gaulislam edisi 367/tahun ke-8 (10 Muharram 1436 H/ 3 November 2014)
Belakangan ini, sebuah televisi swasta lagi getol menayangkan film serial dari India yang diangkat dari kisah pewayangan dengan setting ajaran Hindu. Sebut aja Mahabharata, Ramayana. Terus ada juga Mahadewa. Menyusul kemudian serial Panah Asmara Arjuna. Ceritanya tentang apa? Pastilah nggak jauh-jauh tentang kisah pewayangan yang diangkat dari sejarah en budaya Hindu. Termasuk kisah dewa-dewa yang merupakan tuhan ala mereka.
Dari serial-serial tersebut yang paling digemari alias ratingnya paling tinggi adalah Mahabharata. Masyarakat yang saat ini sangat menuhankan fisik, mudah banget kesemsem dengan pemain yang memerankan tokoh-tokoh di Mahabharata. Produser yang tahu banget selera pasar milih pemain-pemain prianya ganteng-ganteng en kekar. Pemain wanita juga dipilih yang cantik en langsing. Harapannya, selama serial ini tayang, ibu-ibu, bapak-bapak, kakak-kakak, adik-adik, om-om, tante-tante betah melototin televisi. Kalo betah nonton, berarti ratingnya naik, kalo ratingnya naik, iklan yang masuk banyak, iklan banyak masuk berarti duit produser en krunya jadi bejibun. Kalo duitnya bejibun, serial kayak gini akan gencar ditayangin dan diperbanyak.
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Seolah belum puas nongol di televisi, pemain-pemainnya pun diboyong alias diangkut langsung ke Bali. Live. Dengan alasan untuk mendekatkan pemain Mahabharata dengan masyarakat Indonesia, pemain ‘dipamerkan’ di panggung. Penontonnya nggak cewek, nggak cowok, teriak-teriak histeris
Dunia maya nggak mau kalah. Puluhan situs ngumbar foto pemainnya yang asli. Komentar-komentar bertaburan pujian. Yang bilang cakeplah, handsome-lah, keren abislah. Yang lebih gila lagi, banyak komentar dari kaum cowok juga. Cowok-cowok itu berdecak kagum en bilang cinta, ngeliat bodi pemain Mahabharata yang kekar. Jeruk makan jeruk. Parah!
Gara-gara serial Mahabharata ini, asesoris en ritual yang dulunya cuma lekat di kaum Hindu, sekarang dekat dengan kaum muslimin. Di internet beredar foto pernikahan ala Mahadewa (yang kontennya nggak jauh-jauh dengan Mahabharata). Pengantin prianya berdandan ala Dewa Siwa lengkap dengan tongkat trisulanya. Parahnya, pengantin wanitanya pake kerudung. Waduh, akidahnya udah bengkok tuh.
Bahkan di Surabaya, seorang pria ditemukan tewas di sebuah sungai gara-gara dengan sengaja menenggelamkan diri dengan cara bertapa di sungai. Penyebabnya apa? Ya itu tadi, kecanduan serial-serial kayak gitu. Dia pikir kalau dia bertapa ala pemain serial Mahabharata atau Mahadewa, dia akan sakti mandraguna. Namun yang terjadi bukannya sakti, malah mati konyol nggak ada guna.
Mahabharata atau marabahaya?
Sobat gaulislam, faktanya serial-serial tersebut isinya sebagian besar adalah nilai-nilai en mitologi Hindu. Dewa-dewa yang oleh mereka dianggap Tuhan digambarkan layaknya manusia. Misalnya Dewa Krisna yang digambarkan sebagai anak berkulit hitam. Dewa Wisnu yang menyerupai manusia bertangan empat. Dewa Ganesha disebut sebagai layaknya manusia berkepala gajah, bertangan empat en berbadan besar. Dewa-dewa itu beberapa di antaranya menikah dengan manusia.
Guys, kebayang kan gimana kalo Tuhan digambarkan layaknya manusia? Menikah dengan manusia pula. Padahal kita, sebagai manusia itu tidak akan sanggup mengindera gimana wujud zat Tuhan (baca: Allah Ta’ala). Haram hukumnya bagi seorang muslim menggambarkan bahwa Tuhan itu bertangan empat atau banyak karena Ia diketahui Maha Pengatur. Haram juga menciptakan sosok Tuhan duduk di atas awan gara-gara dikatakan Ia berada di atas Arsy. Logikanya nih ya, kalau Tuhan itu menyerupai manusia yang nyata-nyata lemah ini, gimana mungkin Ia bisa mengatur alam semesta yang sedemikian dahsyatnya. Mustahil kan? So, kalo mau tahu wujud-Nya, cukup dengan melihat apa yang ada di sekeliling kita. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal” (QS Ali Imran [3]: 190)
Konten yang nggak kalah bahaya adalah alur ceritanya. Mahabharata sendiri intinya bercerita tentang perang saudara. Serial yang berkisah tentang pandawa –yaitu lima pria bersaudara— ini mengandung bejibun nilai-nilai yang nggak bener. Contohnya adalah adegan dari salah satu pandawa yang dikisahkan hobi berjudi alias main dadu. Parahnya, yang dijadikan taruhan adalah istrinya sendiri. Padahal, istrinya itu adalah istri dari mereka berlima. Hah, yang bener? Satu wanita dinikahi lima pria? Yups, begitulah ceritanya. Di Mahabharata, wanita boleh poliandri alias punya suami lebih dari satu, guys. Kacaunya, pernikahan itu adalah atas amanah ibu mereka. Selain itu, masih banyak lagi adegan-adegan yang nggak bener lainnya. Makanya, nonton Mahabharata itu asli bikin marabahaya buat pikiran dan perasaan kalian.
Sobat gaulislam, jelas donk adegan-adegan ini bertentangan banget dengan akidah Islam. Islam jelas-jelas mengharamkan judi. Seperti dalam terjemahan firman Allah Ta’ala, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “ Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,” (QS al-Baqarah [2]: 219)
Begitu juga dengan wanita yang suaminya lebih dari satu. Wah, bisa gaswat. Kalo hamil terus melahirkan, entar nggak ketahuan dong bayinya berasal dari suami yang mana. Ngaco!
Jadilah penonton cerdas
Bro en Sis Rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Mungkin di antara kalian masih ada yang nonton karena alasan cuma pengen mantengin pemainnya yang ganteng-ganteng atau cantik-cantik. Waduh, ini alasan yang nyedihin banget. Hanya gara-gara tampang pemainnya, kalian musti ngorbanin iman atau akidahmu. Kok segitunya? Ya iyalah, awalnya emang cuma pengen liat pemainnya, tapi lama-kelamaan ngidolain en mencintai tuhannya orang kafir. Lalu menerima nilai-nilai mereka. Pesan-pesannya nyampe. Terus nyantol di kepala. Inilah yang disebut syirik seperti yang ada dalam firman Allah yang artinya, “Dan di antara manusia ada yang menjadikan sekutu-sekutu selain Allah, mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat cinta kepada Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 165)
Nah, tu kan? Bahaya banget lho dampak dari nonton serial kayak gitu. Ingat guys, kita itu di akhirat akan bersama atau berkumpul ama orang yang kita cintai. Kalo kalian ngidolain apalagi mencintai mereka, emang kalian mau dikumpulkan di akhirat alias di neraka ama mereka? Naudzubillahi mindzalik deh. Dosa syirik itu adalah dosa besar yang pelakunya tidak akan diampuni. Allah Ta’ala udah secara gamblang jelasin masalah ini dalah firman-Nya yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (dari syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS an-Nisaa [4]: 48)
Selain itu, ini juga berlaku bagi yang ngikut-ngikut alias niru-niru kelakuan mereka seperti berdandan en memakai aksesoris ala dewa, melakukan ritual kayak agama mereka dan lain sebagainya. Barangsiapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka. Bener lho. Berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar Radiyallahu’anhuma ia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Abu Daud— hadits ini shahih menurut Ibnu Hibban)
Guys, berhenti deh nonton serial, acara, film, sinetron yang bikin kamu malah terperosok dalam dosa besar. Ingat lho, dunia ini cuma sementara, kayak kalian singgah di kantin sekolah cuma untuk jajan doang. Nggak butuh waktu lama kan? Nggak ada ceritanya kalian jajan di kantin seharian tanpa meninggalkannya. Kalo ada, itu artinya kalian bolos. Sama seperti dunia, dunia ini tempat persinggahan. Kita mampir cuma untuk ‘jajan’ amal kebaikan. Kalo nggak mau jajan amal kebaikan gimana? Di akhirat kalian nggak punya bekal amalan shalih. Naudzubillahi mindzalik.
Sobat gaulislam, inget lho, hati manusia itu lemah. Allah Ta’ala yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Bisa jadi paginya dia beriman, maka sorenya dia kafir, dan sorenya dia beriman maka paginya dia kafir. Maka itu kita perlu membentengi diri kita dengan akidah yang kuat, khususnya masalah tauhid. Banyak banget terjadi, yaitu ngidolain seseorang atau sesuatu yang mengakibatkan kekufuran.
Solusinya, jadilah penonton yang cerdas. Tontonlah acara yang bisa membuatmu lebih smart, lebih produktif, lebih positif thinking memandang dunia. Nah, yang paling penting, tontonlah tayangan yang membuatmu tambah beriman. Kasih tahu juga bahayanya pada mereka yang masih menonton. Katakan, STOP MENONTON pada mereka. Remaja smart itu adalah remaja yang peduli ama orang lain alias sudi berdakwah.
Dakwah? Yups. Termasuk mengingatkan ke penguasa kalo ini semua akibat negara yang tidak melindungi rakyatnya dalam hal akidah. Bukannya dilarang tayang en dipenjara yang bikin serial kayak gitu, eh mereka malah difasilitasi en dibiarkan merajalela. Bandingkan dengan negara Islam yaitu Khilafah Islamiyah. Tayangan syirik kayak gitu, nggak bakalan nongol, apalagi menjamur. So, kita sebagai remaja nih, kudu, musti, rajin menuntut ilmu Islam. Sehingga kita bisa menjadi pejuang Islam, syariah en khilafah yang kelak menggantikan generasi sebelumnya. Semangat ya! Harus! Ayo, takbir: Allahu Akbar! [Wita Dahlia | witadahlia19@gmail.com]
Admin…. Jazaakillah utk semua postingannya…. afwan jiddan,…. saya selalu pakai materi-materi dari buletin ini utk tema siaran saya di radio… saya izin ya,., afwan baru bilang sekarang….
assalamualaikum wr.wb.
izin share yah tulisannya buat bahan dakkwah.sma teman.
Artikelnya bagus… ringan, kontekstual, dan sarat dengan pesan… salut sama penulisnya, Wita Dahlia…
Tabik
Izin kopas ya buat materi mentoring…
assalamualaikum wr.wb
saya izin share ya untuk bahan dakwah di sekolah,hehe..syukron^^
Assalamualaikum. Ijin copas untuk bulletin sekolah…..
Alhamdulilah…azakumullah Khairan Katsiran ..artikelnya sangat bermanfaat
Musuh ummat Islam selalu gencar merusak dengan tayangan yang dapat merusak aqidah ataupun dengan menciptakan image bahawa ISLAM dan orang Islam itu buruk, seperti Joha Akbar, Mahabharata, Zaskia Sultan dll. coba simak jalan ceritanya !