Friday, 22 November 2024, 21:21

Jangan salah euy kalo anak puteri cuma bisa diandalkan dalam urusan sumur dan dapur doang. Nggak lha yauw. Anak puteri juga bisa tampil dalam kegiatan masyarakat lainnya. Bahkan lebih keren lagi, anak puteri juga bisa terlibat dalam upaya untuk kebangkitan Islam dan kaum muslimin. Bener lho. Nggak percaya? Silakan dicoba!

Sayangnya, anak puteri sekarang pada cuek bebek sih kalo disuruh merhatiin kondisi kehidupan. Diajak ngomongin pasar bebas, eh malah nyambungnya ke belanja di mal. Diminta menjelaskan ada apa di balik invasi AS ke Irak, yang muncul malah berbusa-busa menerangkan tokoh idolanya dari Amrik; Justin Timberlake, Britney Spears, Christina Aguilera, Shakira, Eminem dan gerombolannya.

Eh, pas ditanya kenapa Australia ikut-ikutan dengan Amrik menggebuk Irak, yang keluar justru nama-nama personel band beraliran seattle sound asal Australia, Silverchair. Dengan lancarnya si akhwat ini menyebutkan Daniel Johns, Ben Gillies, dan Chris Joannou. Itu lho, yang punya album, “Diorama�. Cilaka euy!

Memang sebagian besar remaja puteri adalah pelanggan setia berita-berita gosip para seleb yang dirangkum dalam infotainment. Bahkan anak puteri lah yang paling rajin mengoleksi beragam asksesoris yang berhubungan erat dengan para seleb penghias media massa dan elektronik.

Meski demikian, untungnya masih ada juga yang mau bersusah payah menyadarkan kaum Hawa ini. Buktinya, belakangan ini, bahkan bulan ini sering dianggap sebagai momentum untuk menyadarkan kaum perempuan. Itu sebabnya, sering banget orang-orang ngomongin soal pemberdayaan perempuan. Ada yang menganggap bahwa perempuan sekarang kudu tampil di sektor publik, kudu menjadi bagian dari pelaksanaan program pemerintah, ikut serta dalam mengelola pemerintahan dan sektor umum lainnya. Pendek kata, perempuan juga kudu berdaya di tengah keterbatasan fisiknya. Paling nggak kesan itulah yang akhirnya muncul.

Sobat muda muslim, khususnya yang puteri, kamu juga bisa terlibat dan melibatkan diri dalam upaya kebangkitan Islam dan umatnya ini. Ya, sebatas yang kamu sanggup sebagai remaja Islam. Minimal banget, kamu perlu paham dulu tentang kondisi masyarakat yang bakal kita sama-sama ubah. Sebab, lucu banget kan kalo kita tereak-tereak untuk mengadakan perubahan terhadap masyarakat yang rusak, tapi kita sendiri nggak ngeh dengan kondisi masyarakat, apalagi kalo kudu bicara solusinya.Lebeng! Aneh bin ajaib atuh namanya.

Itu artinya, sebagai anak puteri kamu juga perlu dan bahkan wajib juga memiliki kesadaran politik supaya bisa nyetel dengan kondisi masyarakat yang ada sekarang. Itu sebabnya, meski peran kamu di jalur umum dibatasi, bukan berarti sempit juga peluang untuk mengasah kesadaran politik kamu. Waduh, mungkin di antara kamu ada yang protes bahwa sedikit-sedikit kok menyangkut politik. Sebentar-sebentar ngomongin politik, apa nggak ada pembahsan lain? He..he..he.. jangan nepsong gitu ah. Kalem aja Mbak. Nanti juga bisa nebak sendiri maksud di balik itu.

Yang bisa kamu lakukan
Sobat muda muslim, kaum girls juga kudu trengginas dalam bergerak. Nggak boleh kalah sama anak laki. Anak puteri juga punya kesempatan yang sama dengan anak laki dalam berjuang untuk menegakkan kemuliaan Islam dan kaum muslimin.

Memang sih, keterlibatan kamu dalam perjuangan tersebut kudu disesuaikan juga dengan kemampuan kamu. Nah, sekarang kita bicara potensi yang kamu miliki.

Kalo dirunut, secara umum remaja puteri itu memiliki beberapa potensi, di antaranya; waktu luang, faktor usia, dan tingkat keilmuan. Khusus untuk usia, erat hubungannya dengan kondisi fisik dan kemampuan daya pikir. Maklumlah, anak muda kan masih �greng’ untuk diajak �sprint’. He..he..he..

Apa yang bisa dilakukan remaja puteri dalam kebangkitan Islam dan kaum muslimin ini? Sama seperti anak laki, mengubah kondisi masyarakat yang masih jahiliyah ini menjadi masyarakat yang islami. Dan yakinlah, bahwa cuma Islam yang bisa membawa rahmat bagi seluruh umat manusia.

Bener, manusia mana sih yang nggak sukses bersama Islam? Islam, ketika pertama kali disampaikan oleh Rasulullah saw. telah begitu memikat hati siapa saja yang mau menerima kebenaran. Masyarakat Quraisy yang terkenal “garang� pun luluh hatinya saat Islam mulai memancarkan cahayanya di Makkah. Satu persatu pemuda-pemudi Quraisy tertarik masuk Islam. Pemikiran-pemikiran yang dibawa Islam telah menyulap kebodohon menjadi kecerdasan. Masyarakat Quraisy yang biasa menyembah berhala pun, dibuat tak berkutik ketika diajukan pertanyaan, “Apakah ini yang kalian sembah, padahal ia tidak mampu mengusir seekor lalat pun yang hinggap di tubuhnya?� Perang pemikiran terus berlangsung, hingga akhirnya Islam berkembang pesat dan menjadi peradaban paling maju di dunia.

Fakta sejarah membuktikan, bagaimana Rasulullah saw. berhasil menegakkan sebuah peradaban yang khas yang penuh rahmat di atas landasan tauhid di Jazirah Arab yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saking digdayanya Islam, sampe-sampe, orientalis terkemuka L. Stoddard, memberikan pujian dalam bukunya The New Wolrd of Islam. Katanya, “bangkitnya Islam adalah satu peristiwa yang paling menakjubkan dalam sejarah manusia. Dalam tempo kurang dari seabad, dari gurun tandus dan suku bangsa terbelakang, Islam telah tersebar hampir menggenangi separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar, memusnahkan beberapa agama besar yang telah dianut berbilang zaman dan abad.�

Tuh, orientalis aja bikin pujian sama Islam, kenapa kita malah nggak ngeh tentang Islam, bahkan sebagian di antara teman remaja malah mencoba meredupkan cahaya agama Allah ini dengan aktivitas yang bertentangan dengan syariat Islam. Aduh, jangan sampe deh kita menjadi mesin penghancur Islam.

Nah, pertanyaannya sekarang, kenapa Islam bisa menjadi besar dan berkembang pesat? Jawabannya adalah, karena Islam disampaikan dengan dakwah dan jihad. Tanpa itu, mustahil kita bisa mengetahui bab demi bab dalam kitab fikih yang membahas dari mulai masalah bersuci sampai tentang pemerintahan Islam. Siapa tahu kita yang tinggal di negeri ini nggak mengenal Islam seperti sekarang, jika saja dulu Rasulullah dan para sahabat, juga kaum muslimin setelahnya tidak berdakwah menyampaikan Islam. Nggak kebayang deh!

Itu sebabnya, potensi yang kamu miliki berupa waktu luang, karena rata-rata dari kamu memang belum disibukkan dengan ngurus anak, suami dan segala macam masalah keluarga. Jadi masih free untuk terjun dalam dakwah. Masih bisa konsentrasi. Begitupula dengan kondisi fisik dan keilmuan, keduanya bisa menjadi pendukung dalam menyampaikan (mendakwahkan) Islam.

Nah, masalahnya sekarang, berjuang dalam dakwah ini perlu memahami kondisi masyarakat dan berbagai peristiwa yang berkembang. Itu sebabnya, di sinilah perlunya pemahaman kesadaran politik yang benar. Biar dakwahnya nggak asal aja. Tul nggak?

Langkah praktisnya?
Emang sih, upaya untuk mewujudkan kebangkitan Islam ini bukanlah tugas orang or golongan tertentu aja. Tapi semua orang yang merasa dirinya muslim punya tanggung jawab dakwah untuk kebangkitan Islam ini, termasuk tentunya teman-teman remaja puteri. Sebab kewajiban melaksanakan ajaran agama adalah bagi orang-orang yang sudah mukallaf alias terbebani hukum. Siapa saja mereka? Orang yang baligh alias bukan anak-anak lagi dan yang berakal. Oya, remaja kan bukan anak-anak lagi, iya nggak? Jadi udah mukallaf dong.

Teman, kita kudu memahami bahwa dakwah adalah beban yang kudu kita pikul bersama. Jangan pernah ada kata menyerah atawa malas untuk melakukan aktivitas mulia ini. Malah aktivitas ini harus kita pahami sebagai ujud kasih sayang kita terhadap saudara yang lain.

Sobat muda muslim, untuk mewujudkan kebangkitan yang kita cita-citakan memang butuh keseriusan dari kita semua, kaum muslimin. Meski kita masih remaja, bukan berarti nggak boleh serius. Justru seharusnya, masa remaja kita gunakan untuk mengasah diri supaya bisa mempertajam kemampuan berpikir kita. Lebih khusus lagi kemampuan untuk berpikir islami. Ada beberapa tahap yang bisa kita jadikan sebagai jalan untuk meniti kebangkitan yang hakiki. Dalam kitab an-Nahdhah (hlm. 132-155), karya Ustadz Hafidz Shalih, dijelaskan sbb.:

Pertama, setiap muslim kudu menyadari tugasnya sebagai pengemban dakwah. Allah Swt. berfirman:

ï???§?¯?’?¹?? ?¥???„???‰ ?³???¨?????„?? ?±???¨?‘???ƒ?? ?¨???§?„?’?­???ƒ?’?…???©?? ?ˆ???§?„?’?…???ˆ?’?¹???¸???©?? ?§?„?’?­???³???†???©?? ?ˆ???¬???§?¯???„?’?‡???…?’ ?¨???§?„?‘???????? ?‡?????? ?£???­?’?³???†??ï?›
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.“ [TQS an-Nahl [16]: 125]

Kedua, setiap muslim harus memahami Islam sebagai sebuah mabda, alias ideologi. Dengan begitu, kita bisa menjadikan Islam sebagai pedoman hidup kita. Islam bukan hanya mengatur urusan sholat, zakat, puasa aja, tapi sekaligus mengurusi masalah ekonomi, politik, pendidikan, hukum, peradilan, pemerintahan, dsb. Ketiga, kita kudu berjuang menegakkan Islam. Keempat, melakukan kontak pemikiran dengan masyarakat, nggak cuma diem doang. Sebarkan ide-ide Islam kepada mereka. Kalo ternyata timbul pro dan kontra, itu wajar. Rasulullah saw. saja pernah merasakannya. Tenang. Kita di jalur yang benar. Kelima, harus jelas dalam berjuang. Artinya, kita kudu fokus dan membatasi mana yang pokok, dan mana yang cabang. Allah swt berfirman:

ï???‚???„?’ ?‡???°???‡?? ?³???¨?????„???? ?£???¯?’?¹???ˆ ?¥???„???‰ ?§?„?„?‘???‡?? ?¹???„???‰ ?¨???µ?????±???©?? ?£???†???§ ?ˆ???…???†?? ?§???‘???¨???¹???†???? ?ˆ???³???¨?’?­???§?†?? ?§?„?„?‘???‡?? ?ˆ???…???§ ?£???†???§ ?…???†?? ?§?„?’?…???´?’?±???ƒ?????†??ï?›
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. [TQS Yusuf [12]: 108]

Keenam, harus berani melakukan shiraul fikriy (pertarungan pemikiran) dengan berbagai ide sesat yang ada di masyarakat. Misalnya, sampaikan bahwa demokrasi sesat, nasionalisme itu tercela, sekularisme adalah bagian dari kekufuran dan sebagainya. Itu sebabnya, perjuangan Boedi Oetomo yang katanya sebagai tonggak kebangkitan, ternyata malah menuju kemunduran. Kenapa? Karena menyerukan nasionalisme. Nah, remaja puteri Islam, harus berani melawan itu semua! Allahu Akbar!

Ketujuh, selalu meng-update perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dan berikan solusinya dengan ajaran Islam. Kedelapan, kita harus bisa menunjukkan kelemahan dan kepalsuan sistem kufur yang tengah mengatur kehidupan masyarakat kita saat ini. Supaya mereka juga ngeh, bahwa selama ini ternyata hidup dalam lingkungan yang tidak islami. Itu sebabnya kita juga mengajak kaum muslimin untuk berjuang melanjutkan kehidupan Islam.

Oya, semua itu nggak mungkin dong, kalo dilakukan seorang diri, tapi mutlak berjamaah. Lha wong main bola aja nggak bisa sendirian kan, tapi perlu kesebelasan. Inilah yang disebut kekompakan dan kebersamaan.

Sobat puteri, mau bangkit dan berjuang kan? Apalagi untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Pahalanya besar, lho. Jadi, buruan sadar, pelajari Islam, dan ayo bangkit!

(Buletin Studia – Edisi 140/Tahun ke-4/14 April 2003)