Suatu hari Aku menjaga paman yang dirawat disuatu Rumah Sakit Swasta milik Perusahaan Aneka Tambang Pomalaa (SULAWESI TENGGARA). Malam itu, sekitar pukul 11,30 WIB Aku dan sepupu keluar menuju tempat parkir yang ada di Rumah Sakit tersebut, ingin memastiakan keamanan motor yang Aku parkir sejak tadi siang. Namun aku dikejutkan teriakan seseorang…. sambil berlari menuju UGD, tak lama berseling segorombolan orang dengan menggunakan sepeda motor seakan-akan tergesah-gesah menuju Rumah Sakit. Akupun tak mau ketinggalan informasi, dengan sedikit berlari aku menuju tempat kumpulan orang.
Disana saya melihat ada dua sosok tubuh tergeletak lemas diturunkan dari mobil, dengan tubuh penuh darah. kemudian segerah dilarikan ke ruang UGD. Mereka menjadi perhatian banyak Dokter yang sedang bertugas malam itu. Aku sedikit gelisah berusaha mendekat untuk melihat sosok tubuh yang wajah nya penuh darah itu,….. Anehnya salah satu dari korban tersebut bangun dari tempat pembaringan lalu berkata� Bawa aku pulang, bawah aku pulang, bahwah aku pulang� salah seorang yang ada disampingnya berusaha menenamgkan dan menyuruhnya untuk berbaring.
Sekitar 15 menit kejadian aku melihat perempuan setengah bayah dengan rambut sedikit acak-acakkan berlari sambil menangis seraya berkata “anak ku, anak ku…. mana anak ku� dan beberapa orang menenangkan Ibu itu. Aku melihat dokter bekerja membersihkan luka yang ada ditubuh korban, mereka tidak bergerak…. Seakan-akan tidak mersa sakit, namun sekali-sekali mereka bergerak..
Suasana di tempat itu tiba-tiba menjadi terharu karna mendengar suara keluhan dan rintihan seorang Ibu yang melihat anaknya dalam keadaan sekarat. Tak lama kemudian datanglah seorang Dokter dengan memakai kopiah menuju korban yang paling parah, Dia kemudian berdiri sejajar kepala korban, Aku pun penasaran apa yang ingin dilakukan dokter tersebut?… Aku berusaha mendekat kepada korban, dan aku berhasil!! Aku berada pas disebelah kanan dokter tersebut.
Dengan sedikit menunduk doker itu menuntun pasien itu mengucapkan Syahadat “Asshaduallah Illahailaullah Wa’Asshaduana Muhammad darasulullah� Tapi apa yang terjadi aku melihat dan mendengar jelas dengan mata kepalaku, pasien itu bukan mengucapkan Syahadad melainkan melantumkan lagu.
Berkali-kali Doker itu mencoba membantunya namun kejadian yang sama selau terulang dia masih tetap bernyayi dengan suara yang tersentak-sentak. Seketika bulu kuduku berdiri, semuah rongga nadiku bergetar, aliran daraku terasa terhenti aku seperti terhipnotis dengan kejadian itu. Orang yang ada ditempat itu diam, tak ada yang berkata-kata mereka mungkin merasakan seperti apa yang aku rasakan, dan akhirnya pasien itu tidak berkata-kata lagi.
Dokter yang memakai kopia tadi memandang salah satu dokter lain sambil menggelekan kepala “ siapkan ambulance� katanya!!….
Dia segerah menoleh melihat pasien yang satu. Rupanya pasien yang ini sudah menarik napas panjang dan mulutnya mengeluarkan suara………. lemah!!! “ Apa yang mesti kukatakan padaNya?…Apa yang mesti kukatakan padaNya?..� suaranya makin melemah dan akhirnya dia pun tak berkutik.
Mereka meninggal hanya berselang beberapa menit, kedua orang tua korban menangis, suasana menjadi terharu, malam itu jenasah kedua korban diminta untuk di pulangkan, Aku segerah menemui sepupu saya yang sedang asik cerita dengan orang yang konon pada saat kejadian dia melihat langsung.
Ternyata kedua korban tadi mati dalam keadaan Mabuk� nauzu bllah minzaliq� mereka baru saja mengadakan pesta alkohol bersama rekan-rekannya. Belajar dari kejadian itu aku mulai berusaha memperbaiki diri, aku mulai takut pada kematian, bayangan tentang kejadian itu kadang menghantuiku. Tapi berlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu, Aku kembali pada kebiasaan semula. Aku merasa tak pernah melihat kejadian yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu.
*Kejadian yang menabjubkan*
Selang 5 bulan dari peristiwa yang mengerikan itu….. Sebuah kejadian yang menajubkan kembali terjadi di depan mataku.
Aku melihat seorang mengendarai mobil dengan pelan, tiba-tiba saya melihat mobil itu berhenti pas disebuah tikungan simpang tiga, tak jauh dari tempat saya berdiri.
Aku lihat dia turun dan sibuk memeriksa ban mobilnya. Ketika dia sedang berdiri dibelakang mobil hendak membuka ban serep, tiba-tiba ada mobil dari arah kiri dengan kecepatan tinggi dari arah tikungan ditempat mobil tadi mogok “Bruuaaakk� terdengar suara benturan keras. kecelakaan pun tidak terindahkan.
Melihat kejadian itu aku langsung berlari menuju tempat itu, dalam hitungan menit orang sudah mengurumuni tempat itu, tak satupun orang yang berani mengangkat tubuh yang penuh darah dan tersungkur di aspal. Tiba-tiba dari arah belakang orang tua setengah baya, kira-kira umur nya 50 an tahun keatas, langsung pergi mengakat tubuh itu.
Aku pun langsung berinisiatip membantu orang tua itu mengakat tubuh yang penu darah. Korban itu masih muda,.. dari tampangnya dia kelihatan, orang yang taat menjalankan perintah Agama. Kami mengakatnya kesalah satu rumah penduduk yang ada didekat situ, Aku dan orang tua itu cukup panik, dan kesulitan! tidak ada yang mau membantu,.. mereka seakan-akan tutup mata dan tidak mau tau.
Dengan sedikit kasar aku membentak anak muda yang hanya berdiri tenang dan tidak mau ikut membantu mengakat tubuh itu,… anak muda itu bukan nya datang membantu malainkan dia langsung hilang nda tau kemana, makin paniknya aku dan orang tua itu kami tidak sempat memperhatikan kalau korban menggumamkan sesuatu.
Ketika kami membujurkan nya dilantai aku baru dengar jelas suara yang kelaur dari mulutnya ternyata dia melantumkan Ayat-Ayat suci Al-Qur’an!
“Subhannaallah!� Dalam kondisi kritis seperti itu dia masih sempat melamtumkan ayat suci Al-Qur’an?
Darah menguyur diseleruh pakayannya, tulang-tulangnya patah dan dia sudah sangat sekrat tapi dia terus melantunkan ayat Al-Qur’an, Selama hidupku aku belum pernah mendengar suara selembut dan semerdu itu.
Dalam batin aku bergumam sendiri, Aku ingin menuntun mengucapkan Syahadad seperti apa yang dilakukan doker beberapa bulan silam dirumah sakit,…..tapi aku takut bacaan Syahadad ku masih belum sempurna, aku terus berusaha meyakinkan diriku sendiri.
Aku dan orang tua itu seperti terkena hipnotis mendengar suara bacaan Al-Qur’an yang merdu . Tiba-tiba tubuhku merinding menjalar dan menyusup ke setip rongga. Suara itu berhenti aku menoleh kebelakang, kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu ber Syahadad. Kepalanya terkulai, aku melompat kebelakang kupegang tanganya, detak jantungnya, nafasnya tidak ada yang berfungsi, Dia telah meninggal dunia “ Inna Lillahi Wa’Innalillahi Rajziun�.
Aku mulai memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui orang sekelilingku. Aku menoleh kepada orang tua tadi dia menatapku dia tidak sanggup menahan tangisnya. Tak lama kemudian polisi dengan menggunakan sepada motonya parkir ditempat kejadian, mereka langsung mewawancarai salah satu orang yang yang ada disitu. Aku berdiri berniat hendak meninggalkan tempat itu, orang tua tadi menjabat tanganku lalu terseyum ramah kepadaku seraya berkata “terimah kasih Nak…..pergilah� rupanya dia mengetahui kegelisahan yang ada dihatiku,.
Jujur aku juga sedikit ragu diambil sebagai saksi dipengadilan nanti, orang tua itu seakan memberikan aku isyarat agar meninggalkan tempat itu. Ditengah kumpulan banyak orang aku dengan mudah menghindari dari intaian polisi. Aku bergegas pulang,…..kejadian itu selau menghantuiku, aku benar-benar takut mati, ,,,,aku terus coba memperbaiki diriku dan kejadian itu menjadi Ulama bagi hidup ku.
[Oleh La, Ode Nahartono/sabar_prihatin@yahoo.com]
Artikel diatas adalah kiriman salah seorang pembaca setia gaulislam.com, bagi anda yang mempunyai artikel ke-islaman yang cukup menarik, dan ingin ditampilkan di gaulislam.com, silahkan kontak kami
Wahai Allah…inilah kami, dua jiwa hamba-Mu yang dhaif
memohon kiranya dapat engkau izinkan:
kami bersatu dalam ikatan suci…
yang dapat mensucikan diri-diri kami
dalam pernikahan.
Engkau ridhailah:
kami berjuang sebagai sepasang sayap
di langit maghfirah-Mu
di semesta kasih sayang-Mu
di lanskap Ad Din-Mu
Maha Suci Allah
Yang telah menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan
Ya Allah, jika Engkau perkenankan, kami:
Ya Allah…
Jadikanlah kami suami istri yang saling mencintai di kala dekat,
saling menjaga kehormatan di kala jauh,
saling menghibur di kala duka,
saling mengingatkan di kala bahagia,
saling mendo’akan kebaikan dalam ketaqwaan,
serta saling menyempurnakan dalam kearifan.
Aamiin…
……BY..La Ode Nahartono/g1langk
* CINTA *
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
Walaupun mereka telah di kecewakan
Kepada mereka yang masih percaya walaupun mereka telah di khianati
Kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun walaupun mereka telah disakiti sebelumnya
Dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu
Jangan melihat dari kekayaan itu bisa menghilang
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu
Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat
Kita akan tahu betapa berharganya anugrah tersebut.
“ KITA HIDUP DI DUNIA INI BUKAN UNTUK MENCARI ORANG YANG SEMPURNA UNTUK DI CINTAI TETAPI MENCINTAI ORANG YANG TIDAK SEMPURNA DENGAN CARA YANG SEMPURNA “
….By La Ode Nahartono / g1langk
“ANDAI KUBUR BISA BICARAâ€
Saudaraku….!!!
Waspadalah pada kematian yang datang tak diduga.
Bias jadi Dia datang menjemput dikala engkau sedang berdiri, tidur, bermain, atau sedang melakukan dosa.
Tidak engkau lihat korban dijalan-jalan?
Berapa banyak kabar yang engkau dengar dan aku dengar tantang orang yang segar bugar mati tanpa sebab?
Saudaraku…..!!!
Janan engkau tertipu dengan kemudaanmu, jangan engkau terpedaya dengan ke sehatanmu ,jangan engkau bangga dengan kekayaanmu, jangan engkau buang waktu luangmu, beramallah sebelum ajalmu.
Saudaraku !!!
Andai kubur bisa berbicara, niscaya dia akan berkata:
Akulah rumah yang sarat mala petaka,
Aku rumah gulita
Aku rumah kesendirian,
Aku rumah yang sepih
Aku rumah keterasiangan,
Aku rumah yang sangat pekat,
Aku rumah cacing-cacing tanah dan kenistaan.
Aku copot pangkal tangan dari lengan nya
Aku memisahkan paha pada lututnya, lutut dari betisnya, betis dari telapak kakinya,
Saudaraku !!!
Andai kalian lihat orang yang berbaring dipangkuanku selama tiga hari Niscaya kalian takut melihatnya,
Bola matanya keluar meleleh dipipih,
Kedua bibirnya terpisah dari giginya,
Nana dan dara mengalir dari kerongkoangan dan mulutnya,
Perut mengembung,
Dada membusung
Saudaraku !!! renungkan lah
By:La Ode Nahartono / sabar_prihatin@yahoo.com(g1langk)