
gaulislam edisi 908/tahun ke-18 (17 Ramadhan 1446 H/ 17 Maret 2025)
Eh, siapa sih yang nggak mau dapet “bonus” dari Allah Ta’ala? Kayaknya semua orang juga kepengen banget ya, apalagi kalo bonusnya guwede buwanget kayak mendapat rahmat, ampunan, dan berkah luar biasa serta pahala berlimpah. Bener nggak? Contohnya gini deh. Kalo kamu dapet notifikasi dari aplikasi belanja online favoritmu, “Selamat, kamu dapat diskon 70%!” Kayaknya auto ngegas deh tuh jemari buat klik-klik? Nah, bayangin kalo yang kasih bonus itu Allah Ta’ala, Bro en Sis. Jauh lebih keren lagi, kan?
So, nggak masuk akal banget kalo ada remaja zaman now yang malah cuek sama bonus-bonus dari-Nya. Apalagi kalo bonus ini datangnya cuma sekali setahun lewat momen spesial macam Lailatul Qadr di hari-hari terakhir Ramadhan. Ih, kayaknya yang males-malesan ibadah pas malam istimewa ini beneran eror tingkat cloud, deh. Siapa sih yang suka murka Allah Ta’ala? Nggak ada kan?
Sobat gaulislam, saat buletin ini terbit, tanggal 17 Ramadhan, itu artinya kita sebentar lagi mau masuk fase countdown menuju malam-malam terakhir Ramadhan, alias masa-masa genting pencarian Lailatul Qadr. Itu sebabnya, kamu harus ekstra bersih hatinya, siapkan amal shalih sebanyak-banyaknya, dan tentunya jangan lupa doa-doa terbaik biar Allah Ta’ala meridhoimu.
Oya, Ramadhan emang bulan panen pahala buat kaum muslimin. Setiap amal shalih yang kamu jalankan, entah itu puasa, tarawih, tilawah, atau sedekah, bakal langsung dikasih reward berkali-kali lipat oleh Allah Ta’ala. Dan, spoiler alert-nya: malam-malam terakhir Ramadhan ini adalah final boss stage-nya! Ya, tahap peningkatan.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS al-Qadr [97]: 1-5)
Lailatul Qadr itu sendiri disebut lebih baik dari seribu bulan. Duh, seribu bulan itu berarti sekitar 83 tahun, Bro en Sis. Mana ada generasi zaman sekarang yang kuat ibadah nonstop selama 83 tahun tanpa henti? Bahkan main game seharian aja udah capek, gimana mau ibadah sampe tua gitu. Nah, di sinilah Allah Ta’ala ngasih kesempatan emas buat kita untuk dapet pahala super besar cuma dalam satu malam. Gimana nggak ngiler coba? Iya, kan?
Jangan terlewatkan
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Siapa saja yang bangun pada malam Qadr karena dorongan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang lalu.” (HR Bukhari, Muslim)
Nah, udah jelas, kan? Jadi, jangan sampai kita nggak ikutan gercep ibadah di malam-malam terakhir Ramadhan ini.
Oya, upayakan tetap melek di sepertiga malam, lakukan salat tahajud, perbanyak baca al-Quran. Dan jangan lupa, khawatir pas kamu capek lalu tertidur, coba pasang alarm biar nggak telat bangun untuk sahur.
Sekadar tahu aja, nama Lailatul Qadr sendiri tuh punya makna yang deep banget, Bro en Sis. Kata “Qadr” itu bisa berarti kemuliaan, kedudukan, atau nilai yang tinggi. Jadi, malam ini tuh beneran istimewa banget karena di malam inilah al-Quran diturunkan, kitab suci yang penuh petunjuk buat umat manusia. Bukan cuma itu, malam ini juga dipenuhi malaikat-malaikat yang turun membawa kedamaian.
Abu Bakar al-Warraq menyampaikan kalo malam ini dinamakan Lailatul Qadr karena di malam ini ada hal-hal mulia yang terjadi, yakni kitab suci al-Quran yang mulia diturunkan oleh malaikat yang mulia (Jibril ‘alaihi salam) kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, dan diperuntukkan bagi umat yang mulia pula. Itu sebabnya, jangan sampe kita nggak ngehargain kesempatan ini, ya.
Jadi, mari kita ‘berburu’ malam istimewa ini dengan penuh semangat. Ingat, ini bukan soal target likes atau followers di media sosial, tapi soal dapetin ridho Allah Ta’ala. yang nilainya jauh lebih besar dari segalanya. Kita nggak tahu kapan ajal menjemput, jadi manfaatin momentum ini sebaik-baiknya.
Firman Allah Ta’ala, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS al-Qadr [97]: 3)
Jadi, sekarang, pilih mana: ngejar dunia yang fana atau akhirat yang abadi? Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan Lailatul Qadr ya, Bro en Sis. Aamiin!
Apa keistimewaannya?
Sobat gauislam, kalo ada yang nanya, “Emang apa sih keistimewaan malam itu?” Pasti langsung mikir keras kan? Apalagi kalo kamu lagi penasaran level maksimal. Jadi, kenapa malam ini diistimewain banget? Simpel aja, karena Allah Ta’ala udah berfirman di al-Quran, “Haa Miim. Demi Kitab (al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS ad-Dukhan [44]: 1-4)
Eits, wait! Apa tuh “urusan penuh hikmah”? Jangan bingung dulu. Syaikh Abdullah al-Qadly jelasin kalo pas malam itu, disalin Lauhul Mahfudz alias catatan induk. Isinya? Segala macem takdir yang bakal terjadi setahun ke depan, mulai dari ajal (mati), kelahiran, rezeki, jodoh, kebahagiaan, kesedihan, dan peristiwa lainnya. Ngeri sekaligus seru, kan?
Oya, ada cerita epic nih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buat yang merasa ibadahnya masih cetek alias minimalis kayak kita, ini bakal bikin semangat. Dulu ada empat orang Bani Israil yang ibadahnya super ekstra, yakni 80 tahun tanpa maksiat sedikit pun. Bener-bener lebih flawless dari filter Instagram. Para sahabat jadi kagum sekaligus mikir keras, “Waduh, gimana nih cara nyamain mereka?” Mereka merasa hopeless karena usia umatnya Nabi Muhammad mah pendek (rata-rata antara 60-70 tahunan). Lalu Jibril ‘alaihi salam dateng bawa kabar gembira, “Ya Muhammad, bahwasanya para sahabatmu merasa kagum akan ibadah keempat orang itu selama 80 tahun tanpa sedikitpun maksiat, maka Allah telah menurunkan yang lebih baik daripada itu.” Kemudian Jibril ‘alaihi salam membacakan surat al-Qadr. Rasul dan para sahabatnya pun merasa gembira saat mendengar kabar tersebut.
Gimana nggak gembira, cuma satu malam ibadah di Lailatul Qadr, pahalanya bisa ngalahin yang ibadah 80 tahun nonstop. Kayak gimana tuh rasanya? Seneng bukan main.
Itu sebabnya, jangan sampe malam istimewa ini lewat begitu aja tanpa kita manfaatin. Sayang banget soalnya. Kita nggak tahu apakah Ramadhan tahun depan bakal ketemu lagi atau nggak. Pengennya sih hidup terus sampe tua-tua, tapi realitanya? Ya, kita semua tahu lah ya, hidup ini cuma sementara. Cepat atau lambat, kita bakal balik kepada Allah Ta’ala.
Tips buat kita
Sobat gaulislam, cobain yuk tipsnya. Pertama, tetap melek di sepertiga malam. Kalo mau tidur dulu abis shalat isya dan tarawih boleh aja, itung-itung ngecas tenaga, tapi kudu pasang alarm agar bisa bangun di malam hari untuk beribadah. Kedua, banyak berdoa. Tulis wishlist doa kamu kayak buat list belanja online. Mulai dari minta ampunan dosa sampe pengen jodoh yang shalih/shalihah. Ketiga, perbanyak ibadah: tarawih, tahajud, tilawah al-Quran, sedekah, pokoknya gaspol aja.
So, jangan sampe kita nyesel kemudian, “Duh, kenapa dulu aku nggak maksimal ibadah di malam Lailatul Qadr?” Kan repot tuh kalo nyeselnya di akhirat. Nggak bisa ngulang. So, yuk kita sambut malam tersebut dengan penuh semangat dan iman.
Oya, kapan Lailatul Qadr tiba? Hmm… Allah Ta’ala nggak kasih jawaban pasti. Jadi gini, kalo kamu nanya “Kapan Lailatul Qadr tiba?”, jawabannya simpel tapi bikin mikir keras. Ya, cuma Allah Ta’ala yang tahu pastinya! Bukan karena Allah ‘pelit’ kasih info ya, tapi ini bagian dari rahasia-Nya biar kita nggak males-malesan ibadah. Sebab, seandainya aja Allah menyampaikan, “Nih, malamnya tanggal 27”, kayaknya auto ada anak-anak muda yang santai-santai sampe menjelang hari H, terus baru gercep pas malam itu doang. Ih, nggak seru, kan? Sama kayak kematian. Nggak bakalan dikasih tahu waktu pastinya. Jadi, mestinya pantas untuk deg-degan dan waspada.
Tapi tenang, meski nggak dikasih tahu secara exact alias pasti, Allah Ta’ala dan Rasul-Nya udah kasih clue buat kita. Jadi, nggak ada alasan buat bingung atau down. Yuk, simak petunjuknya!
Clue pertama, sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari, Muslim)
Udah jelas kan? Nggak perlu nunggu tanggal merah atau notifikasi dari langit, cukup fokus aja di fase akhir Ramadhan.
Clue kedua, tujuh malam terakhir itu lebih spesial. Dalam keterangan lain, seperti riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu berkata, “Beberapa orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa salalm memimpikan Lailatul Qadr pada tujuh malam yang terakhir pada bulan Ramadhan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku perhatikan mimpi kalian bertepatan dengan tujuh malam akhir, maka siapa yang benar mencari Lailatul Qadr, hendaknya memperhatikan pada tujuh malam yang terakhir” (HR Bukhari)
Jadi, kalo kamu mau ngejar pahala super besar ini, gaspol banget di tujuh malam terakhir. Anggap aja ini final stage-nya Ramadhan.
Clue ketiga, iktikaf ala Nabi. Nih, tambahan info penting lainnya. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu, beliau menyampaikan, “Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
Jadi, kalo kamu pengen punya kesempatan lebih besar buat “nemuin” Lailatul Qadr, coba deh tiru kebiasaan Nabi, yakni iktikaf. Stay di masjid, fokus ibadah, dan siapin hati yang bersih buat menyambut tamu agung ini. Serasa lagi liburan rohani gitu deh, cuma bedanya ini tuh beneran dapet reward abadi.
Clue keempat, malam ganjil itu favorit. Imam Ahmad juga nambahin info penting dari Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu bahwa “Rasulullah memberitahu kami tentang Lailatul Qadr. Beliau berkata, ‘Dia di dalam bulan Ramadhan, di puluhan akhir, malam 21, atau malam 23, atau malam 25, atau malam 27, atau malam 29, atau di akhir malam bulan Ramadhan. Barang siapa mengerjakan qiyam pada malam itu karena imannya kepada Allah Ta’ala dan karena mengharap keridhaan-Nya, niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”
Waduh, bayangin tuh, ampunan total segitu besarnya. Bisa auto untung, kan? Itu sebabnya, yuk kita isi malam-malam terakhir Ramadhan ini dengan ibadah maksimal. Jangan sampe kita ngaku cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, tapi malah cuek-cuek aja pas momen istimewa kayak gini. Mending kamu habisin malam-malam terakhir Ramadhan buat ibadah daripada buat scroll medsos tanpa arah tujuan. So, stay woke, stay spiritual, and let’s hunt that golden night!
Apa tanda-tandanya?
Sobat gaulislam, meskipun Allah Ta’ala nggak kasih tahu pasti kapan Lailatul Qadr tiba, tapi ada beberapa ‘kode rahasia’ dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buat kita. Di antaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ubadah ibn Shamit: “Malam Qadr itu tampak cerah, terang, tidak dingin dan tidak panas, dan pada pagi harinya matahari keluar dengan sinar yang lembut seperti cahaya bulan purnama dan tidak diperkenankan setan keluar bersamanya.”
Nah, setelah tahu info ini, makin gercep dan satset dalam bersikap yang bijak. Maksudnya gimana? Ya jangan sampe kita udah tahu momen istimewa ini, eh malah ngabisin waktu buat hal-hal nggak penting kayak nyundut petasan, main kartu gaple, atau bahkan nongkrong di pos ronda sambil nyanyi-nyanyi ala boyband abal-abal. Ih, rugi banget sih kalo sampai malam-malam terakhir Ramadhan ini cuma dipake buat aktivitas nggak produktif apalagi maksiat. Itu namanya auto gagal!
Oya, kalo ditakdirkan mendapatkan malam Qadr (semoga, ya), kita ikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa itu? Berdoa. Ya, beliau udah ngasih tips doa andalan buat kita pas nemu malam ini. Rasulullah mengajarkan sebuah doa seperti yang tercantum dalam hadis berikut. Dari ‘Aisyah ra beliau berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana kalau aku mendapatkan malam qadr, apa yang sebaiknya aku ucapkan?” Rasulullah menjawab: “Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha pemaaf, dan suka memaafkan kesalahan, karena itu maafkanlah aku.” (HR Turmudzi)
Duh, manis banget kan? Doa ini kayak permintaan diskon dosa total di akhirat. Kalo kita nemu malam ini, langsung gaspol bacain doa ini berkali-kali. Semoga Allah Ta’ala langsung nge-approve permintaan kita buat dihapusin semua catatan buruk dosa-dosa kita.
Sobat gaulislam, semoga kita semua bisa dapetin malam seribu bulan ini, ya. Aamiin! Dan insya Allah kita bakal ketemu lagi di Ramadhan tahun depan. Tapi inget, hidup ini nggak ada yang pasti. So, jangan sampe kita nyesel kemudian karena nggak maksimal ibadah di Ramadhan kali ini.
Itu sebabnya, yuk kita rapatkan barisan sebagai generasi Islam yang tangguh dengan mendalami ilmu agama biar nggak cuma ikut-ikutan ibadah aja, juga tingkatkan ketakwaan, termasuk mengedukasi di dunia medsos (tapi jangan sampe toxic ya!). Berikutnya, eratkan ukhuwah islamiyah sama temen-temen, sodara, termasuk tetangga.
Terakhir, tetap semangat berdakwah. Baik lewat kata-kata, tulisan, atau bahkan sikap baik kita sehari-hari. Jadi, yuk kita ‘berburu’ malam istimewa ini bareng-bareng. Stay woke, stay spiritual, dan semoga kita semua jadi pemenang di ‘flash sale’ (kalo boleh pake istilah ini) Lailatul Qadr! [O. Solihin | IG @osolihin]