Cita-cita Yahudi untuk menggenggam dunia nampaknya hampir terkabul. Media massa, sebagai sarana efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak, berhasil dimiliki Yahudi. Itu sebabnya opini dunia selalu menguntungkan mereka dan merugikan umat Muslim. Apa yang bisa dilakukan kaum muslimin?
Jangan kaget kalo apa yang kamu baca, kamu dengar, dan kamu lihat nyaris semuanya dikendalikan kaum Yahudi. Nggak percaya? Di jalur media massa ini, Yahudi berhasil menyebarkan informasi yang cenderung menguntungkan mereka, baik dari segi bisnis maupun politis. Koran, majalah, tabloid, radio, bahkan televisi dan perusahaan film di Amerika di bawah kendali Yahudi. Jaringan mereka pun tersebar luas di seluruh dunia. Mantan wartawan Jawa Pos biro Washington DC, Djoko Susilo yang pernah tinggal di Amerika selama 4 tahun mengaku bila hampir semua media massa yang berpengaruh di Amerika semuanya dipegang orang-orang Yahudi. Walah?
Kartel Opini
Tercatat beberapa media yang berada di bawah kontrol Yahudi; The New York Times (terbit sejak 1941), The Wall Street Journal, dan The Washington Post. The Times (Inggris), The Daily Express, The News Chronicle, The Daily Mail, The Observer, The Mirror, koran The Sun dan The Times yang dimiliki Rupert Murdoch, mantan warga Australia yang pernah mendapat hadiah Bintang David, sebuah penghargaan tertinggi yang disampaikan oleh warga Yahudi-Israel. Selain itu ada juga Majalah Time, Newsweek, U.S. News & World Report. Di bawah payung perusahaan Time Warner Communication yang dipimpin seorang Yahudi bernama Gerald Levin, Majalah mingguan Time, mencapai sirkulasi hampir 4,1 juta. Newsweek, di bawah orang Yahudi bernama Katherine Meyer Graham telah memiliki sirkulasi mencapai hampir 3,2 juta eksemplar.
Fu`ad bin Sayyid Abdurrahman ar-Rifa’i dalam bukunya Yahudi dalam Informasi dan Organisasi, menunjukkan bagaimana kaum Yahudi memperkuat pengaruhnya lewat dominasi kantor berita, media massa, perfilman, keuangan dan lembaga dunia. Kantor berita terbesar dunia, Reuters, dibangun keturunan Yahudi, Julius Reuters. Kantor berita besar lainnya, Associated Press, International News Service dan United Press International, juga dimiliki orang Yahudi. Bahkan, surat kabar yang tidak terlalu besar pun, seperti The Sunday Times, The Chicago Sun Times dan The City Magazine, tidak mereka lepaskan.
Selain media cetak, beberapa konglomerat Yahudi berhasil merambah dunia broadcasting. Di jalur ini ada American Broadcasting Companies (ABC), Columbia Broadcasting System (CBS), National Broadcasting Company (NBC), dan Cable News Network (CNN). Dunia hiburan yang masih ada hubungan dengan media massa juga nggak dilepaskan dari kontrol Yahudi. Jajaran pengusaha top bisnis hiburan di Hollywood tercatat sebagai bagian dari jaringan media Yahudi. Sebut saja Perusahaan film Fox Company milik William Fox, Golden Company (Samuel Golden), Metro Company (Lewis Mayer), Warner & Bross Company (Harny Warner), serta Paramount Company milik Hod Dixon, merupakan perusahaan film yang punya pengaruh besar di bidangnya.
Bukan hanya itu, di AS hampir 90% pekerja film mulai dari sutradara, produser, editor, artis, dan krunya adalah orang-orang Yahudi. Luasnya keterlibatan orang-orang Yahudi di industri ini membuktikan bahwa mereka sangat mendominasi perfilman Amerika dan bahkan dunia.
Konglomerat hiburan terbesar saat ini seperti Walt Disney Company, dipimpin oleh seorang Yahudi bernama Michael Eisner (CEO), Disney memiliki beberapa anak perusahaan dibidang stasiun televisi. Misalnya Walt Disney Television, Touchstone Television, Buena Vista Television. Untuk film, Walt Disney memiliki Walt Disney Picture Group yang dikepalai oleh Joe Roth, seorang keturunan Yahudi. Termasuk juga Touchstone Pictures, Hollywood Pictures, dan Caravan Pictures. Disney juga memiliki Miramax Films. Wah, wah, wah.
Sobat muda, jaringan mereka cukup kuat juga. Di bisnis penerbitan buku, tercatat ada tiga penerbit kaliber raksasa dan cukup berpengaruh; Random House, Simon & Schuster, dan Time Inc. Book Co. Semuanya dimiliki pemodal Yahudi. Pimpinan eksekutif Simon & Schuster, Richard Snyder dan ketuanya Jeremy Kaplan, keduanya orang Yahudi. Malah di luar penerbit yang tiga di atas, Western Publishing tercatat ada pada peringkat paling atas, yang menerbitkan buku-buku untuk anak-anak, dengan pangsa pasar yang dikuasainya 50 persen dari pangsa pasar buku untuk anak-anak yang ada di dunia. CEO Western Publishing adalah Richard Bernstein, seorang Yahudi.
Celakanya bagi kita, media massa di berbagai negara kerapkali mengambil media-media massa besar tersebut sebagai rujukan beritanya. Termasuk di negeri ini tentunya. Hasilnya, opini yang berkembang jadi seragam. Bener lho. Gimana nggak seragam, wong yang diambil dari sono kok. Ambil contoh, media cetak di negeri kita aja suka mencantumkan sumbernya, seperti dari Reuters, CNN, AP dan lain sebagainya. Emang sih nggak semuanya media massa dikuasai Yahudi. Tapi gaswatnya, justru yang besar dan berpengaruh yang dimiliki mereka. Jadi, mau nggak mau kudu nelan mentah-mentah informasi yang diberikan mereka. Dan inget lho, film-film yang ditayangkan di televisi or di layar lebar di seluruh dunia, juga nggak lepas dari muatan yang dipesan oleh kalangan Yahudi. Paling nggak, hal itu akan mempengaruhi penilaian kita dalam menerima informasi. Apalagi kemasannya begitu memikat.
Tak salah jika George Gerbner dalam bukunya Mass Media and Human Communication Theory (1967) menyebutkan, “Mass Communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societies� (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).
Media massa sebagai agent of change
Mc.Luhan, penulis buku Understanding Media: The Extensive of Man, menyebutkan bahwa media massa adalah perpanjangan alat indera kita. Yup, dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan media massa adalah realitas yang sudah diseleksi. Televisi memilih tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan dan mengesampingkan tokoh yang lainnya. Surat kabar pun, melalui proses yang disebut “gatekeeping� lebih banyak menyajikan berbagai berita tentang “darah dan dada� (blood and breast) dari pada tentang contoh dan teladan. Itu sebabnya, kita nggak bisa, atau bahkan nggak sempat untuk mengecek peristiwa-peristiwa yang disajikan media. Boleh dibilang, kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa.
Televisi misalnya, kerap kali menyajikan tayangan kekerasan, dan itu membuat pemirsa televisi menganggap bahwa dunia ternyata lebih keras. Begitu pula ketika sebuah film ditonton, yang, biasanya dengan misi tertentu dari pembuatnya, akan memberikan kesan tersendiri bagi penontonnya. Film? Eraser misalnya, film laga yang dibintangi mantan binaragawan asal Austria, Arnold Schwarzenegger â€?menyisipkan pesan sekilas’ bahwa Hamas di Palestina adalah Teroris. Bisa diduga akibatnya, jika kemudian opini masyarakat tentang Hamas menjadi jelek. Belum lagi Film Schindler’s List besutan sutradara berdarah Yahudi, Steven Spielbergh, yang juga pernah menyutradarai film Jurassic Park,? berhasil memanipulasi perasaan masyarakat dunia. Lewat film tersebut, kebencian terhadap kaum Yahudi berubah menjadi empati dan simpati. Inilah kekuatan sebuah media massa. Dahsyat!
Kamu pernah nonton sekuelnya film James Bond, yang berjudul Tomorrow Never Die? Nah, kisah dalam film itu kian menegaskan bahwa media massa benar-benar sebagai agent of change, alias agen pengubah. Bahkan di sinilah perang informasi bisa diwujudkan. Di film itu, Cina dan Inggris hampir saja perang, karena surat kabar Tomorrow menurunkan laporan terjadinya penembakan kapal perang Inggris oleh pesawat tempur Cina dan sebaliknya. Padahal, semua itu direkayasa oleh Tomorrow. Selain tujuan bisnis, ia juga mempunyai misi bahwa media memang efektif juga untuk memicu ketegangan. Ujungnya, meraih keuntungan secara politis.
Jadi nggak heran juga jika majalah TIME, dalam situs internet time.com edisi 17 September 2002 menurunkan berita yang menghebohkan tentang pengakuan Omar al-Faruq mengenai adanya jaringan terorisme al-Qaidah di Indonesia. Pada waktu bersamaan, CNN.com edisi 17 September 2002 menurunkan dua berita sekaligus, yaitu tentang adanya gerakan Islam fundamentalis di Asia Tenggara untuk mendirikan “Super State� dan berita tentang rincian operasi al-Qaidah dalam rangka memperluas jaringannya di Asia Tenggara.
Bagaimana dengan tanggapan masyarakat? Ada yang percaya, tapi tentu ada juga yang menganggapnya bahwa berita itu adalah akal-akalannya pemerintah AS yang memiliki link kuat dengan media-media berpengaruh di dunia tersebut. Celakanya, penentu kebijakan di negeri seperti kerbau dicocok hidung, mau aja ngikutin pesan (baca: tekanan) dari AS via informasi tersebut yang emang lagi bernafsu dalam kampanye memerangi apa yang mereka sebut sebagai terorisme.
Dalam kondisi seperti ini, media memang menjadi corong untuk membangun dan membentuk opini. Gawatnya, jika opini tersebut sudah diseleksi (baca: diplintir) oleh pihak yang berkepentingan untuk mewujudkan keinginannya. Hasilnya, media massa telah berubah menjadi ancaman yang sangat mengerikan.
�Tradisi’ mengubah persepsi berlaku juga dalam tataran dunia hiburan. Kita tahu betapa gencarnya rumah produksi di Hollywood yang rata-rata dikuasai Yahudi, telah memberikan gambaran yang buruk kepada kita, kaum muslimin. Kalangan Yahudi punya semboyan: “Kita tidak sekadar memberikan pengaruh yang menentukan dalam sistem politik yang kita kehendaki serta kontrol terhadap pemerintah; kita juga melakukan kontrol terhadap alam pikiran dan jiwa anak-anak mereka� (Henry Ford, Sr., “The International Jew: The World Foremost Problem�)
Perlukah media tandingan?
Hmm… kalo begini ceritanya, genderang perang baru sudah ditabuh. Sekarang, saatnya perang opini. Tentunya, jika kita melihat fakta, pastinya bakalan keder duluan dengan hegemoni dari kartel opini Yahudi. Mereka ada di mana-mana, dan menyerang secara sistematis. Nyaris tak ada sasaran yang kelewat. Mulai dari pasar anak-anak, remaja, sampe dewasa. Lengkap. Dan harap diinget bahwa semuanya berpotensi untuk mengubah cara pandang dan penilaian kita terhadap perkembangan yang ada. Tentunya setelah mereka menyeleksi pesan apa yang diinginkan sesuai dengan kepentingannya sebelum disebar ke pembacanya dan pemirsanya.
Kalo setiap hari kita menelan mentah-mentah info yang disebar kartel opini Yahudi, maka nggak usah kaget kalo kita kemudian jadi terpengaruh dengan opini yang dikembangkan mereka. Sementara upaya untuk membendung kekuatan jaringan opini Yahudi nyaris kepayahan. Bukan apa-apa, media kita, Islam, jauh lebih sedikit dan kalah canggih ketimbang media yang dimiliki Yahudi. Tapi tentunya tidak melemahkan semangat kita untuk menandinginya. Kita justru tambah semangat.
Memang sih pengennya, atau idealnya kita punya juga media tandingan. Untuk mewujudkannya, bisa aja para konglomerat muslim menginvestasikan dananya untuk penerbitan media Islam. Memang bukan hal mudah, buktinya sampai sekarang para investor atau orang-orang Islam yang kaya mungkin kurang begitu peduli dengan urusan kayak begini. Mungkin juga karena mereka menganggap media Islam itu tidak menjanjikan keuntungan bagi mereka. Kalau itu permasalahannya, kan bisa dicari formula bacaan yang tepat dan juga manajemen yang profesional. Lagipula, untuk urusan dakwah bukankah keikhlasan dan keseriusan menjadi prioritas?
Kalo hal itu masih dirasa sulit juga, barangkali yang paling mungkin dilakukan dalam tataran solusi praktis adalah memilih dan memilah informasi. Namun hal ini pun nggak begitu mudah, kalo kita nggak punya filter. Apa filternya? Kita kudu mengetahui mana yang salah mana yang bener. Singkatnya begini deh, selalu merujuk kepada Islam. Dan tentunya ketika mendapat info, jangan langsung telen aja. Sebaliknya kudu selalu �curiga’ terhadap info yang disebar media asing (baca; bukan Islam).
Memang sih, kalo pengen benar-benar optimal, yang harus kita lakukan adalah menggalang kekuatan bersama dari seluruh kaum muslimin di dunia ini untuk membangun kesadaran dalam menyatukan pikiran dan perasaan, serta aturan. Kapan dimulainya? Sekarang dong.? Jadi, mari ubah individu dengan melakukan perubahan terhadap masyarakat. Kita bangun kembali masyarakat Islam dalam sebuah negara yang akan mampu melawan seluruh hegemoni kekuatan asing; tidak saja Yahudi, tapi seluruh kekuatan yang menghalangi Islam bakalan dilibas.. bas..bas. Yes, We are the champion my friends! [O. Solihin]
Tulisan ini provokatif. Kalian itu paranoid. Semua dituduhkan pada Yahudi. Setiap ada berita negatif tentang Islam, langsung dituduhkan sebagai ulah Yahudi. Jangan begitu dong. Introspeksi dulu, benar tidak berita itu? Jangan langsung menampik dan menuduh Yahudi.
Apakah Amrozi dan kawan2 itu buatan Yahudi? Jangan terlalu paranoid.
Dan memang kenapa kalo Yahudi betul memegang sebagian media massa? Wong yang Islam juga pengen megang media massa. Itu hal yang wajar2 saja. Nothing personal, it’s just business.
Hidup Indonesia, hidup toleransi, no paranoid, hidup Yahudi!!
Hmm.. telah nyata. Sangat nyata. Bahwa kebenaran memang akan selalu bertabrakan dengan kejahatan. Tulisan ini provokatif? Itu pendapat Anda yang barangkali merasa tersudutkan dan mungkin merasa satu pemikiran dan satu perasaan dengan Yahudi. Boleh-boleh saja. Itu hak Anda. Toh, di akhirat juga kita akan dihisab masing-masing kok. Sesuai amalan kita.
Mengapa tulisan ini seolah menyudutkan Yahudi? Ya, Allah Swt. saja, pencipta manusia sudah ngasih wanti-wanti kepada kaum Muslimin tentang perilaku Yahudi. FirmanNya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama (millah) mereka” (QS al Baqarah [2]: 120)
Memang benar siapa pun ingin menguasai media, termasuk kalangan Islam. Dan, itu sangat wajar, mengingat media massa tak akan pernah ada yang objektif. Media ini berusaha untuk obyektif terhadap fakta, tapi jelas harus subjektif dengan sudut pandang, yakni Islam.
Oke, Bro, semoga Anda mendapat hidayah Allah. Buang jauh-jauh semangat nasionalisme, bukan jauh-jauh kecintaan kepada kekufuran, dan buang jauh-jauh sifat paranoid Anda yang tidak beralasan itu. Ya, tidak beralasan, karena Anda telah menjadi ketakutan berlebihan setelah membaca artikel ini. Bukankah itu paranoid? 🙂
Weleh, malah menuduh saya paranoid, aneh. Saya tidak takut baca tulisan ini. Saya justru ketawa-ketawa ngeliat ada yang ketakutan karena “katanya” Yahudi menguasai media di dunia. Jelas, yang paranoid itu ya pihak yang ketakutan.
Ya semoga Anda juga mendapat hidayah dari-Nya. Buang jauh-jauh semangat rasisme Anda, bukan jauh-jauh rasa cinta pada negara Anda sendiri dan perikemanusiaan. Tuhan yang saya kenal tidak rasis.
Semoga kita ketemu di surga kelak.
Sudahlah.. tak usah berdebat, mana yang paranoid atau tidak. Indikator kita itu harus sudah jelas antara Islam dengan Yahudi tak akan bisa bersatu. Perlu diketahui, Yahudi itu dibagi 3: etnis, agama, dan zionisme. Saya melihat penulis ini membidik Yahudi sebagai gerakan politik dan ekonomi (Zionisme) dan juga agama, sehingga memang Yahudi kategori ini tidak akan selalu bertentangan dengan Islam dan menentang Islam. Tapi, jika Yahudi dalam kategori etnis, banyak juga yang Muslim.
Rasisme? Yang merasa Pro Yahudi sebenarnya ada menyimpan benih rasisme juga? Sebagai bukti, dalam tulisan Anda terdahulu menulis Hidup Indonesia (ini jelas level tertentu dari sikap rasisme, karena ada benih anggapan–meskipun skala kecil barangkali–bahwa selain Indonesia itu tidak ‘hidup’). Bukti rasis Anda juga terbaca dalam tulisan Anda yang menuliskan :Hidup Yahudi. Berarti Anda juga bisa terkategori rasis….
Ok. jika yang benar itu benar harus ada ukurannya. Anda yang pro Yahudi dalam hal apa? Agama, etnis atau zionisme? Jika Anda pro Yahudi dalam pengertian agama, berarti Anda sudah salah jalan. Karena kebenaran hanya Islam. Bukan yang lain. Segeralah bertobat wahai orang2 yang pro Yahudi jenis seperti ini.
Tuhan Anda yang Anda kenal tidak rasis? Who?
Maaf RALAT pada komen saya sebelumnya. Paragraf 1 baris 4. Tertulis: “… Yahudi kategori ini tidak akan selalu bertentangan dengan Islam dan menentang Islam.” SEHARUSNYA: “Yahudi kategori ini AKAN selalu bertentangan dengan Islam dan menentang Islam”
Terima kasih.
Saya setuju 100% dengan ulasan (artikel) ini,saya kristen Indonesia dan tinggal di USA merasakan hal yg sama.
Mereka mayoritas menguasai dunia jurnalistik (surat kabar),perbankan (keuangan) dll sehingga mudah bagi mereka meciptakan opini publik untuk menguntungkan mereka.
Ingat “money talk bullshit walk” berlaku,uang berbicara.
Salut dengan ulasannya yg cerdas,nyata dan to the point.
aku benci yahudi ga tau kenapa,.. mungkin karna mereka selalu di anak emaskan oleh amerika dan si amerika ini yang selalu menyengsarakan dunia (indonesia termasuk yang di sengsarakan,…)
Yahudi itu pantas untuk dibenci. Allah Swt. saja membenci Yahudi yang tabiatnya memusuhi Islam, kenapa kita harus merasa jadi pahlawan dan memihak Yahudi? Why? Tulisan ini sama sekali tidak provokatif. Aku dukung ini. Bagus!
Aku tidak akan pernah beriman pada tuhan yang mengajarkan untuk membenci. Tuhan yang cinta perang? Amit2.. Ya umatnya jadi teroris yang penuh kebencian. Maunya perang terus. Primitif sekali.
Silakan Anda2 jalan terus dengan “paham” Anda itu.. I’ll go my way..
Ada sebuah negara namanya Israel, jelas sekali agama yang dianut adalah Yahudi, negara ini mengklaim sebuah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan mereka,
Berdasar klaim ini, Israel melakukan pembunuhan, pengusiran dan terorisme terhadap orang-orang yang tinggal di tanah yang “katanya” jadi milik mereka.
Cukup jelas bagaimana kebrutalan yahudi terhadap kaum muslimin di palestina, kalo anda beranggapan bahwa yahudi itu cinta damai, kenapa ya hal seperti pembantaian di palestina terjadi?
Yahudi itu Tuhannya siapa? Mengapa mereka selalu mengobarkan semangat perang? Pro kepada Yahudi berarti mendukung perang. Silakan jalan dengan pemahaman Anda masing-masing. Toh, yang akan menghisab amalan kita semua di akhirat hanya Allah Swt. Tuhan Pencipta seluruh manusia, alam dan kehidupan ini.
yahudi….bangsa yang Allah telah menghinakannyx sebagai bangsa babi dan monyet
Mengapa sih kita harus pro Yahudi? Padahal, Allah SWT sudah melarang kita berteman akrab dengan mereka. Kecuali.. jika kita bukan muslim… silakan berkawan akrab dengan Yahudi. Tapi, kami sebagai muslim, anti berkawan akrab dengan Yahudi!
Secara realita kan sudah terbukti bahwa Yahudi memiliki jaringan ekonomi dan politik yang luas di dunia. Kebetulan penindasan-penindasan terhadap muslimin di Palestina, Afganistan, Irak, Bosnia dan kasus tuduhan terorisme pada muslimin kan jelas yang menggelar Amerika, yang mayoritas senator dan para presidennya Yahudi. Iran mau bikin nuklir Yahudi dan Amerika gusar, tapi Amerika dan Israel zionis bikin nuklir koq adem ayem dan merasa benar, Yahudi memang hipokrit. Jadi mau dibilang apa? memang kenyataan membuktikan begitu. bahkan dalam al_qur’an Allah menyatakan bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan rela terhadap muslimin hingga muslimin tunduk mengikuti aturan main mereka. Ini keyakinan dan relatita yang tidak terbantah bagi kaum muslimin.
ihiks…ngomongin tentang Yahudi. saya jadi inget waktu ngasih sanlat di sebuah SMA beberapa tahun yang lalu. Ada seorang siswi yang ngaku-ngaku keturunan Israel/Yahudi trus bertanya dengan’lugunya’ kenapa sih Al-Qur’an itu, juga orang-orang Islam (padahal si siswi juga muslimah..toh ikutan sanlat)mengutuk Israel dan Yahudi ? “Tuink”…saya jadi blank dan cuma bisa mikir..ini anak SMA belajarnya kemana… apa ga ngerti gimana Palestina dijajah sedemikian kejam oleh Yahudi, gimana sepak terjang Yahudi menguasai dunia..dst dsb. Tiba-tiba “teng teng teng”..save by the bell ? Sanlat pun berakhir and she’s gone I don’t know where…hhhhh ‘gubrak’ !!!
Saya orang biasa yang tidak paham bener ttg ini. Menurut saya sih boleh2 saja berpendapat negatif dengan Yahudi/Zionis selama ada bukti2, data yang akurat. Bukan katanya, katanya….. Jangan malah jadi fitnah. Tetep aja kan, memfitnah orang itu dosa, walopun nyata2 dia kafir?
Sekarang faktanya apa yang saya, kita dan juga kamu ( iya KAMU yg lagi baca tulisan ini) bisa perbuat untuk menyaingi apa yang sudah dikuasai Yahudi? Bisa ngga saya, kita dan juga kamu seperti pak Chairul Tanjung bikin perusahaan TV kaya TRANS TV, atau malah bikin perusahaan TV yang MENDUNIA (global) sekalian.
Kalo ada rejeki uang buaanyaak, kenapa ngga takeover saham CNN & Wallstreet Journal?
Sekarang masalahnya kenapa ngga jemput rejeki untuk mendapat banyak uang demi kebaikan umat Islam?? Pola pikir saya, kita dan kamu ternyata yang perlu dirobah sedikit.
Sebenarnya, terlepas dari Yahudi atau bukan, negara2 barat itu dibeberapa bidang, mereka lebih islami daripada kita yang muslim. Wong jaga kali Ciliwung (atau malah got didepan rumah) supaya bersih aja ndak bisa, apalagi hati?
Jagalah hati, jangan kau nodai…
To: Opiniku::
Aku mau tuh kalo punya uang banyak bikin media yang islami dan hebat. Sekarang? Belum punya modal. Ada sih kaum muslimin yang punya modal dan menginvestasikan hartanya yang nggak tahu halal apa nggak,dan dipake ngembangin bisnis yang malah memberikan keuntungan bagi musuh2 Islam. Terutama isi media yang dibangunnya. Gondok gak sih?
Ayo yang penting sadar diri aja dulu! Mau berjuang dan mau beramal demi Islam.
Jagalah pikiran jangan teracuni pikiran Barat!
Lagi2 antar penganut SAMAWI yg slg hajar.
Bingung kok Allah kini menjadi diskriminatif? Hanya pro ke satu umat saja? Bukankah umat Yahudi itu jg ciptaanNya jg?
Klo benci YAHUDI, itu nabi2 YAHUDI (MUSA, DAUD, SULAIMAN, dll) dihapus aja dr Quran mas2.
Kalo sifat2 negatif arab wahabisme yg suka membantai, teror, rusuh mudah dan disukai oleh umat radikal di sini mengapa sifat pandai umat yahudi gak mau dicontoh sih?
Ambil yg bagus, buang yg buruk.
Gitu aja kok susah!
Pake nuduh org laen paranoid, padahal sendiri jg paranoid!
nb: SEJAK KAPAN ALLAH MENJADI KEHILANGAN KEADILANNYA?
to ahmedh jewish:
Untuk tahu jawabannya, anda hanya perlu belajar ISLAM.
Mas Misbah dan Kommeng,
sebaiknya anda jangan mengimani nabi2 yahudi dlm Quran aja, lalu jika Yahudi yg Muslim jg dimusuhi aja sekalian biar kesannya ente2 sbg Muslim rasis gitu.
Jangan gt lah mas, ente2 ini kan di dlm Islam diajarkan tuk saling mengasihi manusia, klo gak pernah ketemu aja uda ngambek gitu ya kayak anak kecil aja donk.
Gimana mau hidup tenang nan damai, kalo dihati aja terbakar dendam dan menuai kebencian sepanjang hayatnya?
Naudzubillah!
Kemana hilangnya ajaran rahmatan ‘lil alamin?
Ahmed Jewish… jangan sok bijak lah. Allah yang maha bijak saja sudah ngasih gambaran ttg orang2 kafir (yahudi dan nasrani):
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”. (al baqarah 111)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (al baqarah 120)
“ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (al baqarah 140)
“Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim.” (al baqarah 145)
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (ali imran 67)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (al maidah 18)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (al maidah 51)
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (al maidah 82)
Yahudi di sini maknanya adalah agama. Yahudi sebagai etnis banyak juga yang beragama Islam.
Kinn
Mas Kinn,
Saya gak merasa sok bijak maybe entelah yg malah sok bijak pake ayat2 segala,
percuma mas; kalo semua hanya diliat dari pandangan sebelah terutama dr
sudut pandang ente sendiri,
saya hanya mau mengambil dari tengah agar masing2 bisa saling ngerti gah hanya ego melulu.
Gak ada bilang kok nabi Abraham/Ibrahim itu agamanya Yahudi atau Nasrani, oya ini yang perlu
diingatkan; bahwa beliau jg bukanlah Islam!
Mungkin kalau dibilang Muslim dalam pengertiannya menyembah Allah; ya!
Tapi itu pengetian Muslim dulu sebelum dimonopoli menjadi Islam;
bahwa Muslim adalah orang2 yg menyembah Allah adalah benar tapi bukanlah Islam,
karena Islam ada setelah kurun waktu 500 tahun kedepan setelah ajaran Nasrani.
Terserah mau bilang klo Islam telah ada sejak nabi Ibrahim ato Musa tapi itu hanya
pengakuan sepihak saja kok dari Muslim Arab Islam, karena di bumi ini berlaku
hukum waktu; ada peraturannya mas, makanya ada nomor 1. 2, 3 dst.
Gak akan mungkin yg lebih muda mendadak menjadi yg lebih tua ( nomor 1), ntar jadinya dusta belaka.
Julukan anak2 Allah hanyalah sebuah julukan kiasan yg tidak terpaku hanya menurut ukuran duniawi
saja seperti bapak dan anak;
toh umat Islam pun menyebut nabi Muhammad sebagai kekasih Allah, memang sejak kapan Allah memiliki
kekasih? Lebih cocok/bijak malah julukannya antara anak dan bapak dong, masa kekasih?
Itu klo mau dilihat dari sudut pandang ente mas Kinn yg hanya mau memandang semua ajaran selain Islam
dengan hanya sebelah mata saja, jelas gak bakal ketemulah sampe tua.
Oya klo umat yahudi dan nasrani itu (kata ente kafir) lalu bagaimana dgn Islam ya?
* Al Quran adalah bagian dari Alkitab/Injil (QS Az Zukhruf ayat 4)
* Al Quran membenarkan berlakunya Taurat dan Injil (Surah2 Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa)
* Umat Nasrani/ Ahli Kitab yg beriman masuk surga (Al Maidah ayat 65)
* Kitab Injil (Alkitab) memberikan petunjuk kepada kebenaran & kepada jalan yg lurus (Surah 46, Al Ahqaaf ayat 30),
wah saya jadi ikut2 ente mas Kinn make ayat2 abis ente sih make ayat2 sgala.
Nah dari sana sudah terlihat mana yg benar dan yg salah, Quran itu gak berbohong berarti yg bohong lidahnya mas Kinn yg bisa puter balik ya?
Kamu ketahuan… (kayak lagunya…?) 🙂
Maunya Allah (mudah2an) agama Samawi (Yahudi, Nasrani dan Islam) itu
bisa akur, tapi apa mau dikata; umatnya pada keras kepala semua;
masing2 mau lakuin dagangannya dgn menjelek2an dagangan yg lain (benar ya mas Kinn?), dan tentu saja dgn memanipulasi nama Allah yg suci itu, biar umat yg awam bisa nerimo aja.
Hhh…jadi kayak salesman aje.
Cape aahh mau tidur dolo.
Moga2 Indonesia cepet damai & makmur,
amin.
“Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (al maidah 18)
Duuh bung Kinn, namanya juga Allah; Dialah yang Maha Adil, bukan brarti sebagai anak-anak Allah lalu boleh bertindak sewenang2 kyk kaum radikal sekarang ini yg mengatasnamakan Allah lalu menghalalkan pengeboman/pembantaian massal org2 tak bersalah macam Amrozi laknatullah itu.
Kalau anak bersalah, sesayang apapun jua sang Ayah hrs menghukumnya, ya kan?
Tapi kan yg penting ajaran Nasrani dan Yahudi itu jg mulia karena mulialah maka Quran mengakui kitab2/ajaran2 Taurat, Zabur dan Euangelion (Injil Qudus sebagai kitabullah; yg difitnah ‘katanya’ telah diubah, aah lagu lama ala salesman, padahal rasulullah Muhammad gak pernah sekalipun meragukan keaslian Injil Qudus itu, setelah kematian baginda Rasul-lah, fitnah keji murahan itu muncul).
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama (millah) mereka” (QS al Baqarah [2]: 120)
Oya, wong teroris talliban jg sering kok memaksakan agamanya kpd warga2 non Muslim (terakhir para sandera Korea Selatan) yg diculik, yg merupakan tenaga relawan kemanusiaan yg kebetulan beragama Nasrani yg lagi2 secara paranoid dikhawatirkan tanpa alasan jelas oleh teroris talliban, lalu dianiaya dan dipaksa jd muallaf (kayak kucing garong; maen maksa dan nyelonong), tp tak berhasil.
Aaah talliban beraninya sama warga sipil aje ente2, maen culik lg.
They are just fucking coward!
Lupa,
to Islam Kaafah,
anda pun hrs belajar agama Nasrani or Yahudi, biar gak selalu fitnah melulu 🙂
dan bisa mengerti/toleranlah minimal dgn kaum yg laen, ok.
To Ahmad Jewish…
Belajar Islam yang benar ya…
Pendapat Anda yang seperti ini gampang ditertawakan. Silakan klik link: http://insistnet.com
Selamat belajar jangan hanya mau berpendapat berdasarkan suduh pandang ente yang miskin ilmu itu. Belajar ya!!!
to Disman,
Hmm keroyokan semua neh, its ok,
gw capek lah mo debat mendingan kalian pade ke forum2 debat aje deh, gw cumen mo ajak jalan pikiran tengah aja, cumen itu aje gak lebih!
Cuma dr pengalaman gw sbg umat beragama; buat gw gak masalah gw berada di mesjid, gereja, vihara, pura, sinagoga; gw merasakan kehadiran Tuhan/Allah, Yahweh/Yehova, Sanghyang Widhi or apapun julukannya Dia Yang Kuasa, ,coz pikiran gw gak terpatri pd satu ajaranNya, jd gw silahkan ke kalian yg ‘katanya’ uda merasa sbg umat alim yg pandai,
sebab buat gw, Tuhan aja gak membeda2kan gw atau yg laen menghirup
udara bebas ini, mau die itu kristen, Islam, Yahudi, Buddha bahkan seorang atheis pun Dia masih sayang, jdi
kenapa gw yg kecil ini mesti mengkotak2kan dan mendiskriminasi?
Apa sih susahnya menghargai agama orang mas2?
Gak mungkin apa yg tertuang di kitab suci itu ditelan mentah2, ada tertulis mencuri lsg potong tangan, berbohong lsg potong lidah, lalu eksistensi rasa cinta kasih yg diutamakan oleh agama kemana?
Hukuman tetap dijalankan namun hrs yg berprikemanusiaan pastinya.
Disman,
Yg tertawakan siapa? seperti anda kayaknya gak mungkin mau menghargai keyakinan org ya, susah deh klo uda begini.
Paling2 ujung2nya; bagimu agamamu, bagiku agamaku.
Its oke, ente pegang batu mau diapain batu itu terserah ente2, asal
jangan dibuat lempar ke ane aje, oke?
Salam kenal aje, no offense deh, cumen pengen sharing aje (males debat, ke thread debat aje), soalnye orang2 sekarang dalemin agama cumen buat keren2 aje, pake baju agamis, jelekin agama org/hancurin tempat ibadah org lain mah jalan terus; dgn sejuta alasannya, padahal karena takut tersaing aje/paranoid again (pake atas nama Allah tentunya; salesman style!).
Semoga Allah memberi hidayah ke mas Diman cs.
nb: Kurasakan kehadiranNya di mana-mana, di manapun rumahNya berada.
Aah…Sudahlah, memang klo orang sudah fanatik, susah maunya menang sendiri, agamanya paling benar yang lainnya salahhh. Itulah makanya beda orang fanatik dan orang bijak cendekia.
Orang fanatik menutup mata dan hatinya (mereka mengetahui namun sengaja menutup mata hati serta fikirannya sendiri dan menjadi bodoh secara akhlak walau pandai dalam otak) sedangkan kaum bijak membuka pikiran tuk segala hal tuk dicermati dan dipelajari demi kemaslahatan semua umat manusia.
Orang2 fanatik kemudian hari akan menjadi radikal dan ekstrem sedang orang 2 bijak akan menjadi semakin berakal akhlak budi pekertinya.
kepada ahmad jewish…
catatan saya untuk anda:
1. anda terlihat sangat nyata tidak mendalami islam.
2. sangat jelas anda tidak mempelajari sejarah
3. pemahaman anda terhadap alquran sangat buruk
4. mungkin anda aktivis Islam Liberal (mungkin, lho…), apalagi mengutip pendapat2 tokoh yang memang pemikirannya error itu.
5. saya tidak percaya sama sekali dengan yang anda ungkapkan. karena saya hanya percaya kepada Allah, Rasulullah saw. dan orang2 yang ikhlas membawa cahaya Islam dan beriman kepada Allah Swt. dan RasulNya.
6. jika anda muslim, segeralah bertobat. tapi jika anda nonmulsim, itu urusan anda dan kami tak akan pernah teracuni dengan pemahaman dan pendapat anda yang dangkal, kotor dan tak berguna sama sekali bagi islam.
maaf dan kepada para pejuang islam, abaikan saja pernyataan2 seperti yang dilontarkan orang ini. kebenaran hanya milik islam, bukan milik yang lain.
lover concerto
Islam mengakui keberadaan nabi Isa AS, dan nabi-nabi sebelumnya, sangat jelas hal tersebut cukup banyak didapati dalam Al Quran, (hal ini membuktikan islam merupakan rahmatan lil alamiin). Yang jadi pertanyaan saya apakah mereka (Yahudi dan Nasrani) mengakui Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran? kalo iya apa buktinya? (yang ilmiah ya)
Hm, again,
to love concerto,
Terserah anda mau percaya ato ga, itu semua sy kutip dr apa yg ada bukan karangan belaka, sy hanya mau mengajak untuk dpt hidup damai di alam demokrasi walau bangsa kt bermacam2 aneka warna.
bila semua umat brpikiran spt anda, jelaslah negara ini akan terus trjadi konflik, dimanapun anda berada, hanya bentrokan saja yg ada krn cara pandang anda yg hanya mau menang sendiri, ingat manusia tak akan dpt hidup sndiri; itu sdh hukum alam.
pohon beringin yg trlihat kuat trnyata tak kuat menahan dahsyatnya badai, pohon bambu yg kurus trnyata dpt melewati terpaan badai dgn fleksibel mengikuti arus badai tanpa trcabut dr akarnya.
to fikri
anda dpt lihat kehidupan kaum Muslim yg diterima dan hidup makmur di negara2 non Islam terutama Barat ketimbang negara2 asalnya Timur Tengah, apalagi kini telah ada krjasama kerukunan umat Muslim-Yahudi Inggris dgn brdirinya stasiun radio SALAM SHALLOM.
ahmad jewish, diskusi dengan anda tak akan pernah nyambung. Karena berbicara Islam tapi dari sudut pandang sekulerisme. 🙂
tak akan pernah nyambung….
Fikrah,
ya sama buat saya, trnyata amatlah sukar tuk diskusi dgn org2 macam anda yg jg hanya memandang dunia ini sebelah mata. Cuma tulalit saja.
Mengenaskan sekali masa depan Indonesia jika org2nya macam gini.
Duuh Gusti, capeee d:)
lha…lagi-lagi debat masalah yang sama-sama gak ngerti jluntrungnya (apaan tuh..he he) apa yang diperdebatkan oleh jewish cs. dan mas fikrah cs. bagai mengaduk-aduk kolam lantas orang disuruh nebak jenis ikan yang ada di dalamnya atau malah disuruh nebak berbagai jenis mahluq hidup yang tinggal di situ. Kagak ada yang bisa man..! agama Islam, Yahudi dan Kristiani tuh sama-sama bener gak ada yang salah..lha wong syariatnya yang bikin Allah koq..masak Allah bikin ‘sesuatu’ yang salah, rusak, gak manfaat, pastilah yang berasal dari Allah itu merupakan wujud yang suci, bermanfaat dan terlepas dari kekurangan2…kalo bikinan Allah ada yang kurang baik, berarti ada yang bikin ga bisa donnnnnnkkk..ga mungkinlah itu…Allah sebaik-baik Pencipta..entah itu syariat Musa, Isa, Dawud bahkan sampai Nabi suci Muhammad SAW semuanya baik, suci dari kekurangan. lha terus ngapain kita bertengkar sendiri..? ternyata yang bikin syariat itu keliatan rusak, mengikuti selera hawanafsu, kejam, intollerant dll…karena ulah manusia itu sendiri..pengikut-pengikut syariat yang buta mata hati dan fikirannya..dan hanya mengklaim dirinya yang paling benar..seolah2 kebenaran itu tunggal dan hanya miliknya , penafsirannya saja…yg laen salah. payah kalo begini…syariat Nabi Musa adalah benar, tapi diselewengkan oleh ummat yang ga bertanggungjawab, maka nampaknya syariatnya jadi ga keru-keruan…syariat Nabi Isa ga kalah baiknya..mengajarkan cinta kasih yang tiada tara..akan tetapi disalahartikan oleh pengikutnya..maka nampak tidak rasional dan dinamisnya ajaran itu…sama saja dengan syariat Nabi Muhammad SAW suci dari segala kehendak nafsu beliau….ingat “wa ma yantiqu ‘anil hawa, in huwa illa wahyu yuuhaa…( Nabi Muhammad itu tidak pernah memperturutkan hawa nafsu semua yang dikatakan beliau adalah semata-mata wahyu…) terus koq banyak syariat Islam yang diperdebatkan dari berbagai seginya..? sekali lagi ummatnyalah yang bikin ajaran yang suci itu jadi runyam…semua agama menebarkan keadilan, ketenangan, keramahan, kedamaian…akan tetapi manusianya menebarkan ancaman, terror, perusakan dll…lantas siapakah sesungguhnya pembela agama itu..?? yang mana orangnya..??? hanya klaim absoluth yang ada…plizzzz damai aja dehhh…he he he..
@ahmad jewis:
Lagi-lagi jawaban yang tidak ilmiah, kalo cuma lihat hidupnya makmur atau tidak engga ada hubungannya sama agama, banyak yang engga beragama alias atheis jadi kaya juga. Ngapain susah2 beragama kalo cuma mau kaya aja?
Kalo kita bicara dalam konteks saling menghargai, artinya kita bicara dari kedua sisi, tidak bisa satu sisi menghargai saja sementara disisi yang lain tidak.
Penghargaan islam sangat jelas, karena periwayatan mengenai (yahudi dan Nasrani) ada dalam Al quran, selain itu banyak juga penjelasan dalam Al Quran mengenai kesesatan mereka.
Itu bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan umat islam di level yang cukup tinggi yaitu di level kitab suci, sekarang pertanyaan saya, adakah penghargaan Yahudi dan nashrani di level kitab suci mereka? Adakah mereka menyebut mengenai nabi Muhammad dan Al Quran di kitab suci mereka?
@ Khoirossi:
Kalo semua agama benar, kenapa ada yahudi, kristen dan islam?
Fikri,
Ilmiah itu klo artinya sesuai fakta ya ada, itu tlah dinyatakan sikap berkali2 oleh para agamawan Barat yg tlah cukup toleran walau oknum ada saja yg mendistorsinya, di sini sy brbicara mengenai sikap bung, lah wong ente aja di Quran banyak perintah tuk menghormati kaum lainnya (yahudi, nasrani, majusi) tapi kok susah bangeeet yaa.
Malah senengnya ikutin ayat2 pedang lainnya yg mengecam umat lain.
Nah lebih baik mana dong, ada tertuang di kitab suci tp malah membangkang atau sebaliknya?
Itu yg sy sebut penghargaan secara nyata di kehidupan sehari2,spt berita2 yg sy post di atas sblumnya, anda menuntut penghargaan di kitab suci? Jgn mimpi mas, di bumi ini brlaku hukum waktu, Taurat-Zabur-Injil lebih dulu ada drpd Quran,
jika memang tak ada tertulis maka kenapa hrs dibuat2? Dusta hukumnya.
Muslim meyakini Quran diwajibkan melengkapi hukum2/kitab2 Allah yg turun sblumnya.
Bukan utk menentang kitab2 tsb.
jika mesti 1 agama, mengapa ada kitab2 Taurat dan Zabur tuk Yahudi, Injil tuk Nasrani serta Quran tuk Muslimin?
lalu mengapa Allah hrs menciptakan bangsa2 selain bangsa Arab jika begitu?
Ask yourself Abu Fikri.
Khoirrosi,
dr awal sy damai2 aje mas, hanya mau ngajak agar kita saling menghargai kok, tp kok susah ama ya malah dibilang gak blajar sejarahlah, dalemin agamalah, diajak debat lg 🙂
Padahal jelas sudah dan nyata bhw Quran sendiri telah menyatakan utk saling menghargai antar sesama umatNya (Yahudi, Nasrani, Islam etc).
Terkadang kenyataan/kebenaran itu pahit dan tak semanis kebohongan/semu, tp sebagian manusia lebih memilih manisnya kebohongan/semu belaka ketimbang pahitnya kebenaran dan kedamaian.
Dari pahit kita mengenal manis, sebaliknya pun begitu.
Abu Fikri,
Ilmiah? jika berbicara ilmiah yg mendekati adalah fakta/kenyataan dibanding sekedar teori semata, apa yg saya kemukakan adalah apa yg terjadi di lapangan/kehidupan sehari2,
acapkali para pemuka agamawan di Barat membuktikan tindakan tolerannya kpd umat agama lain di sana, padahal di kitab suci Injil tak terdapat nama Islam (kalo dipaksakan dimuat, itu dusta hukumnya; jika tidak tertuang mengapa hrs diada-ada?)
laah wong ente saja diperintahkan di Quran (yg telah nyata) untuk menghormati umat lainnya (Yahudi, Nasrani) saja susahhh banget, membangkang malah iya; dan lebih senang mengkuti ayat2 pedang yg padahal tujuannya hanya sekedar memperingati saja dr oknum2 yg berkedok yahudi, nasrani.
Ente menuntut penghargaan secara tertulis di Taurat dan Injil? Mimpi kali yee, inget seperti yg pernah saya nyatakan bhw di dunia ini berlaku hukum kurun waktu, itulah mengapa Tuhan menciptakan waktu agar segala sesuatunya terjdi berurutan; Yahudi dgn Taurat & Zaburnya, Nasrani dgn Injil Qudusnya lalu kemudian Islam dgn Qurannya,
jelas di taurat dan Injil tak tertuang Islam dikarenakan perbedaan kurun waktu yg begitu lama namun memang tertulis Allah akan menjadikan bangsa Arab (keturuna Ismael) menjadi keturunan yg mulia/besar sebagaimana Ia menjanjikannya kpd Ishak (kakek moyangnya bangsa Yahudi).
Quran jelas menyatakan sebagai kitabullah yg TIDAK MENOLAK kitab2 Allah yg turun sebelumnya, ia melengkapi kitab2 yg telah ada.
Jadi, lebih baik mana jika sudah begini;
yg tidak teruang namun umatnya menunjukkan sikap toleran daripada yg jelas2 tertuang namun malah membangkang dan mengingkarinya?
lebih baik tindakan yg nyata dibanding hanya sekedar teori belaka.
Jika memang hanya mesti satu agama lalu mengapa Allah menciptakan Yahudi dgn kitab Tauratnya, Nasarni dgn kitab Injilnya dan Islam dgn kiatb Qurannya?
Kenapa allah menciptakan banyak bangsa2 klo begitu kenapa tidak langsung menciptakan satu bangsa Arab saja???
Kita mengenal rasa manis tidak dari satu buah saja (apel, jeruk, salak dll) semuanya memberikan rasa berkah manis yg berbeda namun semuanya mendatangkan kebaikan,
semua agama yg mengajarkan kebaikan kasih sejati adalah benar!
hanya Dialah yg merupakan ke-Mutlak-an satu2nya yg mana Dia Sang Pencipta memiliki ribuan nama berbeda namun dgn mencirikan kasihNya yg tiada tara atas segala ciptaanNya yg tanpa pamrih ini kita dpt
mengenaliNya.
Jika Allah Sang Pencipta Maha Kuasa saja tidak membeda2kan, mengapa kita yg kecil tak berdaya ini hrs dgn angkuhnya membeda2kan dan mendiskriminasi sesama kita hanya krn beda aqidah keyakinannya?
*Katakan: “Kami percaya kepada kepada Allah, dan apa yang telah disampaikan kepada kami…dan apa yang diungkapkan diungkapkan kepada Musa, Isa al-Masih dan para nabi…Kami TIDAK MEMBEDAKAN yang satu dari yang lain, dan kepada Allah kami menundukkan kemauan kita.” (Al-Imran 84)
Ahmed Jewish said:
“Jika Allah Sang Pencipta Maha Kuasa saja tidak membeda2kan, mengapa kita yg kecil tak berdaya ini hrs dgn angkuhnya membeda2kan dan mendiskriminasi sesama kita hanya krn beda aqidah keyakinannya?”
Anda tidak membaca alQuran atau pura2 tidak tahu ayat-ayat ini?
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (ali imran 19)
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (ali imran 85)
Ini perkataan Allah. Anda maunya apa?
Bayan,
Hm, klo begitu sih sami mawon mas Bayan, percayalah umat yahudi jika menuruti kitabnya maka mereka skeptis dgn nasrani, umat nasrani jika mengikuti (secara kulit dan ego saja) maka akan skeptis dgn Yahudi (dan Islam), umat Islam jika menuruti ego saja (tidak benar2 mendalami rahman/kasih yg terkandung dlm Quran maka lagi2 akan skeptis dgn dua agama Allah sebelumnya yakni Yahudi dan Nasrani, ujung2nya akibat rasa ego2 salesman ini maka terjadi persaingan yg tak sehat maka peperangan dan konfliklah yg yg akan terjadi seperti belakangan yg acapkali terjadi di dunia.
Apakah itu tujuan dr agama2 Allah? peperangan dan penderitaan?
Mengapa para waliullah (wali songo) tidak menghilangkan budaya2 (Hinduisme) yg ‘katanya’ pagan itu seperti pewayangan, tari2an, gamelan?
, tentu saja jika mengikuti ego wahabiyah-nya kaum Arab itu maka akan kian terjadi pertumpahan darah yg lebih parah pada masa waliullah tsb.
Beliau2 tidak mengedepankan ego nafsu semata manusia namun mempertimbangkan sisi bijak dan aturan2 keseimbangan alam yg ada sehingga konflik dan peperangan dpt dihindari.
Allah berkenan kpd manusia menemukan cermin agar kita dpt melihat jati diri kita, refleksi wujud kita agar kita di depan cermin dpt merubah gerak2 kita yg buruk serta memperbaikinya supaya lebih indah baik kala kita berinteraksi (bayangkan jika cermin tak akan pernah ditemukan maka jerawat di bawah mata pun tak terlihat!)
Maksud saya, jika kita ber-ego ria dgn menjelekkan dan mengkafirkan semau perut gue agama lain selain agama sendiri, suatu saat akidah kita sendiri dikafirkan oleh umat lain, BAGAIMANA PERASAAN KITA SENDIRI???
(Silahkan anda merenung di bulan ramadhan yg penuh hidayah dan rahmat ini!)
Jika itu menurut anda perkataan Allah, mengapa Allah yg Maha Adil tidak dapat berbuat adil kepada agama2Nya sendiri? mengapa hanya satu agama yg hrs dimuliakan? apa Allah hanya berkenan memuliakan agama yg terakhir yg datang dr bani Ismail ketimbang dr bani Israil bin Ishak yg telah dulu eksis???
Kemana hilangnya ayat2 kemuliaan yg menjunjung kitab2 sebelum Quran yakni kitabullah2 Taurat, Zabur dan Injil???
Apakah ada dualisme?
Bayat, bacalah Quran dgn otak dan hati (iman) jgn dengan kedengkian dan ego anda semata!
Semoga Allah membuka hati dan fikiran anda agar dpt mengasihi seluruh insan umat manusia.
“Dan jika kau (rasulullah Muhammad) meragukan apa yang diwahyukan kepadamu, maka tanyakan kepada mereka (Nasrani/Ahlul Qitab) yang membaca Injil yang sebelummu . Ketahuilah bahwa kebenaran telah datang kepadamu. Jadi jangan bergabung di antara mereka yang ragu-ragu…
[Surah 10:95-(b)].
So mas Bayan, itulah firman Allah,
yg memerintahkan agar kita saling melengkapi (bukannya saling menentang) antar sesama umat Allah,
termasuk yg mana ente? yg ragu2?
Ahmed Jewish…
Sangat mudah menilai Anda:
1. Jika bukan dari kalangan liberal..
2. Anda menganut sinkritisme.., maka akibatnya…
3. Jika anda muslim, anda bukannya membela Islam tapi malah mencampurkannya dengan kebatilan.
Tapi Islam tak akan bisa dikalahkan hanya dengan celotehan Anda yang sangat tidak bermanfaat…
To:: Ahmed Jewish::
Anda maunya apa? Jadi Muslim yang benar dan baik atau mau jadi muslim yang liberal? Atau mau jadi kafir sekalian? Pilihan di akhirat cuma dua: Surga atau neraka.
Pilih mana?
To Kiki dan Gue,
Nah salah lg ‘kan,
gini aje deh (cape klo bicara dgn org ego besar), minimal saya bukanlah orang2 yg berego besar dan
paranoid (itu tuh yg selalu tuduh akida org kafir tp gimana yah akdah sendiri gak mau dibegitukan)
mau lempar orang dgn batu tapi sendiri dilempar batu malah kesakitan, gimana dong ente2 ini,
walau kaum Muslim Liberal itu ‘katanya’ buruk tapi setidaknya mereka mau mengakui keselarasan
antar umat beragama mungkin dikarenakan pergaulan mereka yg luas (lebih kuas dari org2 wong ndeso-nya
di Gaul Islam ini y ngakunya gaul), serta faktor edukasi mereka yg tinggi sehingga mampu berpikir lebih ke depan
demi kemajuan dan keharmonisan bangsa ini yg ngakunya lebih agamis namun malah tertinggal jauh dlm segalanya
dgn bangsa2 atheis.
Rumet.
Kiki,
saya dr awal membela Muslim terutama dari org2 seperti anda yg selalu ingin membawa Islam kepada jalan peperangan dan darah yg merupakan pengkhianatan dan kekufuran dari nafas islam yg sesungguhnya,
Islam berasal dari kata bahasa Arab yg berarti ‘berserah diri’ atau Asalam (damai), bukannya berserah diri malah mengeraskan hati dan anti damai,
semoga Allah membuka hati Kiki cs agar kembali ke jalan Islam nan rahmatan, amin.
Aebentar lg Lebaran, mohon maaflah kpd orang tua ya mas Kiki dan yg terutama kpd Allah Sang Pencipta yg sering ente manipulasi namaNya yg Suci buat menyakitkan hati orang lain, oke bro?
Wassalam.
eleh-eleeehh..tukar fikiran kagak usah pake perasaan man…! ketika tukar fikiran minimal ada tiga pilihan, Simpati, Antipati dan Empaty. gue empaty aja sama semuanya…karena kita masing-masing sama-sama gak tau..mana yang paling benar. Hanya benar menurut anggapan dan keyakinan kita sendiri aja…yang benar sesungguhnya ‘ntar kalo kita dah ketemu ama malaikat he he..di alam barzakh sono he he…sekali lagi tidak ada agama yang menebarkan kekerasan dan gemar pada penghancuran martabat kemanusiaan, apakah Allah akan setuju melihat hamba-hambaNya saling berbantah-bantahan berperang, berbunuh-bunuhan, saling hina…dan memusuhi…apakah Allah menikmati keagunganNya, KesucianNya diatas penderitaan ummatNya yg saling benci, perang, membunuh, memperkosa demi agama??? apakah Allah perlu dibela dengan prasangka manusia yang dangkal..?? Saya kira Allah saya dan Allah anda2 juga, pastilah tidak ingin melihat dalam hati anda setitik noda permusuhan, kebencian terhadap sesama manusia yang beda prinsip. Nabi Muhammad SAW bukankah sangat toleran terhadap agama lain..?? mengapa kita sebagai umatnya tidak bersedia sedikit menyisakan rasa empaty kita buat saudara kita yg laen??? apakah anda pemilik tunggal kebenaran?? agama dalam penampilan perdananya sungguh indah dan menyejukkan…akan tetapi lambat laun..karena tergerus waktu..dan naluri manusia yang rakus…keindahan dan kesucian itu mulai kabur, suram…umat manusia macam kita inilah yang BERJASA meretas kesucian nilai agama itu….atas nama agama menyerang, menghina dan menebar kebencian pada orang lain…zaman dah berganti…sekarang bukan zaman konfrontasi lagi…berbeda saat Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa AS, Nabi Musa AS, Nabi Dawud AS, beliau2 jiwa yang Agung itu menyampaikan agama sesuai dengan konteks zamannya…Abad ketika Nabi Muhammad SAW hidup, peperangan adalah satu hal yang lumrah bukan hal yang aneh..macam kompetisi Indonesia Idol atau Mama Mia gitulah..gak ada yang istimewa…bukan sesuatu yang melanggar HAM…pikiran manusia saat itu belum menjangkau kesana…baik di dunia Timur atau di Barat…jika peristiwa masa lalu dihadapkan pada cermin masa sekarang ya gak berimbang, ga adil itu namanya…setiap perjuangan dalam meraih kebenaran punya aspek dan perspektif sendiri2 sesuai dengan tingkat pemahaman dan kondisi zaman masing-2 jadi…mari kita bertoleransi lah, inklusiv dalam beragama dan jangan eksklusif..he he..
@ abu fikri :
adanya agama yang beragam dan bermacam-macam itu adalah hukum alam. setiap KEBENARAN di DUNIA (dalam skala opini, argumentasi, teori, hukum..dst..tak terkecuali agama dlm tafsir manusia) suatu saat akan muncul ANTITESANYA dan antitesa ini lambat laun akan diikuti oleh pendapat baru untuk mendamaikan dua aras kutub kebenaran itu…ialah SINTESA…but…gak lama lg muncul antitesa…terus begitu gak ada habisnya…semua ini hanya masalah otak manusia yang serba kurang…makanya mari kita sama-sama mati terlebih dahulu…baru tahu yg benar dan yg tidak…selama masih di dunia gak usah berdebat sembari menyalahkan orang lain..cukup kebenaran itu untuk diri sendiri aja..he he peace…salam damai…wallahu a’lam bis showab..wa ana Faqir fi al ‘Ilm..syukron Katsiiron..
wah payah kalian semua.. Etos Kerja yang perlu ditingkatkan, bukan ngomong aja.. Kalian bisanya ngomong aja… Rubah tu sikap
To Kiki dan Gue,
Nah salah lg ‘kan,
gini aje deh (cape klo bicara dgn org ego besar), minimal saya bukanlah orang2 yg berego besar dan
paranoid (itu tuh yg selalu tuduh akidah org kafir tp gimana yah akidah sendiri gak mau dibegitukan)
mau lempar orang dgn batu tapi sendiri dilempar batu malah kesakitan, gimana dong ente2 ini,
walau kaum Muslim Liberal itu ‘katanya’ buruk tapi setidaknya mereka mau mengakui keselarasan
antar umat beragama mungkin dikarenakan pergaulan mereka yg luas (lebih kuas dari org2 wong ndeso-nya
di Gaul Islam ini y ngakunya gaul), serta faktor edukasi mereka yg tinggi sehingga mampu berpikir lebih ke depan
demi kemajuan dan keharmonisan bangsa ini yg ngakunya lebih agamis namun malah tertinggal jauh dlm segalanya
dgn bangsa2 atheis.
Rumet.
Oya, mas Kiki, semua celotehan saya ini berdasar sejarah dan ayat suci,
jd bermanfaat or tidak; terserah ente2,
berat ya menerima pahitnya kenyataan? belajarlah.
(Oya moderator, jgn suka dihapus ya komen2nya biar sportif gitu., kan katanya gaul.)
Wassalam.
Islam tidak akan terkurangi nilai kesucian dan keilahianNya hanya oleh karena akal pikiran manusia yang picik dan dangkal. seribu satu macam teori digunakan untuk membedah dan mengkorek-korek kelemahannya hanya ketakjuban dan keheranan saja yang bakal ditemui manusia…kecuali ada sebersit niat kotor dalam hatinya, maka yang dilihatnya hanya keburukan dan kejahatan Islam.Orang macam begini tidak bakal mendapat HidayahNya…tapi mendapat laknatNya…Na’udzubillah min zdaliik…
To Gue,
Jika mempercayai agama tapi dgn menanam bibit kebencian dan permusuhan apakah itu syurga???
Terkadang umat yg mengaku beragama itu lebih senang hidup berselubung kebenaran semu sepihaknya saja dibanding kebenaran sejati hanya karena bertentangan dgn aqidahnya itu sendiri.
Jika sudah begini, maka kesucian firman Allah hanya masuk telinga kanan keluar di telinga kiri dan firman itu hanya digunakan (dimanipulasi) sekedar permainan kata2 belaka.