gaulislam edisi 899/tahun ke-18 (13 Rajab 1446 H/ 13 Januari 2025)
Sobat gaulislam, drama terbaru bukan datang dari film Hollywood, tapi langsung dari kenyataan. Sejak Rabu (8/1/2025), Los Angeles kayak lagi bikin remake film disaster! Kebakaran gede-gedean nyamber di kawasan elite Pacific Palisades—tempat menetap banyak seleb Hollywood. Hasilnya? Sekitar 1.000 rumah mewah jadi abu, 24 orang meninggal dunia, dan lebih dari 70.000 orang terpaksa ngungsi. Waduh! (kompas.com, 13/1).
Penyebabnya? Angin kencang yang ngebantu api jalan-jalan dengan santainya. Si jago merah ini nggak cuma ngabisin rumah-rumah sultan, tapi juga ngegerus toko-toko di sekitar. Serius, ini bukan kebakaran biasa—ini kayak film blockbuster dengan efek spesial yang terlalu real.
Kepala Pemadam Kebakaran LA County, Anthony Marrone, curhat ke media soal susahnya kerja mereka. “Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa. Namun, kami tidak memiliki cukup personel pemadam kebakaran di LA dibandingkan departemen lainnya untuk menangani ini,” ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita AFP.
Boleh dibilang, tim pemadam kebakaran udah kasih yang terbaik, tapi jumlah personel pemadam kebakaran di LA itu kurang banget. Bayangin aja, mereka harus ngelawan api yang udah ngegasak lebih dari 16.000 hektare tanah dan mulai nyelonong ke Altadena, wilayah utara LA.
Wah, LA beneran lagi panas—bukan cuma gosip seleb, tapi juga apinya, yang ada di mana-mana.
Oya, kalo biasanya drama LA datang dari red carpet, sekarang datang dari api yang literally bikin semuanya abu. Menurut LA Times, jalan-jalan di pinggiran kota jadi kayak set film pasca-apokaliptik: rumah-rumah rata, asap tebal, dan korban terus bertambah. Sampai sekarang, area yang terbakar udah seluas 108 kilometer persegi. Buat gambaran aja, itu tuh hampir seukuran Kota San Francisco, Bro en Sis!
Ilmuwan udah lama wanti-wanti soal perubahan iklim, dan sekarang dampaknya mulai kelihatan (ah, jadi keingetan film The Day After Tomorrow, yang rilis tahun 2004). Aktivitas manusia bikin pola cuaca makin kacau, jadi kebakaran kayak gini makin brutal. Ditambah lagi si angin Santa Ana, yang datang dari timur ke barat sambil ngegas kayak lagi ngejar deadline.
“Apa yang kami lihat di sini dalam 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), Jim McDonnell. (kompas.com, 13/1).
Kebakaran ini juga nyerang langsung ke jantung Hollywood. Seleb-seleb kayak Mandy Moore, Cary Elwes, sama Paris Hilton jadi korban. Keluarga Billy Crystal, yang udah 45 tahun tinggal di rumah mereka, juga kehilangan segalanya.
“Kami membesarkan anak-anak dan cucu-cucu kami di sini. Setiap inci rumah kami dipenuhi cinta. Kenangan indah yang tak dapat dilupakan,” ungkap keluarga Crystal, seperti dikutip dari Associated Press. Huhu, ini sih bikin baper maksimal. Tapi, biarin dah!
Penduduk biasa juga nggak kalah pilu. Dylan Vincent, warga lokal, balik ke rumahnya cuma buat lihat, udah nggak ada apa-apa lagi. “Sungguh aneh kembali ke tempat yang sekarang sudah tak ada lagi,” katanya. Di Palisades Village, tempat yang biasanya jadi pusat kehidupan warga, kayak perpustakaan, toko kelontong, sampai butik, sekarang tinggal puing-puing.
LA beneran lagi kayak di episode terkelam serial disaster. Kalo kamu kira kebakaran ini cuma bikin rumah-rumah jadi abu, salah besar, Bro en Sis! Dampaknya udah level mega-bencana, termasuk ekonomi yang ikut hancur lebur. Bayangin aja, kerugian yang diasuransikan diperkirakan tembus 8 miliar dollar AS—alias Rp 130 triliun! Iya, TRILIUN, kayak duit Monopoly, tapi ini nyata. Gimana nggak mahal, rumah-rumah di kawasan elite yang kebakar tuh kayak vila sultan semua. (kompas.com, 13/1)
Pemadam kebakaran masih berjuang ngelawan si jago merah yang nggak mau minggir. Nah, cuaca dan perubahan iklim lagi-lagi bikin semuanya makin ribet. Prediksi cuaca? Angin dan panas bakal bikin api ini betah beberapa hari ke depan. Jadi, ini bukan drama sehari selesai, tapi miniseries bencana.
Oh iya, penyelidikan soal penyebab kebakaran udah dimulai. Sampai sekarang, nggak ada bukti kalo ini ulah tangan jahil. Tapi, laporan awal nunjukin kabel listrik dan peralatan utilitas lainnya ikut andil dalam drama ini. Konon kabarnya begitu. Malah beredar juga ada konspirasi di balik kebakaran tersebut. Ah, akal-akalan aja kali. Sebab, yang pasti adalah kehendak Allah Ta’ala untuk membuat kawasan tersebut luluh lantak. Beneran!
Ini kebakaran udah masuk daftar salah satu yang terparah dalam sejarah California. Jadi, ya, kalo kebakaran ini difilmkan, judul alternatifnya yang bisa dipilih, “The Billion-Dollar Blaze”.
Oya, sekadar tambahan info, menurut laman antaranews.com (13/1), wilayah kebakaran di Los Angeles terus meluas dan menyebabkan dampak yang signifikan di berbagai kawasan, seperti di Palisades. Kebakaran di daerah ini memaksa sekitar 30.000 orang untuk dievakuasi. Api melahap area seluas 17.000 hektare, dengan lokasi utama berada di antara Santa Monica dan Malibu.
Daerah lainnya, Eaton. Wilayah yang terletak di bagian utara Pasadena, turut terdampak kebakaran dengan total area yang terbakar mencapai 10.000 hektare. Berikutnya, daerah Hurst. Bagian utara San Fernando juga tak luput dari amukan api, yang menghanguskan sekitar 850 hektare lahan. Berikutnya kebakaran di kawasan perbukitan utara Los Angeles, tepatnya di wilayah Lidia, api melahap 350 hektare lahan. Ada lagi daerah Sunset, kawasan Hollywood Hills, yang terkenal sebagai area bersejarah dan penuh landmark ikonik, juga terdampak. Kebakaran di sini menghanguskan sekitar 50 hektare lahan.
Secara keseluruhan, proses evakuasi masih terus berjalan karena api belum sepenuhnya padam. Lebih dari 10.000 bangunan dilaporkan rusak atau hancur. Total kerugian diperkirakan mencapai antara 135 miliar – 150 miliar dolar AS (Rp2.184 triliun – Rp2.427 triliun).
Publik malah puas?
Sobat gaulislam, ada yang tak biasa sikap publik dalam kasus kebakaran di LA (Los Angeles, ya, bukan Lenteng Agung!). Ada rasa puas karena pemerintah Amerika memang seringkali nggak adil terhadap negeri-negeri kaum muslimin. Israel dibiarkan membumihanguskan Gaza. Banyak seleb Hollywood yang malah mendukung Israel. Mereka benci kaum muslimin di Gaza Palestina. Kalo kamu cukup aktif di media sosial, pasti nemuin deh komentar-komentar yang bikin nyesek dada. Kok bisa sih mereka benci warga Gaza?
Salah satunya adalah James Woods. Woods merupakan aktor kawakan asal Utah, AS. Mengutip Hello Magazine, pria 77 tahun itu membintangi sejumlah film dengan karakter pembunuh hingga penipu. Salah satu film besar yang dia bintangi adalah Once Upon a Time in America. Woods berperan sebagai teman kecil dan gangster Robert de Niro.
Judul film lain yang juga dibintangi seperti Casino, The Specialist, hingga White House Down.
Di luar akting, dia dikenal sebagai pendukung Israel. New Arab menuliskan Woods memberikan pujian pada serangan brutal Israel ke Palestina sejak perang dimulai.
Bahkan dia mendukung untuk perang terus berlanjut. Usulan gencatan senjata yang diinginkan banyak orang juga tak disukainya.
“Tidak ada gencatan senjata, tidak ada kompromi, tidak ada pengampunan #KillThemAll,” begitu cuitannya yang dia tulis di akun X (dulu Twitter) miliknya.
Nah, kebakaran yang menghanguskan rumahnya ikut ditanggapi penyair Palestina Mosab Abu Toha. Dia mengomentari Woods yang menangis saat diwawancarai mengenai bencana tersebut.
“Beraninya Anda muncul di TV dan menangis,” tulisnya. Dia juga menuliskan surat terbuka untuk Woods mengenai keadaan di Palestina yang porak poranda karena serangan Israel.
“Rumah bibi saya dibom pada Oktober 2024. Putrinya terbunuh bersama 15 orang lain, banyak yang tertimbun reruntuhan hingga sekarang. Apakah ini berarti bagi Anda?” tulis Mosab Abu Toha. (cnbcindonesia.com, 12/1).
Itu sebabnya, dengan fakta seperti itu, netizen di negeri ini juga banyak yang bersyukur ketika kota tersebut dikepung api. Kebijakan politik pemerintah Amerika yang mendukung genosida yang dilakukan zionis Israel, ditambah kebusukan mulut beberapa seleb Hollywood yang membenci kaum muslimin menjadi alasan mengapa mereka perlu bergembira dan puas saat Los Angeles terbakar bak inferno.
Kehendak Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Yunus [10]: 107)
Dalam firman-Nya di ayat lain, “Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya.” (QS ar-Ra’du [13]: 11)
Sebagaimana disebutkan pula dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Ketahuilah sesungguhnya seandainya ada umat bersatu untuk memberikan satu manfaat kepadamu, mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu. Seandainya ada umat bersatu untuk memberikan mudarat kepadamu, mereka tidak bisa memberikan mudarat kepadamu kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu. Pena sudah diangkat dan lembaran catatan sudah kering.” (HR Tirmidzi, no. 2516 dan Ahmad, 1:293, sanad hadits ini hasan)
Nah, dalil ini bisa digunakan untuk melawan opini yang bilang katanya itu kebakaran yang udah direncanakan sama pihak tertentu, mereka menyebutnya elit global. Jadi, terkesan bahwa itu bukan kehendak Allah Ta’ala, tetapi lebih karena upaya elit global yang merencanakan sesuatu atas kota tersebut. Ini jadi persoalan akidah, dong. Kalo diyakini bahwa itu bukan kehendak Alah Ta’ala, tapi lebih karena upaya elit global yang sengaja membakar kota itu karena akan ada rencana smart city atau sejenisnya, maka muslim yang meyakini itu bisa batal imannya. Bahaya.
Sebenarnya nih, mereka cuma ngeles aja. Menutupi rasa malu dan khawatir bahwa kejadian itu sebenarnya memang kehendak Allah Ta’ala. Mereka takut mengakui. Sebab, jika mengakui berarti mereka meyakini ada pembalasan yang bakal diterima akibat perbuatan mereka. Sebab, kalo mereka berlindung dibalik teori konspirasi elit global menabur api di kota itu, mereka merasa bahwa konspirasi lebih dominan ketimbang kehendak Allah Ta’ala. Seolah elit global punya segala kehendak. Bahaya ini bagi akidah kaum muslimin.
Jadi, biarin aja deh mereka mau ngomong apa. Intinya, ini adalah kehendak Allah Ta’ala. Hikmahnya, ini menjadi semacam hiburan bagi kaum muslimin. Pemerintah Amerika tak berkutik melawan api. Padahal, mereka sudah sering menabur api perang di berbagai negara, khususnya negeri-negeri muslim sekaligus menjadi pendukung utama zionis Israel. Warga negaranya pun banyak yang pro terhadap negeri Yahudi tersebut.
Gimana, apakah mereka masih mau ngeyel? Ingat, pembalasan itu nyata. Waspadalah! [O. Solihin | IG @osolihin]