* Al-Ghafiqi ( wafat 1165 M).
”Dialah ahli botani paling cerdas pada masanya,” begitu George Sarton, ahli sejarah Barat menyebut Al-Ghafiqi. Ia mengoleksi beragam jenis tumbuh-tumbuhan yang diperolehnya dari wilayah Spanyol dan Afrika. Al-Ghafiqi membuat catatan yang menggambarkan secara akurat jenis-jenis tumbuhan koleksinya itu.
Deskripsi tentang tumbuh-tumbuhan yang dibuat Al-Ghafiqi diakui sebagai karya yang paling membanggakan yang pernah dibuat seorang Muslim. ”Dia memberi nama setiap tanaman dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Latin, dan Barbar,” ujar Sarton. Karya fenomenal Al-Ghafiqi yang berjudul Al-Adwiyah al-Mufradah memberikan inspirasi kepada Ibnu Baytar untuk meneliti tumbuh-tumbuhan dengan cara sederhana seperti yang dilakukan Al-Ghafiqi.
* Abu Zakariya Yahya Ibnu Muhammad Ibnu Al-Awwan (Abad 12 M)
Abu Zakariya merupakan ahli Botani yang termasyhur dari Sevilla, Spanyol. Ia begitu terilhami oleh karya Al-Ghafiqi. Karyanya yang paling populer dalam botani berjudul Al-Filalah risalat Islam terpenting dalam ilmu perkebunan di abad ke-12 M. Kitab itu menguraikan hasil penelitiannya terhadap 585 jenis tanaman. Dalam kitab Al-Filalah juga dikupas gejala-gejala, nama penyakit tanaman serta cara mengatasi penyakit itu agar tanaman tumbuh dengan sehat. Observasi terhadap jenis tanah dan perbedaan jenis pupuk tanaman pun dibahas secara mendalam oleh Abu Zakariya dalam kitabnya itu.
* Abdullah Ibnu Ahmad Ibnu Al-Baitar (wafat 1248 M)
Al-Baytar merupakan ahli Botani sekaligus ahli obat-obatan terhebat di Spanyol pada abad pertengahan. Ia mengoleksi dan memberi catatan atas 1.400 jenis tanaman obat yang diperolehnya setelah menjelajahi daerah pesisir Mediteranian dari Spanyol ke Suriah. Salah satu karyanya yang paling fenomenal berjudul Al-Mughani-fi al Adwiyah al Mufradah.
* Abul Abbas Al-Nabati
Kecintaan dan ketertarikannya untuk meneliti dan mengoleksi beragam jenis tanaman mendorongnya untuk menjelajahi Pantai Afrika dari Spanyol hingga Arab. Yang dicarinya adalah tanaman langka di pantai Lautan Merah.
* Abu Ubaidah (728 M – 825 M)
Dia adalah ahli zoologi yang secara intens mempelajari tentang kuda. Ia menulis hampir 100 judul buku. Separuh di antaranya adalah membahas tentang kuda.
* Al-Jahiz
Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak itu merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan Barat. Kitab yang paling terkenal yang ditulisnya adalah Kitab al Haywan ( Kitab tentang Binatang). Kitab itu begitu lengkap membahas mulai dari kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang.
* Al-Damiri (wafat 1405 M)
Hayat Haywarz merupakan kitab zoologi yang paling penting dalam dunia Islam. Kitab itu berupa ensiklopedia tentang kehidupan binatang. Tak heran, jika Al-Damiri diposisikan sebagai ahli zoologi yang terkemuka setelah Al-Jahiz. Karya Al-Damiri itu 700 tahun lebih cepat dari torehan yang dicapai Buffoon ahli zoologi Barat.
* Al Masudi
Al-Masudi merupakan ilmuwan Muslim pertama yang meletakkan kerangka dasar teori evolusi melalui bukunya berjudul Meadows of Gold (Padang Rumput Emas). Pemikiran Al-Masudi yang tertuang dalam karya lainnya berjudul Al-Tanbih wal Ishraq, menggambarkan pengembangan teori dasar evolusi. hri (republika)
banyak sekali ilmuwan muslim sebagi pelopor iptek dunia, tetapi sayang kita tidak bisa mewarisi pretasi itu ?
Saatnya menunjukan pada dunia dan anak cucu kita bahwa Islam juga punya generasi yang luar biasa berjasa bagi dunia. 🙂
Allahuakbar….
Kt’y pada zaman dulu, orang islam di Turki telah memajukan pengetahuan yang begitu luas’y d’bndig negara Eropa…
Tp kug, justru zaman skrg yg sudah berjejalan macam-macam tekhnologi canggih dan modern, pengetahuan orang islam tidak sehebat pada zaman dulu…
Pdhl umat kita ini mempunyai sumber pengetahuan yang begitu luas dan layak dijadikan pedoman hidup yaitu KITAB ALQUR’AN