Sunday, 24 November 2024, 21:17

Sikap Islam dalam masalah homoseksual dan lesbian sudah jelas. Mengharamkan! Termasuk Ijma’ para ulama tak pernah berselisih. [bagian pertama dari dua tulisan]

Oleh: L. Supriadi, MA *

Image‘Kurang syah, jika tak nyeleneh.’ Kalimat ini, barangkali tepat untuk dikatakan pada para aktivis gerakan Islam Liberal. Sikap nyeleneh itu, paling tidak disampaikan oleh Dr. Siti Musdah Mulia –yang katanya– guru besar UIN Jakarta baru-baru ini.

Dalam sebuah diskusi yang diadakan di Jakarta hari Kamis 27 maret 2008 lalu, tiba-tiba ia mengeluarkan pernyataan bahwa homoseksual dan homoseksualitas adalah kelaziman dan dibuat oleh Tuhan, dengan begitu diizinkan juga dalam agama Islam. (dilansir www.hidayatullah.com, Senin 31 maret 2008).

Tak hanya itu, Siti Musdah melanjutkan bahwa sarjana-sarjana Islam moderat mengatakan tidak ada pertimbangan untuk menolak homoseksual dalam Islam, dan bahwa pelarangan homoseks dan homoseksualitas hanya merupakan tendensi para ulama.

Bagi sebagian kalangan, sebenarnya tidak ada yang baru dari pernyataan para aktivis liberal seperti Siti Musdah ini. Ia hanyalah pengulangan pemikiran teman-temannya di komunitas JIL (Jaringan Islam Liberal). Sekalipun isu atau wacana, yang dilontarkan berbeda tetapi gayanya hampir persis sama. Yang membuat ia berbeda adalah jarak rambahnya yang begitu jauh.

Beriringan dengan penghinaan dan penistaan media masa Barat terhadap Nabi Muhamad dan umat Islam. Isu yang disampaikan Musdah juga digulirkan oleh kaum Kristen dan Yahudi sekular-liberal Barat seperti di Belanda, Belgia dan Spanyol.

Sekalipun tulisan ini tidak bermaksud mengaitkan atau menghubungkan kepentingan-kepentingan antara JIL nya Siti Musdah dengan Barat, tetapi kita patut bertanya, ada apa dibalik ini semua?

Sebenarnya, apa yang disampaikan Musdah hanyalah ‘membeo’ Frank Van Dalen Ketua organisasi kaum homoseksual Belanda (COC) atau Boris Van Der Ham anggota parlemen dari partai sosial liberal Belanda yang menuntut persamaan hak para gay dan lesbian. Mereka juga mengecam gereja.

Yang mengherankan juga adalah antusiasme yang berlebihan untuk membela wacana tersebut di tengah ‘usaha’ segelintir orang yang tergabung dalam komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) untuk menuntut penyetaraan HAM, keadilan dan anti-diskriminasi.

Luth, Bible dan Sejarah Peradaban

Kalau kita telaah sejarah peradaban manusia, sebenarnya fenomena penyimpangan seksual sudah muncul jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada masa Nabi Luth yang diutus untuk kaum Sadoum. Hampir semua kitab tafsir mengabadikan kisah tersebut ketika menyingkap kandungan ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah nabi Luth.

Allah berfirman : Dan Luth ketika berkata kepada kaumnya: mengapa kalian mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kalian. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwat, bukan kepada wanita; malah kalian ini kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Usirlah mereka dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” [QS Al-A’raaf:80-84].

Allah menggambarkan Azab yang menimpa kaum nabi Luth : “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [Hud : 82-83]

Semua ayat di atas secara jelas mengutuk dan melaknat praktik homoseksual karena bertentangan dengan kodrat dan kenormalan manusia.

Perlu diingat, sikap keras melaknat itu bukan hanya pada Islam. Namun juga pada agama Kristen.

Praktik homoseksual juga menjadi momok yang menakutkan di agama Kristen. Bibel menyebutnya sebagai ibadah kafir yang lazim dikenal dengan nama ‘pelacuran kudus’. Ia sangat mengutuk dan mengecam pelakunya karena itu bertentangan dengan moral.

Dalam Perjanjian Baru, Roma 1:26-27, Rasul Paulus mengingatkan, bahwa praktik homoseksual adalah sebagian dari bentuk kebejatan moral dunia kafir, dari mana orang-orang kristen sebenarnya telah dibebaskan dan disucikan oleh Kristus.

Dalam Imamat 20:13 berbunyi : ‘Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri’. Yang melakukannya diancam dengan hukuman mati.

‘Hombreng’ dan Fikih

Dalam khazanah keilmuan islam khususnya fikih, praktik homoseksual dan lesbian ?sering diplesetkan sebagai kaum hombreng mudah dicari rujukannya. Kelainan seksual yang dalam Islam ini sering disebut al faahisyah (dosa besar) yang sangat menjijikkan dan bertentangan dengan kodrat dan tabiat manusia. Oleh karenanya para ulama sangat mengutuk, mengecam dan mengharamkannya.

Kalau ditelusuri secara gramatikal (bahasa) tidak ada perbedaan penggunaan kata antara homoseksual dan lesbian. Dalam bahasa arab kedua-duanya di namakan al liwath. Pelakunya di namakan al luthiy (lotte). Namun Imam Al-Mawardi membedakannya. Beliau menyebut homoseksual dengan liwath dan lesbian dengan sihaq atau musaahaqah. (lihat : al hawi al kabir karya al mawardi : juz :13 hal : 474-475)

Ibn Qudamah Al Maqdisi menyebutkan bahwa penetapan hukum haramnya praktik homoseksual adalah Ijma’ (kesepakatan) ulama, berdasarkan nash-nash Al-Quran dan Al-Hadits. [al mughni juz :10 hal : 155].

Imam Al Mawardi berkata, “Penetapan hukum haramnya praktik homoseksual menjadi Ijma’ dan itu diperkuat oleh Nash-nash Al-Quran dan Al-Hadits. [Kitab Al hawi al kabir, juz :13 hal : 475]

Mereka dalam hal ini berbeda pendapat mengenai jenis dan bentuk hukuman yang dikenakan kepada pelakunya. Itu timbul karena perbedaan dalam meng-interpretasi dalil-dalil yang bersumber dari Al-Quran, Al-Hadits dan Atsar (Fakta sejarah sahabat).

Ayat-ayat di atas (Al A?raf : 80-84 dan Hud : 77-83) secara jelas berisi kutukan dan larangan Allah SWT terhadap pelaku praktik homoseksual. Itu juga diperkuat oleh hadits-hadits berikut:

Hadits riwayat Ibn Abbas : ‘Siapa saja yang engkau dapatkan mengerjakan perbuatan homoseksual maka bunuhlah kedua pelakunya’. [ditakhrij oleh Abu Dawud 4/158 , Ibn Majah 2/856 , At Turmuzi 4/57 dan Darru Quthni 3/124].

Hadits Jabir : “Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth” [HR Ibnu Majah : 2563, 1457. Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan Gharib, Hakim berkata, Hadits shahih isnad]

Hadits Ibnu Abbas : “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)” [HR Nasa?i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]

Perbedaan atsar (penyikapan baik dengan kata atau perbuatan) para sahabat adalah dalam menentukan jenis hukuman yang dikenakan kepada pelaku. Diantara perbedaannya adalah; membakarnya dengan api, menindihnya dengan dinding, dijatuhkan dari tempat yang tinggi sambil menimpuknya dengan batu, ditahan di tempat yang paling busuk sampai mati.

Para ulama fikih setelah menyepakati haramnya praktik homoseksual dan lesbian, mereka hanya berbeda pendapat mengenai hukuman yang layak diberlakukan kepada pelaku. Perbedaan hanya “menyakut dua hal”; Pertama: perbedaan sahabat dalam menentukan jenis hukuman, sebagaimana tersebut di atas. Kedua: perbedaan ulama dalam mengkategorikan perbuatan tersebut, apakah dikategorikan zina atau tidak? Dan itu berimplikasi terhadap kadar atau jenis hukuman yang dikenakan. [berlanjut bagian kedua: HIDAYATULLAH.COM]

*Penulis adalah Mahasiswa Program Doktor di Universitas Islam Omdurman Sudan, Fakultas Syari?ah dan Qonun Jurusan Ushul Fikih. Sekarang berdomisili di Kairo Mesir.

17 thoughts on “Homoseksual dan Lesbian dalam Perspektif Fikih

  1. assalamu’alaikum
    kebetulan saya sedang mencari bahan tentang homoseksual untuk membuat tesis saya, barangkali anda mempunyai rekomendasi referensi2 yang bisa saya baca, tolong saya dibantu. syukron atas bantuannya, Jazakallah.
    wassalam

  2. membakarnya dengan api, menindihnya dengan dinding, dijatuhkan dari tempat yang tinggi sambil menimpuknya dengan batu, ditahan di tempat yang paling busuk sampai mati adalah sangat tidak manusiawi, kecuali didalam keluarga anda, diantara rekan anda garis keturunan binatang ya disate saja sekalian dirayakan bersama sumanto.

    kalo ada yang sembuh, resepnya mengingkari kenyataan cuma satu : BOHONG
    Free Deliverance is a wisdom choice

  3. mohon bantuannya…..pingin sekali melihat sahabat saya kmbali spt yg dulu tidak ingn melihatnya semakin trjerumus
    olh karn itu sgt brharap dapat artikl u penyembuhan ato semacamnya
    trimakasih

  4. bukan ke mereka juga ciptaan tuhan dan manusia macam kita?kalau saudara membenci dan menghina mereka sama juga saudara menghina ciptaan tuhan..kalau saudara seorang muslim yang percaya pada ciptaan tuhan saya nak tanya lah kenapa tuhan menciptakan perasaan dan naluri macam tu kepada mereka?untuk dihina?dipulaukan?salah ke kalau saya mempunyai kawan homoseksual walaupun saya straight?manalah tau orang yang hampir dan disekeliling saudara ada yang homoseksual menyembunyikan indentiti takut dihina dan dipulaukan..perlu ke kita menilai sexuality seseorang untuk menentukan seseorang tu baik dan mulia,keji dan jijik?

  5. Assalamualaikum wr wb.
    Salam kenal. Saya muslim,dalam diri saya merasa ada kelainan tentunya tentang seksual.saya merasa adalah seorang gay. gmn caranya agar saya bisa sembuh dari hal itu?

  6. selamat pagi semua…

    1. saya ingin mengetahui apakah kaum sejenis ddiakui di indonesia?
    karena kalau saya lihat sekrg secara perlahan kaum sejenis sudah mulai membuka diri di tempat umum..sptnya tempat 2 / cafe khusus untuk sejenis

    2. sudah banyak sekrg lembaga-lembaga hukum di indonesia yang berdiri katanya berdasarkan \”hak asasi manusia, anti kekerasan thd wanita, etc\”
    dan lembaga2 juga membela kaum sejenis secara diam2….
    apakah ini d sahkan oleh undang2 di indonesia ?

    3. harus bertindak apa, kita sebagai orang beragama di indonesia agar lembaga-lembaga spt ini diiadakan di indonesia? harus melapor kemana?

    terima kasih

  7. Anda bicara soal dosa seolah-olah anda yang paling benar dan suci jaman Nabi Luth dan sekarang sudah sangat berbeda ..saya seorang gay sungguh tidak enak jadi seorang gay di kutuk dan selalu dianggap pendosa ketahuilah saya tidak pernah melakukan seperti yang kamu sebut-sebut diatas tapi aku faham betul kalau hasratku sesama laki – laki dan perlu di ketahui saya tidak pernah minta dilahirkan menjadi gay apakah ini salah ?kejam sekali Tuhan menciptakan aku seperti ini atau Tuhan salah menciptakan aku? kita semua tahu Tuhan maha pengasih dan Tuhan tidak pernah salah itu artinya kamu yang salah

  8. saya adalah seorang hamba Allah dan saya seorang gay yang dihinakan dan di caci karena mereka anggap saya adalah bangkai berjalan dan menjijikan.ana mau tanya apakah tuhan begitu kejamnya mengajarkan kekejian dan kekasaran pada seseorang yang berdosa padahal kita tidak pernah tahu tentang akhir dari hamba tersebut.hanya allah yang tahu apa dan siapa hambanya karena sungguh Allah adalah maha tahu dan pengampun.meski homosex adalah perbuatan haram namun bukankah taubat itu masih terbuka sampai nafas terakhir berhembus dan islam tidak pernah mengajarkan untuk menyakiti dan merampas hak saudaranya sesama muslim karena sesuatu yang engkau benci dan engkau anggap buruk mungkin dia sebenarnya lebih baik darimu.Astaghfirullah ya rabb

  9. @ euthanasia said,
    bukan kita yang kejam tapi pelakunya sendiri yang kejam dengan mengingkari jatidirinya sendiri, Allah SWT menciptakan manusia mulai Adam & Hawa bukan adam dan andre atau hawa dan hana
    semua perbuatan manusia baik itu benar atau salah kelak akan mendapat balasan d akhirat jadi silahkan memilih

  10. Saya selama ini berusaha menjalani hidup ‘lurus’ tapi ngak tahu kenapa saya tetap lebih tertarik kepada sesama jenis. Saya ngak pernah terlibat perilaku homoseksual, berusaha menjaga diri, bersikap seperti laki-laki straight umumnya tapi kalau saya berusaha jujur bertanya pada diri sendiri, ketertarikan kepada sesama jenis tersebut ngak pernah hilang. Sedih rasanya untuk menyadari bahwa saya ternyata layak untuk dibunuh ditempat yang paling busuk terlepas dari hal baik apapun yang pernah saya lakukan, padahal ini bukan pilihan saya. Kalau ini pilihan saya, saya ngak akan pernah berusaha dan berdoa setiap hari kepada 4JJI untuk menghilangkan kecenderungan ini sejak belasan tahun yang lalu. Kalau ini pilihan, untuk apa saya memilih jalan hidup yang sudah jelas tidak saya inginkan dan akan membuat saya dikutuk, terdiskriminasi, dilecehkan, menjadi bagian kelompok minoritas, tidak memiliki keturunan dan masuk neraka?? Untuk apa saya memilih jalan hidup yang ngak ada enaknya? Sekali lagi kalau menjadi homoseksual adalah pilihan hidup, saya sudah jelas tidak akan memilihnya.. fakta bahwa saya seorang yang memiliki kecenderungan homoseksual adalah hal yang ada pada diri saya dan saya sadari sejak belasan tahun lalu dan bukanlah pilihan saya.

    Mohon masukan penulis..

  11. saya sendiri tidak tahu kenapa saya bisa menjadi seorang homoseksual. Saya tidak merasa punya nafsu kepada wanita. Saya punya cita2 menikah dengan wanita, tapi dengan keadaan seperti ini (yang saya tidak tahu mengapa saya bisa menjadi seperti ini) saya takut, takut kepada Allah SWT dan saya pun takut saya hanya membohongi seorang wanita.

    Bicara mengenai hadis dan ayat2nya, saya pun paham karena saya seorang muslim yang menjalankan ibadah dan meninggalkan larangannya. Tapi untuk hal ini saya sangat bingung, takut.

    Saya ingin sekali “come out”,agar orang2 tahu siapa saya sebenarnya. Tapi melihat dari segi bullying, saya takut. Saya memang takut kepada Allah, tapi saya takut atas apa yang orang2 akan lakukan kepada saya

  12. ternyata gak ada yang tahu,, cuma tuhan yang tahu bagai mana kelainan itu bisa disembuhkan,, dan sepertinya,,tuhan juga menciptakan mereka dengan suatu hikmah yang mungkin tdk semua orang tahu,,

    tapi saya yakin sekali semua pasti ada jalannya,
    bagi para kaum gay.. menikahlah dengan lawan jenismu,,walaupun itu sulit,, tapi itulah hikmah,, bagimu dan Allah akan memberimu anugerah yang tak terkira,,,

    salam
    nur cahaya

  13. @ andry and pradana

    mdh2n stelah setahun berlalu, kecenderungan ke sesama jenis yg dimiliki lambat laun berkurang

    insya Allah, Allah SWT tak akan menghukum orang yg memiliki kecenderungan seperti itu, selama mereka tidak mempraktekkannya…
    sama saja dgn org yg belum menikah, Allah tdk akan menghukum mereka walopun hasrat sexualnya timbul, selama mereka tdk menyalurkannya..makanya org yg belum menikah disarankan byk2 berpuasa

    wallahu a’lam

  14. Semua orang gay pasti akan bialng bila mereka tidak minta sepert itu, karena kejadian menjadi gay maupun heteroseksual keduanya BUKAN PILIHAN dan BUKAN GENETIK. Allah tidak pernah menciptkan manusia menjadi gay, karena homoseksualisme adalah sekelompok perilaku, BUKAN genetik. Klaim gay genetik tuh jadull banget dah…tahun 2000-an. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa gen tidak pernah memproduksi seksualitas seseorang. Tapi psikolog-psikolog Amerika enggan mengakuinya, demi politik dan bisnis (iya kok).
    Dulu saya percayanya gay itu genetik dan itu adalah cobaan mereka. Tapi saya salah, ternyata gay itu bisa hilang, bahkan tanpa usaha. Kuncinya adalah menyelesaikan segala permasalahn berhubungan dengan konformitas gender, coba melihat sesama jenis dengan kacamata yang lain, tanpa ada perasaan erotis. Cobalah ajah…..

    Jangan menyerah. Tuhan melarang hubungan sesam jenis karena sudah terbukti bahwa hubungan sesama jenis bisa bikin kesetaraan gender bakal batal, dan lain-lain. memang kelihatannya ga ada hubungannya, tapi di jaman Yunani kuno dulu y menghalalkan homoseksualisme, para cewek selalu dianggap udik, bodoh karena cowok-cowok elit lebih suka menghsbiskan malam dengan lelaki lain. Itu fakta sejarah. Begitu pula di Jepang jaman Sengoku. Cewek-cewek harus terima ajah kalo suaminya punya cowok lain.

    Kejam? Memang, tapi itu fakta sejarah.

    Coba jangan salahkan orang hetero terus buat y gay…dulu nenek moyang kita ada yang suka sesama jenis dan punya tabiat kaya begitu, makanya jadi deh orang hetero susah. Dan kenyataannya emang lebih sehat heteroseksualisme.

    Tuhan tak pernah salah dan iseng. Emang yang punya hasrat seks cuma orang gay aja? Kita orang hetero juga, tapi kita juga dilarang buat ngumbar.

Comments are closed.