gaulislam edisi 334/tahun ke-7 (15 Jumadil Awal 1435 H/ 17 Maret 2014)
Muslimah itu kudu smart alias cerdas. Bukan hanya nilai ulangan Fisika dan Kimia yang tinggi itu disebut smart, tapi juga cara dia bergaul menentukan sekali smart atau tidaknya seorang muslimah. Yang namanya muslimah, identitas dia terlihat terutama dari cara berpakaian. Jelas donk, dia harus menutup auratnya kecuali muka dan telapak tangan. Nah, dalam posisi ini sang muslimah membawa nama Islam dalam seluruh perilakunya. So, watch out! Kamu kudu hati-hati.
Kenapa harus hati-hati? Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Kamu tentu tahu dong kalau seusiamu ini, meleng sedikit bisa habis dimangsa serigala. Ya…serigala berbulu domba alias cowok yang terlihat manis padahal niatnya busuk untuk menjerumuskan kamu. Konon, masa-masa remaja itu adalah masa yang paling indah. Jadi bila jatuh cinta sedikit saja, maka serasa dunia milik berdua. Perasaan seperti inilah yang mudah dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Itu sebabnya, dibutuhkan langkah-langkah jitu untuk menjadi muslimah yang smart. Kalau kamu smart, sulit untuk dibodohi apalagi dimanfaatkan atas nama cinta padahal nafsu yang merajalela. Nih, pantengin ya beberapa tips di bawah ini supaya kamu selamat dunia akhirat, insya Allah.
Smart = nggak kupeng
Kupeng alias kurang pengetahuan. Muslimah itu wawasannya harus luas. Bukan cuma gosip artis yang diurusin atau model baju terbaru yang diketahui. Gadget terbaru selalu update tapi hanya untuk main game atau bahkan nyari gebetan via facebook. Rajin di depan TV tapi sekadar mantengin acara musik atau FTV. Hadeuuh.. asli nyebelin!
Wawasan luas itu lebih ke pengetahuan yang mempunyai efek bagi bertambahnya keimanan dan kepedulian terhadap nasib umat ini. Misal nih, kamu tahu bahwa berkembangnya hormon yang menjadikan tertarik pada lawan jenis itu memang alami. Nah, yang penting untuk disikapi adalah kamu mau mengikuti nafsu tersebut dengan cara tidak halal yaitu berpacaran atau mengendalikannya dengan kegiatan yang bermanfaat. Muslimah smart tentu pandai memilih yang sesuai syariat, pastinya. Kondisi ini kamu sharing dengan teman-teman sesama muslimah untuk saling menguatkan dalam keimanan dan mengingatkan dalam kebaikan. Tuh, catet deh sama kamu!
Sobat gaulislam, nggak berhenti di situ saja, lho. Muslimah smart juga rajin mengikuti berita perkembangan dunia Islam baik di dalam maupun luar negeri. Mulai dari heboh mau pemilu di negeri ini, tuduhan terorisme yang merupakan setingan Amerika untuk memusuhi Islam hingga berita luar negeri seperti konflik di Suriah untuk perjuangan menegakkan kalimat Allah.
Penting sekali luasnya wawasan ini, supaya kamu tahu bahwa umat Islam dan problematikanya bukan hanya ada di Indonesia saja. Nasionalisme sempit yang ada juga nggak bakal berkembang ketika kamu melihat bahwa saudara muslim di belahan bumi lain juga membutuhkan pertolongan, dukungan, dana dan doa dari kita semua.
Wawasan muslimah smart juga bukan tentang masalah dunia saja. Atau sebaliknya, tahunya cuma masalah salat, puasa, zakat dan haji. Iya sih, itu memang wajib tahu. Tapi muslimah smart juga paham bahwa Islam bukan hanya soal itu saja. Islam itu kan the way of life alias jalan hidup. Jadi ya urusan dunia dan akhirat harus sama-sama paham dengan berimbang. Bukan hanya berat di salah satunya saja. Ini semua sudah pernah dicontohkan oleh generasi hebat sebelum kita kok. Mereka itu ibarat singa yang perkasa di siang hari (keperluan dunia) dan seperti rahib di malam hari (rajin ibadah). Lagipula, kedua hal tersebut ada nilai pahalanya sendiri-sendiri di hadapan Allah Ta’ala. Catet dan ingat-ingat, ya!
Smart = nggak kuper
Kuper alias kurang pergaulan. Ada loh muslimah itu yang rajin mengurung diri di kamar saja. Dia baik dan salihah tapi dipakai untuk diri sendiri. Dia cerdas tapi enggan berbagi. Seolah-olah surga untuk ditempati sendiri. Ih…semoga kamu bukan termasuk tipe ini ya.
Sebaliknya nih, ada muslimah yang rajin jalan-jalan di mal tapi untuk nongkrong dan cuci mata. Gabung di organisasi tapi dengan niatan mau cari pacar. Punya banyak teman tapi tidak membawa manfaat bagi perbaikan diri.
Kedua tipe di atas tak bisa dipilih. Muslimah smart itu tipenya peduli. Bukan hanya diri sendiri, tapi juga keluarga, teman, dan lingkungan. Banyak bergaul itu memang harus. Tapi bukan bergaul yang kebablasan sehingga cenderung bebas. Tetaplah ada rambu-rambu bagi seorang muslimah ketika melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan atau berorganisasi. Ini artinya, tetap kudu waspada.
Biar kata kamu harus banyak bergaul tapi ingat, bergaul yang syar’i itu harus kamu pahami. Becanda boleh-boleh saja tapi jangan kelewatan. Tetap tidak boleh ada unsur bohong atau menipu di dalamnya. Juga, tidak usah terlalu banyak. Ibarat garam dalam masakan, rasanya tak enak bila kebanyakan bukan? Bahkan, banyak tertawa itu bisa mematikan hati loh. So, tetap jaga imej bahwa kamu muslimah.
Smart = jaga kehormatan
Sobat gaulislam, kamu sekarang tahu kan bahwa seorang muslimah itu harus luas wawasannya dan juga ramah terhadap sesama. Berjilbabnya kamu bukan halangan untuk menyapa tukang becak yang juga tetanggamu. Menyapa secara ramah bukan berarti lebay atau keganjenan. Juga bukan secara kaku dan sok suci.
Kehormatan muslimah itu mahal harganya. Maka, dengan bekal pengetahuan dan pergaulan yang cukup, seorang muslimah menjadi tahu bagaimana harus bersikap dan berperilaku. Dia nggak akan jual obral dengan bergaul bebas khususnya pada lawan jenis. Ada batas-batas tertentu yang harus dipatuhi demi menjaga kehormatan muslimah sendiri.
Pertama nih, harus menutup aurat. Alhamdulillah banyak muslimah baik secara sadar atau karena pembiasaan dari orang tua, sudah menutup aurat dengan sempurna. Kerudung yang menutup kepala hingga menjulur ke dada beserta dengan jilbab yang merupakan baju longgar tanpa potongan rajin dipakai bila keluar rumah.
Kedua, menghindari khalwat atau berduaan dengan lawan jenis. Muslimah smart nggak akan coba-coba untuk melanggar aturan ini.
Ketiga, tidak berikhtilat atau campur baur dengan lawan jenis. Ikhtilat adalah lawan dari infishal (terpisah). Pada dasarnya, Islam telah mewajibkan pemisahan antara pria dan wanita. Pemisahan ini berlaku umum dalam kondisi apapun, baik dalam kehidupan umum maupun khusus, kecuali ada dalil-dalil yang mengkhususkannya. Pada dasarnya, ikhtilath itu dibenarkan dalam aktivitas-aktivitas yang diperbolehkan oleh syara’. Terutama aktivitas yang di dalamnya mengharuskan adanya interaksi (aktivitas dalam urusan yang kedua). Misalnya, bercampur baurnya laki-laki dan wanita dalam aktivitas jual beli, atau ibadah haji dan juga dalam masalah kesehatan.
Rambu-rambu di atas diberikan oleh Allah yang sangat mengetahui potensi manusia. Namanya saja dibuat oleh Yang Mahatahu jadi sudah pasti jaminan mutu. Jadi nggak bakal ada trial and error kayak hukum buatan manusia deh. Nah, semoga kamu pada paham ya.
Bila perempuan utamanya muslimah mau mengikuti aturan ini dengan baik dan benar maka fenomena cewek cabe-cabean seperti yang marak akhir-akhir ini nggak akan terjadi.
Smart = mau ngaji
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Ngaji di sini bukan sebatas membaca al-Quran tanpa tahu maknanya. Ngaji di sini adalah memahami Islam berdasar Quran dan sunah serta ijma sahabat. Sekali mengaji dengan benar, kamu akan merasa bahwa banyak sekali ilmu Islam yang masih belum kamu ketahui. Makanya kamu nggak boleh sombong dan enggan mendatangi majelis ilmu.
Orang yang sudah tua ngaji dan ingat akhirat, itu biasa. Mau kemana lagi tujuan hidup bila usia sudah senja. Betul tidak? Tapi bila usia masih muda, remaja lagi, masih unyu-unyu sudah rajin mengaji, itu baru luar biasa. Biarpun muda, siapa yang bisa tahu kapan ajal kan tiba? Jadi jangan menunggu tua deh untuk mengaji dan beribadah dengan serius.
Kalau sudah ngaji, kamu akan tahu bahwa menyebarkan apa yang telah kamu ketahui itu adalah wajib dan merupakan tabungan kebaikan.
Finally…
Muslimah smart dimulai dari diri kita. Nggak usah jauh-jauh mencari teladan. Nggak usah bingung mencari padanan. Sosok istimewa ini ada di dalam diri kita, kamu dan juga saya. Kita semua mempunyai potensi untuk menjadi muslimah smart.
Ahh…mana bisa? Aku kan nggak pintar fisika. Aku juga pemalu, nggak bisa menyapa orang dengan ramah. Aku juga nggak tahu apa-apa tentang pergaulan dalam Islam apalagi berita tentang nasib umat baik di Indonesia maupun di belahan bumi sana.
Jangan patah semangat dulu, sobat gaulislam. Semua langkah besar dimulai oleh langkah kecil dulu. Harus ada langkah pertama yang harus dilakukan. Bila kamu belum memenuhi syarat sebagai muslimah smart di atas, ayo ambil langkah pertama dulu. Niatkan kuat untuk berubah. Bismillah. Selanjutnya mulai berbenah. Bagi yang belum berhijab, ayo segera ditutup auratnya dengan kerudung dan jilbab. Bagi yang sudah berhijab tapi akhlak belum beres, ayo mulai dijaga suara tertawanya atau becandanya. Untuk kamu yang sudah oke berhijab dan akhlaknya, ingat-ingat apakah ketika kamu berjanji suka ingkar atau tidak. Suka ngomong yang menyakitkan hati orang lain atau tidak.
Bila ini sudah oke semua, beranjak ke hal yang lebih besar. Lihat temanmu, adakah yang memerlukan bantuan? Bila iya, segera bantu. Bila tidak, ayo luaskan sudut pandangmu. Galang kepedulian terhadap muslim lainnya. Jangan sampai ada teman atau tetanggamu yang tidak bisa makan di saat kamu kekenyangan. Atau ada muslimah yang tidak bisa berhijab karena tak mampu membeli kain untuk menutup aurat.
Nah, mudah kan menjadi muslimah smart itu? Mulai dari diri sendiri, saat ini, dan jangan tunda lagi. [ria | riafariana@gmail.com]
Terimakasih, artikelnya sangat bagus & bermanfaat (y)
jazakallahu khayran,,,artikelnya sangat bagus dan gaya bahasanya mudah dimengertiiiii,,, like this