gaulislam edisi 240/tahun ke-5 (7 Rajab 1433 H/ 28 Mei 2012)
Hadeeuuh.. Lady Gaga, penyanyi asal Amerika Serikat ini lagi jadi trending topic di jagat Indonesia. Pro dan kontra soal rencana konsernya yang akan digelar pada 3 Juni 2012 ini semarak banget. Mereka yang pro karena menganggap bahwa Lady Gaga sekadar manggung di tempat ini, mempromosikan albumnya yang bertitel “Born This Way”, menyapa penggemarnya, dan promotor untung berlipat-lipat dari penjualan tiket. Cuma itu lalu Mother Monster ini dibolehin konser di negeri yang penduduknya mayoritas muslim?
Bro en Sis, bagi mereka yang kontra dengan rencana konser Lady Gaga tentu punya alasan juga. Apa alasannya? Banyak. Bejibun. Mereka (termasuk saya pribadi) yang kontra karena Lady Gaga berpotensi menyebarkan budaya kufur atas nama kebebasan berekspresi. Belum lagi aksi-aksi panggungnya yang seronok dan sudah jelas pornoaksi. Banyak ormas, lembaga dan juga individu yang menolak rencana konser Lady Gaga. Saya tertarik dengan poin-poin yang disuarakan santri-santri saya di Pesantren Media, Bogor yang dirilis di website resmi mereka: www.pesantrenmedia.com tentang Lady Gaga. Menjadi unik karena poin-poin tersebut bagian dari Surat Terbuka kepada Presiden SBY. Berikut petikannya:
Pertama, Lady Gaga ini membawa trend mode kebebasan dalam berbusana. Sukakah Bapak bila generasi muda menyukai cara berekspresi seperti ini? Sukakah Bapak bila anak atau cucu Bapak menyukai cara berpenampilan Lady Gaga, kemudian menirunya? Penampilannya tidak sekadar mengumbar aurat, tetapi juga sangat aneh dan tidak umum dilakukan oleh manusia. Pernahkah Bapak melihat, seorang manusia menggunakan pakaian yang terbuat dari daging segar? Kemudian mengatakan ini adalah bagian dari kebebasan berekspresi? Pernahkan Bapak melihat video klip Lady Gaga? Apakah video klip tersebut layak untuk ditonton generasi muda Indonesia, kemudian disebut dijadikan inspirasi bentuk kreativitas anak muda?
Kedua, Lady Gaga membawa paham yang merusak bangsa. Pernahkah Bapak mendengarkan lirik lagunya? Bagaimanapun sebuah lirik lagu harus diikuti dengan tarian atau dance serta penampilan yang mendukung isinya. Hal ini sangat tercermin dari video-video klipnya. Lady Gaga ini mendukung kebebasan seksual termasuk untuk menjadi gay dan lesbian? Sukakah Bapak bila semakin banyak generasi muda negeri ini terpengaruh oleh gay dan lesbian? Apakah Bapak bisa membayangkan kalau hal tersebut dibiarkan, maka akan mungkin terjadi pada keluarga-keluarga Indonesia, termasuk keluarga Bapak beserta anak keturunan?
Ketiga, Lady Gaga membawa paham yang bertentangan dengan agama manapun. Apakah Bapak tidak melihat, bahwa Lady Gaga ini lebih menyerupai monster daripada manusia? Bahkan ia menyebut dirinya Mother Monster. Para fans dan pengikutnya disebut sebagai Little Monster. Tidakkah Bapak menyadari bahwa ini adalah cara-cara Iblis untuk memperbanyak pengikutnya memasuki neraka. Iblis telah diberi tangguh oleh Allah untuk menyesatkan anak cucu Adam agar mereka terjerumus memasuki neraka. Di dalam al-Quran, Allah Swt. berfirman: “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam,” lalu mereka sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah? Ia (Iblis) berkata,” Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai Hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.” Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, tetapi barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh neraka Jahannamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup. Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang kamu (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. “ Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. (QS al-Isra [17]: 61-64)
Bapak Presiden, saat ini kami belum dikaruniai tangan untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik. Dengan demikian, dalam urusan Lady Gaga ini, Bapaklah yang harus bertanggung jawab. Rasulullah saw. bersabda: “Al Imaamu ra’in wa huwa mas’ulun ’an raiyyatihi: Seorang Kepala Negara adalah penanggung jawab, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari-Muslim)
Bro en Sis rahimakumullah, ketiga poin ini cukup memberikan gambaran bahwa kita pantas menolak konser Lady Gaga.
Jangan cuek, buktikan pedulimu!
Hmm… kalo nyimak diskusi di internet ada juga lho orang yang cuek alias nggak peduli sama urusan orang lain. Dia mikirnya buat diri pribadi dan menganggap apapun yang dilakukan orang lain, asal tidak merugikannya ya sebodo amat. Ada nih komentar yang bernada seperti ini: “Ngapain sih mikirin Lady Gaga? Mau konser mau nggak urusan dia. Nggak ada urusan sama kita. Dia mau pake busana atau nggak saat konser, bukan urusan gue, biarin aja. Ngapain sih pada ributin soal dia? Sok peduli sok bijak. Tuh, urusin aja konser dangdut koplo. Emang kalo elo mau nyari duit terus dilarang, elo nggak marah? Sudahlah jangan bawa-bawa soal agama, soal keimanan seseorang, yang elo katain bakalan nyungsep gara-gara ngeliat jeingkrakan Lady Gaga? Urus iman elo aja dah!”
Aduuuh Bro en Sis, jelas nih orang yang komen kayak gini urat pedulinya udah putus. Padahal sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk saling mengingatkan, saling peduli. Kalo ada yang melakukan kebenaran didukung dan kalo ada yang ngelakuin kesalahan yang ditegur sampe dicegah (termasuk juga dihukum oleh pihak berwenang). Ingat kan hadisnya? Ini nih. Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman’.” (HR Muslim)
Nah, pastinya nggak mau kan cuma dimasukkin golongan orang yang lemah imannya karena hanya menolak dalam hati? Itu kayaknya masih mending dengan mereka yang justru malah menyetujui kemunkaran tetap ada. Iya nggak sih? Aneh memang, kalo sampe nggak peduli urusan kaum muslimin. Lady Gaga, seperti yang udah kita tahu semua, doi nggak semata nyanyi, tetapi membawa misi. Apa misinya? Misi kebebasan berekspresi, menyebarkan paham liberal, mengkampanyekan gay dan lesbian serta menyetujui transgender alias beralih or ganti kelamin. Tuh, parah banget kan? Apakah mereka yang nggak peduli dan malah pro Lady Gaga nggak nyadar akibatnya? Di Filipina dan Korea Selatan aja, warga Kristen menolak konser Lady Gaga, lha di sini, negeri yang mayoritas muslim justru masih ada yang mendukung rencana konser Lady Gaga. Aneh yang punya bapak ajaib alias aneh bin ajaib.
Bro en Sis pembaca setia gaulislam, buktikan pedulimu. Tunjukkan pembelaanmu pada Islam. Jangan ngaku muslim tapi pikiran dan hatimu malah bertentangan dengan Islam dan bahkan menentang ajaran Islam. Jangan sampe deh, seorang muslim malah menentang aturan Allah dan Rasulullah saw. Awas, bisa terjebak dalam kesesatan. Tolong dibaca nih firman Allah Swt.: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS al-Ahzab [33]: 36)
Lady Gaga vs penari dangdut koplo
Hahahaha…. kalo ngebandingin Lady Gaga ama biduan dangdut koplo ya sama aja maksiatnya. Cuma bedanya skala kerusakannya aja. Kalo dangdut koplo ya lingkupnya daerah tertentu aja. Kalo Lady Gaga internasional. Jadi kalo ditanya lebih parah mana aksi Lady Gaga dengan biduan dangdut koplo saat manggung? Ya, sama parah dan rusaknya. Cuma beda jangkauan skala kerusakannya. Mungkin di antara kamu ada yang bilang, “Kan kalo liat videonya di Youtube sama aja nyebar-nyebar juga” Hehe.. kamu benar. Tetapi Lady Gaga itu ikon, diciptakan lebih dari sekadar penyanyi. Berbeda dengan biduan dangdut koplo. Meski sama-sama rusak dan parah, tapi pengaruhnya sedikit berbeda.
BTW, mungkin kamu ada yang bertanya, dari tadi ngomongin dangdut koplo, emang apaan sih? Hehehe.. belum tahu ya? Dangdut koplo itu musik dangdut modern (katanya sih gitu) yang dimainkan sebuah grup musik dangdut atau orkes melayu di atas panggung dengan biduanita yang konon kabarnya memiliki suara dan goyangan ’maut’. Halah? Emangnya pas dia goyang semua yang nonton pada mati? Ssst.. baca dulu, jangan main nyela aja. Hehehe.. maksudnya tuh biduan narinya erotis dan berpotensi yang nonton jadi klepek-klepek (dan yang pasti tayangan pornoaksi dah!). Gimana nggak, menurut kabar yang beredar, penyanyinya yang dipilih bukan cuma suaranya, tapi lebih fokus ke body-nya agar saat bergoyang jadi terlihat sensual. Kalo soal wajah? Rasanya menganut BMW, alias Body Mengalahkan Wajah (ssst…ini bukan iklan lho!).
Ok deh Bro en Sis, baik Lady Gaga maupun para biduan dangdut koplo, serta aksi lainnya yang memang maksiat harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Apa akarnya? Akar dari problem ini adalah karena diterapkannya aturan demokrasi-sekularisme yang menganggap HAM (Hak Asasi Manusia) di atas segalanya. Itu sebabnya, dalam aturan rusak ini, kebebasan berekspresi nggak boleh diganggu. Waduh, parah nih urusannya. Singkat aja deh solusinya: ganti sistem kehidupan rusak ini dengan syariat Islam yang diterapkan oleh negara sebagai ideologi untuk mengatur kehidupan masyarakat. Insya Allah menyelesaikan masalah ini dan masalah lainnya. Mau lebih jelas soal syariat Islam sebagai ideologi? Insya Allah kita bahas lain waktu. Nggak cukup di selembar buletin ini. Ok? [solihin | Twitter: @osolihin]
wiih, tema kali ini seru abieez
Wah keren nih artikel 😀
Bravo buat gaulislam, maju terus yaa