid yang justru berakar dari tradisi non-Islam? Akankah kita menyamakan diri dengan orang-orang Nasrani yang ibadah mereka memang tak jauh-jauh dari bernyanyi dan bermusik? Na?udzubillah
[Majalah Asy Syariah Vol. IV/No. 40/1429 H/2008 Hal. 2]
hai salam Kenal kami dari team Nasyid X-voice
Assalamu’alaikum?
temen2 arRijal..ahmad kangen..maaf ahmad harus pisah dulu..karena kerjaan dikalimantan masih lama..pgn banget bisa gabung lagi n kumpul nyanyi lagi, hiks…3x
kalian jaga kesehatan ya…
assalamualaikum akhi kaifa hal… ni grup nasyid yg dari tasikmalaya y. nasyid2.a oke akh, walau ana blm dnger seutuh.a. dlu waktu msh d Ma’had banjar Al kautsar, dnger dari radio tasikmalaya pas waktu antum2 “promosi kurang lbh”. Mp3.a d Upload k 4shared.com sh akh….!
syuqran…