Friday, 18 October 2024, 09:43
cowokcewek-red-flag

gaulislam edisi 874/tahun ke-17 (16 Muharram 1446 H/ 22 Juli 2024)

Ayo, siapa yang perlu diwaspadai soal ini. Cowok atau cewek? Atau keduanya? Wah, alarm tanda bahaya banget, nih. But, perlu juga kamu tahu soal ini. Siap-siap kita bahas, ya. Meski ini udah sering banget dibahas dan berseliweran di medsos, tapi istilah red flag ini tetap menarik. Khususnya, kalo kamu sering bergaul dengan banyak orang. Perlu tahu model kayak gimana teman yang berbahaya sehingga kudu ditandai dengan bendera merah. Seperti apa bahayanya, dan bagaimana mengatasinya, plus cara apa aja buat menyadarkan teman yang karakternya begitu.

Oya, meski sebenarnya istilah ini bisa dipraktikkan untuk berbagai hubungan, tetapi pembahasan selama ini yang sering dikemukakan adalah soal hubungan antara cowok dan cewek, yang berpasangan (baik yang masih pacaran atau yang udah terjalin pernikahan), juga pertemanan. Namun, dalam pembahasan di buletin ini, kita kana fokus pada hubungan pertemanan, ya. Mungkin akan dibahas sedikit tentang bagaimana aturan dalam Islam tentang hubungan antar lawan jenis.

Jadi begini. Baik cowok maupun cewek, sama-sama punya potensi untuk berbuat baik dan juga berbuat buruk. Bisa benar, bisa salah. Sebab, masih sama-sama manusia. Namun demikian, ada aturan yang mestinya ditaati kedua belah pihak. Baik cowok maupun cewek. Lengkap dengan tanda bahaya yang perlu dikenali dan diwaspadai, serta dicarikan solusinya ketika menghadapinya. Gimana pun juga, kita memang akan selalu terhubung dengan teman, keluarga, orang tua, kenalan, teman kerja, teman sekolah, teman kuliah, tetangga, dan lainnya. Bisa di dunia nyata, maupun di dunia maya.

Sebenarnya, jauh sebelum ada istilah red flag, kita juga terbiasa dengan mengenal karakter teman main kita. Ada yang pendiam, ada yang rame bin heboh, ada yang melow, ada yang ceria, ada yang suka mengekspresikan emosinya, ada yang lebih nyaman menyembunyikannya. Beragam banget. Ada yang diem alias jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong pinjem duit. Ada yang suka iri sama teman yang kehidupannya berbeda dengan dirinya. Ada yang egois alias nggak mau peduli dengan orang lain. Fokusnya cuma ke dirinya sendiri. Ada yang doyan bohong, ada pula yang jujurnya benar-benar jujur. Kalo kamu mengenal beberapa contoh karakter yang disebutin tadi, berarti kamu sedang menandai teman kamu. Agar kamu bisa bersikap yang tepat ketika berhubungan dengannya. Ini sama dengan pembahasan red flag yang ada saat ini.

Oke, kita mulai dari mana? Pertama, kita perlu memahami kondisi diri kita. Mengenal siapa kita, siapa orang di sekitar kita, dan bagaimana berkominikasi dengan mereka. Kedua, kita perlu paham lingkungan kita. Bagaimana profil lingkungan teman main kita, gimana karakter teman-teman kita, apa aturan dan batasan yang perlu diketahui dan disepakati bersama. Setidaknya dua hal ini. Gimana pun juga, ketika kita bergaul dengan orang lain, maka faktor internal dan eksternal itu selau kebawa. Misalnya nih, kita merasa bahwa kita ini orangnya gampang marah (faktor internal), maka ketika berhubungan dengan teman kita (faktor eksternal), kita kudu waspada. Jangan sampai ada teman yang memicu kemarahan kita, pun kita kudu siap jika ada teman yang ternyata bisa memicu kemarahan kita.

Tandai dan waspadai

Sobat gaulislam, agama kita udah mengatur soal ini. Khususnya dengan siapa kita berteman. Gimana pun manusia adalah makhluk sosial. Nggak bisa hidup sendirian. Pasti memerlukan bantuan orang lain, perlu interaksi dengan orang lain. Baik di keluarga, dengan tetangga sekitar, dengan lingkungan yang lebih luas lagi seperti di sekolah, di tempat kuliah, di tempat kerja, bahkan di dunia maya. Itu pasti kudu ekstra dalam menandai dan mewaspadai hubungan-hubungan tersebut. Kita nggak bisa asal main dengan orang, nggak sekadar simpati pada seseorang, nggak asal ngomong dengan orang lain, nggak asal gabung jadi bagian dari mereka. Ada aturan dan batasan. Khusus dalam pertemanan, bagi kita sebagai muslim, ada aturan mainnya. Nggak semua orang bisa jadikan teman akrab alias sahabat. Kalo sekadar say hello kalo ketemu, okelah. Tapi kalo dijadikan teman akrab, nanti dulu. Perlu ada prosesnya. Nggak sembarangan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama seseorang. Itu sebabnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Nah, dalam hadits ini agama menjadi hal utama. Jadi, jangan akrab dengan orang kafir. Jadi ini red flag-nya tebal pake double. Nggak boleh kita akrab dengan orang kafir, apalagi orang kafir yang memerangi kaum muslimin. Maka, kalo kemarin-kemarin viral di media sosial ada lima orang dari ormas Islam berkunjung ke Israel dan berfoto dengan presiden negeri penjajah tersebut, maka bisa dipastikan orang-orang model gitu ditandai sebagai red flag. Nggak boleh kita jadikan teman. Sebab, dia malah menjadikan orang kafir Yahudi Zionis Israel sebagai temannya. Ngeri, ah!

Bisa kamu lihat, betapa banyak orang yang kecebur maksiat gara-gara salah gaul, nggak pandai pinter teman gaul. Bahaya banget, itu. Padahal ada pepatah, “kalo takut dilebur ombak jangan berumah di tepi pantai”. Ini bisa juga diartikan, kalo iman kamu belum kuat, ya jangan berteman dengan orang kafir. Bisa kebawa jadi kafir nantinya. Kalo kamu adalah orang yang belum berilmu, jangan berteman akrab dengan orang yang sering bermaksiat, kamu bisa kebawa jadi ahli maksiat karena kebodohanmu nggak ngerti aturan dan batasan dalam ajaran agama. Intinya, waspadalah. Tandai teman gaulmu dan pilih teman yang baik.

Benar. Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga nggak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.

Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari, no. 5534 dan Muslim, no. 2628)

Tuh, jelas banget bahwa pengaruh teman itu besar banget dalam kehidupan seseorang. Kalo kamu tipe orang yang mudah terpengaruh, jangan berteman dengan orang yang salah. Jangankan yang lemah karena mudah terpengaruh, bahkan orang yang awalnya kuat karena punya prinsip kebaikan, bisa dikikis kekuatannya ketika berteman akrab dengan orang yang salah. Jadi, tetaplah waspada. Tandai teman model gitu sebagai red flag.

Pacaran itu red flag

Sobat gaulislam, hubungan cowok dan cewek yang nggak sah dalam syariat adalah yang belum terikat pernikahan. Contohnya ya mereka yang pacaran, yakni pergaulan dan hubungan antara cowok-cewek yang bukan mahram tapi nggak terikat tali pernikahan. Ini nekat banget sih. Sebab, pengen menikmati privilese alias hak istimewa seperti dalam pernikahan, tetapi nggak mau nikah. Bahaya bener. Maka, tak heran kalo banyak yang pacaran mengamalkan hubungan suami dan istri seperti dalam pernikahan. Paggilannya aja mama dan papa. Sering jalan bareng, dan bukan tak mungkin bareng sekamar. Ngeri. Buktinya, banyak tuh yang ceweknya udah hamil malah ditinggal cowoknya. Cowok yang mau enaknya aja, nggak mau tanggung jawab. Maka, waspadalah kalo ada teman kamu yang ngajak pacaran. Itu kategori cowok dan cewek yang red flag. Aktivitas pacaran juga bagian dari hubungan yang wajib ditandai sebagai red flag. Pacaran itu pintu mendekati zina. Bahaya.

Allah Ta’ala dan Rasul-Nya udah memberikan aturan tentang larangan perzinaan dan pergaulan bebas. Dalam al-Quran, Allah Ta’ala menerangkan kepada kita, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Israa [17]: 32)

Tuh kan, jadi kalo kamu nekat berzina, ih, itu sama dengan udah melawan dan menyepelekan Allah Ta’ala yang udah membuat aturan. Nabi kita pun, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa Sallam udah mewanti-wanti dengan tegas, bahwa jangan sampe kita bergaul bebas dengan lawan jenis yang bukan mahram, karena khawatir akan menghantarkan kepada perzinahan setelah mendapat “support” penuh dari setan. Rasul yang mulia bersabda (yang maknanya), “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga adalah syaitan.” (HR Ahmad)

Sekadar tahu aja, bahwa hukuman buat para pezina tuh berat, lho. Di dunia, jika hukum Islam diterapkan maka seorang gadis dan jejaka yang berzina akan dicambuk sebanyak 100 kali cambukan (dan diasingkan selama setahun). Firman Allah Ta’ala: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera,” (QS an-Nuur [24]: 2)

Sementara buat yang udah pernah menikah (muhsan), kalo masih nekat juga melakukan zina, hukumannya juga berat, yakni dirajam sampai mati (tubuh dikubur, yang terlihat hanya kepala saja, lalu dilempari batu). Hmm… cukup mengerikan bukan? Namun jangan salah, kalo pun di dunia ini lolos alias nggak dihukum, azab di akhirat siap menghadang, lho.

Dalam sebagian riwayat hadis Samurah bin Jundab yang disebutkan di dalam Shahih Bukhari, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Semalam aku bermimpi didatangi dua orang. Lalu keduanya membawaku keluar, maka aku pun pergi bersama mereka, hingga tiba di sebuah bangunan yang menyerupai tungku api, bagian atas sempit dan bagian bawahnya luas. Di bawahnya dinyalakan api. Di dalam tungku itu ada orang-orang (yang terdiri dari) laki-laki dan wanita yang telanjang. Jika api dinyalakan, maka mereka naik ke atas hingga hampir mereka keluar. Jika api dipadamkan, mereka kembali masuk ke dalam tungku. Aku bertanya: ‘Siapakah mereka itu?’ Keduanya menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang berzina.” Ih, naudzubillahi min dzalik.

Sobat gaulislam, saya ngasih gambaran seperti ini saking sayangnya sama kamu semua. Jangan sampe kamu terbius oleh gemerlap kehidupan yang menawarkan kenikmatan semu. Nggak usah tergoda untuk melakukan gaul bebas, karena akibatnya udah jelas, yakni rugi dunia-akhirat. Gaul bebas dan pacaran itu, tandai sebagai red flag. Beneran.

Jadi, kesimpulan dalam pembahasan ini adalah: kudu pintar pilih teman gaul, kudu jadi pribadi yang baik agar nyaman dijadikan teman gaul, dan pacaran itu red flag banget. Itu sebabnya, setelah mengenal karakter teman dan cara pertemanan, kita perlu waspada. [O. Solihin | TikTok @osolihin_]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *