Tuesday, 17 September 2024, 02:05

gaulislam edisi 876/tahun ke-17 (1 Shafar 1446 H/ 5 Agustus 2024)

Siapa sih yang nggak mau kesenangan di dunia ini? Apalagi para remaja yang mencari kesenangan semu melalui pergaulan bebas, tapi nggak mikirin akibat nyata bagi mereka. Tren pergaulan bebas sudah berakar di dunia ini, terutama di kalangan remaja yang suka terbawa arus dunia modern. Ini fenomena yang sudah menjadi tradisi di lingkungan masyarakat. Why? Karena mereka meyakini bahwa pergaulan bebas adalah bagian dari eksistensi diri, yakni membuktikan bahwa mereka adalah orang hebat yang diakui oleh masyarakat. Malah sampai pada pelampiasan emosi yang mereka alami. Namun pergaulan bebas semacam ini bukan baik bagi remaja yang menjadi calon pemimpin negara di masa depan. Mulai dari kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, mabuk, seks bebas (free sex), dan masih banyak lagi yang menjadi permasalahan dalam pergaulan bebas remaja.

Kalo kamu suka ikut-ikutan kayak anak ayam, lebih baik berpikir dulu deh sebelum bertindak. Kalau asal ikut aja, pasti nggak pernah mikir tentang ending atau hasil dari perbuatannya. Eh, tapi ada juga yang ngomong gini, “Hah? Suka-suka gue lah! Gue tuh hidupnya today, not tomorrow! Iri lo, ya?”. Hmm… nggak gitu juga kali, ya. Tapi kalau udah nakal, pakai narkoba, mabuk, dan seks bebas, itu udah paket komplit tuh kesenangan duniawinya. Bisa-bisa jadi malas belajar, prestasi pun menurun, pada akhirnya putus sekolah. Malah ada remaja cewek yang tersebab pacarannya hot banget sampe berbuah hamil di luar nikah. Kalo udah kayak gitu, pilihannya minta pertanggung jawaban atau aborsi. Kalau nggak melakukan kedua opsi tadi bisa jadi ada yang stres, ada yang depresi, bahkan bisa sampai bunuh diri karena tekanan dari berbagai pihak.

Masa depan di ujung tanduk

Sobat gaulislam, peringatan keras untuk kalian para remaja (ciee… ngancem ceritanya). Camkan ini baik-baik. Kalau perlu catat dengan huruf tebal plus garis bawah. Nih, banyak banget dampak buruk dari pergaulan bebas. Kalau kalian nggak merasa bahwa pergaulan bebas itu berdampak buruk pada diri kalian, apalagi masa depan yang berada di ujung tanduk, wah itu mah tandanya udah akhir zaman. Maksudnya terlalu banyak bertoleransi pada hal-hal yang buruk merupakan salah satu tanda akhir zaman. So, jangan menormalisasi keburukan, ya.

Nih, beberapa akibat kalo masih mau melakukan pergaulan bebas. Catat biar kamu nggak lupa.

Pertama, kesehatan bisa terancam. Benar. Pergaulan bebas sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Terutama bagi remaja yang mengonsumsi narkoba, mabuk karena minum-minuman yang beralkohol, dugem, serta free sex. Mereka akan merasakan dampak negatif dari apa yang mereka lakukan. Seperti rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya yang minim; menderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syncrome), penyakit menular melalui free sex yang berakhir pada kematian akibat dari imun yang diserang oleh virus tanpa ada pertahanan; dan kanker pada alat reproduksi, yaitu kanker serviks dan kanker rahim, biasa terjadi pada perempuan di bawah umur 17 tahun yang free sex berganti-ganti pasangan. Bahkan bisa mengakibatkan kemandulan (fertilitas), sobek pada rahim (uterine perforation), serta kerusakan leher rahim (cervical lacerations).

Kedua, gangguan mental. Benar bengat. Pergaulan bebas yang udah dianggap wajar oleh masyarakat inilah yang membuat para remaja kurang berkembang dalam sisi psikologisnya. Mulai dari mental yang nggak stabil karena nggak bisa mengendalikan emosi mereka seperti mudah marah, benci, stres, depresi, kecemasan, dan lain-lain; munculnya sikap hedonis, lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada akhirat meskipun ia memiliki status beragama Islam; memunculkan sifat munafik dan tidak jujur, ini semua berlaku bagi orang-orang yang memiliki status beragama Islam di KTP mereka, sebab mereka udah tahu tentang Allah Ta’ala dan aturan-Nya yang benar dan tahu bagaimana mutlaknya menjalankan perintah serta larangan-Nya. Namun, itu semua terhambat akan rasa malas dan kesenangan duniawi yang membuat mereka menjadi seorang munafik, berpikir hidup itu sekarang, bukan besok yang belum pasti; suka foya-foya (tentu saja pergaulan bebas sangat identik dengan kebiasaan mereka yang gemar berfoya-foya), menghamburkan banyak harta untuk kesenangan duniawi semata; dan melakukan tindak kriminalitas. Artinya, jika seseorang yang sangat mementingkan kesenangan duniawi dengan pergaulan bebas, maka dengan senang hati ia akan melakukan apapun agar kesenangannya terpenuhi. Bahaya banget, kan?

Ketiga, masa depan terancam. Ini terjadi karena dengan memikirkan segala bentuk kesenangan, remaja nggak memikirkan tentang masa depan mereka melalui prestasi akademik yang dapat dibanggakan. Sebab, mereka udah merasakan kesenangan sementara yang berujung pada kesengsaraan. Kenapa begitu? Karena kesenangan atau kebahagiaan mirip dengan zat adiktif, jika sudah dirasakan pasti menginginkannya lagi dan lagi, sampai merasa puas. Namun, manusia tetaplah sebuah makhluk yang lemah, mereka akan tetap merasa kurang, nggak pernah puas.

Nah, dunia yang cepat berkembang ini membutuhkan generasi muda yang lebih lihai dan ahli dalam segala aspek. Agar bisa mengikuti perkembangan zaman, tentunya remaja harus belajar, bersekolah. Menoreh prestasi-prestasi yang dapat ia banggakan pada dunia. Biasanya banyak orang akan mempercayai ia karena kelayakannya. Bukan pada remaja yang gemar dengan pergaulan bebas sehingga mencoreng nama baiknya dan keluarga, sehingga masyarakat nggak ada yang percaya kepadanya.

Oya, akibat pergaulan bebas, pada akhirnya berpotensi putus sekolah. Kalo udah begitu, biasanya mau mencari uang untuk biaya hidup jadi susah, sebab nggak ada keahlian. Nggak ada orang yang mau mempekerjakan dia yang telah menyandang status buruk. Jadinya pengangguran, bahkan parahnya bisa-bisa melakukan tindakan kriminal seperti pembegalan, perampokan, dan lain sebagainya. Ini udah terbukti, lho. Waspadalah, jangan gelap mata!

Akar pergaulan bebas

Sobat gaulIslam, ada sebab pasti ada akibat. Kedua kata ini saling berkaitan satu sama lain. Pasti ada suatu alasan atau faktor yang menjadi akar permasalahan remaja melakukan pergaulan bebas. Apa aja sih sebabnya?

Pertama, pengaruh lingkungan dan teman sebaya. Itu artinya, seseorang yang tinggal di lingkungan nggak baik, sangat berpotensi kebawa jadi nggak baik. Dan, kamu sebagai remaja rentan banget soal ini. Sebab, masih menginginkan adanya teman, bahkan ia rela melakukan apa saja agar bisa bersama dengan temannya tersebut. Padahal teman sebayanya itu buruk, melakukan pergaulan bebas. Maka, karena temannya yang mengajak, ia menurut saja. Nggak bisa menolak. Ini bahaya banget. Sebab, kebiasaan teman karib itu mencerminkan dirinya. Seperti dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Itu sebabnya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah)

Kedua, peran medsos dan budaya pop. Betul banget. Ya, medsos (media sosial) dan budaya pop (budaya populer) bisa memengaruhi remaja dalam pergaulan bebas. Media sosial yang nggak difilter oleh negara tentu nggak bisa membendung banyaknya informasi yang masuk untuk masyarakat. Mulai dari yang baik dan benar, serta yang buruk dan hoax. Sedangkan budaya populer adalah budaya yang telah kita jalani sehari-hari. Karena kebiasaan kita inilah yang paling sulit untuk diubah dan dihentikan. Dari musik yang didengarkan, acara TV yang ditonton, mengonsumsi makanan dan minuman, pakaian yang dikenakan, hingga cara berbicara kita. Hal itu disebarkan luaskan melalui internet atau medsos yang menghubungkan seluruh warga dunia.

Ketiga, kurangnya pengawasan dan edukasi. Umumnya remaja merasa penasaran dengan hal-hal yang baru dan yang belum mereka ketahui. Hingga pada akhirnya mereka sendiri bisa terjerat jika nggak ada edukasi, pengawasan, dan bimbingan bagi mereka. Ini adalah peran penting bagi keluarga, agar calon pemimpin di masa mendatang nggak terjerat pergaulan bebas yang akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.

Hidup sehat, hidup hebat!

Sobat gaulislam, kita udah tahu nih seberapa bahayanya pergaulan bebas bagi remaja. Berbahaya bagi kesehatan, psikologis, bahkan sampai masa depan remaja akan terancam bahaya akibat dari pergaulan bebas. Itu sebabnya, kita harus hidup sehat, hidup hebat! Kenapa? Karena kalau kita nggak mengikuti pergaulan bebas, maka kita akan terhindar dari dampak negatifnya, bahkan kita bisa menjadi seseorang yang hebat dan berada dengan prestasi yang telah kita peroleh.

Jadi nih ya, kita perlu menghindari perilaku negatif dari pergaulan bebas. Jadi, mulailah dari diri kita sendiri. Membuang perilaku negatif yang sudah tertanam di dalam diri masing-masing, kemudian saling membantu, mendukung dalam perubahan. Setuju, Tapi bagaimana caranya?

Pertama, hindari pergaulan bebas. Benar. Pergaulan bebas yang udah seperti tradisi di sekitar kita tentu cukup sulit untuk dihindari. Itu artinya, kita harus memilih teman yang baik dan benar agar kita nggak semakin terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At Taubah: 119)

Selain itu, kita harus pandai memilah informasi yang masuk melalui internet, serta selalu mengikuti kajian keislaman di mana pun berada agar tetap berusaha menjadi insan yang lebih baik.

Kedua, memberikan edukasi tentang hubungan yang sehat. Ini penting. Maka, edukasi tantang hubungan yang sehat sangat diperlukan bagi remaja. Peran ini dimiliki oleh keluarga dan sekolah. Jika hubungan nggak sehat, ya berarti sakit. Semisal, dalam agama Islam diharamkannya khamr (minuman yang memabukkan), free sex, dan lain sebagainya. Sedangkan jika memang ingin berhubungan dengan orang yang ia cintai maka menikahlah terlebih dahulu jika ia telah siap untuk menanggung atau menafkahi sang istri. Jika melanggar itu semua, tandanya ada yang sakit di dalam dirinya, entah dari sisi kesehatan maupun psikologis.

Ketiga, mendapatkan dukungan dalam pencegahan pergaulan bebas. Ini artinya, dukungan dalam segala arah sangat dibutuhkan. Mulai dari dukungan teman yang baik, ulama, dan pemerintah. Jika kita berteman dengan teman yang baik, maka teman itu akan mencegah kita dari keburukan. Kita juga harus mendengarkan ilmu serta ceramah dari ulama tentang bahayanya pergaulan bebas, serta dukungan ulama dalam pencegahannya. Begitu pula pemerintah. Negara memiliki dampak yang signifikan jika sudah bertindak. Jika negara menerapkan aturan dan sanksi, maka remaja (termasuk siapa pun) bisa diawasi dengan ketat melalui pihak berwenang untuk keamanan serta mencegah jalur masuk pergaulan bebas terhadap masyarakatnya. Namun kita nggak bisa berharap dari pemerintah sekarang yang punya bejibun problem dan nggak menerapkan aturan Islam secara totalitas.

Itu sebabnya, diperlukan kontrol masyarakat agar dapat menghindari pergaulan bebas yang lebih berbahaya. Jaga diri kita dengan akidah, iman, dan takwa agar selalu dalam jalan yang benar dan lurus. Yuk sobat, hidup sehat, hidup hebat! Tumbuhkan rasa tanggung jawab kalian menjadikan masyarakat dan negara lebih baik! Firman Allah Ta’ala,

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَ?لِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nur [24]: 5)

Saatnya sadar diri. Tinggalkan dan jauhi pergaulan bebas. Sebab, itu hanya kesenangan semu, tetapi akibat yang didapat jelas nyata. Jangan sampe kita rugi di dunia dan di akhirat. [Nayfa Citagami]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *