gaulislam edisi 298/tahun ke-6 (29 Sya’ban 1434 H/ 8 Juli 2013)
Alhamdulillah ya Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam, sesuatu banget! Akhirnya kita bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan. Wah, nggak terkira deh senangnya karena Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah masih memberikan kita kesempatan untuk mendulang pahala yang banyak dari amalan-amalan shalih yang kita lakukan. Emm.. Kalo kamu sendiri hepi juga nggak nih? Eits! Jangan-jangan malah ada yang manyun? Hayo, ngaku! Hehe… bukan nuduh tetapi nuding (ooppss…)
Sobat gaulislam, memang pada kenyataannya nggak semua orang seneng loh bulan puasa kembali menyapa. Secara gitu loh, selama bulan puasa si abang bakso langganan nggak akan lewat di tengah bolong saat perutmu keroncongan. Atau wakuncar (waktu berkunjung pacar) ditiadakan dengan alasan menghormati bulan puasa (nggak nyambung, bilang aja ngirit bensin karena BBM naik, hehe!). dan yang paling penting puasanya itu loh, nggak nahan, bikin kangen ama abang siomay, abang cendol, abang.…huss, nyebut! (hahaha…). Orang yang bertakwa nggak akan rempong kayak gitu. Sebab, dia paham bahwasannya puasa itu menunjukkan ketakwaannya pada Allah. Simak nih firman Allah Ta’ala dalam surat al-Baqarah ayat 183 (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Keutamaan Ramadhan
Udahlah jangan mikirin laper ama dahagamu aja, Sob! Namanya juga puasa ya pasti begitu. Iya nggak sih? Jangan juga kamu malah keingetan menu buka puasa yang udah kamu incer. Nah, tetapi kudu diarahkan supaya inget aja sama keutamaan Ramadhan yang bakal bikin tabungan pahalamu melangit. Wuih, bayangin aja nih, kalo kamu ngerjain amalan sunah seperti sedekah, tahajud, tarawih dan sejenisnya, akan dihitung sebagai amalan wajib yang kadar pahalanya tentu lebih besar. Belum lagi kalo kita ngerjain amalan wajib seperti shalat fardhu dan menutup aurat, dihitung tujuh puluh kali lipat tuh. Mantap banget kan?
Bro en Sis, Ramadhan juga jadi waktu yang tepat buat kamu yang ingin ngelunturin dosa-dosa yang sudah kita lakukan. Nggak percaya? Simak nih sabda Rasulullah saw.: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (HR Bukhari)
Bro en Sis, Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran. Sabar dalam menahan hal-hal yang bisa membatalkan dan membuat cacat puasamu. Inget lho, kalo kesabaran itu balasannya surga. Ummh, so sweet ya? Oya, jangat pelit juga sama makanan. Coz, siapa aja yang ngasih makanan untuk berbuka dengan ikhlas kepada orang yang berpuasa, maka dosa-dosamu pasti diampuni, bisa selamat dari api neraka dan dapet pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu. Nggak hanya itu, malaikat akan memintakan ampunan bagi orang yang berpuasa selama berpuasa hingga berbuka. Dan, Allah pun memberikan ampunan untuk mereka di akhir malam bulan Ramadhan. Baginda Rasululullah saw. juga bersabda: “Jika memasuki bulan Ramadhan, maka semua pintu langit dibuka, dan pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, sementara syaitan dibelenggu.” (HR al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ibn Hibban). Subhanallah, begitu besar ya kasih Allah dengan menurunkan bulan Ramadhan ini?
Oya, daftar keutamaan tadi belum semua Sob. Masih ada lagi nih keutamaan Ramadhan. Yup, Ramadhan juga disebut syahr al-Qur’an (bulan al-Quran). Soalnya nih, al-Quran kan turun pertama kali di bulan ini. Plus, Allah telah menjadikan salah satu malamnya, sebagai Lailatul Qadr, yaitu satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Tapi tentunya nggak gratisan, Sob. Perlu ibadah ekstra supaya kita bisa meraihnya. So, genjot deh ibadahmu di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Semoga kamu dapet tahun ini. Insya Allah. Semangat ya!
Takwa vs hawa nafsu
Bro en Sis rahimakumullah, ‘penggila’ gaulislam, banyak banget keutamaan-keutamaan Ramadhan. Namun, kita bisa saja tidak mendapatkannya karena dihalangi oleh hawa nafsu. Memang sih setan dibelenggu selama Ramadhan, tapi inget Sob, masih ada satu lagi musuh yang dibiarkan oleh Allah menggoda puasa kita. Yup, itulah hawa nafsu!
Hawa nafsu itu memang bawaan lahir bro en sis. Artinya setiap manusia pasti punya hawa nafsu. Bayangin aja, kalo nggak ada nafsu makan pasti kita nggak bakalan mau makan. Sama juga kalo kita nggak punya keinginan untuk menyukai lawan jenis. Sepertinya–walaupun nggak boleh mengandai-andai)–sejarah manusia hanya mentok pada Adam dan Hawa saja. So, sebenernya hawa nafsu itu yang sengaja Allah ciptakan untuk manusia, sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan naluri pada manusia.
Meski demikian, hawa nafsu punya kecenderungan untuk membawa kita kepada perbuatan maksiat ataupun malas melakukan ibadah lho. Sebagai contoh, harusnya bulan Ramadhan kita puasa, tapi dorongan hawa nafsu yang begitu kuat karena ngiler gara-gara lihat jus mangga, bisa mendorong kita untuk nyeruput jus, walhasil batal deh puasa kita. Mulut yang harusnya bicara hanya yang baik-baik saja, eh pas diajak gosipin orang ngalor ngidul sekadar untuk ngabuburit doangan. Menyukai lawan jenis memang fitrah, tapi hawa nafsu merayu kita untuk melampiaskannya dengan cara pacaran, berzina bahkan memperkosa. Naudzubillahi min dzalik!
Bener lho. Lagi-lagi hawa nafsulah yang mengarahkan kita untuk lebih memilih nonton TV karena ada artis yang kita idolakan daripada shalat tarawih ataupun tadarus. Jadi, Yuk kita kendalikan hawa nafsu agar perbuatan kita selalu berada dalam jalan yang sesuai dengan syariat Allah! Nggak gampang, tapi yakinlah kalo kamu bisa!
Sobat gaulislam, hawa nafsu itu bisa takluk alias tunduk patuh sama takwa lho. Jadi, kalo kamu takwa, pastinya hawa nafsu akan mempunyai kecenderungan untuk mendorong pemenuhan-pemenuhan manusia ke arah amal shalih dan menekan perbuatan maksiat. Misalnya saja, kalo kamu takwa, memenuhi keinginan manusia untuk saling mencintai hanya dalam bingkai pernikahan. Ketakwaan akan mengempiskan keinginan kita untuk marah-marah nggak jelas. Takwa pula yang akan melakukan perlawanan pada hawa nafsu agar bisa bertahan menahan lapar dan haus sampai azan magrib tiba.
Nah, puasa adalah salah satu amalan shalih yang dapat meningkatkan ketakwaan. Selain itu, di bulan Ramadhan ini, kita digembleng abis selama sebulan agar derajat takwa kita benar-benar bisa meroket dengan menjalankan ibadah puasa. Belum lagi kalo kita mengejar keutamaan-keutamaan Ramadhan sekuat tenaga, pantang menyerah dan sampai titik darah penghabisan (lebay!). So, pasti kita bisa menjadi orang yang sukses meningkatkan ketakwaan dari tahun ke tahun. Untuk apa? Tentunya untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah, dan di akhirat kita bisa dikumpulkan bersama para nabi-nabi Allah, Rasulullah saw., dan para sahabatnya, sekaligus mendapatkan posisi yang mulia di sisi Allah. Amiiin!
‘Naik Kelas’ setelah Ramadhan
Hehehe, iya dong, naik kelas bukan istilah yang ada di dunia sekolahan aja. Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki kualitas keimanan dan kepribadian kita. Puasa dan amalan shalih yang telah kita lakukan pastinya dapat derajat ketakwaan kita, tapi itu kalo kamu bisa mengalahkan hawa nafsu yang setiap hari merongrong kamu selama bulan Ramadhan. Ibarat soal-soal UKK (Ujian Kenaikan Kelas) yang mesti dijawab plus bikin ngebul kepalamu, hawa nafsu juga merupakan ujianmu yang terberat. So, dijamin, kalo kamu bisa melewatinya dengan baik, berarti kamu berhasil memperbaiki diri dan berhak mendapatkan “reward” berupa semua keutamaan Ramadhan dan ‘naik kelas’ tentunya.
Artinya nih, kita menjadi pemenang dalam perlombaan meraih kebaikan di saat yang lain mendapatkan nilai jeblok atau mungkin hanya mendapatkan lapar dan haus doang selama Ramadhan. Pilih mana, Bro en Sis? Ya yang naik kelas lah! Ayo, semangat terus selama Ramadhan! Polkan ibadah yang wajib, geber ibadah sunah, perbanyak sedekah dan dzikir, sikat maksiat, tutup aurat, stop pacaran, semarakkan Ramdhan dengan menuntut ilmu Islam, gencarkan dakwah, untuk apa? ‘Naik kelas’ jadi orang yang bertakwa. Pinteeeer! Hehehe! [Junnie | Twitter @junnieNH]